NovelToon NovelToon
Kembalinya Putri Hina

Kembalinya Putri Hina

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Bai Xue nona muda keempat dari keluarga bangsawan Bai. Di asingkan di perbatasan saat usianya baru mencapai tujuh tahunan. Saat kembali ke Ibu Kota di usianya yang kesembilan belas tahun. Dia di jebak adik kelimanya, sehingga harus bermalam bersama Tuan muda kedua Jiang. Dan dengan terpaksa Bai Xue harus menikah menjadi Nyonya kedua di kediaman Jiang.

Di tahun ke tiga pernikahannya, wanita muda itu di temukan terbunuh dengan banyaknya sayatan di sekujur tubuhnya. Wajah cantiknya bahkan tidak lagi dapat di kenali.

Semua penderitaan yang ia jalani sepanjang hidupnya seperti mimpi menakutkan. Sehingga wanita muda itu dapat terbangun kembali dengan jiwa yang telah berpindah ketubuh gadis muda berusia enam belas tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilangnya Nona keempat Bai Qi

Kedua mata indah itu terbuka perlahan. Setelah diam lima menit agar kekuatan di tubuhnya berkumpul kembali. Bai Qi bangkit perlahan sedikit menyibak kelambu. Agar bisa mengambil air minum yang telah tersedia di meja dekat tempat tidurnya. Melihat kearah celah kecil dia menyadari jika hari masih belum pagi. Kegelapan juga masih menyelimuti di luar ruangan.

Gadis muda itu membaringkan tubuhnya kembali.

Dreekkk...

Jendela terbuka untuk beberapa saat. Bai Qi bergerak perlahan di saat melihat bayangan seseorang sudah ada di dalam kamarnya. "Siapa?"

Tepat di saat kelambu di buka, pria dengan penutup wajah sudah berada tepat di hadapannya. "Tolong..."

Mulutnya lansung di bekap kuat sehingga gadis itu tidak lagi mampu membuka mulutnya.

Dekkk...

Titik syaraf utama di hantam tangan kekar pria itu membuat Bai Qi pingsan seketika. Tubuhnya di bopong pergi menuju keluar dari kediaman melalui kegelapan. Meskipun penjagaan sangat ketat tetap saja ada celah yang dapat di tembus penyusup itu. Dengan tubuh lemah Bai Qi membuka kedua matanya. Saat sadar kembali dia sudah ada di atas pundak seorang pria. Dia di bawa masuk kedalam hutan lebat yang sulit sekali di pastikan posisi dirinya saat ini.

Sedangkan di kediaman, Pelayan Lian baru saja keluar dari kamarnya. Dia berniat untuk merapikan kamar Nona mudanya sekitar pukul empat pagi. Dia ingin segera membereskan kamar sebelum Nona mudanya bangun. Baru saja masuk kedalam kamar. Pelayan itu sudah melihat pintu jendela sedikit terbuka. "Nona muda, udara di luar masih sangat dingin. Saya akan menutup kembali jendela."

Pelayan Lian menutup jendela kamar. Lalu melangkah menghampiri Nona mudanya. Di saat dia menyibak kelambu yang di gunakan untuk menutup tempat tidur. Pelayan Lian terkejut dan panik karena tidak melihat keberangkatan Nona mudanya. "Nona muda, Nona muda." Dia mencari kesegala tempat. Tidak lupa dia juga mencarinya di kekamar mandi yang ada di samping ruangan kamar. Tapi masih saja tidak menemukan keberadaan Nona mudanya. "Nona muda, anda ada di mana." Dengan panik Pelayan Lian berlari menuju kamar Tuan dan Nyonya utama kediaman.

Tokkk...

Tokkk...

Dia mengetuk dengan tidak sabar.

"Tunggu sebentar. Hemmm..." Nyonya kedua Bai bangkit dari tempat tidurnya. Dia mengenakan gaun luarnya lalu mengenakan sepatu baru berdiri berjalan untuk membuka pintu kamar. "Lian ada apa? Apa Nona muda butuh sesuatu?"

"Nyonya, Nona muda hilang." Perkataan Pelayan Lian membuat Nyonya kedua Bai hampir pingsan. "Nyonya." Pelayan Lian membantu Nyonya utamanya agar bisa berdiri tegap.

