Janda Proyek

Hari-hari Mawar berjalan seperti biasa, tapi hatinya terasa hampa tanpa kehadiran Heru. Setiap pagi ia bangun dan mulai aktivitas seperti biasa, tapi selalu ada rindu yang mengganjal. Sepi dan sunyi seolah jadi teman dekatnya sejak Heru pergi. Mawar seringkali menatap foto Heru, membayangkan senyum dan suara yang selalu menghiburnya dulu.

Meski sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas harian, pikiran Mawar tak pernah jauh dari Heru. Kadang ia tersenyum sendiri mengingat momen kebersamaan mereka, tapi tak jarang air mata juga menyelinap pelan karena rindu yang tak terobati. Suasana rumah terasa berbeda, kosong tanpa kehadiran Heru yang biasa ada di sisi.

Mawar pun mencoba mengalihkan diri dengan aktivitas baru, tapi tetap saja hatinya merindukan sosok yang sudah menjadi bagian hidupnya. Setiap suara pintu terbuka, atau langkah kaki di halaman, selalu membuat ia berharap itu Heru yang pulang. Namun kenyataannya, yang datang hanyalah kesunyian yang mengingatkannya akan kehilangan besar itu.

Mawar duduk sendiri di ruang tamu, menatap kosong ke luar jendela. Ekspresinya menyiratkan kepedihan dan kerinduan yang dalam. Hari-hari bisa berjalan, tapi rindunya pada Heru tak pernah hilang.

Mawar selalu menyimpan kenangan indah bersama Heru di sudut hatinya yang paling dalam. Meski waktu terus berjalan dan Heru kini tak lagi ada di sisinya, setiap momen bahagia yang pernah mereka lalui tetap terasa hidup dan hangat. Dari tawa riang mereka saat duduk berdua di taman, hingga pelukan penuh kasih yang membuat Mawar merasa aman dan dicintai, semuanya terekam jelas bagai lukisan indah yang tak pernah pudar. Kenangan-kenangan itu bagai cahaya hangat yang menerangi hari-harinya di kala sepi dan rindu.

Setiap kali Mawar merasa sedih atau rindu, ia sering membuka album foto mereka bersama. Di sana, wajah Heru tersenyum tulus mengingatkan bahwa cinta sejati tak akan pernah hilang meski dipisahkan jarak atau waktu. Kadang Mawar hanya memejamkan mata dan membayangkan suara serta tatapan Heru. Perasaan itu memberinya kekuatan untuk terus melangkah meski harus menjalani hari-hari sendiri. Kenangan tentang Heru memberinya penghiburan yang tak bisa digantikan oleh apapun.

Mawar juga mengingat bagaimana Heru selalu ada di saat susah maupun senang. Mereka pernah melewati berbagai liku kehidupan bersama, dari hal-hal kecil yang sederhana sampai impian besar yang ingin mereka capai. Setiap momen itu menjadi bukti betapa erat dan dalamnya cinta mereka. Bahkan kini, meski Heru tak lagi hadir secara fisik, cintanya tetap hidup dalam kenangan dan hati Mawar yang tak pernah lelah mengenangnya.

Gambar yang aku lampirkan ini menangkap Mawar dan Heru duduk bersama dengan senyum cerah, kebahagiaan terpancar jelas dari wajah mereka. Foto itu seperti jendela waktu yang membuka kembali detik-detik paling berharga dalam hidup mereka, mengingatkan bahwa cinta dan kebahagiaan itu adalah harta yang abadi. Bagi Mawar, kenangan itu adalah harta karun yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi, sumber kekuatan dan harapan dalam menjalani masa depan.

Meskipun terkadang rasa kehilangan dan rindu masih menyakitkan, Mawar percaya bahwa setiap kenangan yang mereka buat bersama adalah hadiah terindah dari kehidupan. Ia bertekad untuk menjaga dan menghormati cinta itu dengan terus melanjutkan hidup, tanpa melupakan akar dan nilai dari hubungan mereka. Kenangan itu menjadi jembatan yang menghubungkan Mawar dengan Heru, mengisi ruang kosong di hatinya dengan kehangatan yang abadi.

Mawar akan terus selalu dan selamanya mengingat armarhum Heru dengan cinta yang dalam dan tak tergantikan. Setiap detik kenangan bersamanya terpatri kuat di hatinya, menjadi pelita yang menerangi hari-hari penuh rindu dan harapan. Meski Heru sudah tiada, kehadirannya terasa seperti bisikan lembut yang menemani setiap langkah Mawar, memberikan kekuatan saat ia merasa lemah dan kehangatan saat ia merasa sepi.

