NovelToon NovelToon
Anak Yang Tidak Diakui

Anak Yang Tidak Diakui

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:30.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Pernikahan siri antara Nirmala Wongso dan juga Seno Aji Prakoso membuahkan hasil seorang anak laki-laki yang tidak pernah diakui oleh Seno, karena ia takut keluarga besarnya akan tahu tentang aibnya yang diam-diam menikahi gadis pelayan di club malam.

Setelah dinyatakan hamil oleh dokter Seno mulai berubah dan menyuruh Nirmala untuk menggugurkan kandungannya jika masih tetap ingin menjadi istrinya.

Namun Nirmala memilih jalan untuk mempertahankan buah hati dan meninggalkan kemewahannya bersama dengan Seno.

Penasaran?? ikuti jalan kisah Nirmala yang penuh dengan lika-liku kehidupan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"Pencuri ... pencuri ..!" teriak seorang pedagang warung kelontong kepada anak kecil berusia sepuluh tahun itu.

Seketika orang-orang di sekitar mulai berdatangan satu persatu menghampiri anak kecil. "Aku tidak mencuri, aku hanya memegang kue ini saja, Bu. Tolong jangan teriakin aku," mohon Alaska sambil membela dirinya.

"Ah, bohong mana ada maling yang mau ngaku," sahut ibu penjual itu sehingga memancing emosi para warga.

  "Kecil-kecil sudah berani maling mau jadi apa besarnya kamu ini?" tanya seorang pria dewasa dengan tatapan yang mulai menghakimi.

  "Sungguh aku tidak ada niatan untuk mencuri, kalau tidak percaya geledah saja tas aku, aku hanya memilih kue yang mau aku pilih Pak," tegas Alaska.

   Sekuat apapun ia berusaha untuk membela diri akan tetapi semua warga sudah termakan dengan ucapan sang pemilik toko yang merasa kalau jualannya itu mau dicuri oleh anak kecil itu.

  "Jangan ada yang percaya dengan perkataan anak itu, sudah jelas-jelas aku melihat sendiri dia mau mencuri daganganku, memangnya kamu pikir aku tuli hah!" desak ibu itu pada warga namun Alaska terus saja menggelengkan kepalanya, karena ia merasa tidak melakukan sesuatu yang dituduhkan padanya.

  "Bapak-bapak tolong percaya pada saya, baiklah kalau begitu ini tasku, dan tolong jika anda sudi geledah saja aku ikhlas," ucap anak itu meyakinkan para warga yang hendak menghakimi dirinya.

  Para warga mulai saling melirik, mereka pun akhirnya sepakat untuk menggeledah tas anak itu, dan benar ternyata di dalam tasnya itu hanya ada buku-buku pelajarannya saja.

  "Gimana Pak, aku bukan maling kan?" tanya Alaska.

  "Gak ada sih," sahut salah satu bapak-bapak itu.

 Kemudian para warga mulai melihat ke arah ibu pedagang tadi yang seperti kelabakan sendiri. "Ibu ini jangan main fitnah gitu dong, dia ini sudah terbukti tidak mencuri," tegur salah satu bapak-bapak tersebut.

  Namun Ibu pedagang kelontong itu bukannya menyadari ia malah merasa kesal dengan kejadian ini. "Saya gak bohong kok, emang tadinya anak ini mau mencuri untung segera ketahuan, coba saja kalau gak ada yang tahu pastinya jualanku sudah dimasukin ke dalam tasnya."

  "Bu, aku tadi bukan mau nyuri tapi mau beli kok, dan aku masih ada sisa uang," ucap Alaska.

Alaska merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa lembar uang lusuh. Tangannya gemetar, bukan karena takut, melainkan karena menahan perasaan malu yang dituduhkan tanpa bukti.

“Ini uangku, Bu. Aku niatnya mau beli, bukan mencuri,” ucapnya lagi dengan suara bergetar.

Para warga yang tadinya panas mulai saling pandang. Beberapa di antaranya menghela napas panjang, merasa bersalah karena terlalu cepat menghakimi.

Sementara ibu pedagang itu hanya terdiam, wajahnya merah padam. Ia ingin tetap bersikeras, tapi bukti di depan mata sudah jelas, anak itu punya uang, dan tasnya bersih.

“Sudahlah, Bu. Jangan bikin anak sekecil ini trauma. Kalau memang dia mau beli, ya terimalah uangnya. Jangan dituduh sembarangan begitu,” ujar seorang bapak yang tadi paling keras bicara.

