Hello, Mr. Kordes

Hello, Mr. Kordes

KKN 21

Hello, Mr. Kordes (koordinator desa) adalah season 2 dari Knock-knock Mr. Ketos yang ku tulis di sebelah, tidak ku re-write disini mengingat karya itu sudah menjadi hak cipta rumah sebelah, maaf yeee🙏. Tapi eh tapi...kalaupun sejagad Entehhh ada yang belum pernah membaca pun tidak akan menjadi masalah. Sengaja aku bawa kesini, biar semua MC ku ngumpul disini, dan yang setia duduk manis di sini bisa kenal sama Mei--Jingga. Pernah ku spill sekelebat kaya asep rokook di Zea-Saga, part Zea dan umi Far-far away main ke emoll ditemenin om Handa.

Oh ya aku sempat menemukan sebuah komentar yang bilang ceritaku kemaren kurang seru kaya yang lain padahal dia suka alurnya, genrenya, tata bahasanya dan diksi--narasinya. Jadi ngga tau sebelah mananya yang ngga serunya? Biarlah...aku ngga mau memusingkan itu. Karena aku sudah mengingatkan semua karyaku tidak sama. Tidak mengulang, juga bukan naskah stand up komedi....anggap aja kalo ngga seru, akunya lagi kuulen alias flat, datar kaya air mukanya Al Fath.

Jangan menggantungkan harapan sama manusia apalagi aku ya guys, aku tidak memaksa...monggo yang masih mau bertahan dan nyaman dengan tulisanku yang acak-acakan ini matur suwun sangaaattt, love you to the laklakan (pangkal lidah) buruy (kecebong) pokoknya mah.😍

One again, bahasa para pemeran di cerita ini bisa kujamin bakalan bikin geleng-geleng, jadi buat pembaca yang punya spek ukhti atau soft spoken terbaik di endonesahhh mungkin bakalan kurang cocok. Dan jika ada kesamaan nama tempat, tokoh, latar, setting itu hanyalah kebetulan belaka yaaa, semua ini jelas hanya karangan fiktif 😉

Happy reading 🤗

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

...Blurb...

...Sejauh mana kamu berlari, berapa lama itu terjadi, jika sudah suratan takdir, maka seolah garis hidup ditarik lurus kembali pada pemilik rusuk oleh sang Kuasa....

Juni 202X

Ia membenarkan pita merah diantara surai yang sudah hampir seluruhnya tak lagi terikat rapi. Lepek, kusam, dekil, keringetan, berminyak pokoknya gorengan banget! Persis dengan yang pernah ia katakan pada seseorang, dulu sekali.

Dengan langkah tergesa, yang menabrak-nabrak bahu orang, ia berucap 'sorry berulang kali, satu kata ajaib yang membuat orang lain mampu memaklumi meski tak jarang tetap sewot juga ujungnya. Ia memang ceroboh, tak menghiraukan anjuran dokter dan mama. Kalau luka bagaimana? Nanti satu gedung FKM banjir da rah* pera wan.

(Note * : Meidina pengidap Hemofilia.)

Ia sendiri, tak memiliki banyak teman bahkan temannya bisa dihitung jari kaki... semenjak datang kembali ke Jakarta...cukup menjadi pribadi introvert, pasti semuanya tak akan percaya itu, mengingat dulunya Mei merupakan seorang selebgram. Semuanya berubah, banyak yang berubah setelah 4 tahun ini, percayalah! Kecuali.....

"Misi---misi---ini gue bawa iman dan takwa, takut goyah!" praktis semua manusia yang ada di depannya menoleh horor sekaligus menyingkir, tak perlu bilang bawa air panas atau air keras...cuma teriak panik aja orang langsung ngeuh buat menyingkir kok... Cara ampuh buat bikin jalannya terbuka lapang dan orang-orang pada bilang, stress!

"Apa sih..." gumam berdesis beberapa orang menatapnya, ada yang sinis, ada yang mengerutkan dahi, ada pula yang sekedar terkekeh tak jelas, geje! Tapi Mei tak peduli.

"Meiii!"

Baru juga matanya akan menyipit meneliti font berukuran sebesar telur semut, seseorang dengan suara seempuk bisikan setan memanggilnya.

"Udah liat list kelompok KKN?" tanya Yasmin penuh rasa excited.

