NovelToon NovelToon
CINTA SEJATI

CINTA SEJATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:265
Nilai: 5
Nama Author: maya ps

Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Bela nolak Rizki, Sisca, dan Sisil dibelikan mobil baru untuk dianter ke sekolah karena pemborosan beli mobil baru membuat Meta kesal mendengar Bela keberatan anaknya mendapatkan mobil baru.

"Jangan seperti orang susah deh Mba, pakai bilang pemborosan apa tidak sadar diri Mba, Mba saja setiap hari menghabiskan uang Ayah lebih banyak apa saya protes atau anak-anak setiap hari belanja apa saya protes, ini anak-anak minta kendaraan untuk berangkat ke sekolah saja di tolak seperti ini menyebalkan sekali!" protes Meta tidak terima karena Bela selalu saja tidak suka jika Brata memberikan fasilitas untuk anaknya.

"Iya dong pemborosan Meta, kamu kan punya mobil sendiri ngapain minta mobil sendiri sih jangan banyak gaya deh jadi orang, pokoknya saya tidak mau mereka punya mobil sendiri untuk ke sekolah!" tolak Bela tidak akan biarkan Meta selalu mendapatkan fasilitas dari Brata.

"Heh orang kampung, tidak sadar apa anak-anak kamu saja punya mobil masing-masing dari mereka sekolah tidak mungkin satu mobil anterin tiga anak kan, jadi tidak usah cari masalah deh norak amat jadi orang!" protes Meta semakin kesal.

"Bunda sudah diemin saja Mak Lampir kampungan itu, toh yang belikan mobil kan Ayah bukan perempuan tidak tahu malu itu jadi diamkan saja Bunda." ucap Rizki kesal karena ibu tirinya selalu saja protes, setiap dirinya mau minta dibelikan sama Brata.

"Sudah Mami jangan bicara seperti itu, semuanya punya hak yang sama mendapatkan apa yang mereka butuhkan sama seperti kakak-kakaknya mendapatkan fasilitas untuk berangkat ke sekolah dan mendapatkan bodyguard juga." ucap Brata tidak akan pernah turutin apa mau Bela, karena Brata sadar apa yang diucapkan istri pertamanya pasti dirinya bakal dianggap pilih kasih.

Bela buang muka saat mendengar Brata lagi-lagi nolak keinginannya dan selalu memenuhi kebutuhan Meta dan ketiga anaknya.

Rizki ketawa puas mendengar jawabannya Brata lagi-lagi tidak setuju sama keinginannya Bela, membuat ibu tirinya selalu kesal.

**

Bagas dan Lulu sesampainya dirumah langsung masuk kedalam kamar, malas ketemu orang tuanya apa lagi habis belanja sudah pasti akan ada protes pedas dari Bela karena belanja bareng Meta, Rizki, Sisil, dan Sisca.

"Bodyguard buat adik-adik apa sudah disiapkan sayang?" tanya Lulu penasaran.

"Sudah sayang, dua bodyguard ada didalam mobil dan dua bodyguard yang ikutin dari jarak jauh pakai motor atas permintaan papi." ucap Bagas merasa heran kenapa segitunya adik tirinya dijaga dengan ketat, padahal dulu waktu masih kecil Bagas, Intan, dan Putri tidak banyak bodyguard yang disuruh awasi selama ke sekolah.

"Syukur lah jadi aman iya mereka banyak yang awasi, jadi tidak sabar suatu saat kita punya anak juga mendapatkan penjagaan ketat seperti adik-adik sekarang." lanjut Lulu sambil membersihkan makeup nya.

Lulu senang sekali karena mertuanya punya banyak karyawan jadi bisa awasi keluarga nya dengan maksimal, tidak ada yang merasa tidak ada yang jagain secara diam-diam.

**

Ridwan melihat wajahnya Intan, Bela, dan Putri cemberut setelah belanja merasa heran, kenapa habis belanja bukannya bahagia ini justru terlihat kesal.

"Kenapa wajah Mami sayang ditekuk sih?" tanya Ridwan penasaran.

"Kesal saja sayang sama Papi, masa mau belikan mobil buat ketiga anaknya masih kecil itu ke sekolah, pemborosan sekali padahal kan istrinya sudah punya mobil tidak tahu diri sekali sudah numpang disini selalu saja banyak maunya dia, bener sih kata orang kalo nikahi suami orang tuh pasti incer harta jadi banyak maunya begitu." sindir Intan menatap sinis melihat Meta yang sibuk keluarin barang belanjaan Rizki, Sisil, dan Sisca dari dalam mobil.

"Kamu benar sekali Intan, plakor memang tidak tahu diri iya seperti itu deh banyak maunya heran tidak tahu malu." ucap Bela kesal.

"Lebih tidak tahu maluan mana, sudah menikah tapi mau punya suami lagi karena kaya hemm, jangan seenaknya sindir orang kalo dirinya sendiri bukan orang baik deh, hayo anak-anak masuk kedalam kamar kita rapihkan buku kalian buat besok sekolah." ucap Meta menatap sinis melihat Bela, sejujurnya Meta sudah lelah sama Bela merasa istri yang tersakiti padahal Bela sendiri yang menjadi penyebab suaminya merasa kesepian dan akhirnya menikah lagi.

"Sudah tua muka tembok lagi, kalo bukan karena anak pasti sudah dibuang deh, kalo sudah jelek iya diem saja jangan banyak bicara pasti akan kelihatan kejelekannya justru semakin dihina dan terlihat menjijikan." sindir Rizki, walaupun masih kecil tapi Rizki sudah tahu masalah orang tuanya dan tidak akan diem saja melihat bunda nya disakiti seenaknya sama Bela dan kedua anaknya.

Rizki ikuti Meta masuk kedalam rumah bareng Sisca dan Sisil, membiarkan Brata ngobrol sama Bela sampai selesai karena yakin tidak akan lama dan akhirnya bakal susul Rizki ke kamarnya untuk bantuin merapihkan buku untuk besok sekolah.

Ridwan diem saja mendengar jawaban Meta dan Rizki, tidak menyangka anak sekecil Rizki bisa bicara terus terang seperti itu dan bisa ikut campur urusan orang tua.

Bela mengepalkan tangannya semakin emosi dan kesal mendengar ucapannya Meta apa lagi Rizki semakin berani menjawab ucapannya didepan anak-anak dan menantunya sungguh malu rasanya karena aibnya diketahui sama menantunya.

Brata memilih masuk kedalam rumah untuk susul Meta dan bantuin istrinya untuk merapikan buku baru untuk Rizki, Sisca, dan Sisil bawa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!