NovelToon NovelToon
Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:43.9k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Tiffany, tiba-tiba dijemput oleh kedua orang tua kandungnya. Berharap ini awal kebahagiaan darinya, dimana gadis miskin yang ternyata anak dari keluarga kaya.

Namun tidak, inilah awal dari neraka baginya. Meira yang selama ini tinggal bersama keluarganya, melakukan segala cara untuk menghancurkan Tiffany.

Membuatnya dibenci oleh keluarga kandungnya, dikhianati kekasihnya. Hingga pada akhirnya, mengalami kematian, penuh kekecewaan.

"Jika dapat mengulangi waktu, aku tidak akan mengharapkan cinta kalian lagi."

***
Waktu benar-benar terulang kembali pada masa dimana dirinya baru dijemput keluarga kandungnya.

Kali ini, dirinya tidak akan mengharapkan cinta lagi.

"Kalau kamu menolakku, aku akan bunuh diri." Ucap seorang pemuda, hal yang tidak terjadi sebelum waktu terulang. Ada seseorang yang mencintainya dan mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan

"Bagaimana di mimpimu itu? Apa kamu juga tidak menggunakan pakaian?" Tanya Martin padanya, dalam jarak yang benar-benar dekat. Membuat Tiffany menelan ludah.

Tapi dirinya tidak boleh kalah. Agar secepatnya dinikahi."Benar, aku juga tidak menggunakan pakaian..." Bisik Tiffany, meniup telinga Martin.

Astaga! Benar-benar pemandangan sensual dari wanita penggoda. Membuat Erwin menghela napas kasar. Mengapa majikan menyukai spesies makhluk macam ini.

"Ti... Tiffany, dimana harga dirimu sebagai seorang wanita?" Roy berusaha tersenyum, benar-benar berusaha.

"Di hadapan cinta, aku tidak punya harga diri." Tiffany berucap penuh senyuman.

"Tiffany! Kemari." Perintah sang ayah.

"Martin sayang! Ayah mencoba memisahkan kita." Ucap Tiffany memeluk kekasihnya.

"Tuan Wiratmaja, Tiffany akan menjadi istriku. Apa salahnya dia duduk di pangkuanku. Atau, persetujuan kalian hanya omong kosong?" Tanya Martin, membuat suasana penuh canda menjadi menegangkan. Pemuda yang selalu serius dalam segala hal, itulah Martin.

"Terserahlah..." Safira hanya dapat menghela napas kasar.

"Tiffany sayang, maaf hanya mengirim Erwin. Aku tidak bisa keluar leluasa dari ruang rapat. Jangan marah..." Martin memasang wajah semanis mungkin.

Benar-benar aura yang berbeda, di hadapan Tiffany dan orang lain.

"Ini hadiah dari tuan muda, karena pakaianmu terlihat lusuh." Erwin menyodorkan beberapa paperbag. Belum lagi pelayan yang menyusul membawa beberapa kotak, entah apa isinya.

Tiffany turun dari pangkuan Martin. Ini bukan tujuannya, tapi kenapa pria ini dapat seloyal ini?

Beberapa kotak dengan lambang merek-merek terkenal. Ada juga beberapa potong gaun, sepatu wanita, jam tangan.

"Aku benar-benar seperti wanita peliharaan. Martin tersayang, memang yang paling baik." Ucap Tiffany berlutut di hadapan Martin, kemudian mencium jemari tangannya. Dengan posisi bagaikan pangeran yang mencium jemari seorang Lady.

"Martin, ini terlalu banyak---" Kalimat Safira disela.

"Tidak! Ini terlalu sedikit, saat pertemuan pertama Tiffany menggunakan gaun dan sepatu yang tidak pas. Bahkan saat ini...dia calon istriku... jadi tidak boleh terlihat seperti anak panti asuhan." Ucap Martin penuh senyuman.

Safira menghela napas, beberapa bulan tinggal dengan mereka, dirinya memang belum sempat membelikan pakaian untuk Tiffany. Itu karena dirinya harus mengatur tentang Meira. Meira yang merengek mengatakan ingin pakaian baru karena pembullyan teman sekolahnya yang mengetahui dirinya anak angkat. Sedangkan beberapa bulan ini... Tiffany diam, tidak meminta apapun...

Apa dirinya bersikap tidak adil pada putri kandungnya?

"Tiffany, ibu..." Kalimat Safira yang melangkah mendekat disela.

"Martin, kamu adalah orang yang terbaik dalam hidupku." Tiffany bagaikan tidak menganggap kata-kata ibunya. Memeluk Martin yang masih duduk di atas kursi roda erat.

