"Di kota kecil bernama kota CERY,hidup seorang remaja berusia 17 tahun,dia seorang remaja yatim piatu,orang tuanya telah pergi meninggalkan dia seorang diri,hidup seorang diri dengan keadaan ekonomi yang miskin,dia berkerja sebagai pemulung yang setiap hari mengumpulkan bahas bekas untuk dijual kembali untuk memenuhi kehidupannya,suatu hari ketika dia terjebak suatu masalah yang membuat dia di ambang kematian,seketika itu pula dia mendapatkan keajaiban sebuah sistem yang menemani hidupnya untuk menuju kejayaan nyaa"
Saksikan kelanjutan cerita selanjutnyaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon abu Rizal bakri Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 14
Fajri pun juga bingung harus menjelaskan bagaimana deskripsi tentang mall, jadi dia hanya menjawab singkat.
"Mall itu tempat kita belanja, banyak barang barang disana, ada pakian, tass, sepatu, dan yang lain jugaa" Ucap Fajri, dan di balas dengan anggukan kepala oleh Gino dan Gina sebagai tanda ngerti
"Bagaimana, kalian mau ikut tidak?" Tanya Fajri ke arah dua anak tersebut
Gina ingin membalas ikut, tapi sebelum ia sempat membalas, langsung di hentikan oleh gino.
"Maaf bang, kami tidak enak terlalu menyusahkan abang" Kata gino
Gina yang sebelumnya ingin bilang ikut yang dihentikan oleh gino, ia memasang wajah cemberut, tapi setelah mendengarkan omongan gino, ia pun kembali merubah ekspresinya dan ikut mengangguk setuju
"Eits, siapa bilang kalian menyusahkan abang? abang tidak merasa di susah kan kok oleh kalian, jadi tidak apa apa, ntar kalau kalian mau ikut, kalian bebas membeli barang apa saja, dan juga jangan lupa belikan yang dibutuhkan dirumah untuk kedua orang tua kalian" Balas Fajri yang mendengarkan perkataan dari mereka
Gino dan gina yang mendengar Fajri menyebutkan kata keluarga pun menjadi sedih.
Fajri yang melihat mereka memasang wajah sedih pun bertanya tanya, apakah ia salah berbicara, dan ia ingat, bahwa dia belum bertanya tempat tinggal mereka
"Kalian kenapa gino dan gina? kok wajahnya sedih sih adik adik abang, abang salah berbicara ya? Abang minta maaf ya, dan juga abang lupa menanyakan tentang tempat tinggal kalian" Ucap Fajri
"Abang tidak salah bang, gino yang lupa menjelaskan tentang kami, walaupun abang orang baik, tapi kami lupa dengan hall tersebut" Ucap Gino masi dengan ekspresi sedih nya
"Tidak apa apa gino, abang mengerti, jadi kalau abang boleh tau kalian tinggal dimana?" Tanya Fajri
"Kami tinggal di panti asuhan CAHAYA HARAPAN bang, kami dirawat disana sekitar usia 7 tahun, saat kedua orang tau kami pergi ninggali kami selamanya bang" Jawab gino dengan wajah bersedih
Fajri yang mendengarkan perkataan mereka pun jadi iba, keadaan mereka sama dengan Fajri, bedanya, mereka ditinggali saat berusia masi sangat kecil.
Fajri yang tentu tau gimana rasanya ditinggal oleh orang yang kita cintai pun menasehati mereka berdua.
"Gino, gina, Yangg sabar yaa, abang tau rasanya gimana di tinggali oleh orang yang berharga dalam hidup ini, kedua orang tua abang juga sudah pergi dari dunia ini, walau begitu, kita tetap harus menjalani hidup ini dengan tegar, agar kedua orang tua kita disana tidak bersedih dengan keadaan kita" Ucap Fajri yang berusaha tetap terlihat tegar
Gino dan gina terkejut karena keadaan mereka juga sama seperti Fajri
"Maafkan gino bang, karna gino abang juga jadi bersedih" Jawab gino sesal yang diikuti anggukan gina
"Tidak apa apa gino gina, abang mengerti, sudah jangan sedih lagii ya, marii kita bermain disana, kalian mau ikut bersama abang kan? Tanya Fajri, dan di balas anggukan oleh Gino dan gina.
Lalu kemudian Fajri memberi tahu alamat tujuan yang akan mereka singgah.
"Bang, kitaa ke mall GRAND CITY yaa" Ucap Fajri
Tapi tidak ada jawaban dari si supir, Fajri ingin kembali berbicara, tapi ia malah mendengar supir tersebut nangis
"Bang,,, bang,,, abang kenapa nangis?" Tanya Fajri sambil menyenggol lengan supir
Supir yang lengan nya di senggol pun, akhirnya melihat ke arah Fajri, Gino dan Gina, kemudian mereka bertiga langsung tertawa karena melihat wajah sang supir tersebut.