NovelToon NovelToon
When Our Night Began

When Our Night Began

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Pernikahan Kilat / Obsesi
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: blumoon

Satu malam yang seharusnya hanya menjadi pelarian, justru mengikat mereka dalam takdir yang penuh gairah sekaligus luka.
Sejak malam itu, ia tak bisa lagi melepaskannya tubuh, hati, dan napasnya hanyalah miliknya......

---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blumoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

masa lalu dan kebohongan Ji-hyun

Map hitam itu terasa berat di genggaman Hyunwoo. Setiap lembar di dalamnya berisi potongan masa lalu data, foto, dan rahasia kelam tentang Ji-hyun. Tangannya bergetar halus saat membuka map itu.

“Ji-hyun…” lirihnya, suaranya nyaris tenggelam di udara malam.

Lalu, perlahan ia mulai bercerita.

 

Flashback – 6 Tahun Lalu

Malam hujan membasahi jalanan kota. Lampu-lampu temaram memantulkan genangan air, seolah menambah kelam suasana. Saat itu, Hyunwoo dan Ji-hyun baru seminggu bertunangan. Namun kabar buruk menghantam keluarga Kang, salah satu keluarga konglomerat yang dihormati, berada di ambang kehancuran.

Pukul sembilan malam, di taman kota yang sepi, dua orang duduk bersebelahan di bangku kayu basah oleh hujan. Ji-hyun bersandar di bahu Hyunwoo, wajahnya sendu, matanya menyimpan sesuatu yang sulit ia ucapkan.

“Sayang…” bisiknya lirih, “Mama dan Papa ingin pertunangan ini dibatalkan saja.”

Hyunwoo langsung menoleh. Matanya terbelalak, napasnya tercekat.

“Kenapa? Kenapa harus dibatalkan? Kita sudah resmi bertunangan, Ji-hyun.” Suaranya berusaha tenang, meski dadanya bergemuruh. Ia percaya percaya sepenuh hati bahwa Ji-hyun tak akan meninggalkannya.

Air mata menggenang di pelupuk mata Ji-hyun.

“Papa tidak masalah, tapi… para petinggi keluarga tidak setuju. Mereka bilang keluarga Kang sudah tidak bisa diselamatkan. Semua ini demi menjaga kehormatan.”

Hyunwoo mengusap lembut puncak kepalanya, menatap mata Ji-hyun dalam-dalam, tatapannya sarat kelembutan dan tekad.

“Percayalah padaku. Keluarga Kang pasti akan bangkit kembali. Beri aku waktu satu tahun, Ji-hyun. Aku bersumpah, keluarga Kang akan lebih besar dari masa kejayaannya dulu. Itu janji Hyunwoo untukmu.”

Ji-hyun terdiam lama. Hanya rintik hujan di atas dedaunan yang terdengar. Lalu ia mengangguk pelan, suaranya hampir tak terdengar.

“Baiklah… aku akan bicarakan lagi pada Papa.”

Ia bangkit berdiri, wajahnya pucat, senyumnya kecil namun penuh luka. Hyunwoo ikut berdiri, menawari, “Aku antar kamu pulang.”

Ji-hyun hanya mengangguk pelan. Senyuman samar itu adalah senyuman terakhir yang ia berikan malam itu.

Percakapan singkat di bangku taman menjadi pertemuan terakhir mereka.

 

Keesokan Pagi

Matahari baru menembus tirai jendela ketika Hyunwoo menerima pesan singkat di ponselnya.

📱 Sayang, Papa setuju menunggu setahun. Tapi aku harus pergi ke luar negeri untuk mengelabui para tetua. Mereka harus percaya kalau pertunangan kita benar-benar dibatalkan. Setelah setahun, saat kau berhasil mengembalikan kejayaan keluarga Kang, aku akan kembali. Saat itu, tak ada seorang pun yang bisa menentang hubungan kita. Maaf aku tidak bisa menemui kamu untuk terakhir kali, karena kepergianku langsung diatur oleh kakek dan paman.

Tangan Hyunwoo bergetar membaca pesan itu. Hatinya mencelos, tubuhnya menegang. Ia merasa ditinggalkan—oleh orang yang paling ia cintai. Namun ia menahan perasaannya. Dengan napas berat, ia membalas:

📱 Baiklah sayang. Jika ini satu-satunya jalan untuk kita, aku akan setuju. Aku akan menunggu. Percayalah, setelah setahun, keluarga Kang pasti bangkit. Jaga dirimu baik-baik di sana. Semoga hari-harimu menyenangkan.

Pesan terkirim. Dibaca. Tapi tak ada balasan.

Hyunwoo menunggu, mencoba mengirim lagi.

📱 Sayang, kita hanya berjauhan, tapi bukan berarti kita harus kehilangan komunikasi, kan?

Namun kali ini pesan tidak terkirim. Nomornya sudah diblokir.

