NovelToon NovelToon
Figuran Dalam Dunia Fiksi

Figuran Dalam Dunia Fiksi

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Idola sekolah
Popularitas:33.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jelita Pramono seorang gadis periang, namun jangan sampai kalian mengusik nya, apalagi keluarga maupun orang yang ia sayang disekitarnya. Karena jika kamu melakukannya, habislah hidupmu.

Hingga suatu hari, ia sedang pergi bersama kakak nya, tapi di dalam perjalanan, mobil mereka tertabrak mobil lain dari arah belakang. Sehingga, Jelita yang berada di mobil penumpang mengeluarkan darah segar di dahi nya dan tak sadarkan diri.

Namun, ia terbangun bukan di tubuh nya, tapi seorang gadis bernama Jelita Yunanda, yang tak lain merupakan nama gadis di sebuah novel yang ia baca terakhir kali.

Bukan sebagai pemeran utama atau si antagonis, melainkan figuran atau teman antagonis yang sikapnya dingin dan jarang bicara sekaligus jarang tersenyum.

Mengapa Jelita tiba-tiba masuk kedalam novel menjadi seorang figuran? Apa yang akan terjadi dengannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keinginan

Dalam mimpinya, Jelita berdiri di sudut sebuah ruangan rumah sakit yang asing, dikelilingi aroma obat dan suara detak monitor detak jantung. Cahaya putih pucat menyelimuti sekelilingnya. Matanya membelalak saat melihat sosok di atas ranjang, dirinya sendiri yang ada di dunia nyata.

Wajahnya pucat, kepala diperban, tangan kanan terpasang infus. Mata itu terpejam, napasnya naik turun pelan.

"Itu, bukankah itu aku?" bisik Jelita. Suaranya bergema hampa. Ia melangkah mendekat, merasa ringan seperti tidak menyentuh lantai. Tak ada satu pun yang menyadari kehadirannya.

Di sisi ranjang, seorang wanita paruh baya dengan mata sembab menemaninya. Ia menggenggam tangan Jelita yang terbaring dan terus memanggil namanya dengan penuh harap.

"Mama." lirihnya lagi. "Mama Shireen, jelita disini, Ma!"

Tiba-tiba, pintu terbuka. Seorang dokter masuk dan berbicara pelan dengan Mama Shireen. Jelita memperhatikan, menajamkan pendengarannya.

Sang dokter berkata jika pasien sedang koma.

"Koma?" desis Jelita. Pandangannya berputar. Ia menatap tubuhnya sendiri yang terbaring dan terdiam. "Kalau aku koma, bukankah aku tadi masuk ke dunia novel itu?"

"Apa ini hanya mimpi? Atau jiwaku yang sekarang terlempar ke sana? Tapi ini adalah ragaku? Tapi aku masih bisa melihat ragaku ini? Dan disana terlihat nyata, aku bisa emosi, lapar dan menggoda orang lain. Apakah aku terperangkap di antara dua dunia?"

Suara Mama Shireen terdengar lagi, menyayat hati. Ia mengatakan jika sang kakak belum juga sadarkan diri, sama seperti dirinya.

"Kak Jordi." bisiknya. Air mata menetes dari mata yang tidak bisa disentuh oleh siapa pun.

"Kak Jordi, aku ingat, kita ngobrol di mobil waktu itu. Aku sedang membahas sepatu yang kita beli di Mall. Aku sangat senang kala itu, lalu..."

Gambaran kilat kecelakaan menghantam pikirannya. Bunyi rem. Suara keras. Kegelapan.

"Tuhan, apa ini balasan karena aku terlalu sering berimajinasi jadi tokoh novel?" pikirnya sambil menangis.

Ia ingin menyentuh Mama Shireen, memeluknya, berkata bahwa ia baik-baik saja. Tapi tangannya menembus udara kosong.

Ruangan perlahan mulai memudar. Cahaya semakin silau. Suara Mama Shireen memanggil namanya samar. Tubuh Jelita ringan, seperti terangkat lagi dan menuju ke tempat lain.

"Mama Shireen, Papa Febri, Kakak Jordi!" teriak nya sambil menangis.

Sedangkan di dunia lain nya, Jelita Yunanda yang sedang tertidur mengeluarkan air mata.

Mobil melaju tenang di bawah langit malam yang mulai gelap. Lampu-lampu jalan memantul di kaca depan, menciptakan bayangan yang menari di wajah Reza dan Raza yang duduk di bangku depan. Raza yang menyetir, sesekali melirik ke arah Reza yang sibuk memandangi layar ponsel.

"Rez," kata Raza tiba-tiba, suaranya pelan namun penuh makna.

"Hmm?"

"Kamu ngerasa gak, Adik kita, Jelita yang sekarang tuh, kayak dulu banget?"

Reza menoleh, meletakkan ponselnya di pangkuan. "Banget. Aku juga mikir gitu tadi pas dia sadar."

Raza tersenyum kecil. "Aku suka banget lihat dia sekarang. Dia ngomong apa aja, nggak ditahan. Ketawa lepas, marah juga jelas. Minta ini itu, kayak waktu dulu."

Iya," Reza mengangguk. "Aku kangen Lita yang begitu. Yang dulu sebelum entah kejadian apa yang bisa merubahnya. Sebelum dia jadi dingin, sebelum dia mulai nutupin masalah nya dari kita."

"Padahal dia adik kita, ya." Raza menarik napas panjang. "Dulu dia sering curhat soal sekolah, soal temen, soal mimpi aneh yang dia alami. Tapi akhir-akhir ini, sebelum kecelakaan, dia bahkan nggak mau nyambung kalau kita ajak ngobrol. Tatapannya kosong. Kayak.m, dia ada tapi gak ada."

