Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19.
Keadaan di rumah pak herman siang itu sangat tenang, dan tak terlihat kesibukan seperti akan adanya pesta, naurah yang sedari tadi membuat ayam lengkuas yang di bantu asisten rumah tangga bu sulastri merasa sangat penasaran dan memilih untuk bertanya
" Mbak, bukannya hari ini pesta ulang tahun pernikahan tante Sulastri ya? "
" Iya non, kenapa? "
" Tapi kok sepi ya mbak, kayak gak ada kesibukan gitu"
" Emang kayak gini mbak, biasanya nyonya hanya pesen catering jadi gak sibuk, tapi yang saya herankan kok baru kali ini nyonya meminta makanan lain"
" Jadi mereka gak repot masak gitu ya mbak"
" Iya non, soalnya nyonya gak bisa masak dan tiap kali masak, tuan herman dan kedua tuan muda gak ada yang makan, katanya gak enak" bisiknya
" Masa sih mbak"
" Iya non, lagian ini bukan pesta besar hanya makan makan saja bersama teman-teman nyonya dan tuan herman"
" Owww... pantes saja" ucap naurah kembali melanjutkan pekerjaannya
Tak seberapa lama setelah selesai bertepatan dengan hadirnya bu sulastri
" Naurah, ayo sini ikut tante " pintanya
" Ada apa tante? "
" Tante beliin kamu dress ini, kelihatannya sangat cocok denganmu, pakailah sekarang sebentar lagi tamu tante akan datang, dan mita juga sedang menuju kemari"
" Baiklah tante, terima kasih" ucapnya segera kembali ke dalam kamarnya
Naurah mengenakan dress yang di berikan oleh bu sulastri, dan benar saja sangat cocok di kenakan olehnya
Naurah membuka sedikit pintu kamarnya untuk mengintip keadaan di luar, dan ternyata ada beberapa orang yang menggunakan pakaian seperti koki menyusun makanan di meja panjang
" Apa aku harus keluar membantu mereka? Atau di dalam kamar saja? " gumamnya
" Tapi dimana rangga? Kenapa aku tak melihat nya sedari tadi? " ucapnya memeriksa ponselnya
Tak lama kemudian terdengar suara keramain di luar, naurah kembali mengintip di sela pintu dan melihat sudah banyak tamu bu Sulastri yang sudah hadir
Tok.. Tok.. Tok...
Suara ketukan pintu membuat naurah sangat terkejut hingga tersentak
" Naurah, ini aku mita" ucapnya di balik pintu
Kreeek...
Naurah segera membuka pintu dan menarik mita masuk ke dalam kemudian menutup kembali pintunya
" Kenapa sih kamu? Aneh banget" tanya mita terheran
" Maaf, aku gak sengaja "
" Ngapain kamu di sini? Ayo keluar tamu udah pada datang tuh"
" Aku malu mita"
" Gak usah malu, ada aku bersamamu"
" Tapi aku gak kenal sama mereka"
" Makanya kamu harus ikut bergabung biar kamu kenal sama mereka semua, ada mama dan papa ku juga, lagian mamanya rangga yang minta aku memanggilmu"
" Tapi aku beneran malu "
" Yaelah nih anak, ayo sini ikut aku" ucap mita menarik paksa tangan naurah keluar dari kamar
Baru saja mereka keluar kamar dan berpapasan denga leona yang juga hadir bersama kedua orang tuanya
" Astagaa... Lo bawa anak kampung ke sini? Gak teman lain yang lebih berkelas apa? " ucap leona menghentikan langkahnya
" Masalah buat lo? Lagian yang mengundang naurah itu mamanya rangga langsung, jadi dia adalah gadis berkelas "
" Berkelas apanya"
" Bacot lu" ucap mita mengajak naurah dan meninggalkan leona seorang diri
" Mita, kamu lihat rangga gak? Dari tadi aku gak lihat dia" tanya naurah
