NovelToon NovelToon
Anak Kandung Yang Bangkit

Anak Kandung Yang Bangkit

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Mengubah Takdir / Keluarga / Idola sekolah / Tamat
Popularitas:659.8k
Nilai: 4.5
Nama Author: ariyanteekk09

"Setelah bertahun-tahun diabaikan dan diperlakukan tidak adil oleh keluarganya sendiri, senja Aurelie Wijaya anak kandung yang terlupakan memutuskan untuk bangkit dan mengambil alih kendali atas hidupnya. Dengan tekad dan semangat yang membara, dia mulai membangun dirinya sendiri dan membuktikan nilai dirinya.

Namun, perjalanan menuju kebangkitan tidaklah mudah. Dia harus menghadapi tantangan dan rintangan yang berat, termasuk perlawanan dari keluarganya sendiri. Apakah dia mampu mengatasi semua itu dan mencapai tujuannya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ariyanteekk09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 25

     Senja tertawa sendiri, melihat isi lemari barunya yang penuh sesak. "Mami beli semua ini? Banyak banget! Dia pikir semua badan gue yang pakai makeup," ocehnya, sambil menyibakkan rambutnya. Ia memang biasa menggunakan skincare, tapi makeup? Hanya di acara-acara khusus saja. Meja riasnya, yang sebelumnya sudah penuh, kini semakin sesak dengan tambahan koleksi baru dari ibunya. Meskipun senang, Senja merasa sedikit kewalahan dengan banyaknya produk. Ia tahu ibunya hanya ingin yang terbaik untuknya, tetapi jumlahnya yang berlebih membuatnya sedikit terkekeh. "Untung skincare-ku udah banyak, kalau nggak, mungkin kamar mandiku juga bakal penuh," gumamnya, sambil tersenyum geli.

    gadis tomboy seperti senja harus bertarung dengan make up nya yang banyak ini.

   " apa gue jual aja sebagian dari pada mubazir. " senja punya ide cemerlang.

   Raka dan kakak-kakak Senja yang lain pulang ke rumah. Mereka langsung menuju kamar Senja, penasaran dengan cerita tentang lemari baru yang penuh dengan makeup dan skincare. Begitu membuka pintu, mereka langsung tercengang. Satu lemari besar penuh dengan berbagai macam produk kecantikan. Berbagai merek ternama terpampang rapi di rak-rak dan laci-laci.

"Wow! Ini... ini gila!" seru Raka, matanya membulat tak percaya. Ia tak pernah menyangka Senja memiliki koleksi makeup dan skincare sebanyak itu. Ia selalu melihat Senja lebih fokus pada balapan dan kegiatannya yang lain.

Kakak-kakak Senja yang lain juga tak kalah terkejutnya. Mereka bergantian memeriksa isi lemari, mengamati berbagai produk dengan rasa ingin tahu. Ada yang berkomentar tentang kualitas produk, ada pula yang bergurau tentang banyaknya produk yang mungkin tidak akan pernah habis digunakan Senja.

Senja hanya tertawa melihat reaksi kakak-kakaknya. Ia menjelaskan bahwa itu semua adalah hadiah dari ibunya. Ia juga mengakui bahwa jumlahnya memang sangat banyak, dan ia mungkin tidak akan menggunakan semuanya dalam waktu dekat. Namun, ia tetap merasa senang dan bersyukur atas perhatian dan kasih sayang ibunya. Para kakak pun akhirnya ikut tertawa, mengatakan bahwa ibunya memang selalu berlebihan dalam menunjukkan kasih sayang. Meskipun begitu, mereka semua setuju bahwa lemari makeup dan skincare Senja itu sangat mengesankan. Itu menjadi bukti nyata betapa istimewanya Senja di mata ibunya.

     "Astagfirullah, Mami! Dia beli makeup sebanyak ini untuk putri tomboi kayak Senja? Gak salah tuh," heran Galih, masih tak percaya melihat isi lemari yang penuh sesak. Ketiga kakak beradik itu masih tertawa, mengoceh tentang betapa berlebihannya sang ibu dalam menunjukkan kasih sayang.

