NovelToon NovelToon
ASI UNTUK BAYI MAFIA

ASI UNTUK BAYI MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: PenaBintang

Jade baru saja kehilangan bayinya. Namun, suaminya malah tega memintanya untuk menjadi ibu susu bagi bayi Bos-nya.

Bos suaminya, merupakan seorang pria yang dingin, menjadi ayah tunggal untuk bayi laki-laki yang baru berusia tiga bulan.

Setiap tetes ASI yang mengalir dari tubuhnya, menciptakan ikatan aneh antara dirinya dengan bayi yang bukan darah dagingnya. Lebih berbahaya lagi, perhatian sang bos perlahan beralih pada dirinya.

Di tengah luka kehilangan, tekanan dari suaminya yang egois, dan tatapan intens dari pria kaya yang merupakan ayah sang bayi, Jade merasa terperangkap pada pusaran rahasia perasaan terlarang.

Mampukah Jade hanya bertahan sebagai ibu susu? Atau hatinya akan jatuh pada bayi dan ayahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaBintang , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAYANGAN YANG TAK SEHARUSNYA TUMBUH

"Kau pulang bersamaku, Jade," kata Adriano, sambil menatap Jordan. "Bagaimanapun yang kau gendong itu adalah putraku."

Jade menatap ke arah Jordan dengan perasaan bersalah. Namun, Jordan tersenyum dan berkata. "Tidak apa-apa, pulanglah bersama majikanmu. Terima kasih sudah menghubungiku untuk meminta bantuan. Aku senang kau masih mengingatku, Jade."

Jade mengangguk kaku. "Aku yang harusnya berterima kasih, Jordan. Maaf telah mengganggumu pagi-pagi."

"Tidak, kau tidak menganggu," sahut Jordan.

Belum sempat Jade menyahut, Adriano langsung berdehem, lalu berkata, "Kita pulang sekarang, Jade. Tidak baik putraku terus berada di luar, bukan?"

"Benar, Tuan," jawab Jade.

Mereka lalu menuju mobil. Sebelum masuk ke dalam mobil Adriano, Jade menoleh ke arah Jordan, dan pria itu tersenyum sambil melambaikan tangan padanya.

Sopir Adriano segera melajukan mobilnya ketika Jade telah berada di dalam. Keheningan menguasai waktu sejenak, hingga Adriano berbicara.

"Kau meminta bantuan pria lain? Kenapa kau tidak meminta bantuan Eric? Bukankah lebih baik jika suamimu sendiri yang mengantarmu ke klinik?" tanya Adriano. Suaranya sedikit terdengar jengkel.

Namun, belum sempat Jade menjawab, pria itu dengan cepat menambahkan kata-kata yang terdengar menusuk. "Atau, jangan-jangan semua wanita memang senang mencari perhatian pria lain, daripada perhatian suaminya sendiri? Tidak cukup hanya mendapatkan kasih sayang dari satu pria?"

Jade menghela nafasnya dengan kasar. Dia menoleh tajam. "Tuan, Anda sebaiknya tidak langsung menyimpulkan sesuatu dengan buruk, tanpa tahu akar permasalahannya."

"Oh ya? Akar permasalahan apa?" tanya pria itu.

"Anda tidak tahu apa yang terjadi antara aku dan Eric."

"Kalau begitu, kau harus beritahu aku. Jika tidak, aku anggap kau sama seperti istriku yang kabur bersama pria lain," desak pria itu.

Jade menghela nafasnya. Dia memandang lurus ke depan, sambil mencengkram ujung rok-nya.

"Eric bukan pria yang baik," ungkapnya. "Gara-gara dia putri kami meninggal. Dia lebih memilih berfoya-foya dengan wanita lain, dibanding membawa putriku ke rumah sakit. Dia bahkan mengancamku, dan sekarang uang yang kau berikan padaku sebagai ibu susu untuk putramu, tak akan pernah menjadi milikku. Eric mengambilnya untuk berfoya-foya."

Adriano terdiam cukup lama kali ini. Dia menatap Jade dengan tatapan tak percaya.

"Kau pasti tak percaya padaku, dan aku juga tidak butuh kau percaya," ucap Jade saat menangkap raut wajah Adriano.

Adriano menghela nafas panjang. Pria itu masih tak mengatakan apapun. Dia hanya menatap ke jalan dengan ekspresi yang sulit diartikan.

*

Menit berlalu.

Mereka akhirnya tiba di mansion. Jade turun dari mobil sambil menggendong Maximo. Tanpa sepatah kata, wanita itu segera membawa bayi itu ke kamar.

"Akhirnya tiba di kamarmu, ya?" tanya Jade ketika mendengar tawa kecil Maximo saat diletakkan ke atas ranjang.

Jade segera melakukan apa saja yang bisa dia lakukan untuk membuat perut Maximo terasa nyaman. Bahkan, dia mengabaikan Adriano yang baru saja masuk ke dalam kamar itu, dan berdiri di belakangnya.

Pria itu melihat bagaimana Jade sangat telaten dalam mengurus putranya. Wanita itu sepertinya tak mengenal lelah dalam mengurus seorang bayi.

"Mengenai pelayan yang mengabaikanmu, aku akan memecat mereka," kata pria itu. "Penjaga sudah mengatakannya padaku."

"Baguslah jika Anda akan memecat orang yang tidak becus dalam bekerja," sahut Jade dengan datar.

Adriano mengangguk. "Ya. Mereka tidak pantas bekerja untukku."

