Pesugihan Geteh Kentel

"Maaf nanti di depan jalan nya agak rusak." Udin berkata pelan pada Seruni.

"Iya tidak apa apa." jawab Seruni pelan dan santai.

Udin sendiri tidak tau pa kah Seruni sedang marah atau tidak, karena orang nya kalem dan sama sekali tidak menunjukan rasa kesal ketika sedang berbicara. sudah sekali mau melihat apa kah dia marah atau pun senang, jangan kan Udin yang belum kenal sepenuh nya, orang terdekat dia saja kerap merasa Seruni sudah mau di tebak walau sedikit saja.

"Pundak nya kekar sekali." batin Seruni yang di belakang sehingga bisa puas menatap tubuh Udin.

"Apa yang ku pikirkan ini, aaaaahh aku gila!" Seruni menjerit dalam hati nya.

Malu dan juga heran akan sikap nya sendiri yang bisa bisa nya kagum sekali melihat otot Udin yang sangat kekar, semua di bentak begitu saja walau Udin tanpa gym karena dia sudah ahli mengangkat sawit sehingga tubuh nya pun bagus sendiri. kesan pertama ketika bertemu pria ini pun terasa lain di hati Seruni, ada rasa iba dan juga perasaan yang sulit untuk di jelaskan.

"Mata nya sangat tidak asing, benarkah dia merpati itu?" batin Udin sambil menyetir motor nya.

"Bila itu memang dia maka aku akan lebih mudah untuk berterima kasih, namun bagai mana cara nya aku mau bertanya." batin Udin lagi yang tidak tau harus apa.

Walau sudah dua puluh lima pun dia belum pernah pacaran atau pun mendekati gadis sehingga tidak tau trik nya bagai mana, mau minta ajari dengan besty nya pun tidak mungkin karena mereka hanya akan mengejek nya. kalau pun di beri tahu maka nanti pasti ada selipan guyonan, itu yang membuat Udin minder.

"Akan ku tanya pada Mateo dan Anton atau Ganes lah." ujar Udin teringat tiga teman nya yang dari kota.

"Tanya apa?" Seruni agak maju karena tidak dengar.

Gubraaaak.

"Aduh!" Seruni kaget karena motor melewati lobang besar.

"Maafkan aku, aduh maaf ya!" Udin kaget karena Seruni bersuara.

"Gimana sih, kan dari jauh sudah kelihatan ada lobang besar loh." Seruni mundur dengan wajah merah padam.

"Tadi aku tidak melihat nya, maafkan aku." Udin sampai berhenti dulu untuk mengecek keadaan Seruni apa kah ada yang luka.

Membuat Seruni tambah malu saja karena Udin jadi bisa melihat wajah nya yang merah padam, apa lagi Seruni kan orang nya putih bersih sehingga jelas nampak apa bila sedang malu begitu. Udin kikuk juga tapi segera naik motor lagi, toh hanya masuk lubang tapi meninggalkan kesan yang agak memalukan bagi Seruni.

"Empuk sekali." batin Udin juga tersenyum karena teringat sesuatu yang membentur punggung nya.

"Sialan dia tersenyum!" kesal Seruni sambil melindungi dada nya.

"Di depan jalan nya tambah buruk, pegangan saja ya." ujar Udin yang tidak enak juga.

"Biar aku saja lah yang bawa, kamu bonceng di belakang." pinta Seruni.

"Eh kenapa di balik?" tanya Udin.

"Ya kan kamu bisa pegangan besi ini, sudah biar aku saja yang bawa." paksa Seruni.

Tidak enak mau menolak dan akhir nya Seruni yang bawa motor, Udin di belakang rasa nya mau tertawa karena sopir jadi sangat mungil sekali di depan nya. mata Udin bisa melihat arah depan dengan jelas, jalanan yang penuh lubang, sebab Seruni memang agak kurus serta tidak seberapa tinggi apa bila di bandingkan dengan Udin.

"Arka sudah hilang ini, kamu tau rumah nya tidak?" tanya Seruni sambil mengemudi.

Gubraaaak...

"Aduh! astaga, maafkan aku!" Udin kembali yang minta maaf pada Seruni walau yang bawa motor adalah gadis ini.

Pasal nya saat Seruni menerjang lobang di tanah, Udin belum fokus pegangan dan karena kaget dia jadi terloncat kedepan dan memeluk erat pinggang nya Seruni. kedua nya sama sama kaget dan juga malu, Udin sendiri takut apa bila Seruni sampai naik darah akibat ulah nya yang di luar nalar ini.

...****************...

"Jadi maksud mu ada iblis yang berwujud anjing dan kau mau Kodam ku alias beban ku ini membantu mu?" tanya Davin saat Arka sudah sampai.

"Kau ini kenapa lah, tidak usah sedendam itu padaku!" kesal ketua serigala putih karena di katai beban oleh inang nya.

"Serigala melawan anjing itu pasti yang menang serigala, Om." jawab Arka pula.

"Ya kan itu kalau serigala nya mantap, Ka!" sangkal Davin pula.

"Apa dia kurang mantap, Om?" Bintari menatap serigala yang duduk tenang layak nya seorang hewan peliharaan.

"Bukan lagi kurang mantap, kerja nya cuma tidur saja!" kesal Davin.

Yang di katai cuek saja karena dia memang bukan seperti member Purnama yang banyak kegiatan kesana kemari sehingga resiko yang sering di alami adalah musnah, ini kalau jadi member Purnama ya cuma habis di banting saja karena malas kerja alias cuma suka tidur sepanjang hari karena dia memang bloon.

Di suruh kerja setahun sekali saja dia belum tentu mau, Purnama kan tidak terus minta tolong pada dia, seperti ini saja kalau ada yang lawan nya mantap dengan serigala maka dia akan minta bantuan, itu nanti Davin yang menekan nya agar mau karena ketua serigala sangat lah malas bergerak.

"Kemungkinan besar dia adalah anjing atau pun serigala, jadi lawan yang seimbang adalah serigala." Seruni membuka suara.

"Apa Purnama tidak bilang pada kalian bagai mana kerja nya dia? bukan aku melarang ya, tapi kalian hanya akan kecewa apa bila nanti memilih nya!" sengit Davin.

"Mama tidak tau soal ini, Om." jawab Arka cepat.

"Astaga malah Mama kalian tidak tau pula, aku yakin dia akan merasa semua sia siaa saja saat tau kalian minta tolong pada siluman satu ini." Davin menghina Kodam nya.

"Yang kau maksud itu memang nya sekarang kenapa?" Ketua serigala cuek saja dengan ucapan Davin karena dia tertarik dengan ucapan Seruni.

"Aku tidak tau dia ada masalah apa, namun yang jelas dia datang dan mencuri ciuman ku." jawab Seruni jujur saja.

"Alah malah pakai bilang ciuman, Udin kecewa lah ini." batin Arka melirik teman nya yang cuma diam saja.

"Dia di cium orang, orang atau iblis kah?" batin Udin ikut bertanya tanya.

"Kalau serigala, klan mana yang sedang membuat maslaah?" ketua berpikir keras.

Davin cuma melirik nya saja karena dia kadang kala tidak percaya dengan kerja nya sang ketua, sebab selama ini pun cuma omong saja. kalau sudah menghadapi beneran maka dia akan kabur, susah sekali punya Kodam sudah tua karena hanya akan jadi beban saja.

Selamat pagi besty ku, jangan lupa like dan komen nya ya. jangan lupa juga mampir di karya baru walau baru satu eps🤣