NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Duchess.

Pembalasan Sang Duchess.

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Carmila harus menghadapi kenyataan pahit: suaminya membawa selingkuhan ke rumah, yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Pengkhianatan dari dua orang terdekatnya ini menghancurkan hati Carmila yang selama ini telah berjuang menjadi istri dan nyonya istana yang sempurna.

Dalam keterpurukannya, Carmila bertemu dengan Pangeran Kedua Kekaisaran, dan tanpa ragu mengajukan sebuah hubungan kontrak dengannya.

Apakah Pangeran Kedua itu akan menerima tawarannya, atau menolak secara dingin? Keputusannya akan menentukan arah permainan balas dendam Carmila, sekaligus membuka pintu pada skandal dan intrik yang tak terduga.

Revisi berjalan yaa!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenyataan pahit

Wanita muda itu menggeleng cepat, seolah ingin menolak kenyataan yang ada di depan matanya.

"Ini tidak masuk akal! Kenapa Yang Mulia Pangeran Kedua mau jadi kekasih Duchess Hamilton? Apa bagusnya Duchess itu? Lagi pula, dia wanita bersuami!"

Carmila adalah wanita yang dulu menolak banyak pinangan demi menikahi pria yang benar-benar di cintainya.

Dan sekarang... kenapa justru ia memilih pria lain? Terlebih lagi, seorang Yang Mulia Pangeran Kedua?

"Aku tidak akan percaya!" seru wanita muda itu, hampir putus asa. "Aku tidak akan percaya sampai melihatnya dengan mataku sendiri!"

Namun, alam semesta seolah ingin mempermainkannya.

Saat Carmila menyesap kopi, sedikit krim menempel di bibirnya. Alistair menatapnya sebentar, lalu berdiri tenang dan mengambil serbet di meja.

Dengan gerakan lembut, ia menyeka krim di bibir Carmila, lalu menyingkirkan helai rambut yang jatuh di wajah wanita itu.

Tatapan Alistair begitu hangat, seolah hanya ada satu orang di dunia ini yang tampak di matanya—Carmila.

Carmila menunduk, pipinya memerah malu, tapi senyum kecil tetap tersungging di bibirnya.

Suasana di kafe itu berubah sunyi. Semua orang yang melihat, termasuk wanita muda itu, seperti kehilangan suara.

Ia tak bisa mengalihkan pandangan dari keduanya.

'Mungkinkah... mereka benar-benar menjalin hubungan?'

Para anggota lain yang melihat langsung ikut terpaku, mata mereka membuat.

"Tak mungkin..."

"Mereka... benar-benar berkencan!"

Dan dari sana, kabar itu menyebar cepat, menjalar ke seluruh Ibu Kota dalam hitungan jam.

......................

Kencan itu berjalan lebih baik dari yang Carmila bayangkan.

Dengan langkah ringan, ia bersenandung kecil saat kembali ke kediamannya, ia masih bisa merasakan tatapan kagum orang-orang yang mengikuti mereka selama berjalan-jalan di Ibu Kota.

Sebenarnya, Carmila dan Alistair hanya berakting mesra dan tidak banyak bicara.

Namun di mata publik, semua itu tampak seperti percakapan manis antara dua orang yang tengah jatuh cinta.

Yang paling mengejutkan, Alistair justru lebih pandai dalam berakting dari pada dirinya.

Ketika mereka duduk di coffee house, Carmila sempat berpikir ingin segera pulang.

Namun tiba-tiba Alistair berbisik, “Oleskan sedikit krim di bibirmu.”

“Hah? Krim apa maksudmu?”

“Minum kopimu pelan-pelan, biarkan sedikit krimnya menempel di bibirmu.”

Carmila hanya bisa menurut, meski tak paham dengan arah permainannya.

Begitu ia melakukannya, Pangeran Kedua itu berdiri, mengambil serbet, lalu menyeka bibirnya dengan gerakan lembut.

Tentu saja, semua yang mereka lakukan semata-mata untuk menarik perhatian publik...

'Tapi, aku sedikit gugup tadi.'

Bagaimanapun juga, gosip pasti akan menyebar dengan cepat. Selama tujuan itu tercapai, hal lain tidaklah penting.

