NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:25k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih menetap di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikut. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

"Pergilah Nak, cepat selamatkan Indah. Walaupun dia bisa beladiri, tapi jika di keroyok juga bakal kalah," kata Dedi.

"Tenanglah Paman, aku yakin Indah bisa mengatasi nya. Yang penting Paman harus di segera di bawa ke rumah sakit," kata Alaric.

Dedi mendorong tubuh Alaric sehingga terduduk di lantai. Namun Alaric kembali bangkit dan menuntun Dedi untuk bangkit pula.

Setelah membawa Dedi ke sofa, Alaric mengambil laptopnya. Ia akan meretas cctv yang ada di sini untuk melihat kejadian yang sebenarnya.

Dedi mendekat, walaupun ia pernah melihat keahlian Alaric, namun Dedi tetap kagum dengan kehebatan pemuda itu.

Tidak butuh waktu lama, cctv pun berhasil di retas. Ternyata, saat kejadian. Indah di todong dengan senjata.

"Ternyata ada yang membantu mereka, Paman," kata Alaric.

Dedi cukup kaget, karena selama ini ia sangat mempercayai Raihan. Tapi ternyata, sekarang malah berkolaborasi dengan Ryan untuk menculik Indah.

"Bedebah!" Tanpa sadar Dedi menggertak meja. Alaric dengan cepat mengangkat laptopnya dari meja.

"Aku pergi dulu Paman, sekarang aku tahu pokok permasalahannya," kata Alaric.

Alaric mengambil ponselnya. Ternyata ada beberapa panggilan tidak terjawab dari Dedi. Alaric tidak menyadari, mungkin saat ia dalam perjalanan tadi.

Alaric menghubungi adiknya sebelum ia pergi menyelamatkan Indah. Biar bagaimanapun, Alaric tidak bisa melakukan nya sendiri.

"Halo assalamualaikum Kak. Ada apa?" tanya Alderich.

"Bantu aku melacak keberadaan mobil yang membawa Indah. Retas semua cctv jalan yang ada di kota ini," jawab Alaric.

"In ...." Panggilan tiba-tiba terputus. "Ya terputus, aku baru mau tanya siapa Indah?" gumam Alderich.

Kemudian ada pesan masuk. Rekaman cctv dan mobil yang di maksud oleh Alaric. Alberich yang penasaran pun mendekat. Mereka menonton rekaman cctv tersebut.

"Kakak, kita harus bantu Kak Alaric. Mungkin ini ceweknya kakak, itu sebabnya dia terdengar panik," kata Alderich pada kakak nya Alberich.

Keduanya bekerjasama untuk meretas semua cctv jalan. Tidak lupa mereka menggunakan earphone agar bisa menghubungi Alaric.

Begitu juga Alaric, ia masih menunggu kabar dari adiknya untuk memberikan petunjuk. Ponsel Alaric berdering. Alaric cukup menekan earphone yang ada di telinganya.

"Kak, mobil itu mengarah ke selatan," kata Alderich.

"Oke baik, aku akan segera kesana," kata Alaric.

Alaric langsung naik ke motornya. Tanpa menunggu waktu lagi, Alaric langsung tancap gas menuju ke arah selatan.

Sepanjang perjalanan Alaric terus mendengar arahan dari adiknya. Alaric terus mengikuti petunjuk-petunjuk yang di sampaikan oleh adiknya.

Hingga akhirnya Alaric tiba di sebuah jalan yang hanya bisa di lewati satu mobil saja. Dan petunjuk dari adiknya juga berhenti sampai di situ.

Alaric mengamati suasana tempat itu. Dia harus lebih waspada. Siapa tahu akan ada jebakan menantinya.

Tidak berapa lama sebuah mobil datang. Alaric mengenali mobil itu, yaitu mobil adiknya.

Ternyata, setelah menemukan mobil yang di maksud oleh Alaric. Alderich dan Alberich bergegas pergi untuk menolong kakak nya.

Alberich menyetir mobil, sedangkan Alderich melanjutkan meretas cctv jalan. Jadi mereka bisa datang lebih cepat untuk membantu.

"Kenapa kalian kemari?" tanya Alaric.

"Untuk bantu kakak lah. Apalagi?" jawab Alderich.

Mereka menyelusuri jalan kecil itu. Di pinggir-pinggir nya tumbuh rumput-rumput liar dan semak-semak.

Bisa di tebak jika tempat ini tidak ada penghuninya. Alaric jalan duluan menggunakan motornya. Kemudian di susul oleh Alberich dan Alderich dalam satu mobil.

Mereka menjalankan kendaraan dengan perlahan. Mereka juga harus berhati-hati, karena mereka juga belum mengetahui seluk-beluk tempat ini.

Terlihat sebuah rumah lantai satu. Tapi rumah itu cukup bagus di tempat seperti ini. Ternyata, rumah itu tempat Resky dan Ryan juga anak didik Resky yang lain.

Alaric menghentikan motornya. Kemudian turun dari motor dan menghampiri mobil adiknya yang juga ikut berhenti.

"Kenapa berhenti?" tanya Alderich. Padahal jarak mereka dengan rumah itu masih 200 meter.

"Kenapa?" tanya Alberich pula.

"Kita harus jalan kaki ke sana," jawab Alaric.

