NovelToon NovelToon
Baktiku

Baktiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Imam Setianto

seorang sena baru mengetahui kalau dia adalah hanya anak angkat dari seorang kiyai, ia diasuh dalam lingkungan pondok sejak usianya tiga tahun, setelah dewasa dan mendapatkan gelar sarjananya ia malah mendapatkan tugas dari sang kiyai untuk kembali pada orang tua kandungnya yang wajahnya saja sena lupa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imam Setianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13

"Yang penting sekarang pak har ga kaya dulu lagi, terus masalah adik saya ini bagaimana pak har, saya minta pak har menyelesaikannya dengan bijak!" Ucap sena selanjutnya.

"Ah, iya, saya jadi lupa, malah membahas masa lalu, sebentar saya panggil ibu gurunya dulu!" Ucap pak hartanto lalu keluar ruangan memerintah salah satu guru untuk memanggil guru yang di maksud.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya guru yang di maksud datang di ruang kepala sekolah.

"Perkenalkan bu guru, saya sena kakak kandung dari utari, datang kesini memenuhi panggilan ibu yang di sampaikan lewat utari, kiranya ada apa ibu memanggil saya sebagai wali dari utari kesini?" Ucap sena memperkenalkan diri, suaranya tenang tapi berwibawa, air muka yang teduh tapi sorot mata tajam, membuat orang di hadapanya tak sanggup menatap balik.

Ibu guru yang menuduh tari mencuri pun tak mampu menatap balik sena.

"Begini mas sena, tadi pas jam istirahat tari terlihat mentraktir jajan teman temannya, dan saya melihat uang yang di bawa tari sangat banyak bagi ukuran anak sekolah dasar, saya takut tari mendapat uang itu dari cara yang tidak benar contohnya mencuri, secara saya tahu selama ini tari jarang atau bisa dibilang tidak pernah jajan, karena orang tuanya cuma kerja tukang bangunan!" Ucap ibu guru yang ternyata bernama diah dengan matanya tak tertuju pada sena, namun melihat ke sembarang arah.

Sena tersenyum kecil tapi mata tajamnya masih melihat ke wajah ibu diah, " hanya atas dasar tari tidak pernah jajan lalu tiba tiba jajan dan mentraktir teman temannya ibu guru diah yang terhormat berasumsi kalau tari mencuri?" Ucap sena masih dengan nada tenang, sebab itulah pembawaannya.

"Apakah saya bisa berasumsi juga pada sepasang suami istri yang suaminya hanya sales keliling suatu produk dan istrinya seorang guru masih honorer tapi punya mobil dua, apakah saya boleh berasumsi takutnya itu korupsi!?" Ucap sena tenang masih dengan senyum tipisnya, sedangkan tari masih duduk di samping sena.

Bu diah seketika kaget, tubuhnya menegang, karena apa yang baru sena ucapkan adalah kebenaran kehidupannya yang orang lain tak mungkin tahu, apa lagi orang lain, mertua dan orang tuanya saja tidak akan tahu, tapi ini tiba tiba sena berbicara membeberkan rahasia kehidupan dirinya dan suami.

"Kok orang ini bisa tahu rahasia keluargaku, apa cuma kebetulan saja bicaranya pas sama yang aku alami, atau dia benar benar tahu, tapi darimana dia tahu ya!?" Monolog diah dalam hati, kini keringat dingin mulai keluar deras dari kening dan lehernya yang berbalut jilbab.

"Bagaimana bu diah, apa bisa jawab pertanyaan saya?" Ucap sena masih menunggu jawaban dari diah.

"Kalau bu diah tidak mau menjawab tidak masalah, biar saya yang klarifikasi, mudah mudahan ini menjadi pelajaran bagi kita agar tidak gampang menuduh dan mengambil kesimpulan," sena menjeda bicaranya sebentar.

"Utari binti hidayat ini adalah adik kandung saya sena wirajaya bin hidayat anak angkat kiai farid pengasuh pondok pesantren al hikmah di kota S, saya tadi pagi mengantar adik saya ini ke sekolah dan memberi ia uang saku 20 ribu, serta saya berpesan pada adik saya ini agar berbagi dengan teman temannya yang tidak bisa jajan karena tidak punya uang," ucap sena lagi, tetap tenang dan matanya menatap tetap pada diah.

"Jadi asumsi bu diah yang terhormat ini sudah sama saja dengan fitnah, dan seharusnya seseorang yang sudah berjilbab pastinya tahu hukum fitnah itu bagaimana,!" Ucap sena lagi, lau ia berdiri dan berpamitan pada kepala sekolah.

"pak kepala sekolah, saya pamit dulu, untuk sementara saya minta ijin adik saya tidak masuk sekolah sampai akhir minggu ini dan masuk lagi mulai senin minggu depan, atau bisa lebih lama lagi atau bisa saya pindahkan juga ke sekolah lain, tergantung kebijakan dari bapak atas kasus ini, terimakasih atas waktunya, assalamualaikum!" Ucap sena lalu mengajak tari pulang setelah berjabat tangan dengan pak hartanto.