Alaska menggenggam erat kue yang tadi ia pilih, lalu meletakkan uang di meja dagangan. “Saya bayar, Bu. Kalau Ibu nggak mau terima, biar saya simpan uangnya. Tapi jangan tuduh saya macam-macam lagi.”

Setelah berkata begitu, Alaska melangkah pergi dengan kepala tertunduk. Namun di dalam dadanya, ada luka yang sulit ia sembuhkan.

"Apa salahku sampai semua orang gampang banget percaya kalau aku ini maling?" batinnya lirih.

  ☘️☘️☘️

 Sesampainya di rumah Alaska langsung masuk, meletakkan alat-alat sekolahnya di tempat yang sudah di sediakan oleh sang ibu, setelah itu ia baru melangkah ke dapur, dan membuka tudung saji, hanya tinggal nasi putih dan singkong rebus sisa semalam.

 Kemudian tangan Alaska langsung meraih piring untuk diletakkan diatas meja, sebelum makan, anak itu langsung mengambil secarik kertas yang diselipkan oleh sang ibu ke dibawa wakul nasi.

   "Anakku Sayang, maaf ya Ibu hanya bisa masak seadanya untukmu, jangan marah ya Nak, Ibu masih berjuang, nanti kalau ada uang lebih, Ibu akan memasak masakan kesukaanmu," tulis surat dari Nirmala.

 Alaska langsung menempelkan surat itu di depan dadanya, air mata lolos begitu saja dari matanya, rasa sesak kini mulai menyeruak menghimpit di dada, sedari dulu ia tahu kalau ibunya selalu berjuang dalam hal membesarkannya, apapun dilakukan ibunya mulai dari kerja ringan sampai kerja kasar, semuanya itu demi mencukupi kebutuhannya.

  "Ibu terima kasih banyak, sudah menjadi Ibu yang baik, Alaska janji tidak akan pernah ngecewain Ibu," ucapnya dengan nada yang sesenggukan.

  Alaska menunduk menggenggam erat surat kecil itu, seakan akan ia sedang memeluk sang ibu yang sedang berjuang di luaran sana demi sesuap nasi untuk dirinya.

  Dengan hati-hati, tangan kecil itu mulai menyuapkan nasi putih dan singkong rebus, ke mulutnya, perlahan rasa hambar berubah menjadi semangat baru, demi sang ibu yang selalu memperjuangkan dirinya.

  Setelah makan anak itu langsung membawa piring kotornya di tempat cucian, tangan mungilnya sudah terlatih, membersihkan piring kotor, seolah tahu apa yang menjadi tanggung jawabnya.

  "Kalau dapur bersih seperti ini, pasti Ibu akan senang," ucapnya dengan semangat.

 Alaska langsung kembali ke kamarnya, ia mulai menempel surat dari ibunya tadi ke dinding kayu yang reyot tepatnya di atas meja belajarnya.

  "Tulisan Ibu sangat bagus, aku bangga sekali punya Ibu yang baik dan pekerja keras seperti Ibu Nirmala," ucapnya sambil menatap bangga ke tulisan tangan ibunya.

☘️☘️☘️☘️

  Sore itu matahari sudah mulai terbenam, dari situlah terdengar langkah kaki seorang wanita yang mengenakan sepatu bekap, wajah lelah terlihat jelas dari sorot matanya, namun di saat melihat sang anak dengan ceria bermain dengan teman-temannya di tanah lapang, hatinya begitu bahagia dan perlahan rasa lelahnya seolah hilang begitu saja.

  "Laska ... pulang Nak," ucapnya begitu nyaring meskipun tanpa berteriak.

  Alaska yang saat itu menendang bola, langsung melirik ke arah suara yang tidak asing itu. "Ibu ... sudah pulang," sahutnya dengan cepat.

  "Teman-teman, aku udahan dulu ya mainnya ibukku sudah datang," pamit Alaska.

  Teman-temannya mulai mengangguk, kemudian anak itu langsung berlari menghampiri ibunya, dengan wajah yang penuh dengan peluh Alaska langsung memeluk tubuh ibunya dengan erat, Nirmala mulai membalas dengan mengelus kepala sang anak dengan lembut.

"Nak, ayo mandi sudah sore," ucap Nirmala dengan lembut.

Alaska langsung mengangguk, kemudian Nirmala mulai menggenggam tangan anak semata wayangnya itu, mereka berjalan saling bergandengan.

