NovelToon NovelToon
Suamiku Tak Seperti Mereka

Suamiku Tak Seperti Mereka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Impian setiap wanita adalah menikah dengan pria yang mencintai dan dicintainya. Namun takdir berkata lain untuk Azura, gadis cantik yang terpaksa menikah dengan pria pengidap gangguan jiwa demi kepentingan keluarga tirinya.

Meski sang ayah masih hidup, hidup Azura sepenuhnya digenggam oleh ibu tiri yang licik dan kejam. Akankah Azura mampu bertahan dalam pernikahan yang tak diinginkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 18 - Kau harus kuat

Tiba-tiba suasana yang tadinya penuh drama kini berubah kaku, karena dari arah lorong belakang terdengar suara langkah berat yang menggema.

Tapp!!

Tapp!!

Tapp!!!

Semua mata tertuju pada satu sosok yang muncul dari arah lorong itu yang tak lain adalah Rangga.

Pria itu berdiri tegak dengan mengenakan pakaian serba gelap. Rambutnya sedikit berantakan tapi tatapannya sangat tajam.

Sorot matanya bukan seperti orang bingung atau kosong. Tapi sebuah tatapan yang penuh curiga. Matanya bergerak cepat, menatap satu per satu semua orang di ruangan itu.

Melihat kedatangan Rangga, ekspresi Rita pun berubah dan bersikap manis. “Oh... kamu pasti Rangga. Suam—eh, maksud ibu, putra Pak Adrian yang tampan ya...”

“Iya... kita tadi cuma... ngobrol-ngobrol santai aja kok di sini…” timpal Nadine yang mencoba tersenyum meski canggung.

Namun, Rangga tidak menjawab. Ia hanya menatap mereka dengan dingin. Matanya kemudian beralih ke pelayan yang sedang memunguti serpihan gelas yang dijatuhkan Nadine beberapa saat lalu.

Tiba-tiba, pria itu melangkah maju sehingga membuat semua orang mundur dengan spontan. Bahkan si Nadine sampai bersembunyi di belakang Rita.

“Bu… itu dia. Dia kan yang katanya gila bahkan pernah nyekik Azura," bisik Nadine.

“Iya… tapi dia nggak tampak gila sekarang. Tapi lihat matanya... dia menyeramkan," balas Rita dengan berbisik pula.

“Ibu, aku takut…”

Melihat Rangga yang terus mendekat ke arah Rita dan Nadine, Azura pun berusaha menenangkannya dengan berkata,

“Rangga… ini hanya tamu, mereka tidak akan mengganggumu. Ayo kembali ke kamar, ya?.”

Tapi Rangga tidak bergeming. Sorot matanya tetap menatap Rita dan Nadine dengan dagu yang sedikit bergerak, seolah menandai mereka sebagai ancaman.

“Kami ini keluarga Azura. Kami hanya datang untuk menjenguk…” ucap Rita yang berusaha tersenyum meski kaku.

Rangga menyipitkan matanya dan berhenti sejenak tapi ia melanjutkan lagi langkahnya. Merasa tidak enak hati, Azura pun langsung berdiri di hadapan Rangga, lalu menghadangnya dengan satu tangan terangkat.

“Rangga, tolong... mereka memang menyebalkan, tapi tidak berbahaya. Tidak sekarang. Aku mohon, jangan buat kekacauan lagi," pinta Azura lebih tepatnya memohon.

Untuk sesaat, suasana terasa berbeda ketika mata Rangga bertemu dengan mata Azura. Seketika, ekspresinya melembut sedikit. Napasnya yang semula memburu kini menjadi lebih teratur.

Rangga menatap Azura dengan cukup lama lalu bertanya, "Siapa mereka? Apa mereka menyakitimu?."

TEG!!

Sebuah pertanyaan yang sukses membuat semua orang tercengang telah keluar dari mulut Rangga begitu saja. Pertanyaan itu, kata-kata itu terdengar tulus bahkan nyaris tidak di percaya.

Seorang Rangga dengan jiwa yang terganggu baru kali ini ia seakan mencemaskan seseorang. Seorang yang bahkan dalam beberapa hari lalu hampir kehilangan nyawa karenanya.

Dan tentu saja bagi Azura yang sama-sama tidak menyangka. Namun dalam beberapa detik ia langsung mengontrol pikirannya karena ia tidak tahu apa yang akan di lakukan Rangga selanjutnya.

"Rangga, mereka akan segera pulang. Lebih baik kami beristirahat lagi ya," bujuk Azura hati-hati.

Dan, tanpa berkata sepatah kata lagi, Rangga langsung berbalik dan pergi ke arah taman belakang tanpa menoleh lagi di ikuti dia penjaga yang mengekor di belakangnya.

“Hampir saja aku pingsan…” ujar Nadine.

Setelah sempat merasa tegang, Rita pun kini berbalik menatap Azura dan berbual lagi. “Kau pikir hidupmu hebat sekarang karena bersuamikan... monster seperti itu?,” serunya.

“Setidaknya aku tidak kehilangan nurani hanya karena uang dan kenyamanan," jawab Azura tanpa gentar.