Setibanya di kediaman, suasana pesta sudah berakhir. Para pelayan sibuk membereskan sisa-sisa perayaan.

Biasanya, pesta ulang tahun Duke berlangsung hingga larut malam, tapi kali ini... semuanya sudah selesai lebih cepat.

Senyum tipis muncul di wajah Carmila. Ia tahu, keberhasilannya mencuri perhatian Alistair telah menghancurkan pesta Valerian sepenuhnya.

Begitu melangkah masuk ke aula utama, Kepala Pelayan, Elara, bergegas menghampirinya.

“Nyonya! Akhirnya Anda kembali!”

“Elara.” Carmila tersenyum kecil, tangannya refleks mengusap kepalanya dengan sedikit canggung. Ia masih mengingat ekspresi terkejut Elara saat melihatnya siang tadi.

“Apakah semua yang terjadi tadi benar, Nyonya?”

“Ya,” jawab Carmila pelan. “Maaf aku tidak sempat memberitahumu sebelumnya.”

Carmila merasa bersalah pada Elara. Sebab, ia tidak memberitahunya mengenai rencana ini sebelumnya.

“Di kediaman ini terlalu banyak telinga,” ujar Carmila pelan. “Aku harus berhati-hati. Kalau kabar tentang pertemuanku dengan Pangeran sampai bocor, dan Valerian tahu lebih dulu... itu bisa menghancurkan segalanya.”

“Yang Nyonya lakukan sudah tepat!”

Carmila, yang tadinya menjelaskan situasinya, mengangkat kepala. Elara mendekat dan berbisik.

"Saya memang terkejut, tapi sejujurnya, hati saya sangat lega! Ternyata Nyonya sedang menyusun rencana besar seperti ini."

"Duke duluan yang berselingkuh, jadi tidak ada yang salah jika Nyonya melakukan hal yang sama. Kami akan selalu berada di pihak Nyonya."

“Terima kasih, Elara.”

Beberapa pelayan yang kebetulan lewat ikut mengangguk, wajah mereka terlihat lega. Sepertinya bukan cuma Elara—semua orang di rumah ini diam-diam ada di pihak Carmila.

Baguslah. Setidaknya, opini publik di dalam kediaman ini, sudah berpihak padanya.

“Ngomong-ngomong,” Carmila menoleh lagi pada Elara, “bagaimana dengan Valerian dan Seraphina?”

“Nona Seraphina meninggalkan pesta sambil menggerutu, sementara Duke—”

Elara refleks menghentikan ucapannya, pandangannya terarah ke belakang Carmila.

“Carmila.”

Panggilan dingin itu membuat Carmila sontak terdiam, bahunya menegang. Ia perlahan menoleh ke belakang.

Valerian muncul. Ia berdiri di sana dengan setelan cokelat rapi, langkahnya tenang namun memancarkan aura dingin.

“Ada yang perlu kita bicarakan,” Valerian berdiri di hadapan Carmila sambil melipat tangan. Wajahnya jelas menunjukkan bahwa ia punya banyak hal untuk dikatakan.

......................

“Apa yang kau lakukan, Carmila!”

Valerian menarik lengannya tanpa memberi kesempatan bicara. Carmila terpaksa mengikutinya masuk ke ruang kerja. Begitu pintu tertutup, Valerian langsung berbalik, suaranya meninggi.

“Beraninya kau mempermalukan ku dan keluarga kita seperti itu?!”

Kali ini, Carmila menjawab tanpa ada rasa takut. “Jangan membalikkan fakta, Valerian. Yang pertama mempermalukan nama keluarga itu kau sendiri.”

Wajah Valerian menegang. Carmila juga melipat tangannya dan membalas tatapan Valerian dengan tajam.

“Kau dengan bangga menunjukkan hubunganmu dengan Seraphina di depan banyak orang. Apa itu bukan aib?”

“Wajar bagi seorang Duke memiliki satu atau dua kekasih gelap! Tapi kau—kenapa bicaramu jadi seenaknya padaku sekarang?”

“Sejak kau mengumumkan Seraphina sebagai ke kasihmu di depan para pelayan.”