"Ini, baru mau. Di tempel di deket mading sekretariat kan?" tunjuk Mei segera mengalihkan pandangannya kembali pada lembaran yang tertempel penuh, cukup dibuat excited, khawatir, deg-degan dan.....

"21 oyyy, jangan liat kemana-mana, nama lo di kelompok 21." Ujar Yas meraih kedua sisi kepala Mei dan langsung menghadapkan kedua matanya ke arah papan dimana kelompok 21 tercantum, memang tak ada akhlak, hampir saja hidungnya menyentuh papan sampe matanya juling-juling, "njir..." dan Yasmin tertawa akan umpatan refleks itu.

Mei memundurkan wajahnya dan mencebik, "ish..."

"Bareng engga kita?" gadis berkucir satu nan pendek itu menggeleng, bukan tidak kecewa, namun keduanya sudah sama-sama menduga, jika mereka tidak mungkin ditempatkan di kelompok yang sama. Hanya saja sempat terbersit harapan untuk bersama setidaknya sudah punya teman di tempat kkn sana.

Segera Mei mengalihkan pandangannya ke kelompok 21.

Kelompok KKN 21 UNJANA :

I Ketut Raisaka, Fakultas Teknik~Teknik Perminyakan.

Nagara Kertamaru, Fakultas Hukum~ Ilmu Hukum.

Purwangga Mahadri, FEB~ Management Bisnis.

Nararya Zaltan, FEB~ Bisnis Digital.

Meidina Sastro Asmoro, FKM~ Ilmu Gizi.

Aluna Senja, FEB~ Perbankan.

Lengkara Savio, Fakultas Hukum~ Ilmu Hukum.

Raras Nalula, Fakultas Pendidikan~ PG PAUD.

Sultan Tri Alby, Fakultas Pertanian~ Agroteknologi.

Livia Syua Tan, FISIP~ Ilmu Komunikasi.

Raindra Jovian, Fakultas Teknik~ Teknik Elektro.

Teuku Zioma Arlan, Fakultas Teknik~ Teknik Informatika.

Arshaka Mandala, Fakultas Pendidikan~ Statistik MIPA.

Jari telunjuknya berkali-kali naik turun saking tak percayanya, jika dari FKM hanya dirinya seorang. Ia bahkan meneguk saliva getir menyadari jika kelompoknya didominasi oleh anak ekonomi bisnis dan anak teknik, ia benar-benar sendirian dan harus berbaur dengan para manusia sejuta watt itu, mendadak nyalinya ciut, pasalnya setau Mei anak-anak bisnis terkenal sombong dan jutek, sementara anak-anak teknik yang kebanyakan laki-laki itu terkenal genit dan playboy, namun satu kesamaan mereka, berisik..Oh my.

"Lo kelompok mana?" tanya Mei menutup lembaran itu yang menenggelamkan rasa penasarannya, setidaknya ia cukup lega, tidak harus satu kelompok dengan seseorang, atau mungkin dua orang yang paling ia hindari disini.

Percayalah, selama 4 semester lebih, Mei harus mati-matian mengontrol perasaannya, menghindar dari masa lalu yang membayangi, bahkan Yasmin tak pernah tau jika salah satu kandidat ketua BEM dari fakultas teknik tahun lalu adalah salah satu cerita masa lalunya. Begitupun Gina, anak FEB juga yang merupakan mantan teman dekatnya semasa di SMA.

"17."

Keduanya berjalan bersama menjauh dari papan yang tadi dikerubungi mahasiswa semester 6-7.

"Ngga percaya, ya...bentar lagi semester akhir, nyusun skripsi, yudisium, sidang, ahhhhh selesai deh capenya! Rambut gue udah rontok sumpah, tiap hari sisiran dapet lebih dari 10 helai, bisa dibikin wig..." Yasmin merangkul satu sisi bahu Mei dan menaruh kepalanya disana sambil berjalan bersampingan.

"Untung belum jadi barbie masa kecil gue, yang rambutnya botak sebelah..." cibir Mei tertawa kecil diangguki Yas.

"Tinggal puyengnya cari kerja, pengangguran tuh ngga enak, Yas...tanggungan beban mental." Jawab Mei, padahal dulu...ia tak perlu takut masalah finansial atau pekerjaan, karena jelas jadi selebgram itu menjanjikan.