Safira bertambah ragu untuk mendekat, entah mengapa rasa bersalah ada dalam dirinya. Melirik ke arah tumpukan barang yang diberikan Martin.

"Ini pemberian khusus dari ibuku, dia ingin mengenalmu lebih dekat." Martin memberikan sebuah paperbag kecil. Didalamnya terdapat gelang giok yang memiliki aksesoris ukiran emas.

Satu kecupan mendarat di pipi Martin. Membuat Martin tertegun sejenak.

"Aku titip, ciuman terimakasih untuk ibumu." Kalimat manja dari Tiffany, menbuat dirinya benar-benar berusaha menahan rasa aneh dalam dirinya."Katakan, aku akan mengunjungi ibumu dan membuatkan sketsa lukisan untuknya."

Safira tertegun sejenak, benar-benar benda berharga untuk orang yang baru saling mengenal. Prilaku manis Tiffany tidak pernah didapatkannya, dari hari pertama putri kandungnya menginjakkan kaki di rumah. Dan kini prilaku manis dan kasih sayangnya itu untuk orang lain?

"Tiffany..." Panggil Safira.

Senyuman dingin putrinya terlihat."Ada apa nyonya..."

Jemari tangan Safira mengepal ada rasa aneh dalam dirinya. Seperti merasakan rasa sakit yang aneh.

"Lain kali mimpimu akan jadi kenyataan. Tapi tidak sekarang, aku harus bekerja mencari uang, jangan nakal! Belajar yang baik. Mengerti?" Tanya Martin, dijawab dengan anggukan kepala oleh Tiffany.

"Kenapa tidak sarapan bersama saja?" Tanya Safira berusaha tersenyum.

"Tuan muda ada pertemuan bisnis 30 menit lagi. Jika terlalu lama maka kami akan terlambat." Erwin berusaha tersenyum, tidak kuat merasakan aura budak cinta yang menyengat. Walaupun sedikit aneh, Tiffany memang terlihat menyayangi Martin. Tapi apa juga mencintainya? Perasaan cinta dan sayang adalah dua hal yang berbeda. Tidak ada rasa cemburu, tidak ada rasa malu, seperti... Tiffany terlihat dekat, namun menjaga jarak dengan Martin.

"Mungkin hanya perasaanku saja." Batin Erwin mengamati majikannya.

"Tuan Wiratmaja, aku pamit. Maaf mengganggu waktu sarapan kalian." Martin tersenyum, benar-benar menyempatkan waktu untuk datang ke tempat ini.

"Jangan pergi, nanti aku kangen." Tiffany merengek.

"Jangan kangen, nanti terbawa mimpi. Bagaimana jika kamu bermimpi kita tidak memakai pakaian di kolam renang." Ucap Martin penuh senyuman tidak tahu malu. Kursi rodanya didorong oleh Erwin meninggalkan ruang tamu.

Sedangkan Tiffany tertegun. Pria ini juga dapat membuat lelucon."Martin! Aku makin cinta! Nanti malam aku janji mimpi mandi bersamamu."

Plak!

Kepalanya dipukul sang kakak."Kecil-kecil sudah centil!"

"Kakak, aku punya satu saran untuk kakak." Tiffany mengangkat sebelah alisnya."Kakak begitu menyayangi Meira. Sekarang sudah terbukti kalian tidak memiliki hubungan darah sama sekali. Tapi masih tinggal satu rumah. Bagaimana jika tiba-tiba kakak mengidap brother complex dan jatuh cinta padanya. Lalu Meira berakhir menjadikan kakak mainan."

Roy tiba-tiba tertawa."Tidak mungkin aku jatuh cinta pada Meira." Benar-benar tawa yang kencang, tapi anehnya tidak ada satu orang pun yang tertawa dalam ruangan ini. Perlahan tawanya terhenti.

"Ayolah! Aku tidak mungkin menyukai Meira! Dia adikku!" Roy membentak, menghela napas kasar, kembali melangkah duduk.

Sedangkan Tiffany hanya menyarankan. Entah akan didengar atau tidak, karena sebelum waktu terulang Roy pernah melindunginya, pernah bersikap baik padanya. Tapi entah kenapa Roy berakhir tidur dengan Meira. Sejak itu, Roy semakin membencinya dan semakin menyayangi Meira karena rasa bersalah.

"Benar juga! Roy, sebaiknya kamarmu pindah ke lantai satu. Jangan bersebelahan dengan kamar Meira." Sang ayah menunjuk menggunakan garpu.