"Kau ini!!!."

Rita hampir melayangakan lagi tangannya untuk menampar Azura tapi ia tidak melanjutkan dan hanya mengepalkan tangannya kembali.

"Dasar kau ini!," pekik Rita sambil mengertakan rahangnya.

Tanpa berkata lagi mereka pun pergi dalam keadaan kesal dan marah pada Azura.

Tak lama kemudian setelah kepergian Rita dan Nadine, dari luar sana terdengar suara langkah kaki yang berat dan berwibawa.

“Tuan Adrian sudah datang…” bisik beberapa asisten.

Mendengar bisikan itu, Azura pun mendongak dan melihat sosok Adrian yang berdiri di ambang pintu dengan wajah datar, tapi dari sorot matanya, terlihat kemarahan yang besar.

Sambil melangkah masuk dan mendekat,ia tersisa menatap Azura lalu bertanya, “Aku dengar kita kedatangan tamu istimewa hari ini.”

"Apa? Pak Adrian sudah tau ternyata," batin Azura sambil menundukkan kepalanya.

“Maaf… saya tidak tahu mereka akan datang. Saya juga tidak mengundang mereka,” tutur Azura.

“Dan selama mereka di sini, kau membiarkan mereka memperlakukan para stafku seperti pelayan murahan? Mengacak-acak vila ini seolah rumah sendiri?,” balas Adrian.

Namun Azura hanya diam dan tidak menjawab perkataan Adrian karena itu semua benar, tapi ia juga tidak ingin memperpanjang luka dengan membela diri terlalu banyak.

“Saya mencoba menghentikan mereka. Tapi... ibu dan Nadine tidak mudah diatur, Pak.”

Adrian menghela napas seraya melirik pada salah satu asisten dan memberi isyarat halus agar ruangan itu dikosongkan.

Setelah tinggal berdua, Adrian pun lebih mendekati Azura dan berkata lagi dengan tegas, “Kau sudah cukup menderita karena dipaksa menikah dengan anakku. Tapi jangan pernah membiarkan orang lain atau siapapun itu menodai rumah ini. Termasuk keluargamu sendiri.”

Azura pun mengangguk meski masih merasa bersalah. Kemudian Adrian beranjak ke arah jendela lalu berdiri membelakanginya.

“Kau tahu? Aku menyelidiki keluargamu sebelum pernikahan. Mereka tamak, memanfaatkanmu untuk masuk ke dalam kekuasaan dan harta. Dan hari ini… mereka buktikan semuanya.”

“Saya tahu…”

Adrian lalu berbalik dan menatap Azura dengan tajam. “Kalau begitu, belajarlah untuk menjadi kuat. Kalau kau ingin tetap di sini… jika ingin tetap hidup secara layak, kau harus melindungi dirimu sendiri. Jangan harap aku terus menyelamatkanmu dari ulah semua orang.”

Suasana pun menjadi hening. Tapi tidak dengan hati dan pikiran Azura yang saling beradu dan berisik.

“Termasuk dari Rangga," lanjut Adrian.

Azura pun tertegun. Kata-kata itu bukan ancaman. Tapi kenyataan. Adrian tahu Rangga berbahaya. Dan meski ia ayah dari pria itu ia sadar, suatu saat ia tak bisa menahan ledakan amarah Rangga jika kambuh kembali.

“Aku tidak tahu… sampai kapan aku bisa bertahan, Pak…” batin Azura.

Melihat Azura yang hanya diam tertunduk, Adrian pun menatap Azura dengan cukup lama. Untuk sesaat matanya melembut, lalu membalas perkataan Azura yang seolah mendengar kata hati Azura.

“Bertahanlah... sampai kau bisa menemukan alasan yang cukup kuat untuk memilih pergi.”

Azura langsung mendongak dan merasa terkejut dengan perkataan Adrian. Namun kini ia hanya bisa menatap kepergian Adrian dan membiarkan kata-kata mertuanya itu terpatri di benaknya.

**

Malam semakin larut. Azura baru saja tertidur setelah hari yang panjang dan melelahkan baik secara fisik maupun batin.

Namun, tidurnya tidak berlangsung tenang.

Dalam mimpinya, Azura sedang berdiri di sebuah taman yang asing. Udara di sekelilingnya lembut dan hangat, seperti musim semi. Bunga-bunga bermekaran di mana-mana, dan langit berwarna cerah biru muda.

“Mama…”

Tiba-tiba sebuah suara kecil memanggilnya. Azura pun menoleh dengan cepat. Dan nampaklah di bawah pohon besar yang rindang, berdiri seorang anak laki-laki berusia sekitar lima tahun.

Wajahnya teduh, rambutnya hitam legam, dan tatapannya sangat familiar. Tanpa sadar Azura mendekati anak kecil itu karena hatinya terasa berdebar.

“Kamu… Rangga kecil?,” bisiknya.

Anak itu pun tersenyum, tapi tidak menjawab. Ia justru memeluk Azura dengan erat sehingga membuat tubuh Azura gemetar.

“Mama jangan tinggalkan aku ya… Jangan seperti mereka…” pinta anak kecil itu dengan masih memeluk Azura.