Jade tak menanggapi apapun. Dia hanya menggendong Maximo ke pangkuannya, lalu menyusui bayi itu. Bahkan, dia tak peduli sama sekali dengan Adriano yang jelas sedang menyaksikannya.

"Aku akan kembali ke kamarku, Jade."

"Silahkan, Tuan," sahut Jade.

Adriano tak langsung keluar. Pria itu menatap Jade sebentar.

"Ada apa?" tanya Jade bingung.

"Tidak," jawab Adriano. Tanpa menunggu respon dari wanita yang sedang menyusui putranya itu, Adriano segera keluar dari kamar tersebut. Sedangkan Jade hanya menatap pintu yang baru saja tertutup, dengan tatapan sendu.

"Bisa-bisanya dia berpikir aku wanita yang sering mendekati atau menggoda pria lain!" gerutu Jade.

*

Di dalam kamarnya, Adriano duduk di sofa. Pria itu memandangi paperbag berisi gaun merah.

"Bagaimana caranya aku memberikan ini kepada dia?" gumam Adriano bingung. "Apa dia mau menerimanya? Dan, apa yang akan dia pikirkan jika aku memberikan ini padanya?"

Adriano mengusap kasar wajahnya. hanya memberikan sebuah gaun, dia merasa telah kehilangan banyak tenaga..

Dia akhirnya mengambil ponselnya dan menghubungi asistennya. Pria itu menanyakan tentang Eric pada asistennya.

"Eric sering terlihat di beberapa klub malam di distrik barat. Tempat-tempat yang bahkan orang bayaranmu jarang datangi, Tuan. Dia dikenal sebagai pelanggan tetap perempuan jalang di sana." Asistennya berhenti sejenak, suaranya semakin serius. "Dan lebih buruk lagi, dia meminjam uang dari beberapa lintah darat. Mereka bilang, Eric mengaku akan mendapatkan bayaran besar dari seorang wanita kaya."

Alis Adriano sedikit berkerut. "Wanita kaya?" Nada suaranya pelan, tapi dingin. "Jangan-jangan wanita kaya yang dimaksud adalah istrinya sendiri. Dia memeras istrinya."

"Itu kemungkinan besar, Tuan. Eric memang bukan pria yang baik. Kami sudah sering menegurnya supaya bekerja dengan benar, tapi dia malah marah dan memukul anak buah yang menegurnya."

"Baiklah, terus pantau pria itu. Laporkan padaku semua yang dia lakukan," ucap Adriano.

"Baik, Tuan," sahut asistennya.

Setelah panggilan berakhir, Adriano meletakkan ponselnya ke atas meja. Wajah Jade tiba-tiba saja melintas di pikirannya, bagaimana wanita itu begitu tenang saat menenangkan Maximo, bagaimana matanya memancarkan kelembutan yang langka di dunia kelamnya.

Tangannya terangkat, menyentuh bibir gelas yang kini dingin. Dia berbisik pada dirinya sendiri, hampir tak terdengar. "Kau terlalu baik untuk pria sepertinya, Jade."

Namun, bahkan dirinya pun tak tahu, apakah kalimat itu sekadar pengakuan atau awal dari sesuatu yang lebih dalam.

...****************...

1
Kardi Kardi
good jobbb👍
Kardi Kardi
Thank you sir. I am proud with you.🥳
Khusnul Khotimah
sangat bagus dan menarik
te~amor❤️
smpe terbawa mimpi jade 🤣🤣🤣
te~amor❤️
wah wah wahhh apa ini🙈🙈🙈
te~amor❤️
minta pijit anu nya jade🤣🤣
Kardi Kardi
MERITLAH TUANNNNN
Kardi Kardi: yuppp. jadilah satuuuuu😍
total 1 replies
D.Nafis Union
jd ikut bingung, jade udah gituan sm papanya max apa blm yah 🤔
zillenia Safar: padahal aku sdh berharap banget lhoo 😁🤭 eh cuma mimpi 🫣
total 1 replies
zillenia Safar
Nex kak Thor 🤗🥰
Kardi Kardi
WOW. DUDER VS ZANDER. BEGITUANKAH ?😍
Kardi Kardi: yuppp. GESREX SIKITLAHHH😍
total 1 replies
zillenia Safar
unboxing Thor besok pagi 😅😅😅🤭 klo gagal nanti aku ngambek 🤣🤣🤣
Sepli Naura
OMG jade ..
Kardi Kardi
SOMETHING IMPORTANT RESULTTTT
Kardi Kardi: LAMARLAH DIA TUANNN
total 1 replies
Kardi Kardi
WHOAHHH. WHO IS THAT ?
Kardi Kardi: yuppp. who are youuu
total 1 replies
zillenia Safar
walahh ga boleh begini dong Thor masa Jade mau ke kamar nya Adriano nunggu hari besok lamaaa😅😅😅🤭🤭🤭🤭🤭
D.Nafis Union
ngapain jade disuruh k kamar?? 🤔 masih nunggu besok ya....
zillenia Safar
ah elah si biang kerok datang mau bikin rusuh 😏😏😏😏
D.Nafis Union: kasihan jade dong
total 1 replies
Kardi Kardi
hey. heyyyy. COME ONNN WAKE UPPP😍
Kardi Kardi: yup. come onnn💪
total 1 replies
Kardi Kardi
COME ONNNN. WAKE UPPP SIRRR
Kardi Kardi: YEACHHH. LETS GOOO
total 1 replies
te~amor❤️
waduhhhh gimna ini udah bangun dia🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!