NovelToon NovelToon
Hello, Mr. Kordes

Hello, Mr. Kordes

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:104.6k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Siapa sangka moment KKN mampu mempertemukan kembali dua hati yang sudah lama terasa asing. Merangkai kembali kisah manis Meidina dan Jingga yang sudah sama-sama di semester akhir masa-masa kuliahnya.

Terakhir kali, komunikasi keduanya begitu buruk dan memutuskan untuk menjadi dua sosok asing meski berada di satu kampus yang sama. Padahal dulu, pernah ada dua hati yang saling mendukung, ada dua hati yang saling menyayangi dan ada dua sosok yang sama-sama berjuang.

Bahkan semesta seperti memiliki cara sendiri untuk membuat keduanya mendayung kembali demi menemui ujung cerita.

Akankah Mei dan Jingga berusaha merajut kembali kisah yang belum memiliki akhir cerita itu, atau justru berakhir dengan melupakan satu sama lain?

****

"Gue Aksara Jingga Gayatra, anak teknik..."

"Meidina Sastro Asmoro anak FKM, kenal atau tau Ga?"

"Sorry, gue ngga kenal."
.
.
.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyentil Ego

Semua sudah bersiap dengan hari sibuknya masing-masing.

"Ini yang mau dibawa apaan aja By?" tanya Syua yang memilih ikut membantu Alby hari ini.

"Separo aja, ci...masih awal, masih di tahap presentasi semi seminar lah...sekalian laptop gue bawain."

"Duh, gue udah pake sepatu nih. Mei...Mei sorry, mumpung belum pake sepatu, tolong ambilin laptop Alby dong..." tunjuknya ke arah dalam.

Mei yang baru keluar gawang pintu terpaksa harus kembali masuk persis ingus (keluar--masuk), "dimana? Yang ada stiker BTS-nya?" Mei melirik beberapa buah laptop yang tergelar di karpet hijau ruang tamu.

"An jing, bro...BTS?" tatap Zaltan tak percaya.

"Adek gue njirr...stiker hadiah ciki main ditempelin di laptop..." ujarnya lagi dengan wajah yang pasrah setengah tak suka.

Ada saja yang menjadi topik obrolan receh mereka, sejak awal bertemu.

"Gue ngikut Lula aja kalo gitu, cari tempat buat taman baca ya, La?" tanya Senja sudah siap dengan sejuta pesona wajah manisnya.

"Hari ini orang dari toko mau anter sisa alat bahan, Nja...coba nanti logistik cek, soalnya Jovi bakalan sibuk, jadi lo yang cover..." pinta Jingga.

"Oke. Mereka nganterinnya langsung ke depan posko apa gimana? Jadi gue mesti jadi penunggu posko nih?" jedanya.

"Ih ogah ah Ga...masa sendiri, takut gue..." gidiknya, apalagi ingat cerita yang beredar tentang pemilik rumah ini.

Oke skip! Senja terlalu keseringan nonton film horor dengan adegan jump scare yang mampu membuat orang dengan riwayat penyakit jantung mati berdiri. Menumbuhkan imajinasi untuk menakuti dirinya sendiri.

"Lo bisa bareng gue, Nja...hari ini gue mau ikut Jovi, jadi bisa langsung balik buat cek barang... " Kini Maru yang berbicara.

"Oke deh." Angguk Senja memasang sepatunya.

Mahad dan Zaltan bahkan sudah ambil start duluan menuju balai desa, demi temu janji mereka dengan warga yang siap mengikuti pelatihan dan pendampingan produk umkm, uhhh! Semangat sekalehhh....

"Biar Lula gue yang temenin." Mei turut bersuara, "sekalian cek kondisi anak-anak usia paud dan tk disana. Jadi ada bayangan untuk rencana program gue 6-7 minggu ke depan." Mei, dengan celana jeans dan dalaman blouse pastelnya itu begitu serasi saat jas almamater kampus dipakai. Dia memang Meidina, gadis modis anak mama Inka yang selalu pintar memikat orang lain lewat penampilan.

"Terus gue ketemu pak kades bareng siapa?" tanya Jingga membuat mereka yang ada disana segera menoleh pada si kordes yang tengah memakai jas.

