Aurel Apriliani seorang adalah seorang guru olahraga yang disegani, karena ia tegas dan baik hati ia sudah banyak mengikuti lomba olahraga seperti taekwondo dan karate.
Tetapi ia malah meninggal hanya terpeleset karena meninjak kulit pisang dan kepalanya terbentur di beton.
Bukannya ke surga atau ke neraka setelah meninggal tapi malah masuk kedalam tubuh gadis lemah yang di tindas oleh keluarganya sendiri. Tahun 90an yang kekurangan makanan dan didesa terpencil pula
Gadis itu akan di nikahkan dengan anak kepala desa yang cacat, untuk menggantikan sepupunya karena tidak mau menikah dengan pria cacat tersebut.
Tanpa sengaja Aurel mendapatkan keberuntungan yaitu ruang angkasa dari gelang yang di pakai gadis itu juga gelangnya yang ada di dunianya dulu.
Bagaimana aurel menghadapi kehidupan nya ditahun 90an yang kurang makanan dan hidup didesa terpencil
***
Kisah ini hanya fiktif belaka, tidak sesuai dengan sejarah, kehidupan dalam cerita ini hanya berlatar belakang didalam didesa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. keluarga William menerima Aurel.
Jadi, Aurel menemui siska ke kamar nya untuk meminta uangnya kembali, karena kalau tidak di minta siska tidak akan memberikan kepadanya, saat sampai di kamar siska aurel langsung ke pokok permasalahannya
"Kak, mana uang yang kamu janjikan padaku, jika kamu tidak menyerahkannya kamu tau apa akibatnya aku tidak akan menikah, jadi siapa yang akan menikah jika aku tidak terima, pikirkanlah" kata Aurel langsung ke pokok tujuannya
"Kamu ini datang-datang langsung minta uang apa kamu tidak lihat aku masih mengantuk aku pasti menepati janjiku, ini ambillah 20.000 rupiah tidak kurang" kata Siska sambil memberikan uang itu kepada Aurel.
"Nah gitu dong, itu baru namanya kak siska yang baik" ucap Aurel sambil tersenyum lalu mengambil uang itu lalu menghitungnya.
"Apa kamu bisa menghitungnya" kata siska melihat Aurel menghitung uang, tapi Aurel mengabaikannya tetap menghitung uang tersebut, ia tahu siska meremehkannya hanya tamat sekolah SD tidak seperti dirinya tamat SMP, sebenarnya Aurel pintar dan cerdas tapi pamannya tidak menyekolahkan Aurel ke jenjang SMP sedang Fajri sampai ke jenjang SMP hanya saja otak nya tidak secerdas Aurel jadi dia tidak melanjutkan sekolahnya karena sering tinggal kelas.
"Uangnya pas, terimakasih kak siska kamu lanjutkan bobokmu lagi aku tidak akan mengganggu mu lagi," kata Aurel sambil tersenyum lalu ia keluar dari kamar siska,
"Sok pintar lo uang itu memang pas" gumam siska lalu ia melanjutkan tidurnya karena dia kurang tidur tadi malam.
Sedangkan bibi lina sudah pergi kerumah kepala desa untuk memutuskan perjanjian pertunangan atas nama siska dan nama itu akan diganti dengan nama Aurel. Jadi mereka tidak melanggar perjanjian pernikahan tetap berlanjut sesuai janji.
Benar apa yang di kata siska keluarga kepala desa setuju, dengan pergantian ini. Justru kepala desa senang, bukan siska yang menjadi menantunya begitu pula dengan istrinya yang tidak menyukai siska, dia sudah mengetahui kehidupan kedunia gadis itu di desa ini.
Istri kepala desa dia lebih menyukai Aurel dari pada Siska hanya bisa berdandan dan merayu laki-laki. Istri kepala desa jijik melihat kelakuan siska, dia hanya terpaksa saja menerima perjodohan ini karena suaminya, jika di ganti ya ganti.
Sedangkan william hanya kasihan kepada gadis itu, di jadikan sebagai pengganti menikahinya orang yang cacat seperti dirinya. Dia memang belum pernah melihat Aurel hanya mendengar namanya saja. Dulu dia sibuk dengan study nya hingga mengabaikan lingkungan disekitarnya.
"Ayah, ibu lebih baik batalkan saja perjodohan ini, aku sekarang cacat tidak bisa menghidupi istri ku nanti, aku tidak ingin gadis itu hidup menderita saat bersamaku" kata William kepada ayahnya.