Raka menambahkan, "Tapi jujur, koleksi Mami keren-keren semua. Brand-brand high-end, gimana nggak bikin melongo."

Senja mengangguk setuju. "Iya, Mami memang selalu pilih yang terbaik. Tapi serius, banyak banget. Aku nggak akan habis pakai semua ini dalam waktu bertahun-tahun."

Galih menunjuk beberapa produk, "Ini eyeshadow-nya, warna-warnanya cantik banget. Sayang banget kalau nggak dipake."

Raka menyahut, "Nggak papa, kita bisa pinjam dong! Kan sayang kalau cuma didiemin aja." Ia bercanda, mencoba mengambil salah satu palet eyeshadow.

Senja tertawa, "Ya udah, kalau kalian mau pakai, silakan. Tapi jangan sampai rusak ya!"

Mereka bertiga kembali tertawa. Suasana kamar Senja dipenuhi dengan canda tawa dan kekaguman mereka terhadap koleksi makeup dan skincare yang melimpah. Meskipun awalnya terkejut dan heran, mereka semua akhirnya merasa senang dan bersyukur atas kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh sang ibu. Koleksi makeup dan skincare yang berlimpah itu menjadi bukti nyata betapa istimewanya Senja di mata keluarga mereka. Itu juga menjadi bukti betapa besarnya kasih sayang seorang ibu kepada putrinya, meskipun putrinya memiliki kepribadian yang tomboi dan tidak terlalu menyukai makeup.

    "Gue nggak mau, ya. Lo aja, Kak. Masa cowok pakai makeup? Tapi kalau skincare, boleh lah," kata Radit, kakak kedua Senja, menolak tawaran untuk meminjam makeup. Ia mengerutkan hidung, menunjukkan ekspresi jijiknya terhadap makeup.

Galih tertawa, "Emang kenapa? Sekarang kan udah banyak cowok yang pakai makeup. Lagian, ini eyeshadow, bukan lipstik!"

Radit menggeleng keras. "Tetap aja nggak mau! Gue lebih suka skincare. Kulit sehat itu penting, kali." Ia mengambil beberapa produk skincare dari lemari, memeriksanya dengan seksama. "Serum ini bagus nih. Mungkin gue bisa coba."

Raka menyela, "Eh, tapi Mami beliin Senja masker wajah juga lho. Kalian mau coba?"

Senja menjawab, "Banyak banget, sampai bingung mau pakai yang mana."

Galih mengambil beberapa masker wajah, membacanya dengan cermat. "Ini maskernya ada yang untuk mencerahkan, ada juga yang untuk melembapkan. kak , lo mau coba yang mana?"

Radit menambahkan, "Gue mau coba yang untuk menghilangkan jerawat. Kulit gue lagi bermasalah nih."

Mereka berempat pun mulai berdiskusi tentang berbagai jenis skincare dan manfaatnya. Suasana kamar Senja berubah menjadi sesi konsultasi skincare dadakan. Mereka berbagi pengalaman dan tips perawatan kulit, saling bertukar informasi tentang produk-produk yang telah mereka coba. Meskipun awalnya hanya karena kejutan dari sang ibu, perbincangan mereka justru berujung pada hal yang bermanfaat. Mereka belajar lebih banyak tentang perawatan kulit, dan yang terpenting, mereka semakin dekat satu sama lain. Lemari makeup dan skincare yang penuh sesak itu, bukan hanya menjadi sumber keheranan, tetapi juga menjadi pemicu percakapan yang menyenangkan dan penuh makna.

    Senja tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah ketiga kakaknya. Radit yang awalnya menolak mentah-mentah makeup, kini asyik memilih-milih skincare dan berdiskusi tentang manfaat setiap produknya. Galih, dengan seriusnya, membaca komposisi setiap masker wajah, seolah-olah sedang meneliti bahan kimia. Sementara Raka, dengan santainya, mencoba beberapa eyeshadow dan blush on, walaupun akhirnya ia mengakui bahwa ia tidak pandai merias wajah.