Hyunwoo menatap layar kosong ponselnya. Hatinya sakit, tapi ia masih mencoba berpikir positif " Mungkin ini ulah kakek Ji-hyun," batinnya. Ia masih percaya. Ia masih menunggu.

 

Enam Bulan Kemudian

Usaha keras Hyunwoo bersama kedua orang tuanya berhasil mencegah kebangkrutan Grup Kang. Perlahan, perusahaan itu mulai bangkit.

Tapi pada suatu siang, saat ia tengah memimpin rapat penting, telepon masuk. Suara seorang pria di seberang membuat darahnya membeku.

“Hyunwoo… aku harus sampaikan kabar buruk. Ji-hyun meninggal tadi malam. Dia menyetir sendiri karena supirnya sakit. Mobilnya ditabrak dari belakang oleh sebuah bus, lalu menabrak mobil lain di depannya. Terjadi kecelakaan beruntun. Empat orang meninggal… dan Ji-hyun salah satunya.”

Dunia Hyunwoo runtuh dalam sekejap. Tangannya terlepas dari ponsel, tubuhnya gemetar hebat. Air matanya jatuh, tak peduli dengan tatapan para kolega di ruang rapat. Citra, harga diri, kehormatan semua itu tak berarti lagi. Yang tersisa hanya kehancuran.

“Ji-hyun…” bisiknya lirih, sebelum lututnya lemas, seolah bumi mencengkeramnya dalam kegelapan.

 

Hari-hari setelah kabar kematian Ji-hyun terasa seperti neraka bagi Hyunwoo. Dunia yang semula penuh cahaya mendadak gelap gulita. Pagi terasa hampa, malam hanya ditemani botol-botol minuman keras. Setiap tetes alkohol seolah menjadi obat sementara untuk meredam perih di hatinya, tapi sebenarnya hanya memperdalam luka itu.

Ia menutup diri, mengurung diri di kamar, menolak dunia. Hanya sunyi, mabuk, dan tangis yang menemani.

Sampai akhirnya, tepat sebulan setelah berita duka itu nyonya kang menyeret Hyunwoo keluar di bantu oleh beberapa bodyguard. Mereka membawanya ke sebuah tempat di pinggiran kota sebuah ruangan gelap yang dipenuhi aroma debu dan kayu tua. Di sana, sudah menunggu Yura, Jaewon, dan ayahnya sendiri, Tuan Kang Dae-hyun.

Hyunwoo masuk dengan langkah gontai, matanya merah, wajahnya layu. Tapi pandangannya segera terpaku pada layar proyektor yang menayangkan sebuah rekaman.

Dan di situlah dunianya runtuh untuk kedua kalinya.

Wajah Ji-hyun terpampang jelas. Hidup. Tertawa. Senyum cerahnya begitu nyata, bahkan lebih bahagia daripada saat bersamanya. Ia tampak menggandeng seorang pria asing berwajah tampan, berperawakan seperti orang luar negeri.

Hyunwoo membeku. Detik berikutnya, amarah membuncah.

“SIALAN!!!” teriaknya dengan suara yang memecah ruangan. “Wanita itu… MENIPUKU!!!”

Nafasnya terengah-engah, tangannya mengepal begitu keras hingga buku jarinya memutih.

Tuan Kang Dae-hyun maju selangkah, menaruh setumpuk foto dan sebuah rekaman pernikahan di atas meja. Suaranya dalam, tenang, namun setiap katanya seperti belati yang menusuk ke dalam hati Hyunwoo.

“Lihatlah dengan mata kepalamu sendiri. Wanita yang kau puja setengah mati… ternyata hanya seekor rubah licik. Saat keluarga kita berada di jurang kehancuran, dia memilih pergi. Dan bukan hanya pergi, Hyunwoo dia menjual dirinya untuk kenyamanan.”

Kaki Hyunwoo lemas. Ia terjatuh terduduk di lantai dingin, menatap foto-foto pernikahan Ji-hyun dengan tatapan kosong. “Kurang ajar… semua ini hanya drama. Semua kata manisnya… semua janjinya… hanya sandiwara.” suaranya pecah, lirih, penuh luka.

“Dari mana… dari mana Mama Papa dapat semua ini?” tanyanya dengan suara gemetar, namun sorot matanya sudah berubah menjadi bara amarah.

Yura menjawab datar, meletakkan sebuah flashdisk di atas meja. “Dari aku sama Jaewon. Mungkin Kakak terlalu sibuk dengan Grup Kang, jadi lupa kalau kami masih hidup di luar sana.”

Jaewon menambahkan sambil menepuk bahu Hyunwoo. “Takdir itu lucu, Hyunwoo. Gedung pernikahan yang disewa Ji-hyun kebetulan dikelola olehku dan Yura. Dari sanalah semuanya terbongkar. Kami kumpulkan bukti, satu per satu.”

