NovelToon NovelToon
Mendadak Menikahi Pengawal Kakek

Mendadak Menikahi Pengawal Kakek

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pulang Ke Indonesia. Arcilla Armahira harus mendapatkan tugas dari Kakeknya seorang Pengusaha kaya raya yang dikenal sangat dermawan dan selalu membantu orang kecil. Tetapi siapa sangka pria 70 tahun itu sering mendapatkan ancaman.

Sampai pada akhirnya terjadi insiden besar yang membuat Mizwar diserang oleh musuh saat mengadakan konferensi pers. Kericuhan terjadi membuat banyak pertumpahan darah.
Mizwar dilarikan ke rumah sakit. Arcilla mendapat amanah untuk menjalankan tugas sang Kakek.
Keamanan Arcilla terancam karena banyak orang yang tidak menyukainya seperti kakeknya yang ingin menyingkirkannya. Pengawal pribadi Mizwar yang selalu menemaninya dan mengajarinya membuat Arcilla merasa risih karena pria itu bukan mahramnya.
Sampai akhirnya Arcilla meminta kakeknya untuk menikahkannya dengan pengawalnya dengan alasan menghindari dosa.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka ditengah persaingan bisnis?
Apakah keduanya profesional meski sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13 Berduaan

"Ini bukan kesalahan kamu, dalam dunia bisnis memang pasti akan terjadi seperti ini! Jangan membebankan pikiran dengan rasa bersalah, masih banyak hal yang harus kamu lakukan," ucap Rasyid memberi semangat kepada Cilla.

"Sudah selesai!" ucap Rasyid sudah selesai mengobati punggung tangan tersebut.

Tetapi mata Rasyid melihat ke arah dahi Cilla dan tanpa permisi dia memegang dahi itu membuat Cilla memperhatikan apa yang dilakukan suaminya itu kepadanya.

Dengan lembut jempol jari itu mengusap darah di dahi Cilla. Hal itu membuat Cilla gugup dengan kesulitan menelan ludah dengan mata mereka berdua yang masih saling bertemu satu sama lain.

Dahi terluka itu langsung diobati Rasyid dengan menggunakan hansaplast yang ada pada kotak obat tersebut. Mata Cilla tidak berhenti menatap suaminya itu tampak dingin tetapi terlihat jelas ketulusan saat memperlakukannya dengan baik.

Rasyid selesai mengobati istrinya kemudian membuka jasnya dan memakaikan pada Cilla. Lagi dan lagi apa yang dilakukan Rasyid membuat jantung Cilla berdebar kencang dengan kesulitan menelan ludah.

"Mari!" ajak Rasyid kembali menggenggam tangan itu. Cilla begitu penurut saat Rasyid membawanya untuk duduk di kursi yang sebelumnya sudah dia tarik dan dipersilahkan istrinya itu untuk duduk.

Rasyid kemudian mengambil botol minuman yang terletak di sana, membuka tutup botolnya dan kemudian meminum terlebih dahulu dan memberikan kepada Cilla.

Cilla tidak berkomentar lagi, bisa dikatakan mereka satu minuman dan Rasyid melakukan semua itu karena menjaga keamanan Cilla dengan nyawanya penuh ancaman.

"Kejadian ini akan terus terulang sampai kamu mundur dari Posisi kamu," ucap Rasyid.

"Kenapa menginginkan aku mundur dari kepercayaan yang diberikan Kakek? Apa mereka menganggapku adalah lawan yang sepadan, orang-orang yang selama ini menjadi saingan Kakek mungkin mengetahui bahwa aku tidak mungkin sepintar dan sehebat Kakek dalam menangani bisnis. Mengapa mereka tidak menganggapku anak bawang saja?" tanya Cilla.

"Kamu keturunan Pak Mizwar, artinya jika dia bisa sehebat itu dan maka keturunannya juga bisa hebat. Pak Mizwar tidak akan memberi kepercayaan kepada orang yang salah dan jika kamu ditugaskan untuk menggantikan posisinya yang artinya kamu juga merupakan saingan yang berat untuk para saingannya,"

"Jika tidak ada yang menggantikan posisi beliau, maka mereka semua bisa maju," lanjut Rasyid.

"Kamu selama ini sudah lama bekerja dengan Kakek. Apa kamu mengetahui siapa sebenarnya musuh terberat Kakek yang menginginkan Kakek meninggalkan semua tanggung jawabnya pada Perusahaan?" tanya Cilla.