"Udah Kak, kita langsung saja bawa mobil ke sana. Kita juga punya senjata kalau mereka menggunakan senjata," ujar Alderich.

"Bukan begitu, takutnya nanti membahayakan Indah," ucap Alaric.

Alderich dan Alberich saling pandang. "Kita harus secepatnya selamat kakak ipar. Kakak mau jalan kaki silakan, pinggirkan dulu motornya," kata Alderich.

Alderich memang sedikit ceroboh dan pemberani. Ia tidak takut akan resiko yang akan di hadapinya.

Sementara Alaric penuh taktik dan strategi untuk mengalahkan musuhnya. Alaric juga pemberani, tapi penuh perhitungan matang.

Dan Alberich, dia memiliki keduanya. Strategi dan tindakan yang kadang tanpa terkendali. Tergantung situasi juga. Jika sudah terdesak seperti ini, maka Alberich akan bertindak tanpa perhitungan.

"Bicara apa kamu? Mana ada kakak ipar?" omel Alaric.

Alderich keluar dari mobil lalu mendorong motor kakaknya untuk ke pinggir. Kemudian ia kembali masuk dan meminta Alberich untuk jalan.

Alaric hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya itu. Akhirnya Alaric juga ikut membawa motornya ke rumah itu.

Baru saja mereka tiba di pekarangan rumah. Satu tembakan sudah terdengar. Beruntung mobil yang mereka gunakan bukan mobil sembarangan.

Dan beruntung juga Alaric tidak berada di depan. Jadi ia selamat dari tembakan tersebut.

"Kak!" Alberich melempar senjata api kepada Alaric. Alaric langsung menyambutnya. Sebuah pistol kecil rakitan mereka yang bisa menyimpan peluru banyak.

Ya, Zio memang mengajarkan mereka cara merakit senjata. Walaupun Carlos juga pernah belajar, tapi mereka belajar ke Zio bersama Dexter dan Denzel.

"Kita berpencar," kata Alaric.

Alaric tidak perduli walau motor nya tumbang. Yang penting sekarang ia dan adiknya bisa menumpas Ryan dan kawanannya.

Alaric berguling menghindari tembakan. Sementara Alderich dan Alberich yang baru keluar dari mobil pun melakukan hal yang sama.

Mereka berpencar dan berlindung di balik mobil. Secara perlahan-lahan mereka mulai mendekat.

Dor... Satu tembakan dari Alderich mengenai salah satu dari mereka. Pria itu langsung jatuh ke lantai.

Sementara Alaric menyusup ke bagian belakang. Terlihat sepi, namun Alaric tetap berhati-hati.

Sementara di dalam sebuah kamar. Indah masih terikat di kursi. Ryan yang mendengar suara tembakan pun langsung bertanya kepada rekannya.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Ryan.

"Ada orang datang kemari. Mereka juga membawa senjata," jawab orang itu.

"Bedebah! Bagaimana mereka bisa tahu tempat ini? Tapi bukan polisi, kan?" tanya Ryan membentak.

"Tidak tahu Ryan. Bisa saja mereka itu intelejen yang di utus polisi. Polisi sengaja membebaskan kita, lalu meminta orang untuk memata-matai kita," jawab rekan Ryan.

Ryan terdiam, jawaban rekannya itu masuk akal. Ia merasa sudah di jebak sekarang. Tapi Ryan tetap dengan pendiriannya.

"Keluar kalian semua. Aku mau urus cewek ini dulu," pinta Ryan.

Mereka mengangguk lalu keluar dari kamar. Ryan tersenyum miring saat melihat Indah yang seperti lemah tidak berdaya.

1
StAr 1086
Itulah akibatnya jika kau salah pilih lawan Heri....
@pry😛
rskn🤣🤣
Zea Rahmat
mamam tuh jeruji besi🤣😁
Healer
cari mati si heri 🤣🤣🤣....
kaylla salsabella
heri... oh heri... udah mending kerja baik" dapat uang malah kebanyakan gaya🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar
huhuhuhuhuhuuuuu pangeran muda di lawan.....memang cari penyakit tu.....
Sani Srimulyani
seriusan ini seru banget ....
Sani Srimulyani
hadeuh Heri Heri...cari perkara mulu.
Sani Srimulyani
pasti tuh cewe minder karna alaric hanya pake motor, syukur deh biar indah gada saingan.🤭😜
Maria Lina
💪💪🥰🥰
Healer
tak sabar Thor utk up sate seterusnya
Soraya
Heri nyari penyakit aja
@pry😛
heri heri... jijik aq
StAr 1086
Heri kau salah cari lawan....
kaylla salsabella
wuhaaaaaa... sikat al... kelamaan🤣🤣🤣
Zea Rahmat
wah wah tamat riwayat mu heriiiiiiii...... lagi ka up nya🤣😆😀
idix anto
karya yang luar biasa tidak membuat bosen saat membacanya alur ceritanya sangat bagus mudah di mengerti
Astuti tutik2022
sapa pula tuch cewek.
Zea Rahmat
heri heri cari masalah lu... nanti kaya reihan di tinggal di hutan 😀🤣😆😁
Rohana Omar: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣betul tu jgn main2 dgn pangeran tu....m
total 1 replies
@pry😛
da disilip" kn tntg mafia np kk🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!