Dari dalam ruangan kamar Tuan kedua Bai Haoran segera mengenakan jubahnya dan membantu istrinya untuk duduk di kursi ruangan kamar. "Kamu yakin?" Menatap kearah pelayannya.

"Saya sudah mencari di semua tempat. Tetap tidak menemukan Nona muda," ujar Pelayan Lian menjelaskan.

"Jangan panik. Lian, kamu segera pergi mengabarkan hal ini secara rahasia kepada Tuan muda kedua. Minta dia untuk pulang kekediaman. Beritahu juga pelayan utama kediaman agar segera menghadap kepada ku." Tuan kedua Bai Haoran berusaha untuk tetap tenang meskipun kepanikan menekan dirinya.

"Baik." Pelayan Lian bergegas pergi menjalankan perintah Tuan besarnya.

Selang satu jam Tuan muda kedua Bai Muchen kembali kekediaman dengan tergesa-gesa. Dia datang menemui Ayah dan Ibunya. "Ayah dan Ibu jangan khawatir. Aku sudah meminta bantuan kepala pengawal kota untuk ikut serta mencari keberadaan adik keempat secara rahasia. Aku akan mencari petunjuk lain di dalam kamar adik keempat." Pergi keluar dari ruangan kamar.

Nyonya kedua Bai menekan dadanya kuat. Nafasnya juga mulai tidak beraturan. "Putriku, kenapa masalah selalu menghampiri dirinya." Air matanya mengalir.

"Aku juga sudah menyuruh semua penjaga kediaman untuk melakukan pencarian secara rahasia. Tenang saja, Qi er selalu dalam perlindungan para dewa. Dia pasti akan baik-baik saja." Tuan kedua Bai Haoran berusaha menenangkan istrinya.

Pencarian petunjuk yang di lakukan Tuan muda kedua Bai Muchen masih tidak menemukan hasil yang di inginkan. Penculik sepertinya telah mengetahui seluk beluk penjagaan yang ada di kediaman. Bahkan bisa dengan mudahnya masuk dan keluar dari kamar adik keempatnya tanpa di ketahui orang lain.

Setelah berjam-jam lamanya masih tidak ada kabar dari Bai Qi. Semua orang yang ada di kediaman menjadi sangat panik.

Di aula utama Tuan kedua Bai Haoran duduk dengan gelisah. Dia menunggu kebar yang masih belum terdengar sampai sore hari. Dari arah pintu masuk Tuan pertama Bai Zheng datang dengan wajah yang terlihat santai. Mungkin karena dia masih belum mengetahui masalah hilangnya putri bungsu adik keduanya. "Adik kedua, aku ingin mendiskusikan pertunangan untuk keponakan pertama. Umurnya juga sudah cukup dewasa. Jika membiarkannya sampai di usia tiga puluh tahun keatas dan belum menikah juga. Akan banyak gunjingan dari berbagai kalangan. Membicarakan hal yang tidak-tidak tentang Mingze." Duduk di kursi.

"Untuk masalah pernikahan. Aku tidak pernah memaksakan keinginan putra dan putriku. Biarkan mereka yang memilih calon istri atau calon suami. Sebagai orangtua aku hanya ingin yang terbaik untuk anak-anakku," ujar Tuan kedua Bai Haoran dengan nada yang cukup tegas.

Tuan pertama Bai Zheng menuangkan teh kedalam cangkir kosong. Kepulan asap panas hanya berlalu sebentar di udara kemudian menghilang sekejap mata. Setelah cangkir penuh teko di letakkan kembali. "Jika memang sudah ada calon yang pas tentu akan lebih baik jika Mingze segera menikah. Putri dari sahabat karibku memiliki paras yang cantik, lembut, juga berbudi luhur. Jika adik kedua bersedia. Aku akan segera mengabarkan kepada mereka untuk menyiapkan lamaran."

"Kakak pertama masih saja belum berubah. Mengandalkan ikatan saudara sebagai sandaran memperkuat kedudukan di pemerintahan. Aku hanya pedagang miskin. Tidak mengerti tentang kerumitan yang ada di pemerintahan. Untuk masalah pernikahan putraku. Tentu saja semua aku serahkan kepada mereka," saut Tuan kedua Bai Haoran dengan sedikit menekankan tanpa memberi celah untuk berdiskusi.