" Mana aku tau, aku aja baru datang, udah yuk kita ke sana" ajaknya duduk bersama keluarga besarnya dan juga beberapa tamu termasuk keluarga leona
" Kak naurah, aku duduk di samping kak naurah ya" ucap vanesh mengikutinya
" Mita siapa gadis cantik ini? " tanya mamanya
" Kenalin ma, ini teman aku kekasihnya bang rangga"
" Oya? Benarkah? "
" Halo tante saya naurah"
" Senang bertemu denganmu sayang" ucap mamanya mita
" Siapa gadis ini? " tanya para tamu yang duduk bersama di saat sedang menyantap makanan
" Pacarnya bang rangga tante" jawab mita
" Loh bukannya rangga sedang dekat dengan kamu leona? " tanya mamanya mendengar jawaban mita
" Iya dong mah, jangan percaya sama mita, gadis itu hanya babysitter anaknya mbak risa dan bang randy" ucapnya menyebut nama mama vanesh
" Ibu ibu silakan di nikmati, gimana dengan sajian saya hari ini apakah sesuai selera kalian? " ucap bu sulastri mencairkan suasana
" Enak banget loh jeng, yang ini mantap banget, aku pernah makan pas aku ke Sulawesi dan rasanya sama persis seperti yang ini" ucap seorang wanita menunjuk ayam lengkuas buatan naurah
" Iya jeng, sama kayak aku juga suka yang ini, sepertinya ayam pake lengkuas "
Karena mendengar ucapan kedua wanita ini, mereka akhirnya pun mencicipi ayam lengkuas dan sangat setuju dengan ucapan kedua wanita tadi
" Jeng Lastri pesan dimana ayam ini, aku juga mau pesan buat makan di rumah, enak banget soalnya"
" Gadis ini yang membuatnya, memang aku sengaja memintanya untuk membuat ayam ini, karena rasanya sangat enak" jawab Bu Sulastri
" Jadi pacarnya rangga yang membuat ayam lengkuas ini?"
" Wah.. Hebat nya sih rangga, udah dapat cewek cantik, pinter masak, dan biasanya kalo dekat sama anek kecil tuh berarti pinter ngurus anak juga, beruntung nya sih rangga"
" Selain itu temanku ini paling pinter di Fakultas nya tante, makanya bang randy mengajaknya kerja di perusahaan bang randy" ucap mita membanggakan naurah
" Kalo saja aku punya anak cowok pasti akan aku kenalkan padanya, hehehe... " ucap seorang ibu diantara mereka
" Tapi kalo dari kampung tante mau? Pasti kehidupannya susah" ucap leona merasa kesal lantaran sedari tadi mereka terus menyanjung naurah
" Kalo saya punya anak cowok, saya gak akan mau mencari anak menantu yang hidupnya susah, meskipun dia bisa masak, atau ngurus anak, lebih baik cari yang cantik dan kaya seperti anak saya contohnya" ucap mama Leona
" Soal masak dan ngurus anak itu jelas saja anak saya gak bisa, jangankan itu untuk nyuci piringnya sendiri aja gak bisa karena aku gak bisa membiarkannya bekerja, saya takut tangannya kasar dan itulah gunanya kita punya uang banyak agar bisa membayar tenaga orang miskin seperti dia" ucap mamanya leona lagi
Leona tersenyum mendengar ucapan mamanya
" Trus kalo misalkan tante punya anak cowok dan dia dapat cewek cantik, kaya tapi bodoh dan murahan tante mau? Kalo saya mah ogah banget keluarga kaya gitu" ucap mita melirik pada leona dan pamit meninggalkan mereka bersama naurah dan vanesh
" Sialan, dia pasti menyinggung gw" gumam leona mengikuti mita
" Hei mita, maksud lo ala ngomong kayak tadi? "
" Emang gw ngomong apa? "
" Cantik, kaya tapi murahan, lo nyinggung gw kan? Sialan lo"
" Lah lo ngerasa? emang tadi gw ada nyebut nama lu? Perasaan gak ada kan?"