☘️☘️☘️☘️

Selesai mandi mereka duduk di ruang tamu dengan di temani makanan seadanya yang sudah tersaji diatas meja, Alaska hanya terdiam sambil memikirkan kejadian tadi siang yang membuatnya malu sampai saat ini.

Awalnya anak itu tidak mau bercerita akan tetapi dorongan di dalam hatinya begitu kuat sehingga dirinya mulai memberanikan diri untuk bercerita. "Ibu aku tadi di tuduh nyuri di toko Ibu Murni."

Nirmala terdiam sejenak, tangannya yang sedang melipat kain terhenti. “Dituduh mencuri? Memangnya kenapa, Nak?” tanyanya pelan, berusaha menahan nada cemas.

Alaska menunduk. “Aku cuma pegang kue, Bu… tapi tiba-tiba beliau teriak aku maling. Semua orang ngumpul, mereka nggak percaya aku. Untungnya pas diperiksa, tasku cuma ada buku-buku sekolah. Mereka akhirnya diam… tapi rasanya sakit banget, Bu. Kayak semua orang gampang nuduh aku.”

Mata Nirmala basah, ia menarik anaknya ke dalam pelukan. “Nak… maafkan dunia yang sering nggak adil padamu. Tapi ingat, kamu nggak sendiri. Ibu selalu percaya sama kamu. Jangan biarkan kata-kata orang bikin hatimu hancur. Kamu anak baik, Alaska. Suatu saat, semua orang akan lihat itu.”

Alaska mengangguk di pelukan ibunya, air matanya menetes tanpa bisa ditahan. “Aku janji, Bu. Aku nggak akan ngecewain Ibu. Aku akan buktikan kalau aku bukan anak yang bisa diremehkan.”

Seketika cairan bening lolos dari pelupuk mata wanita cantik itu, sambil mendekap tubuh kecil anaknya hati kecilnya juga berbicara.

'Mas Seno lihatlah anak yang tidak kau inginkan tumbuh menjadi anak yang kuat dan tentunya di dewasakan oleh keadaan,' batin Nirmala.

Bersambung .. .

Setelah sekian hari istirahat akhirnya aku kembali lagi dengan karya baruku, semoga saja banyak yang suka ya...

1
Sasikarin Sasikarin
menye2 laki nya kurang greget
Ayi
benar-benar wanita pendendam dia, padahal Nirmala susah menjauh dan tidak menuntut apapun dari suaminya tapi dendam Nadira benar-benar tidak terkalahkan
Ayi
ikut sedih bacanya
Ayi
Haduh Nadira
Les Tary
nirmala ngomong aja SM Alaska
🌸ReeN🌸
bagus ceritanya, gak sabar nunggu update tiap hari
🌸ReeN🌸
nadira ngatain nirmala wanita gak bener...lah dia sendiri apa
🌸ReeN🌸
airin kadang manggil alaska pake mas kadang manggil nama aja
Sri Rahayu
kenapa nadira bgitu kekeh bgt hancurkan alaska dn nirmala? masa hanya krn nirmala pernah jd simpanan suaminy? psti ada alasan lainnt ini
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Ma Em
Begitu Seno kamu jgn jadi lelaki pengecut diam saja kamu harus berani lawan si Nadira , Nadira berani karena Seno selalu diam dan takut tdk berani bicara masa seorang ayah tdk bisa melindungi anaknya sendiri , dihina selalu direndahkan masa diam saja , kamu hrs tegas sama Nadira agar dia tdk berani lagi ungkit2 semua kesalahanmu Seno .
🌸ReeN🌸
jangan aja alula suka sama alaska...masih sedarah
Ma Em
Kesalahan apa yg Nadira lakukan sehingga Seno sampai berselingkuh dgn Nirmala dan Nadira kesalahannya tdk mau diungkit lagi tapi kesalahan Seno selalu Nadira sebut2, Nadira licik mau menang sendiri
refinorman norman
nah gitu dong pak Seno jgn diam trs
Les Tary
lanjut
Ani Basiati
lanjut thor
partini
ga tau kenapa aku tuh ga ada fil sama Seno mungkin nanti untuk saat ini kamu tuh cuma seorang pecundang punya orang dari dulu tapi O besar
😂😂😂😂
Bak Mis
ngatain orang lain kotor ngacalah diri sendiri ya
Bak Mis
dasar wanita gila' orang anak pengin ketemu kakak nya
Bak Mis
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
nonoyy
nadira sungguh berbahaya psikopat menjijikkan, g cukup k penderitaan nirmala kenapa skrg harus anaknya juga alaska yg kena imbasnya..
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!