"Aku tidak pernah tahu tentang hal itu," jawab Rasyid yang tidak berani untuk mengeluarkan pendapatnya atas kecurigaannya kepada siapapun.

"Lalu sampai kapan kita akan disini?" tanya Cilla.

"Sampai hujan reda," jawab Rasyid.

"Hujan reda? Apa sekarang hujan?" tanya Cilla dengan raut wajahnya tampak bingung.

Rasyid berjalan menuju jendela membuka tirai bambu tersebut dan ternyata benar hujan deras sedang membasahi bumi.

"Ruangan ini kedap suara dan bahkan telingaku sejak tadi tidak mendengarkan suara hujan, apa dia punya pendengaran begitu kuat sampai tahu jika di luar hujan," batin Cilla tidak menyangka dengan banyaknya keahlian dari Rasyid.

"Kita tidak mungkin keluar saat hujan seperti ini, mobil tidak ada dan ini juga bisa membahayakan," ucap Rasyid.

"Baiklah," sahut Cilla mengikut saja.

Cilla yang tetap duduk di tempatnya dengan memeluk tubuhnya, karena hujan begitu deras di luar sana yang ternyata mampu membawa hawa dingin di dalam ruangan tertutup itu. Sementara Rasyid tampak berjalan di lorong rak dengan melihat-lihat buku dan juga mengambilnya.

Entahlah apakah pria itu hanya gabut saja atau memang ada sesuatu yang dia cari.

"Apa yang sedang dia lakukan?" tanya Cilla pelan yang memperhatikan sejak tadi bagaimana suaminya itu.

Susana di dalam perpustakaan itu tampak sepi yang tidak ada berbicara satu sama lain dan sibuk dengan pemikiran masing-masing. Cilla juga hanya dia menunggu hujan turun, karena sudah tidak sabar untuk kembali ke rumahnya.

***

Akhirnya Cilla sudah kembali pulang dan sekarang berada di kamar kakeknya duduk di pinggir ranjang.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Mizwar baru saja mendapatkan kabar dari Metta jika Cilla mengalami insiden yang sangat buruk.

"Alhamdulillah Cilla baik-baik saja, Cilla hanya terluka sedikit," jawabnya.

"Apa Rasyid menjaga kamu dengan baik?" tanya Mizwar.

"Beliau melindungi Cilla dengan sangat baik," jawab Cilla dengan kejujuran apa adanya.

"Maafkan Kakek Cilla. Kamu harus mengalami berbagai petaka karena tugas yang Kakek berikan kepada kamu. Tanggung jawab ini tidak main-main dan kamu harus sering mengalami luka, ketakutan, kegelisahan dan juga rasa tidak nyaman," ucap Mizwar merasa bersalah kepada cucu kesayangannya itu.

"Kakek tidak perlu minta maaf. Awalnya Cilla memang tidak ingin berada dalam situasi seperti ini, Cilla hanya ingin mencari kenyamanan dalam hidup, dekat dengan Allah dan terus melukis. Tetapi ketika tugas ini diberikan kepada Cilla, Cilla baru merasakan bahwa selama ini Kakek orang yang sangat hebat yang berjuang untuk orang-orang yang tidak mendapat keadilan di bawah sana,"

"Kakek mempertaruhkan nyawa untuk memberi mereka makan, Kakek tidak peduli jika penguasa di atas sana banyak membenci Kakek. Kakek hanya peduli pada orang-orang yang membutuhkan di bawah sana, setiap hari Kakek mengalami masa sulit dengan keamanan dan juga rasa takut, tetapi Kakek masih Bisa tersenyum yang memperlihatkan kepada orang-orang yang menunggu Kakek. Bahwa Kakek tetap ada untuk mereka,"

"Cilla belajar dari semua itu dan tetap ingin menjalankan tugas ini. Cilla tidak takut dengan apapun dan akan menghadapi apapun itu," ucap Cilla dengan mata berkaca-kaca.

Apa yang terjadi padanya yang sudah membahayakan nyawanya beberapa kali dan ternyata tidak menjatuhkan mentalnya sama sekali, justru membuatnya semakin kuat.

Mizwar tersenyum bangga kepada cucunya itu.