Kakinya terhenti sejenak, "kaya...abis kuliah dapet gelar sarjana terus mau ngapain? Masa iya jadi beban keluarga terus." Mei melanjutkan langkahnya bersama Yas.

"Kalo gitu, gue mau langsung kawin aja." Ujar Yasmin tanpa dosa.

Mei menoleh dengan kernyitan dan mendorong kepala Yasmin, dimana isian otaknya cuma bikin anak doang, "sia-sia dong biaya kuliah lo yang mahal ini."

"Kodrat cewek kan begitu Mei, frustasi sama loker, jalan ninja terakhir ngang kangg di ranjang."

Yasmin tertawa, sementara Mei...ia merotasi bola mata lalu mengalihkan pandangannya keluar dinding kaca dimana taman samping gedung fakultasnya terlihat ramai, beberapa anak fakultas lain ikut berbaur juga disana. Dan si alnya, hari ini adalah hari ke berapa ratusnya ia harus selalu melihat seseorang yang sangat ia hindari, mengingat ruangan keorganisasian kampus berada di dekat sana.

Hmm, Mei segera mengalihkan pandangannya ke lain arah. Ia sudah berhasil baik-baik saja selama 2 tahun berada di satu tempat yang sama dengannya tanpa bertegur sapa, di tambah 2 tahun sebelumnya di kota berbeda.

Bahkan terakhir, hal yang membuat Mei memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengannya adalah, Jingga yang selalu ditemani seseorang...long distance relationship membuat hubungannya dan Jingga berakhir tak jelas, atau mungkin----memang sejak awal hubungan mereka tak memiliki kejelasan status. Saling sayang, pernah ciuman lalu, merenggang, dan kini saling asing.

Jujur saja, meski sakit...Mei cukup merasa senang, Jingga nampak lebih tertata sekarang hidupnya, ia lebih tampan dengan kacamata yang bertengger di pangkal hidung. Meski tak berkulit putih, namun kini wajahnya bersih, tak berminyak seperti jaman putih abu dulu, dimana julukan gorengan Mei sematkan untuknya. Mei dengar, mama Jingga juga sudah memiliki toko kue sendiri sekarang, dengan Jingga yang menerima UKT di kampus serta masih mengerjakan part time, ia yakin kehidupan Jingga lebih baik sekarang, tanpanya.

Ting!

+628.....invite Meidina to grup...

Welcome, grup KKN 21!

.

.

.

Terpopuler

Comments

Bubble

Bubble

cerita sblm nya bs dibaca dmn kak sin?

2025-06-13

3

Marliyanipratama

Marliyanipratama

udeehhh mak👐👐 kagak useh di dengerin knalpot bajaj mah udeh gini aje suka baca gk skip aje, die bilang suka knape komen nye ke gitu,, emng gmpang bikin cerite...??? seenak jidat pak ogah aje elu komen nye yeh,,, klo mau seru bikin aje cerite sendiri,,, lu pikir gmpang nuangin cerite ke nuangin teh tinggal cukur aduk aduk aduk... gleekkkk aje minum... teh aje musti masak dulu tuh aernye kaga praktis....apelagi cerite yg ade klo alur nye gitu" aje trus gk nyambung dan kagak bisa bikin readers smpe ke bawa suasana hati nye yg ade karya emak gw kena bully.. udeh lu kagak useh yeh baca" karya emak gw,, lama" gw selepet juga nih pke bonggol paya... 😤😤😤😤

2025-06-14

2

ᴺᵃᵍᵃʳᵃ𝚔𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚊𝚛𝚞

ᴺᵃᵍᵃʳᵃ𝚔𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚊𝚛𝚞

wahhh baru sadar setelah baca ulang klo gina di kampus yg sama cuma beda fakultas

hadir teh sin☝️☝️☝️baca ulang dengan akun yg beda, gk usah nunggu tamat🤣🤣🤣 author fav gk akan ditinggal pembaca setia , memang kisah novel adakalanya berat alur cerita nya , adakalanya ringan. Tapi jika pembaca sudah cinta sama cara penulisan , gaya bahasa teh sin pasti baca kog... jadi abaikan komen² negatif
semangat teh Sinta

2025-06-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!