" Tapi gw tau omongan lo itu pasti buat gw"
" Kalo emang lo merasa ya udah anggap aja omongan gw tuh untuk lo" jawab Mita santai
" Sekarang lo udah mulai berani nyolot sama gw"
" Emang kenapa? Gak boleh? Jujur aja gw gak pernah suka sama lo, dulu gw menghargai lo hanya karena bang rangga yang minta tapi gw gak sanggup, makanya gw yang ngasih tau bang rangga tentang perselingkuhan lo dengan salah satu suami ibu ibu yang makan bersama kita tadi" ucap mita
" Tapi soal video syur, lo tenang aja cuma gw yang tau kok, dan gw kasi saran lo gak cocok jadi pemain bok** nenen lo kecil, tapi hebat lo hebat bisa bermain dengan dua cowok sekaligus" ucap mita menatap bagian dada Leona kemudian berlalu dengan senyuman seakan merendahkan Leona
******
Rangga keluar dari mobilnya dan langsung menghampiri naurah yang masih bersama vanesh
" Dari mana saja kamu? Aku mencarimu kemana mana" tanya naurah
" Maafkan aku, tadi aku ada urusan sedikit bareng bang randy dan aku tak sempat memberitahukan mu, maafkan aku ya" ucapnya menggenggam jemari naurah
" Papa.. " panggil vanesh pada randy yang baru keluar dari mobil yang sama dengan rangga
" Sayang" ucap randy menggendong anaknya
" Kamu sudah makan sayang? "
" Sudah pa, tadi aku makan sama kak naurah"
" Pinternya anak papah, makasih ya naurah sudah menjaga vanesh " ucap randy
" Iya pak, sama sama " jawabnya sebelum randy masuk ke dalam rumah dan membiarkan kedua orang itu di teras
" Ayo sayang kita masuk, di luar dingin nanti kamu masuk angin " ucap rangga menggenggam tangan naurah dan masuk ke dalam rumah melewati leona yang memperhatikan mereka dengan tangan terkepal
******
Setelah semua tamu kembali pulang, keluarga pak herman sanusi dan juga naurah tengah berada di ruang keluarga
" Nak naurah terima kasih ya atas bantuan kamu hari ini, masakan buatanmu membuat tamu kami sangat puas dengan makanan yang kami sajikan" ucap pak herman
" Iya om, saya senang jika mereka menyukai nya"
" Lalu dimana kamu belajar memasak naurah? Kamu kursus? " tanya bu sulastri
" Gak tante, aku belajar dari ibuku, dulu ibuku adalah juru masak di rumah prasmanan "
" Ohh gitu, pantas saja masakan kamu sangat enak"
" Makasih tante"
" Oiya aku om dengar dari rangga ayahmu seorang arsitek? "
" Iya om, tapi sekarang ayah saya sudah meninggal om"
" Maafkan om ya, om gak tau"
" Gak apa apa om"
" Lalu dimana ibumu sekarang? "
" Ibuku berada di lampung bersama adik saya om"
" Ohh begitu, jadi kamu tulang punggung keluarga?" Tanya Bu Sulastri
" Ma, pa, biarkan naurah istirahat besok pagi kami akan kembali" ucap rangga tak ingin naurah menjawab pertanyaan Bu Sulastri
" Ya sudah nak naurah silakan kamu beristirahat"
" Terimakasih om, terimakasih tante, saya permisi " ucapnya pamit dengan sopan dan masuk ke dalam kamarnya
Melihat naurah masuk ke dalam kamarnya, pak herman kembali membuka suara
" Jujur saja papa senang dengan gadis itu, anaknya baik dan sopan" ucap pak herman
" Jadi gak masalahkan jika aku menjadikannya istriku kelak? " tanya rangga
" Usia kalian masih sangat muda, jangan membicarakan soal pernikahan dulu" ucap bu sulastri bangkit dan masuk ke kamarnya
" Benar apa yang di katakan mamamu, sebaiknya pikirkan dulu masa depanmu " ucap pak herman
" Iya pa"
" Beristirahat lah agar besok kamu bisa mengemudi dalam keadaan segar" pinta pak Herman menyusul istrinya masuk ke dalam kamar
******
Tengah malam randy terbangun dan tak mendapati putrinya yang sebelumnya berada di samping nya tertidur, dia sedikit panik dan segera keluar kamar untuk mencari vanesh
Dia mengelilingi rumah dan mencari namun tak menemukan vanesh, randy terdiam dan berpikir apa mungkin vanesh sedang bersama naurah? Tapi kapan pindahnya?
Randy melangkah ke arah kamar naurah dan berdiri mematung tepat di depan pintu kamar
Kreekkk....
Randy tersentak dan tak dapat menghindar begitu naurah membuka pintu, kedua nya saling terkejut
"Pak randy? "
" Maaf naurah, aku tak bermaksud apa apa, aku hanya ingin tau apa vanesh ada bersamamu?"
" Iya pak, tadi vanesh mengetuk pintu kamar dan meminta masuk ke dalam"
" Syukurlah kalo begitu, maaf sudah mengganggu tidurmu"
" Gak kok pak, saya terbangun karena ingin ke toilet "
" Baiklah kalo begitu saya akan kembali ke kamar, selamat malam"
" Iya pak selama malam" jawab naurah melangkah ke toilet dengan sedikit berlari