NovelToon NovelToon
Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Era Kolonial / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:245.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: ICHA Lauren

Aku membuka mata di sebuah ranjang berkelambu mewah, dikelilingi aroma parfum bunga yang asing.
Cermin di depanku memantulkan sosok wanita bertubuh besar, dengan tatapan garang dan senyum sinis—sosok yang di dunia ini dikenal sebagai Nyonya Jenderal, istri resmi lelaki berkuasa di tanah jajahan.

Sayangnya, dia juga adalah wanita yang paling dibenci semua orang. Suaminya tak pernah menatapnya dengan cinta. Anak kembarnya menghindar setiap kali dia mendekat. Para pelayan gemetar bila dipanggil.

Menurut cerita di novel yang pernah kubaca, hidup wanita ini berakhir tragis: ditinggalkan, dikhianati, dan mati sendirian.
Tapi aku… tidak akan membiarkan itu terjadi.

Aku akan mengubah tubuh gendut ini menjadi langsing dan memesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dokter yang Menakjubkan

Elias menatap istrinya tajam. “Jangan berulah, Seruni. Kau bukan dokter. Situasi sedang gawat. Lebih baik kau tinggal di rumah, temani Anelis dan Julian.”

Tanpa menunggu bantahan, Elias memberi isyarat pada anak buahnya. Ia melangkah cepat keluar rumah, bersiap menuju kendaraan dinas.

Namun, Nateya nekat berlari menyusul Elias. Tekadnya untuk menolong Ragnar tidak goyah, meski nafasnya terengah akibat tubuh gempal Seruni. Dalam hati ia membayangkan sebuah stetoskop, dan seketika benda itu muncul melingkar di lehernya.

Di halaman, sebuah mobil dinas Dodge Command Car, kendaraan yang lazim dipakai para petinggi militer kolonial, sudah menunggu dengan mesin meraung. Elias baru saja naik ketika Nateya tiba-tiba menyelonong masuk ke kursi belakang.

Elias menoleh kaget, wajahnya penuh amarah.

“Seruni! Apa yang kau—”

“Jenderal!” Kapten Arvid memotong cepat. “Kita harus segera berangkat, waktu genting. Jika terlambat, Mayor Ragnar tidak akan selamat.”

Elias menahan amarahnya. Ia menghela napas panjang, lalu mengangguk pasrah. “Baiklah. Tapi jangan macam-macam, Seruni.”

Mobil pun melaju kencang melewati jalan berbatu. Sepanjang perjalanan singkat menuju Markas Besar Garnisun Kolonial di pinggiran kota Batavia, sirene mengiringi. Membuat penduduk kampung pribumi menepi ketakutan.

Nateya duduk diam, tangannya memegang stetoskop dengan sorot penuh tekad.

Begitu tiba di markas, mereka bergegas menuju bangunan perawatan militer. Di dalam, para prajurit berbaris tegang. Bau darah bercampur antiseptik menusuk hidung.

Di ranjang besi, Mayor Ragnar terbaring pucat, tubuhnya berlumuran keringat dingin. Perban di perutnya sudah basah oleh darah, dan di sampingnya seorang dokter militer bersama dua perawat berusaha memasang kantong darah darurat.

Ketika Nateya masuk, ruangan mendadak hening. Para tentara menoleh, sebagian terbelalak melihat istri Jenderal Elias itu masih mengenakan setelan olahraga yang sama sekali asing bagi mata mereka.

“Keadaan Mayor Ragnar, bagaimana?” tanya Elias.

Dokter militer itu menoleh, sambil membungkuk hormat kepada Elias.

“Tuan Jenderal, luka tusuk ini sangat dalam. Pisau yang dipakai pemberontak tampaknya telah dilapisi zat beracun, semacam ekstrak getah upas, racun dari hutan pedalaman. Racun itu menyebar cepat di aliran darah," jelasnya dengan detail.

"Jika tidak dinetralkan dalam dua jam, organ vital akan rusak. Jarak ke rumah sakit pusat terlalu jauh, dan dengan kondisi begini… saya khawatir Mayor Ragnar tidak akan bertahan dalam perjalanan.”

Tentara yang hadir mulai berbisik panik. Sementara, Elias menatap dokter dengan rahang mengeras.

Dalam kondisi tegang itu, tiba-tiba Nateya melangkah maju. “Izinkan aku melihat.”

Semua mata sontak menoleh padanya. Suara bisik-bisik makin keras.

“Tidak, Seruni!” Elias membentak. “Ini bukan urusanmu. Kau tidak tahu apa-apa soal medis.”

Namun Nateya mendongak, matanya menatap tajam suaminya.

“Kalau Ragnar mati hanya karena kau melarangku, maka kau-lah yang harus bertanggung jawab, Elias. Nyawa manusia lebih penting daripada egomu.”

Ruangan mendadak hening. Elias tertegun, tak menyangka istrinya berani berbicara sekeras itu.