Mawar sering mengenang saat-saat sederhana yang dulu dilalui bersama Heru—senyum hangatnya, tawa yang tulus mengisi ruang waktu, dan pelukan yang memberi rasa aman tanpa kata-kata. Kenangan itu bukan sekadar masa lalu, tapi sumber inspirasi yang membuat Mawar terus berjuang menjalani hidup. Ia tahu cinta mereka bukan hanya milik dunia ini, tapi abadi di ruang hati yang tak bisa disentuh oleh waktu atau jarak.

Di pagi hari, Mawar kerap memandang foto Heru, menatap wajah yang pernah ia cintai dengan penuh kasih dan rasa rindu yang sukar diungkapkan. Dalam hati, ia berbicara dan berdoa, memohon agar Heru selalu damai dan bahagia di tempat yang lebih baik. Setiap kenangan itu menjadi pelipur lara sekaligus bahan bakar agar Mawar bisa terus melangkah walau rasa kehilangan terkadang begitu menyakitkan.

Mawar memeluk erat foto Heru, matanya penuh haru dan cinta. Melihatnya, kita bisa merasakan seberapa besar kekuatan cinta yang Mawar simpan, yang membuatnya tetap teguh dan tidak menyerah dalam menjalani hari-harinya. Foto itu jadi simbol betapa dalamnya hubungan mereka, di mana cinta dan ingatan menjadi jembatan antara dunia nyata dan keabadian.

Walau tiada lagi kehadiran fisik Heru, Mawar yakin hati mereka tetap terikat kuat oleh kenangan dan kasih sayang. Cinta yang mereka miliki bukan hanya cerita lama, tapi sumber kekuatan yang membuat Mawar terus percaya pada kehidupan dan harapan baru. Ia percaya suatu saat nanti, mereka akan bertemu kembali, namun sampai waktu itu tiba, Mawar akan menjaga cinta itu selamanya di dalam hatinya.

Heru, kamu harus bahagia, karena aku di sini juga bahagia. Meski kita tak selalu bersama secara fisik, aku ingin kamu tahu bahwa aku selalu mendoakan kebahagiaanmu. Setiap langkah yang aku ambil, aku berusaha menjalani hidup dengan senyum dan harapan, supaya kamu pun bisa merasakan damai dari jauh. Cinta kita kekal dalam kenangan yang indah, dan itu memberiku kekuatan untuk terus maju.

Mawar di sini menyimpan rindu yang dalam, tapi ia memilih bahagia—bahagia bukan karena melupakan, tapi karena menghargai setiap detik yang pernah diberikan Heru. Gambar yang aku lampirkan ini menunjukkan Mawar dengan senyum yang tulus, menandakan ia berusaha menerima dan menjalani hidup dengan penuh syukur. Mawar percaya kamu ingin melihatnya kuat dan bahagia, jadi dia terus menjaga semangat itu, demi kalian berdua.

Kadangkala rindu datang menyeruak, tapi Mawar memilih untuk mengubahnya jadi motivasi. Dia ingin kamu tahu, Heru, bahwa cintanya tetap menyala dan akan terus menyinari jalannya. Jadi, walaupun terpisah jarak atau waktu, kebahagiaanmu selalu menjadi bagian dari kebahagiaannya juga.

Mawar berjanji akan selalu bahagia, bukan berarti menghapus semua luka atau rindu yang pernah ada, tapi memilih untuk tetap kuat dan tersenyum menjalani hidup. Ia sadar, kebahagiaan adalah pilihan yang harus dijaga setiap hari, meski terkadang berat. Mawar tahu bahwa hidup akan terus berjalan, dan ia ingin menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, sebagai hadiah untuk dirinya dan mereka yang pernah ia cintai.

Setiap hari, Mawar mengingat alasan-alasan kecil untuk bersyukur: sinar matahari pagi yang hangat, tawa teman-teman yang menghibur, dan momen-momen sederhana yang memberi warna. Janji untuk bahagia bukan cuma sekadar kata, tapi tekad yang ia pegang erat ketika menghadapi tantangan dan rasa kehilangan. Bahkan saat rindu menyapa tiba-tiba, Mawar memilih untuk mengingat kenangan indah tanpa larut dalam kesedihan.

Mawar terlihat duduk dengan senyum tulus di wajahnya, memandang ke arah yang cerah. Itu bukan hanya foto, tapi simbol janji yang dia buat pada dirinya sendiri—untuk hidup dengan penuh harapan dan cinta, walaupun perjalanan tak selalu mulus. Kebahagiaan itu bukan soal sempurna, tapi tentang menerima dan mencintai setiap bagian dari dirinya.

Mawar sadar, kebahagiaan itu menular. Dengan bahagia, ia juga ingin memberi energi positif kepada orang-orang di sekitarnya. Janji itu jadi kekuatan untuk terus melangkah, membuka lembaran baru, dan meraih mimpi yang mungkin pernah tertunda. Jadi, meski masa lalu kadang mengunjunginya, Mawar tetap memilih bahagia hari ini dan selamanya.