"Hari ini beda," ujar Reza pelan.

"Kamu takut gak sih, kalau nanti ingatan dia balik, Adik kita berubah lagi kayak sebelumnya?" tanya Raza, suara seraknya terdengar berat.

Reza terdiam sesaat. Lalu menggeleng. "Takut, iya. Tapi aku berharap, kalaupun nanti dia ingat semuanya, Lita tetap jadi Lita yang sekarang. Tetap terbuka, tetap hangat, tetap deket sama kita."

"Setuju," Raza mengangguk. "Aku rela deh nemenin dia ngobrol setiap malam, asal dia gak balik jadi Lita yang penuh rahasia kayak kemarin-kemarin."

Reza tertawa pelan. "Wah, kamu beneran sayang sama adik mu, Za."

"Ya iyalah," Raza tersenyum kecil. "Dia satu-satunya adik perempuan kita. Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi? Emangnya kamu gak sayang Jelita?"

"Ya sayang lah!" jawab Reza.

Mobil terus melaju ke kediaman Yunanda.

Di dalam ruang VIP rumah sakit yang sudah tenang, lampu kamar sengaja diredupkan agar Jelita bisa beristirahat lebih nyaman. Suara detak jarum jam menggema pelan, bersaing dengan desahan napas lembut putri mereka yang tengah tertidur.

Mama Acha duduk di kursi dekat ranjang, memandangi wajah Jelita yang tampak damai. Sesekali ia membelai rambut anaknya dengan lembut, seolah ingin memastikan bahwa semua ini bukanlah sebuah mimpi.

Papa Rendy berdiri di samping jendela, kedua tangannya bersedekap sambil menatap keluar. Setelah beberapa saat dalam diam, ia bersuara, pelan namun penuh makna, "Ma, kamu ngerasa gak sih, Jelita sekarang beda?"

Mama Acha mengangguk, suaranya pelan. "Iya, aku juga merasakannya. Sejak dia sadar tadi sore, dia seperti bukan Jelita yang selama ini murung dan menjauh dari kita."

Papa Rendy menoleh. "Dia lebih hidup. Ngomong apa aja gak ditahan. Tadi bahkan sempat ngambek karena pengen pulang cepat. Kamu lihat sendiri tadi dia becanda, tertawa."

"Dan cara dia ngobrol Reza dan Raza serta dengan kita berdua hangat sekali," tambah Mama Acha. Matanya mulai berkaca-kaca. "Aku rindu Jelita yang seperti itu, Pa. Yang ceria, manja, cerewet, bukan Jelita yang selalu diam, menatap kosong, dan sulit didekati."

Papa Rendy berjalan mendekat dan duduk di samping istrinya. Ia menggenggam tangan Mama Acha erat. "Aku juga rindu. Tapi aku bersyukur, walaupun dengan cara yang aneh, dia kembali ke kita. Setidaknya, untuk saat ini, dia menjadi lebih hidup."

Mama Acha mengangguk, lalu menoleh ke arah putrinya. "Semoga dia nggak berubah lagi ya, Pa. Semoga ini adalah versi Jelita yang bisa tetap bersama kita, meskipun nanti ingatannya pulih."

Dalam hati mereka, terselip doa yang sama, agar anak perempuan mereka tetap bertahan seperti ini—hangat, terbuka, dan penuh cahaya.

1
Nitnot
luar biasa
Ayu Dani
sad
Narti Narti
lagi up ya thor masih kurang banyak semangat 😊😊😊😊😊😊
sahabat pena
bener ya jgn berlebih-lebihan ketawa t
nanti pasti nangis.. duh bawang nya banyak bgt sih kak... huhuhu.. mblebes di pojokkan kasur ini😭😭😭😭
sasa adzka
love you Thor 🥰🥰
next trus up ny ya....
Darmanto Atok
next Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
karina
semangat up nya thor
Erny Kadu
Luar biasa
RJ 💜🐑
plisssa up yang banyak 🙏🏻🙏🏻🙏🏻😭😭
Darmanto Atok
next Thor
semangat terus ya buat ceritanya Thor
sasa adzka
Thor jangan lama Napa up nya.. kadang lupa ey jalan cerita nya Thor.. ngulang awal lagi aku baca nya..

Thor yg baik hati, suka menabung, tidak sombong.. banyak banyak ya up nya Thor 🥰🥰🥰
Narti Narti: akhirnya update juga setelah 4 hari ga update.... makasih thor 🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Mineaa
aaaaaaaa......si ulet Laura...... tunggu karma mu datang.....ayo Lita....cabik cabik topeng muka dua nya.....biar terbongkar semuanya....saat itu tiba....aku akan bilang... HOREEEE EEEE......👏👏👏👏👏
karina
ko up dikit sie thor. padahal lama loh nga up😭😭
karina: di tunggu up nya ka
Lilyana Azzahra Dekranasda: lagi ada tamu dirumah 🙏🏻🙏🏻 nanti di up lagi
total 2 replies
adlyu
Update lagi thor
Winny Anpooh
Luar biasa
Narti Narti
ko belum update thor
sullycungliiie
kurang thor
Mrytl22
Typo kah?? Bukannya harusnya si jelita
Lilyana Azzahra Dekranasda: ah iya.. nanti diganti 🤭
total 1 replies
RJ 💜🐑
aku suka gaya kamu lit 👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻😍😍
Viona Syafazea
kurang banyak up nya.. 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!