Dengan langkah mantap, Nateya mendekat ke ranjang. Ia meraba denyut nadi Mayor Ragnar, lalu membuka perban untuk memeriksa luka. Matanya menyipit saat mengetahui kondisi Ragnar yang kian memburuk.

“Benar, ini racun getah upas. Racun ini memicu perdarahan internal dan membuat darah sulit membeku."

Ia menoleh pada dokter militer. “Kita harus segera menyiapkan larutan arang aktif untuk menyerap racun, lalu gunakan infus saline bercampur ekstrak kunyit agar membantu fungsi hati menetralkan toksin. Untuk menghentikan pendarahan, aku butuh daun pegagan kering atau serbuknya. Apakah ada di gudang herbal?”

Dokter itu ternganga. “Bagaimana Nyonya bisa tahu semua ini?”

“Jangan banyak tanya. Cari saja!” tegas Nateya.

Elias masih berdiri kaku, ekspresinya menunjukkan campuran antara rasa terkejut dan geram. Belum juga ia bicara, Nateya sudah menoleh cepat padanya.

"Tolong semua yang bukan tenaga medis keluar! Aku akan menangani Mayor Ragnar bersama dokter dan perawat.”

Para tentara saling pandang. Elias membuka mulut ingin protes, tetapi tatapan Nateya kali ini terlalu tajam, penuh ketegasan yang bahkan tak pernah Elias lihat sebelumnya.

“Baiklah, Seruni. Aku mengalah," jawab Elias berusaha menahan emosi.

"Tapi ingat, kalau sampai terjadi sesuatu pada Ragnar, kau harus menanggung akibatnya. Konsekuensi hukumnya berat. Mungkin saja hal ini akan sampai ke telinga Gubernur Jenderal Roderick.”

Nateya menoleh tenang, tatapannya mantap. “Aku siap mempertaruhkan reputasiku, Jenderal. Sebaliknya, jika aku berhasil menyelamatkan Ragnar, kau harus mengabulkan tiga permintaanku. Jangan coba mengelak.”

Alis Elias terangkat. Ia tertegun sejenak melihat kepercayaan diri istrinya. Wanita yang biasanya gegabah dan cemburuan, kini berdiri menantangnya dengan penuh wibawa.

“Baiklah, kalau itu maumu,” katanya dengan nada berat. “Sebagai suami, aku sudah menasihatimu. Selebihnya… terserah kau.”

Tanpa berkata lagi, Elias berbalik dan keluar, diikuti para prajurit. Tinggallah Nateya bersama dokter militer dan dua perawat yang masih menatapnya dengan cemas bercampur heran.

Nateya segera bergerak ke sudut ruangan. Ia memejamkan mata, lalu membayangkan peralatan medis yang dibutuhkan.

Dalam sekejap, di hadapannya sudah tersusun berbagai alat bedah modern. Infus saline dengan selang lengkap, tabung arang aktif dalam bentuk cairan, serta alat suction sederhana untuk menyedot darah bercampur racun.

Dokter dan perawat terbelalak. Salah seorang hampir menjatuhkan catatan medisnya.

“Dari mana semua ini?” gumamnya.

Nateya tidak menjawab. Ia hanya menoleh tajam.

“Kalau kalian ingin Ragnar selamat, lakukan persis seperti yang aku katakan.”

Dengan cepat, Nateya memberikan instruksi kepada dokter.

“Siapkan infus saline. Campurkan larutan arang aktif agar racun bisa terserap di sistem pencernaan bila ada sisa toksin masuk. Kita juga butuh jalur intravena cepat.”

Kemudian, ia menoleh pada perawat pertama:

“Bersihkan luka dengan saline, lalu gunakan suction untuk mengeluarkan darah bercampur racun. Jangan sampai ada sisa genangan di rongga perut.”

Pada perawat kedua: “Tumbuk serbuk pegagan dan kunyit ini menjadi pasta, lalu tempelkan di sekitar luka sebagai kompres. Itu akan membantu memperkuat dinding pembuluh darah dan memperlambat kerusakan jaringan.”

Sementara mereka bekerja, Nateya sendiri mengambil pisau bedah, tangannya mantap.Ia membuka sedikit perban untuk mengecek sumber perdarahan.

Dengan sigap, ia menjahit pembuluh darah kecil yang pecah, lalu menekan luka agar pendarahan berkurang. Setelah itu, Nateya menempelkan kompres herbal di tepi luka, membiarkannya menyerap ke dalam jaringan.

“Sekarang, naikkan posisi infus. Biarkan cairan masuk lebih cepat. Kita harus dorong racun keluar dari aliran darah dengan pengenceran,” ujarnya mantap.

Dokter yang semula ragu, kini hanya bisa terdiam. Ia pun mengangguk, mengikuti semua instruksi yang diberikan Nateya. Perawat yang lain bekerja dengan cekatan, meski wajahnya masih diliputi keterkejutan.

Beberapa menit yang menegangkan berlalu. Peluh bercucuran di wajah Nateya. Jantungnya ikut berdegup kencang setiap kali denyut nadi Ragnar melemah, lalu kembali menguat.