Yura menunduk, wajahnya dingin. “Aku sempat ingin kasih tahu Kakak lebih cepat. Tapi Mama melarang, karena Kakak waktu itu terlalu hancur. Sekarang… saatnya kau tahu semuanya.”

Ia menyelipkan flashdisk ke laptop, dan seketika suara-suara asing memenuhi ruangan.

📼 Suara Ji-hyun

“Sialan, baru juga seminggu tunangan, bisa-bisanya keluarga Kang bangkrut. Masa aku harus ikutan susah, Pa?”

📼 Suara Ayah Ji-hyun – Tuan Min

“Tenang saja. Papa sudah punya rencana. Pura-puralah mencintai Hyunwoo, beri dia kenyamanan, biar dia merasa kau benar-benar setia. Besok pagi kirim pesan sesuai rencana. Katakan bahwa kau harus pergi ke luar negeri demi meyakinkan kakek dan pamanmu kalau pertunangan sudah bubar.”

📼 Suara Ibu Ji-hyun – Nyonya Min Hye

“Di sana, Mama akan nikahkan kamu dengan kolega Papa. Keluarganya kaya raya, dia sudah tidak punya orang tua lagi. Namanya Alexander Beaumont. Keluarga Beaumont bisa membawa kita ke puncak baru.”

📼 Suara Ji-hyun

“Mama pinter deh… hahahahahah!”

Suara tawa mereka bertiga menggema di seluruh ruangan, menusuk telinga Hyunwoo seperti ribuan jarum.

Rekaman berhenti. Sunyi. Hanya suara napas berat Hyunwoo yang terdengar.

Tuan Dae-hyun berucap pelan, namun penuh penekanan.

“Simpan semuanya. Bukti ini adalah luka. Jangan sampai hilang… karena dari luka inilah kau akan bangkit.”

Saat itu, sesuatu dalam diri Hyunwoo patah. Pria yang dulu teduh, lembut, dan penuh kasih… lenyap seketika. Yang tersisa hanyalah bayangan kelam: dingin, keras, penuh dendam. Ia tak lagi percaya cinta. Ia mempermainkan wanita, mendominasi mereka, menjadikan setiap hubungan hanya sebagai alat permainan.

Enam tahun berlalu. Grup Kang tumbuh menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia, dipimpin dengan tangan besi oleh Hyunwoo bersama ayahnya.

---

Flash-off

Ji-hyun mendengar cerita itu dengan tubuh membeku. Wajahnya pucat, bibirnya gemetar, tapi tak sepatah kata pun keluar. Dunia seolah runtuh menimpanya.

Hening itu terpecah ketika pintu ruangan terbuka lebar. Seorang wanita paruh baya melangkah masuk dengan angkuh, diikuti seorang pria tegap di sisinya dan beberapa orang tua berwajah dingin di belakang mereka.

“Ji-hyun sayang,” suara lembut namun menusuk terdengar. Nyonya Min Hye-jin tersenyum licik. “Mama dan Papa bawakan kakek serta para pamanmu. Mereka sudah siap menghadiri acara pernikahanmu.”

---

Bersambung.....

1
Aquarius97 🕊️
😤😤🙈🙈🙈
Aquarius97 🕊️
mampus lu 😄🤣🤣
Aquarius97 🕊️
bagusss eunhee 😄😄
Aquarius97 🕊️
wah bahaya juga nihh
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞🩷
hah?? mau nikahh juga 😱
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞🩷
aduh teganya tuh ulet bulu 🤬 pakai drama pura2 matii segala, segitunya kepingin kabur dr hidup hyunwooo pengecutt sekalii 😅
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞🩷
diputusin secara halus ini mahh 😅
Septi Utami
Minjae maruk, semalam melayani 2 wanita, gak remuk tuh pinggang dan anggota badan yang lain?🤣
Jemiiima__
gak expect!! 😌😌
Jemiiima__
woii thr**som*???!!!
Jemiiima__
jgn sotoy nnti kamu kek Elias ga berkutik 😌
Jemiiima__
mantap kali wakk 😌
Jemiiima__
eunhee emg best bestie sih ini 🔥
Jemiiima__
tindakan ilegal ini jir
Nurika Hikmawati
Hyunwoo selangkah lebih depan darimu ji hyun... dia sdh mencium akal bulusmu
Nurika Hikmawati
kamu pergi selama 6 thn ji hyun... aku yakin keluargamu juga akan mengerti. mereka sdh sah menikah, kamu terlambat
Pray
curiga eunhee bakal kek soojin nih. nih saudara kan takutnya sifatnya mirip
Pray
ya ok banget Sampek sahabat mu GK bisa melawan😌
Nurika Hikmawati
aku percaya padamu Hyunwoo... tapi bnr nnt jelasin ya
Pray
jangan bilang bakal 😓gitu dimobil tuh laki cabul soalnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!