Azura sangat tertegun. "Mama?" Ia seharusnya bukan ibunya. Tapi mengapa mimpi ini terasa begitu nyata?

“Aku... aku bukan ibumu…”

“Tapi aku anak mama… Kalau bukan, kenapa aku selalu ada di dalam hati mama setiap malam?.”

TEG!!

Tiba-tiba saja mata Azura terasa panas. Hatinya tercekat. Dadanya berdetak lebih cepat. Anak itu kini tampak rapuh, seperti menyimpan beban yang berat sejak lama.

Seketika, suasana taman pun berubah. Langit cerah tadi berubah menjadi gelap, bunga-bunga pun layu, dan suara jeritan tiba-tiba terdengar dari kejauhan. "Aaaaarrggghhh!!."

"Apa? Siapa itu?," batin Azura.

Anak itu tiba-tiba mulai menangis dengan memegangi kepalanya sambil berkata, “Mereka datang lagi… mereka ingin menyakitiku… Mama, tolong… selamatkan aku…”

Azura pun meraih tubuh mungil itu dan memeluknya sekuat tenaga. “Aku tidak akan biarkan mereka menyakitimu. Aku janji. Aku akan lindungi kamu…”

Saat itu juga, wajah anak itu berubah. Matanya yang lembut berganti menjadi mata dewasa Rangga.

Dan kini bukan lagi seorang anak kecil tapi Rangga dewasa yang bersandar di pelukannya dengan luka yang menganga di dadanya.

“Sudah terlambat, Azura…” kata Rangga.

"Aaarrgghh!!." Azura pun menjerit seraya menjauhkan tubuh Rangga. Dan...

BRAK!

Azura langsung terbangun dengan napas yang tersengal dan keringat dingin yang membasahi tubuhnya. Ia memegangi dadanya karena mimpi itu… mimpi itu terasa terlalu nyata. Terlalu hidup.

Entah mengapa tangannya seakan bergetar saat ia menyentuh perutnya sendiri dan tiba-tiba merasa aneh...

"Ada apa ini?."

BERSAMBUNG...

1
💝F&N💝
ayo thor up nya di tambah lagi.
Karwinah Dewi Handayani
terlalu banyak di suntik jadi trauma
Aurora: Ngomongin suntikan, ibu-ibu yang pake suntik kb bakal trauma juga gak ya... Semoga nggak ya 😇🤭🙏
total 1 replies
Purnama Pasedu
Rangga lupa semuanya ya
Aurora: Kayaknya gitu, ke reset kaya hp 😅
total 1 replies
Aurora
Ok, ntar Othor tambah, tapi gak janji hari ini y... 🤗
💝F&N💝
kenapa up nya sedikit banget.

tambah lagi doooooooong
Aurora: Ok ok, masih otw ceritanya. Mudah-mudahan bisa upload lagi ❤️😊
💝F&N💝: yaaaaah sebagai pembaca, ya kurang dong kaaaaaaaaaak.
apa lagi di waktu gabut seperti ini.
total 3 replies
💝F&N💝
azura, kamu harus mencari kebenaran yg sebenar benarnya tentang apa yg terjadi sama rangga dan masa lalunya.
Aurora: Siaapp, ntar di sampein ke Azura 😘👌
total 1 replies
Purnama Pasedu
suntikannya berbahaya ya
Aurora: Hmmm... Entahlah, disini Rangga seperti yang trauma gitu aja sama suntikan 🤗 mungkin jawabannya akan ada di episode2 selanjutnya... 😃
total 1 replies
Purnama Pasedu
cinta dan kemanusiaan
Purnama Pasedu
semoga berhasil azzura
Purnama Pasedu
bukan tugas ya azzura
💝F&N💝
ayo lanjut lagi, thor
Aurora: Siap kakak...
total 1 replies
Purnama Pasedu
hamil y
Purnama Pasedu: program bayi tabung
Aurora: Lha belum kak... Kapan mereka tidur bersama 🤭
total 2 replies
Purnama Pasedu
baru up thor
Aurora: Iya kak... Maaf udah bikin nunggu ya... Dan terima kasih udah setia membaca 🤗❤️
total 1 replies
mbok Darmi
kenapa villa mewah tidak ada yg jaga dan kenapa dgn mudah nadine dan rita bisa masuk ini cerita ngga masuk akal sama sekali
Aurora: Ceritanya para penjaga dan asisten di vila itu mereka pada ramah dan baik, apalagi yang datang keluarga Azura 😅😅🙏
total 1 replies
Purnama Pasedu
nyimak
Purnama Pasedu
lanjut
Aurora: Siap... ❤️
total 1 replies
Purnama Pasedu
kapan terungkapnya ya
Purnama Pasedu
masih belum berteman mereka ya
Aurora: Belum... Kira kira mereka bisa berteman gak ya🤗
total 1 replies
Purnama Pasedu
yaaah,,,Rangga kabur ya
Purnama Pasedu
berhasil ya Azura,
Aurora: Siap kakak... Dia emang harus banyak di kasih dukungan dan di temani sama kita, biar gak sendirian 💪😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!