Dulu, Valerian selalu menuntut Carmila untuk berbicara dengan sopan. Ia pun menuruti, berusaha menjaga kehormatan dan perannya sebagai istri Duke.

Tapi sekarang, semua itu sudah tak ada artinya. Untuk apa menghormati pria yang lebih dulu menginjak harga dirinya?

“Baiklah, Valerian. Kau benar, wajar kalau seorang Duke mempunyai satu atau dua kekasih gelap. Tapi… Seraphina itu sahabatku, kan?”

Melihat pria yang masih bisa bicara tanpa rasa malu soal perselingkuhannya, darahnya kembali mendidih.

“Setidaknya, seorang pria harus mempunyai batasan, meskipun ia sudah kehilangan akal.”

Ia pernah memberikan hatinya, baik kepada Seraphina maupun Valerian. Ia sungguh percaya pada keduanya, percaya bahwa mereka tulus. Tapi ternyata, semua itu hanya ilusi yang ia bangun sendiri.

“Apa kau pernah memikirkan bagaimana perasaanku, setelah kau pergi dengan Seraphina?”

Valerian menarik napas, suaranya terdengar datar. “Seandainya aku tahu, aku pasti tidak akan berselingkuh.”

Dan di situlah Carmila akhirnya mengerti.

Pria di hadapannya memang tidak pernah mencintainya. Sejak awal, ia hanya menikahinya demi nama keluarga.

Kini, Carmila benar-benar bisa menerima kenyataan pahit itu.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ☘𝓡𝓳ᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝
waah bacanya berasa kayak berada di masa kerajaan deeeh
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐ 𝐕elyᥒ' 𝐂hu
mampir /Doge/
🍒⃞⃟🦅☕︎⃝❥~`•suami aku`•~⧗⃟ᷢʷ
semangat lanjutannya/Chuckle/
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘraihanun
Bagus, buat ulat bulu itu pergi tapi bukankah mereka akan semakin bebas selingkuh di luar kediaman duke
𝗔𝗹𝘄𝗮𝘆𝘀 𝗬𝗼𝘂'𝗛 <𝟯
apakah Carmila ini suka selingkuh?
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘreedha
Mau yang mahal.... beli sendiri atuh... kamu memang menggemaskan sampe pengen kujambak-jambak
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ õΓἶპ
ini definisi teman tak tahu diri, dikasih hati minta jantung
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᵐᵘᴳᴿ🐅🤎⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀◌ᷟ⑅⃝ͩ
Sudah banyak kejadian orang yang kita tolong malam menusuk kita dari belakang
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⍣⃟ₛ⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©
semangat up nya
⏤͟͟͞𝓡𝓵𝓸𝓿𝓮☘𝓡𝓳⒋ⷨ͢⚤¢ᖱ'D⃤
mampir thor
wintersweet.
/Slight/
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
yey, lanjut thor
𝐃iyah 𝐂ahay𝖆⃟🌤☕︎⃝❥
sayang banget ya, gak dijambak tuh 2 manusia/Facepalm/
🍾⃝ᴠͩɪ͜ᴠᷞɪͧᴀᷠɴᷧ ᴡɪᴊ͠ᴀʏᴀ
mantap flowy
ᴠɪʟʏᴀ.: maaciw😍
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
tunggu aja Seraphina, carmila punya kejutan terbaik buat membungkam kalian. kamu dan Valerian, puas puasin tampil dulu😌
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: ayo up lagi
total 2 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
aahh gak sabar, makin penasaran gimana reaksi valerian☺️🤭
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘraihanun
Dia bukan sahabatmu, catat itu
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘreedha
Apa yang kau lihat adalah apa yang kau lihat... bukan halusinasi, itu kenyataan, hadapi, buat keputusan bertahan atau pergi
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ õΓἶპ
kenapa gak dilabrak aja, hajar si pelakor, cerein suami tukang selingkuh
𝓐𝔂⃝❥🪱ᴀᴎᴅᴙᴇ͢ᤱ🤍
bingung mau komen apa yaaa/Facepalm/
ᴠɪʟʏᴀ.: apaa yaa /Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!