"Ada Arshaka, kan? Sama-sama sekertaris..." jawab Mei justru tak membuat Jingga mengalah.

"Gue sama Arshaka sama-sama pake motor, terus lo berdua mau ke lokasi pake apa, jalan kaki? Jauh...ngga efisien masalah waktu.." debatnya membungkam Mei, gadis itu menunduk sambil memakai sepatunya, bergegas mencari jawaban hingga ia menemukan nama yang tepat diantara tali sepatu yang tengah disimpulkan, "ada Arlan..."

"Arlan bawa Vio sama Senja bantu Jovi, Mei...soalnya motor dia muat bonceng dua orang." Tukas Jingga cepat.

Maka tak ada lagi yang bisa ia debatkan setelah porsi masing-masing dijabarkan Jingga, "Biar Arshaka bonceng Lula, sekalian bantu ngitungin bahan buat bikin rak buku disana sesuai konsep yang dimau. Kalo emang lo mau liat kondisi anak-anak tk sama paud, nanti gue anter abis ketemu pak kades sambil keliling kampung sekalian."

Kini Jingga sudah berjongkok di depan Mei tanpa Mei duga sebelumnya, "bisa?"

"Oke." Cicit Mei tak mau mendebat lagi, memancing percekcokan yang bisa membuat teman-temannya merasa curiga.

Jingga dan Mei adalah orang terakhir yang berangkat dari posko setelah sebelumnya harus menyaksikan perdebatan Vio dan Senja yang hendak menaiki motor Arlan.

"Ah elah, motor lo tuh ngga ramah cewek banget Lan...susah banget buat kaum minion kaya gue!" ujar Vio yang semula kesulitan naik, mungkin ia harus naik dari pohon alpuket terus loncat kaya mo nyet.

"Ahhh, kenapa juga harus bilang iya...abis ini gue ambeien deh...pa ha gue berasa ngang kang 5 meter njirr!" keluh Senja.

"Ribet banget nih cewek-cewek." tawa Arlan. Bahkan Mei turut tertawa melihat kehectican mereka.

"Baru tau gue, yang ldr an bukan cuma manusia aja, pa ha gue berasa lagi ldr an coyyy, naik motor modelan begini." keluhan Senja berhasil membuat mereka tertawa lagi.

Vio bahkan sudah terjepit saat Senja naik menekan punggungnya, "keenakan di lo anjirrr..."

Mei masih tertawa, "pada bisa ngga sih, naik?"

"Dah lah sehari ini doang, besok-besok gue tandain cowok yang motornya modelan begini, gue black list dari daftar calon pacar idaman..." ujar Vio.

"Byeee, hati-hati!" Mei melambaikan tangannya, "yuk." ia menoleh ke arah Jingga yang kepergok menatapnya dan langsung memudarkan tawa tadi.

"Kunci ditaro dimana?" tanya Jingga.

"Di atas ventilasi kan..." tunjuknya ke tempat lubang angin di atas pintu.

Jingga mengangguk, sempat mendorong kacamatanya lalu bersiap melajukan motor.

"Masih setia pake motor matic?" Ujar Mei mengawali obrolan agar rasa canggung yang sejak tadi menyelimuti Widya Mukti bisa reda.

Oke salahkan Mei, membawa topik yang beresiko membangkitkan kenangan lama. Hanya saja, ia berpikir.... jika memang takdir harus mempertemukan mereka seperti sekarang, maka yang akan Mei lakukan adalah berdamai dengan masa lalunya dan Jingga, setidaknya selama kkn berlangsung...meski ke depannya ia tak tau, akankah ia dan Jingga akan terus begini atau melupakan satu sama lain seperti yang sudah berjalan.

"Aku bakalan selalu begini. Ngga akan ada yang berubah..." jawabnya justru melenyapkan niat awal Mei memancing obrolan. Oke, Mei terlalu berekspektasi tinggi kalau Jingga akan ngaler ngidul saat ini, melupakan kejadian lampau, karena yang ada ia justru dibuat mati gaya dan blank setelahnya.

Mei berdehem kemudian tak berani bicara lagi, sampai----

"Kamu kayanya baik-baik aja setelah hari terakhir kita ketemu, 4 tahun yang lalu..." ucap Jingga angkat bicara lagi.