"Kalian gampang sekali terhasut Tiffany! Sudah aku bilang, Meira itu cuma adikku! Dia bukan tipeku!" Ucap sang kakak.

"Lalu seperti apa tipemu?" Safira menghela napas kasar.

"Aku suka wanita yang sedikit cuek, tapi sebenarnya perhatian luar biasa." Roy menghela napas kasar.

Tapi siapa peduli, yang ada di otak Tiffany hanya melarikan diri dari rumah ini. Sebelum Meira semakin mencuci otak seluruh anggota keluarganya.

Hingga suara mobil terdengar. Mobil milik Meira, gadis cantik dengan minidress putih dan rambut panjang tergerai ala malaikat itu, mulai memasuki rumah.

"Ibu! Ayah!" Ucap Meira penuh senyuman.

"Kamu tidak langsung sekolah?" Tanya sang ayah melirik ke arah jam dinding, masih ada waktu untuk jam kantor. Tapi sudah hampir terlambat untuk sekolah.

"Tidak, hari ini kakak di skors. Kak Tiffany pasti kesepian di rumah. Karena itu, untuk menemani kak Tiffany, aku sudah meminta ijin dengan alasan ke luar kota." Meira terkekeh kecil, terlihat manis.

"Dasar! Lain kali jangan seperti itu." Sang ayah menggeleng heran.

Sedangkan mata Meira mengamati Tiffany yang membuka beberapa kotak dengan lambang brand terkenal.

"Wah! Cantiknya, boleh aku pinjam?" Tanya Meira mendekati Tiffany yang tengah membuka sebuah gaun berwarna hitam.

"Meira sayang, jika ingin gaun secantik ini, jangan cari pria gratisan. Cari yang sudah bekerja dan mapan sepertiku. Jangan asal berdiri lalu tancap gas! Lihat dulu isi dompetnya." Jawab Tiffany penuh senyuman ramah.

"Apa maksud kakak? Aku hanya ingin lebih akrab dengan kakak. Apa karena aku anak angkat?" Meira tertunduk terisak.

"Iya! Karena kamu anak angkat! Aku membencimu, benar-benar membencimu. Sampai rasanya aku ingin mengigit kepalamu, kemudian aku celupkan saus mayonaise."

1
Ummah Intan
hahaha..dikira. up ternyata suhu
Ummah Intan
yakin kali kau klo Martin impoten
imau
panik g tuh si Meira, sepertinya akan berakting sdh sembuh tiba-tiba 🤣
Rossy Annabelle
🤣🤣🤣🤣🤣🤣duh bengek banget nih kalimat terakhir....si adik brengs*k mau dibedah bagai katak😭
Jeng Ining
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ Meira Meiraa..... salah lawan kamu salah lawan woooiiiii😂😂😂 panik ga panik gaaaa😅 dokterbilek: ya paniklah masa engga
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣salah lawan bro fany di lawan 🤣🤣🤣🤣
_arjunnainun__
nah bener lgsg minta operasi aja.. biar jadi katak percobaan😄😄
Senjaa💞
🤣🤣🤣🤣lanjutkan tiffany....
Miss Typo
geram kesel tapi lucu juga sih,, tiap baca gregetan aku 🤣
ku harap bkn hanya Meira yg menerima akibat ulahnya, tapi orang² yg dibayar sama dia juga tuh. biar pada kapok mereka
Miss Typo
drama apalagi yg akan dimainkan Meira hadeh
Misnawi Misnawi
sebel bgt sm Meira,si boy begok bgt,untung tifanny cerdas😤😤😤😤🤦😥😥😥😥😥
Dena
wkwkwk meiraa 😂😂😂
Eka suci
panik ngga, panik ngga, ya panik lah🤣🤣🤣 seimbang ya Thor duches jg bikin penasaran walaupun cerita nya udah mau end atau retensi anjlok , semangat Thor 💪🏻💪🏻💪🏻
Juli Ana: panik lah masak enggak..🤣🤣🤣
Tatiek Faruq: panic donkk,
next thor...
total 2 replies
yesi yuniar
😂😂😂😂😂
Nur Wahyuni
panik gak tuh Meira mau dibedah jantungnya dipasang ring 🤣🤣🤣🤣🤣
Nur Wahyuni
setiap baca Meira bawaannya emosi... 😄😄
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
,🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Dena
kesell banget liat meira 😑😑😑
Biyan Narendra
Tiffany kereeeen
Biyan Narendra
Selain Martin....
Makin kuat penyokong Tiffany karena status sosial Tiara yg tak terduga.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!