"Perjodohan ini tidak bisa di batalkan, sekarang Aurel yang menikah dengan mu, lebih baik Aurel yang menikah denganmu, dari pada siska
bukankah selama ini kamu tidak menyukai siska, dan kamu selalu menghindar darinya saat kamu pulang dari kota, kamu pikir aku tidak tahu kamu tidak pulang-pulang hanya untuk menghindarinya, karena itu aku tidak mendesakmu pulang.
Sekarang berbeda Will perempuan yang kamu nikahi adalah Aurel dia wanita baik, dia tidak akan mengeluh karena dia berbeda dengan kakak sepupunya.
ibu yakin kamu pasti suka saat melihatnya, jadi perjodohan ini tidak bisa batal" kata ibunya william Lia dengan lembut untuk memberikan pengertian kepada putranya.
"Aku hanya kasihan kepadanya bu, dia di paksa menikahi pria cacat sepertiku oleh keluarganya," kata William kepada ibunya, dia hanya merasa kasihan kepada aurel.
Bagaimana mungkin William tega menikahi gadis dengan keadaannya seperti ini, dia justru kasihan kepada gadis itu, dia dengar dari orang tuanya gadis itu adalah baik, dan rajin. Tambah tidak tega dirinya memikirkan nasib gadis itu saat menikah dengannya.
"Jalani saja dulu will, Aurel sendiri sudah menyetujuinya menikah denganmu ,jika kamu seperti ini terus kamu tidak akan menikah, hidupmu akan melajang selamanya" kata Ibunya dengan kesal, sudah dapat perempuan baik di tolak, saat bertunangan dengan siska dia menerimanya dengan suka rela heran ibunya
"Baiklah untuk saat ini aku terima, jika dia ingin bercerai nanti turuti saja keinginannya, supaya dia bisa bersama pria yang bisa membahagiakan" kata William sudah membuat keputusan.
"Kalau begitu kamu sudah setuju ya, besok aku datang kerumahnya tidak jadi hari kamis, lebih cepat lebih baik, tidak boleh di tunda" kata Benjamin ayah William.
"Iya benar apa yang dikatakan ayahmu, aku dengar pacar nya siska juga melamar tapi aku tidak tahu kapannya, ck anak itu sejak tahu kamu cacat dia menjauh, dulu saja saat kamu sehat dia selalu mengejarmu, " kata Lia juga setuju dengan usul suaminya, juga membahas tentang pacar siska lalu ia melanjutkan gosipnya ingin berbagi denagn anaknya juga suaminya, sudah lama ia pendam.
"Asal kalian tau ya, dulu siska itu meski ia mengejar-ngejar kamu will, dia tetap saja merayu laki-laki yang dia temui, kamu kan jarang pulang, sekarang aku senang bukan dia yang jadi menantuku" sambung Lia istri kepala desa lalu ia tersenyum saat membahas tentang Aurel
William tidak terkejut lagi apa yang di katakan ibunya, karena dia juga mengetahuinya, karena itu dia mengabaikan siska selama ini, jika dia baik meski tidak mencintai William pasti menghormatinya, nyatanya tidak tidak patut di hormati.
Jadi, William hanya menurut saja keputusan keluarganya untuk menerima Aurel jadi istrinya, setelah menikah dia bisa menilai apakah dia baik atau tidak, dan apakah dia benar menerima perjodohan ini, saat itu lah ia kembali mengambil keputusan apakah dia menceraikannya atau tidak, karena dia belum pernah ketemu jadi dia tidak bisa menilai sifat Aurel
lalu ia mendorong kursi rodanya sendiri kembali ke kamarnya, kursi rodanya sudah di rancang khusus dari rumah sakit kota besar dengan harga yang mahal.
Sedangkan keluarga siska.
Dia sedang melihat ibunya memasak, soalnya dia tidak bisa memasak jadi tidak tau apa yang harus dia kerjakan, jadi dia hanya melihat nanti kalau ada ibunya butuh bantuannya dia akan membantu.
"Bu, apa kamu jadi ke rumah kepala desa, bagaimana apakah mereka setuju" kata siska sambil melihat ibunya memasak
"Tentu saja dia menerimanya, kalau tidak darimana mereka mendapatkan pengasuh untuk anaknya seperti yang kamu katakan" kata Lina senang karena pertunangan putri sudah beres, sekarang putrinya akan menikahi pria kaya di kampung ini.
"Cih, untung saja aku pintar dan cantik mudah mendapatkan laki-laki yang kaya, kalau tidak aku yang akan menjadi pengasuh keluarga mereka" kata siska jijik memikirkan pria cacat itu.
dan karya lainnya kkk