Akhirnya, ketika jarum jam di dinding menunjukkan pukul lima sore, nafas Ragnar mulai lebih teratur. Wajah pucatnya tampak sedikit berwarna.

Nateya menurunkan pisau bedah dan mengelap keringat di dahinya dengan punggung tangan. Napasnya tersengal, tetapi matanya tetap tajam menatap pasien di hadapannya.

“Semoga dia segera sadar dan melewati masa kritis ini,” ucap Nateya dalam hati, sambil menunduk dan berdoa lirih.

Di belakangnya, dokter militer dan para perawat masih menatap Nateya penuh kekaguman. Mereka sadar, baru saja menyaksikan sesuatu yang tak pernah mereka pelajari di sekolah kedokteran.

1
Yani Cuhayanih
thor yg baik hati double please😍
Imas Masripah
up lagi KA rasanya blm puas bacanya /Smile//Smile//Smile/
sopiah nia
ko seneng banget ya akhirnya ketangkap basah mereka berdua, meskipun gk melakukan apa2 tp tetap saja mereka salah. semoga seruni benar2 cerai deh...
lin s
up lgi thor, penasaran drama apalagi yg amara mainkan didpn kluarga seruni nnti, smga dgn kjdian ini bsa mempermudah seruni cerai, lgian gk buruk klo lepas dari jeratan elias dan amara, seruni bsa fokus ngurus anak dan fokus ngembangin karir dokternya 👍🙏😄
Ester Natalia
akhirnya cerai juga
vivi oh vivi
nahhhh pisauuuu, kenapa gak nancep sedikittt ya biar ketakutan parah amaraaa kan
Gritce Mariska Sanaka
ahhhh dikittt
Siska Sutartini
nah momennya pas bgt tuh seruni memergoki Elias & Amara. ada anak buah Ekias jg yg bisa jadi saksi selain bi warti dan gendhist. didukung video rekaman jg. toh Elias slalu lemah terhadap Amara. utk apa mempertahankan rumah tangga lagi kalo selalu begitu ujung-ujungnya. lebih baik pisah kan. smoga Ragnar berhasil mengorek informasi dari 2 provokator suruhan Amara shg bukti konkret didapat. dan Amara harus diadili karna mencemarkan nama baik dan mengganggu rumah tangga saudaranya sendiri. bye Amara slamat menuju pengasingan dan Elias tunggu penurunan jabatan dan kehilangan hak asuh anak hohoho
Kang Cucuk
tegang bngt...lanjut thor...
Ziah Salsabilah
udahlahhh jgn terlalu lama buat seruni dalam belenggu elias. kesiaannn😭😭
Dewi hartika
labrak kelakuan tak setia sekalian bikin malu barak militer,juga di pecat tidak pantas di pertahankan,orang sibuk ama kerusagan demi,ini malah sama gundik,dasar laki-laki tak setia,pas saja seruni tinggalkan,mendingan dengan Adrian.lanjut thorr💪💪
MataPanda?_
trus semangat kak banyak"up y 😀
vivi oh vivi
ahh pas banget semua nya ngumpul dan ketahuan lah mereka yg lagi ngamar 🤣🤣🤣
Erna Fkpg
ayo seruni pergoki suamimu yg sedang berduaan dikamar
Anita Rahayu
Tlong thor buat elias dan amara medusa di tangkap mata buat zina dan berakhir cerai ama seruni
Wega Luna
satu episode lagi ,,,biar seru bikin episode semua orang jadi saksi perselingkuhan mereka 🤣🤣🤣
Sunaryati
Lanjut Thoor, jadi dah dig duh, ayo- ayo gantungan dilepas, penasaran bagaimana reaksi Elias tertangkap basah di kamar dengan Amara. Serta reaksi Amara jika tahu orang suruhannya tertangkap dan menyeret namanya, sebenarnya tak sabar ingin segera tahu, tapi ya emak tunggu
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Sunaryati
Itu orang suruhan Amara. Semoga mereka mengakui siapa yang menyuruh. Amara kau salah cari lawan. Mudah- mudahan Seruni sampai di rumah bisa menangkap basah Amara dan Elias. Elias kamu akan menyesal karena Amara dalang kerusuhan di kamp pengobatan. Amara ikut dimasukkan penjara bersama dengan 2 orang suruhannya✋✋
Gritce Mariska Sanaka
jdi deg degan sendiri bacannya seru nihhh selanjutnya
bikin kepergok tor
lelaki plin plan gitu ga pantes buat seruni heheh
lin s
thor saya lbih mendukung seruni cerai sm elias dibnding dipertahankan Krn ada anak , elias gmpang terpengaruh sm drama amara, penasaran knp siibu nya amara dan amarah bsa msuk kekluarga ayahnya seruni apakah pke cara kotor jg, smga seruni cepat prgi dri hdup elias dripd drama mulu/Smile//Pooh-pooh/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!