Dari arah luar salah satu penjaga kediaman mendekat. Membisikkan beberapa hal tentang keberadaan Nona keempat yang masih tidak dapat di temukan.

Tuan kedua Bai Haoran bangkit dari tempat duduknya. "Kakak pertama, masih ada hal yang harus adik ini selesaikan. Tidak bisa menemani kakak pertama berbincang terlalu lama." Memberikan salamnya lalu pergi keluar dari aula utama.

Setelah bayangan adik keduanya pergi,

Ttraangg...

Cangkir berisi teh panas yang ada tangannya di hantamkan di meja dengan cukup kuat. Bahkan retakan pada bagian bawah cangkir terlihat jelas. Cipratan teh panas juga mengenai tangan Tuan pertama Bai Zheng. "Bagaimana aku bisa memiliki adik yang tidak berguna." Gertakkan di giginya terdengar.

Pengawal pribadinya Mingji datang. "Tuan pertama." Membisikkan informasi penting yang ia dapatkan.

Seringaian licik terlihat di wajah Tuan pertama Bai Zheng. "Kesempatan akhirnya tiba juga. Segera kirimkan orang-orang kita untuk ikut dalam pencarian Nona keempat. Ingat, kita harus menemukannya terlebih dulu. Jasa besar ini tentu harus aku dapatkan untuk menarik kesepakatan dengan adik kedua."

"Baik." Pengawal Mingji langsung berjalan pergi meninggalkan aula utama untuk menyelesaikan perintah dari Tuannya.

1
Mommy Ayu
kehidupan diistana memang ribet
Raudah Anis
hanya seorang selir, keluarga bukan, saudara juga bukan . berani ngatur2 hidup Bai qi .
Kusii Yaati
lanjut Thor 😁
Kusii Yaati
Bai Qi kaki mu saja masih belum sembuh tp kamu mau ikut mereka ke ibu kota 😩
Kusii Yaati
nah kan Ternyata ada konspirasi, dasar mereka manusia manusia berhati busuk 😤😡
Kusii Yaati
jendral zhi gercep juga ya langsung di ikat nih Bai Qi nya, takut di lamar orang lain ya jendral...😂😂😂
Kusii Yaati
para bandit kan biasanya cuma merampok di dalam hutan,tapi bandit ini sudah berani masuk kerumah dan menculik 😩
Kusii Yaati
ternyata seperti itu mendekati untuk kepentingan pribadi 😏... orang kalau punya hati yang busuk mau di sembunyikan bagaimana pun tetap akan kelihatan busuknya😤...nasib Bai Xue yang punya keluarga seperti itu, untung dia berpindah jiwa di keluarga Bai kedua
Kusii Yaati
sungguh menyesakkan 🤧😭
Kusii Yaati
ceritanya mengharukan bikin mewek diriku 🤧🤧🤧
Kusii Yaati
menempati tubuh sepupunya sendiri sebagai nona keempat Bai Qi jauh lebih baik dari pada jadi nona keempat Bai Xue yang di anggap membawa sial dan berakhir kematian yang tragis /Whimper/
Kusii Yaati
tragis sekali nasib mu nona Bai, meninggal bukannya di kubur dengan baik malah di buang jasadnya di tengah hutan,kejam sekali mereka /Sob//Sob//Sob/
Kusii Yaati
Baru baca sudah di suguhi adegan yang bikin emosi sekaligus menyesakkan 🤧🤧🤧
sahabat pena
hadeuhh ibu bukan.. keluarga apalagi ga berhak ngatur2 perjodohan lah🤣🤣🤣sungguh jawaban wanita berkelas.🤣🤣🤣
Santy Susanti
Jawaban yg berkelas, makjleb banget bwt tuh Selir🤪🤪🤪🤪
Santy Susanti
Waaah Keluarga Jiang memang kejam🤯
Santy Susanti
Hubungan persaudaraan yg manis😘😘😘😘😘👍🏻👍🏻👍🏻
Raudah Anis
tidak apa2 thor,
Raudah Anis: sama2🌹🌹🌹
Sri wulandari: makasih kk😊
total 2 replies
Mommy Ayu
keluarga pertama ini memang penjahat semua, habisi aja lah jangan lama lama
Santy Susanti
Hadeuuh 2 lintah bikin gemes bogem nih👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!