"Kakek tidak salah pilih untuk memberikan tugas dan amanah ini kepada kamu. Jika Allah memanggil Kakek secepatnya, maka Kakek sudah lega. Karena akan ada yang melanjutkan," ucap Mizwar.

"Kakek jangan membicarakan kematian. Cilla masih ingin kakek melihat perjuangan Cilla dan bisa membanggakan Kakek," ucap Cilla.

"Kakek sudah bangga kepada kamu," sahut Mizwar.

Cilla tersenyum dengan memeluk pria yang terbaring lemah itu.

"Kakek ada hal yang ingin Cilla pertanyakan dengan Kakek?" tanya Cilla kembali melepas pelukan itu.

"Katakan ada apa?" tanya Mizwar.

"Ini mengenai pengawal Kakek, kenapa Kakek begitu mempercayainya? Apa yang membuat Kakek memberikan kepercayaan yang besar kepadanya?" tanya Cilla.

"Kakek sudah mengenalnya sejak berusia 17 tahun, dia orang yang pintar, memiliki insting yang tinggi dan juga petarung yang hebat. Tidak ada alasan untuk kakek tidak percaya kepadanya. Bukankah kamu juga percaya kepadanya," ucap Mizwar.

"Cilla tidak pernah berbicara dengannya sebelumnya dan hanya bertemu saja saat dia mengawal Kakek. Cilla tidak semudah itu untuk percaya pada orang lain," jawab Cilla.

"Jika kamu tidak percaya kepada Rasyid, maka tidak mungkin kamu minta dia untuk menikahi kamu," sahut Mizwar.

"Cilla meminta untuk dinikahi hanya untuk menghindari dosa karena kami sering berdua, agar setiap apapun yang terjadi di antara kami tidak terhitung dosa," jawab Cilla.

"Dan tanpa kamu sadari kamu telah memberikan kepercayaan kepadanya," ucap Mizwar membuat Cilla terdiam.

"Cilla apapun tujuan kamu menikah dengannya untuk menghindari dosa atau apapun itu, dia adalah suami kamu saat ini dan tetap harus ada batasan antara suami dan istri walau dia mengawal kamu, kamu harus tetap menghargai diri menghormatinya," ucap Mizwar memberi nasehat kepada cucunya itu.

Cilla tidak berkomentar sama sekali.

Bersambung ....

1
Teh Euis Tea
cemburu tp wajar sih rasyidkan suamimu mana rela di obatin perempuan lain
Ririn Susanti
ayo syid, langsung cium aja cila udh kasih kode🤭
Teh Euis Tea
syukurlah rasyid selamat dan cilla yg menyelamatkannya
partini
wehhh Rasyid kena hemmmmm
aisyhana lupsh
tumben kcolongan Rasyid...
Teh Euis Tea
mudah2an rasyid selamat ya jd deg degan
Teh Euis Tea
robby klu km ga salah ngapain takut buktikan dong ky arbil
Teh Euis Tea
nah gitu dong cilla hargai suamimu, aku sih curiganya sm si robby dan om ramos yg bikin ulah klu arby sepertinya kena fitnah ah
Teh Euis Tea
duhhh untung aj rasyid datang cepat waktu
partini
kenapa metta bilang pergi bersama?
penuh rahasia
partini
jujurly aku malah curiga sama metta
partini
yg ga tau batasan itu kamu lah malah bilang istrimu wkwkkwk lucu
Teh Euis Tea
cemburulah cm cilla malu ngungkapin
partini
cemburu lah, tapi batuk jg sih kata cilla Rasyid ga tau agama bersentuhan lawan jenis itu hukumnya apa ,,nama Rasyid kelakuan behhhh like **** ga cocok sama namamu
Teh Euis Tea
si cilla lama2 ngeselin ya, emang di tengah hutan kudu ada kamar mandi kydi rumah atau hotel ngandi2 km cilla lgian klu di liat jg gpp orang dia suamimu, km sendiri yg minta mandi tp km sendiri yg rewel byk ngatur, klu keadaan darurat mah mandi jgn lama2 nyebur aj sm baju bajunya beres kan ga telanjang jg
partini
hemmm metta,,
Naufal Affiq
istri durhaka
Teh Euis Tea
cilla maka nurut sm suami byk yg menginginkan nyawamu
partini
hemmm tegang tapi romantis 😂😂
partini
kamu kamu hemmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!