Dan semakin saja, Mei merasa jika obrolan kali ini akan berdampak buruk untuk hati dan pikirannya. Jingga benar, pertemuan mereka berdampak buruk....

"Ga," terkadang ia harus mencengkram dan mengeratkan pegangannya karena jalanan berbatu.

"Kalau lo masih merasa sakit. Sekali lagi, gue minta maaf." Tak ada yang salah dengan minta maaf kan? Toh dengan meminta maaf tak akan membuatnya hina di mata siapapun.

"Aku juga." Balasnya membuat Mei harus menajamkan pendengaran sebab beberapa kali deru mesin motor terdengar berisik bersama dengan riuh kondisi jalan desa.

"Bisakah kita bersikap biasa-biasa aja, Ga...seenggaknya selama KKN berlangsung, dengan saling mengontrol diri...ya gue tau sekarang lo punya cewek, jadi mari kita saling menghargai...toh selama ini pun di kampus, baik lo atau gue sudah berhasil menjadi dua sosok asing."

Terdengar dengusan kecil dari Jingga, "oke, itu mau kamu. Tapi bukan mauku."

Dan obrolan berdurasi 15 menit itu cukup sampai disana, cukup sampai di---*menunjukan ego masing-masing*---sebab bangunan balai desa sudah terlihat di ujung retina.

Bahkan dari arah luar saja, motor milik Zaltan terlihat terparkir bersama deretan motor lainnya dekat dengan tiang bendera, tanda jika Zaltan dan Mahad sudah sejak tadi memulai tugasnya.

Gemerisik dedaunan pucuk merah yang sesekali tertiup angin, lembut menyentil ego Jingga dan Mei, keduanya sama-sama tengah mengatur nafas dan suasana hati sekarang.

Jingga membawa motornya berhenti di paling samping dekat dengan tong sampah dimana dua wadah berbeda warna bertuliskan organik-anorganik menyadarkan mereka jika sentuhan dinas lingkungan hidup kabupaten sudah sampai di titik terjauh.

Warga yang datang masih berangsur-angsur, entah mereka yang memang memiliki urusan administrasi, ataupun yang berniat mengikuti pelatihan di bawah naungan Zaltan dan Mahad.

"Ini kita mau ketemu pak kades aja kan? Ngomongin apa?" tanya Mei.

"Ada kang Wahid juga katanya, ketua Karang Taruna disini, belum paham...paling-paling masalah sumber daya manusia, bantuan tenaga buat proker Jovi, atau mungkin acara pribadi mereka, acara 17an.." Jawab Jingga sempat menyugar rambutnya sejenak dan bergerak menuju dalam balai desa diekori Mei.

"Hah? Melibatkan kita juga, Ga?" tanya Mei cukup keheranan.

"Mungkin." Angguknya, namun diluar prediksi bmkg, gerakan tangan Jingga yang membawa rambut Mei ke belakang agar rapi membuat Mei dibuat serangan jantung.

"Yuk." Ajaknya.

*Ga, lo tuh lagi ngapain sih?! Ngegoda gue buat jadi perebut pacar orang, ya*?!

.

.

.

.

1
rheisha
pinter banget senja balikin omongan nya ...😀
yuli
lanjuuuttt
sya-sha
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
rheisha
setajir itu kah mahad....enak dong
Khoirun Ni'mah
seru ya liat anak2 KKN,,emang seseru itu ya atau itu cuma khayalan teh Sin aja
🌸🌸mommy anak2..😉😉
😂😂😂😂😂😂
Zee Zee Zubaydah
duuh ayo dong mei,katanya mau saling terbuka lagi
jadi jangan ada yg di tutup²in lagi ya cantik
Fitria_194
arlan gk ada jaim jaimnya depan cewek... 😆😆😆😆.
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣yg ini juga betulllllll
lestari saja💕
benerrrrrr
lestari saja💕
pada berasumsi sediri sendiri😂😂😂😂
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
ga waras gtu kayak guru nya wiro sableng???
lestari saja💕
enak nya ada yg merhatiin
lestari saja💕
seruuu bgt....klo dah selesai kkn pasti kangen deh....
lestari saja💕
betooolllll
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
definisi sultan beneran nih mahad.....😂😂😂
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
mehongggggg nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!