Setelah menjawab salam dan mengantarkan kepergian sena dan tari pak hartanto duduk kembali di kursi tamu, tatapan marah terpancar dari sorot matanya, tak habis pikir ada guru yang mengajar di sekolahan yang ia pimpin melempar fitnah pada anak didiknya sendiri.

Baginya ini bukan masalah kecil, tapi masalah besar yang menyangkut moral, harusnya seorang guru menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya, bukan malah memberi contoh dengan menuduh orang lain tanpa dasar ditambah lagi dengan tidak percaya akan pembelaan yang di sampaikan oleh yang di tuduh.

"Bu diah tahu siapa mas sena?" Tanya pak hartanto pada diah.

"Tidak tahu pak, dan yang saya sampaikan kan hanya kemungkinan pak bukan menuduh!" Jawab diah.

"Tidak menuduh tapi sampai memanggil wali murid suruh datang ke sekolah maksudnya apa?" Tanya pak har lagi.

"Untuk klarifikasi pak, dan kalau memang tidak mencuri ya sudah tidak apa apa!" Jawab diah lagi.

"Apa perlu klarifikasi dari wali murid sedangkan si murid sendiri sudah klarifikasi?" Tanya pak har lagi.

"Kan bisa saja murid berbohong pak, untuk menutupi perbuatan mencurinya dengan mengatakan di kasih orang tua atau kakaknya!" Jawab diah lagi.

"Apakah bu diah dulu pas usianya 10 tahun sudah mulai berbohong sama orang tua atau guru sehingga bisa punya pemikiran seperti itu, atau anak ibu diah yang sekarang kelas 4 juga sudah bisa berbohong?" Tanya pak har lagi.

"Tidak pak, anak saya juga selalu berkata jujur pada saya selaku orang tuanya!" Jawab diah.

"Lalu bagaimana bisa anda menuduh tari berbohong dengan kata bisa saja murid berbohong, atas dasar apa?" Tanya pak har terus mengejar setiap jawaban yang dilontarkan diah dengan pertanyaan yang lainnya.

Diah hanya menunduk, mencari jawaban yang tepat untuk membela diri.

"Jangan bilang karena tari anaknya orang miskin yang bapaknya hanya tukang bangunan, terus tiba tiba punya uang buat mentraktir teman temannya jajan!" Ucap pak har emosinya mulai sedikit naik.

"Kan memang kenyataan tari anaknya orang tidak mampu dan tiba tiba mentraktir jajan teman temanya pak, kita kan harus curiga!" Ucap diah mulai dengan argumennya.

"Ooh jadi kalau anaknya orang miskin harus di curigai karena mentraktir jajan teman temannya, terus bagaiman dengan ucapan mas sena tadi, berarti saya juga harus curiga dengan orang yang kerjanya sales dengan gajih sedikit di atas UMK dan guru honorer yang saya tahu persis gajihnya berapa kok bisa punya mobil dua!?" Ucap pak dar mengulang kata kata sena.

"Itu beda pak, kan bisa juga dapat warisan dari orang tua!" Jawab diah sedikit gugup.

"Bedanya di mana, kan tari juga punya hak dari kata bisa juga itu, bisa juga di kasih saudara, bisa juga di kasih kakaknya dan bisa juga yang lainnya!?" Kata pak dar lagi.

"Itu sudah dapat hak pak, bisa juga mencuri!" Jawab diah lagi.

"Dan bu diah juga dapat hak, bisa juga suaminya korupsi!" Jawab pak har cepat.

"Lho bapak malah menuduh suami saya korupsi!" Ucap diah.

"Kenapa memangnya, anda juga menuduh tari mencuri, dan tadi sudah di klarifikasi oleh walinya bahwa tari tidak mencuri!"  Jawab pak har.

Kali ini diah sudah tidak bisa menjawab kata kata pak hartanto, dia hanya diam, pikiranya buntu, tak menemukan satu pun alasan pembenaran atas apa yang sudah ia lakukan.

"Maaf bu diah, saya sudah mengambil keputusan, mulai besok per hari kamis anda saya berhentikan sebagai guru pengajar di sekolahan yang saya pimpin ini, sekolah kami tidak butuh guru yang dengan mudah melontarkan tuduhan yang tidak baik pada muridnya, dan mungkin juga nanti bisa menuduh sesama teman guru, terimakasih atas pengabdiannya selam ini, mudah mudahan bu diah bisa mendapat tempat mengajar di sekolahan lain, untuk surat pemberhentian akan segera saya baut, silahkan meninggalkan ruangan saya!" Ucap pak hartanto akhirnya.

1
Jamrawati Onon
lanjutkan ke selanjutnya LG seru
Aa Mobui
lanjut kang ...bab d perbanyak 🙏🙏🙏🙏🙏
Ilham
lanjut BG aku suka cerita nya bg
Ilham
lanjut BG aku Suko cerita yang beninian bg
Ilham
bg lanjut aku Suko cerita nya bg..lanjut bg
ginevra
ceritanya seru
ginevra
👍👍👍👍👍
Hoa xương rồng
Membuatku terhanyut.
Necesito dormir(눈‸눈)
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
Poplar Taneshima
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!