Pernikahan yang begitu dijaga oleh Olivia harus hancur karena sang suami menduakannya, lebih parah lagi sang suami selingkuh dengan anak magang di tempat mereka bekerja, Olivia tentu saja tidak terima, ia memutuskan untuk bercerai dari sang suami.
Setelah bercerai, Olivia tidak tinggal diam, ia memikirkan rencana untuk membalas sakit hati yang ia alami, Olivia dengan sengaja mendekati seorang pria yang statusnya lebih tinggi dari mantan suaminya.
Bagaimana kelanjutannya? apa yang direncanakan Olivia? siapakah pria yang didekati Olivia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kok Bisa Suka?
"Atas dasar apa kau bilang itu?" tanya Elard.
"Tidak, hanya saja Tuan Elard begitu baik pada saya, berbeda dengan rumor yang beredar tentang Tuan," ucap Olivia.
"Jika aku memang tertarik padamu, apa kau akan menerimaku?" tanya Elard.
Olivia tidak langsung menjawabnya, ia terdiam dan menatap lurus pada Elard. Pikirannya berkecamuk, ia tidak yakin dengan apa yang dikatakan Elard, namun entah bagaimana ada sedikit rasa percaya jika apa yang dikatakan Elard benar.
'Aku harus bagaimana ini? kalau dia suka sama aku, artinya rencanaku berhasil, tapi kalau dia bilang semua ini cuma karena jebak aku gimana,' batin Olivia.
"Bagaimana? apa jawabanmu?" tanya Elard yang melihat Olivia hanya diam.
"Daya sangat berterimakasih karena Tuan sudah tertarik dengan saya, tapi saya tidak yakin dengan hal itu. Tuan Elard adalah pria yang sangat sulit untuk didekati jadi bagaimana bisa wanita seperti saya berhasil membuat Tuan Elard tertarik," ucap Olivia.
"Kenapa tidak bisa? hati manusia siapa tau," ucap Elard.
"Tuan Elard benar sekali, hati manusia tidak ada yang tau. Saya rasa, saya tidak bisa membalas perasaan Tuan Elard," jawab Olivia.
"Kenapa?" tanya Elard.
"Saya bukan seorang gadis lagi, saya pernah menikah dan pernikahan saya gagal. Saya tidak mau terburu-buru dalam mengambil keputusan," jawab Olivia.
"Apa kau butuh bukti?" tanya Elard.
"Dengan cara seperti apa?" tanya Olivia.
"Aku akan memberikanmu sahamku di Brata grup," ucap Elard.
Ucapan Elard tentu saja mengejutkan Olivia, bagaimana tidak, pasalnya Elard mengatakan jika ia akan memberikan saham miliknya pada Olivia.
"Saya tau Tuan Elard melang kaya, siapa disini yang tidak tau pewaris kerajaan bisnis Evandra grup, tapi saya rasa memberikan saya saham itu adalah hal yang berlebihan," ucap Olivia.
Elard berdiri lalu mendekati Olivia, ia menarik Olivia hingga berdiri dan menarik pinggang Olivia agar mendekat padanya. "Apa kau butuh bukti lagi?" tanya Elard tepat di hadapan Olivia.
Belum sempat Olivia menjawab pertanyaan Elard, tiba-tiba saja bibir Elard sudah berada tepat di bibirnya, Elard memberikan sentuhan pada bibir Olivia menggunakan bibirnya. Kecupan yang awalnya begitu lembut hingga berubah menjadi liar, Elard seolah memaksa masuk kedalam memaksa agar Olivia membuka bibirnya.
Pagutan demi pagutan terjadi diantara keduanya bahkan Olivia yang awalnya menolak dan memberontak ingin melepaskan pagutan itupun mulai melemah dan mulai menikmati sentuhan yang diberikan Elard. Elard benar-benar membuat Olivia hilang akal, rencana yang awalnya ingin Olivia batalkan, tiba-tiba muncul kembali, ia ingin melanjutkan rencananya, ia tidak peduli jika niat Elard jahat padanya, asalkan ia bisa membalaskan dendamnya pada Albert maka semua pengorbanan Olivia tidak sia-sia.
Setelah beberapa saat, Olivia mulai merasa kehabisan napas, ia pun memukul dada bidang pria dihadapannya yang begitu rakus itu. Dan dengan sadar, Elard berhenti lalu menjauhkan wajahnya dari Olivia.
Elard tersenyum bangga melihat wajah Olivia yang sudah merah bahkan bibirnya sudah bengkak karena ulah Elard. "Bagaimana kalau kita menikah?" tanya Elard.
Pertanyaan Elard kali ini benar-benar tidak pernah Olivia bayangkan, seorang Elard mengajaknya menikah. "Anda sudah gila ya, saya tidak bisa. Saya baru saja bercerai, akan terlihat aneh jika saya langsung menikah," ucap Olivia.
"Mantan suamimu saja bertunangan ketika hari perceraian kalian," ucap Elard.