"Aduh, kakak-kakakku ini lucu banget sih!" seru Senja di antara tawanya. Ia mengambil ponselnya dan merekam tingkah mereka. "Ini harus diabadikan!"

Radit, yang menyadari dirinya sedang direkam, langsung protes, "Eh, hapus! Jangan diupload!"

Galih ikut nimbrung, "Iya, hapus! Nanti malu!"

Raka malah santai, "Gapapa, upload aja. Sekalian promosi skincare!"

Ke empat nya saling berdebat sambil tertawa. Suasana kamar Senja semakin ramai dan meriah. Lemari besar yang penuh dengan makeup dan skincare, yang awalnya menjadi sumber keheranan, kini telah berubah menjadi sumber hiburan dan kegembiraan bagi mereka berempat. Momen itu menjadi kenangan indah yang akan selalu mereka ingat, sebuah bukti betapa eratnya ikatan persaudaraan di antara mereka. Senja merasa sangat beruntung memiliki kakak-kakak yang meskipun terlihat cuek, tetapi sebenarnya sangat menyayanginya. Dan, lewat kekonyolan mereka dalam menghadapi "gunung" produk kecantikan, Senja belajar bahwa keluarga adalah harta yang tak ternilai harganya.

   senja sangat bahagia sekali karena keluarganya sudah mulai menyayangi nya seperti dulu lagi setelah sadar dari kepergian caca si anak mungut.. mereka berjanji akan menebus kesalahan yang dulu saat mengabaikan senja..

1
Agus Ben Assalam
Iyah betul tuhh
Agus Ben Assalam
ya betull betull betull
Agus Ben Assalam
tetap semangtt
Osie
alaska kudu seleksi lg tuh para pelayanmu..jgn sp ngelunjak merasa jd tuan rumah..apalagi yg namanya lastri
Les Tary
wah...tanda tanda nih alaska🤣
Aghitsna Agis
duh lastri jgn berharao ya dan alaska ati2 sm.lasyri takutnya dijebak pakai minuman orang amnisi gawat
Phi Pesek
👍
Tara
kalo tau diri mah aku kluar dari sekolah kalo jadi Caca daripada malu ati...ya kan🫣😅🤭👍
Rita Rita
gimana si Dirga ga oon kalo semua apa kata emak nya, Inara.
Nuraeny
lanjut
Osie
laahh dirga muka kok saingan ma aspal sih tebalnya
Ria Gazali Dapson
kel aneh, tunangan adek nya, malah mesra²an sama c caca, d dukung 1 kel, kasian senja, bener² d kerjain sm 1 kel jaht, senja keluar ja sih dri rumah
Ria Gazali Dapson
jahat ya, punya ortu, g ngasih jajan buat ank kandung, malahan ank pungut jdi ratu, caca kurang ajar, masih aja d bela mati²an, ank kandung d suruh jdi orang bodoh, d dzholimi, ortu durhaka itu , apa lgi c rudi, jahat bgnget sbgai ayah kndung
Eni Luthfia Ardiani
semoga alaska jodoh nya senja pasti seru deh
Ria Gazali Dapson
senja, bukan nya, pindah k apartemen, katanya dapet uang 100juta dn apartemen, knpa sih bertahan d sana neng
Ria Gazali Dapson
gitu amat ya ,ortunya sama senja, pdhal ank kandung,ortu jahat dn bodoh, kk² nya pun, jahat, masa ank cewe d gituin g da sayang²nya, katanya senja punya rumah, ydah atuh pindah ja k rumah sendiri, drpda d rumah ortu, bawa j c mbok, buat nemenin
Rosnah Yusuf
terbaik Thor
Yuni Ngsih
Duuuuuuh Thor lg asyik ko hrs update ....jd nunggu lg ku ngenes tuh sm si Dikta ....lanjut Thor.....& tetap semangat
Rita Rita
maka nya kalo jadi manusia itu jangan songong Dirga,udah ada berlian kenapa milih batu kali. jadi rasain aja dan mungkin senja udah nganggap kamu sampah Dirga
Les Tary
lanjut Thor semangat💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!