"Anda mencari tau tentang saya?" tanya Olivia.
"Aku ini Rafael Elard Evandra kalau kau lupa," ucap Elard.
"Ini sudah sore, saya pulang dulu," ucap Olivia.
"Biar aku antar," ucap Elard.
"Tidak perlu," ucap Olivia.
Elard justru menahan tangan Olivia. "Mantan suamimu ada di restoran ini, apa kau tidak ingin memanas-manasi dia," ucap Elard.
Olivia menatap bingung Elard, "Aku Elard, apa yang tidak kuketahui," ucap Elard.
'Mungkin ini awal yang baik buat rencanaku, ayo Olivia tunjukkan keberhasilanmu pada mantan suamimu yang payah itu,' batin Olivia lalu menggandeng lengan Elard.
Mereka berdua keluar dari ruangan vip, lalu berjalan keluar dari restoran. Benar saja, apa yang dikatakan Elard jika di restoran tersebut ada Albert dan Laras, demgan percaya diri, Olivia melewati meja keduanya tanpa mengatakan apapun bahkan Olivia tidak melihat kearah mereka.
Berbeda dengan Olivia, Albert dan Laras justru melihat Olivia, mereka cukup terkejut melihat Olivia yang menggandeng Elard. "Apa hubungan Olivia dengan Tuan Elard?" tanya Albert.
"Aku dengar Aditama grup bekerjasama dengan Evandra grup, apa jangan-jangan Olivia sudah menjual tubuhnya pada Tuan Elard dan karena itu Evandra grup mau bekerjasama dengan Aditama grup," ucap Laras.
"Dasar menjijikan, ternyata kerjasama itu hasil dari jual diri," ucap Albert yang melihat kepergian sang mantan istri.
Olivia saat ini berada di mobil Elard, ia merasa lega karena rencananya berhasil, Elard pun mengantar Olivia pulang dan setelah itu Elard tidak pulang, ia memilih pergi ke bar milik Max, di bar itu sudah ada Felix, Max dan Ryan.
"Ada apa? kelihatan bahagia banget lo," tanya Max.
"Masa," jawab Elard.
"Karena Olivia?" tanya Ryan.
"Ketebak ya?" tanya Elard dan diangguki Ryan.
"Jadi udah lupain mantan nih," goda Felix
"Gue dari dulu udah lupain ya, gue gak ada rasa apapun, gue udah gak peduli, ya lo aja yang selalu godain gue belum bisa lupain dia lah," ucap Elard.
"Santai dong," ucap Felix.
"Sejak kapan lo suka sama Olivia?" tanya Ryan.
"Entahlah, gue gak tau. Mungkin sejak pertama kali gue lihat dia," ucap Elard.
"Di peluncuran robot humanoid?" tanya Ryan dan diangguki Elard.
"Kok bisa suka?" tanya Max.
"Gue juga gak tau, awalnya gue cuma merasa tertarik biasa aja terus gue cari tau tentang dia dan setelah pertemuan di museum, perasaan gue semakin aneh, ditambah pas dia ke kantor, gue yakin kalau gue punya perasaan ke dia," ucap Elard.
"Jadi selanjutnya gimana?" tanya Felix.
"Gue udah ajak dia nikah," ucap Elard.
"Gila, cepet banget lo ajak dia nikah. Terus jawabannya apa?" tanya Felix.
"Dia nolak," ucap Elard.
"Ya iyalah dia nolak, dia baru aja cerai masa udah nikah aja," ucap Ryan yang begitu heran dengan sahabatnya ini.
"Tapi, lo cepet juga ya buat cari pengganti Sonya," ucap Max.
"Ngapain juga gue harus pertahanin dia di hidup gue," ucap Elard yang kesal karena selalu saja ia dikaitkan dengan mantan istrinya itu.
"Tapi, nih ya. Padahal dia tau siapa lo dan dia justru nolak lo, aneh banget gak sih," ucap Max.
"Gak ada yang aneh, mungkin sekarang dia udah punya rasa sama Elard, tapi karena dia baru cerai makanya dia gak mau buru-buru buat terima orang baru," ucap Ryan.
"Mantan suaminya aja tunangan pas hari mereka cerai," ucap Elard.
"Beneran lo!" teriak Felix dan Max.
"Iya, gue udah cari tau tentang Olivia dan faktanya emang kayak gitu, tapi sayangnya keluarga mantan suaminya yang nutupin berita ini," ucap Elard.
"Mau gue bantuin gak?" tanya Max dengan senyum menggoda.
"Boleh, gue serahkan ini sama lo ya," ucap Elard yang tersenyum pada Max.
.
.
.
Bersambung.....
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
tapi semua laki gila perempuan maunya cewek baik-baik buat pasangannya
egois ga sih begitu
jangan sampe deh
kayak elard setia Ama juniornya
lanjut kak thor...
smngat
😄😄
lanjut thor...💪
aku suka nich dngan karakter si oliv,, tegas ..
lnjut up..