Garvesya seorang gadis nakal yang mendadak transmigrasi ke dalam sebuah novel di mana kisah pemeran utama wanita sangat tragis.
Sejak pemilik tubuh asli mengalami luka bakar di kulitnya hampir 70% karena insiden kebakaran di acara pertunangannya itu, pemeran utama wanita diabaikan keluarganya, dicampakkan tunangannya, di pecat dari pekerjaannya dan dijauhkan para sahabat dan akhirnya kesadaran pemeran utama wanita di nonaktifkan.
Garvesa mengambil alih tubuhnya dan dibekali sebuah kecerdasan buatan, sistem super canggih. Misi balas dendam ini harus berhasil, jika tidak ia mendapatkan hukuman, jika ia berhasil menyelesaikan misi balas. dendam pemilk tubuh asli itu, maka ia akan di kembalikan ke dunia nyata, jika tidak selamanya terperangkap di dunia novel.
Mampukah Garvesa menyelesaikan misi atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
...⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹...
...Happy Reading...
...☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️...
"Jangan memberontak!" ucap buser itu.
Amira, Wara dan Dio juga sangat senang. "He he he he, rasain tuh kamu, mati saja kau di penjara!" ucap Amira dengan nada kasar.
"Kalian lebih baik Lepaskan aku! kalau tidak mau jabatan kalian lepas!" ancam Garvila.
"Berani kamu mengecam kami!" ucap buser merasa sangat marah atas ancaman Garvila.
"Harusnya saya menerima surat panggilan dulu, tapi tiba-tiba saya di sergap apa ini tidak keterlaluan?" tanya Garvila.
"Kejahatan kamu itu sudah keterlaluan! Jadi agar kamu tidak kabur makanya langsung di sergap!" ucap Eron dengan bangganya karena ia punya uang untuk melakukan itu.
"Kau pikir punya uang saja cukup? Kau benar-benar naif," ucap Garvila menggelengkan Kepala tersenyum mengejek.
"Senyumlah sepuasnya, nanti kau jiga akan menangis setelah masuk penjara," ucap Eron tak ingin mempedulikan ucapan Garvila.
"Ayo cepat bawa dia ke kantor polisi," ucap buser itu menarik Garvila dengan kasar dan membawanya masuk ke dalam.
Perlahan-lahan mobil pun melaju di jalanan meninggalkan rumah Wara.
"Akhirnyaaa, biang kerok itu pergi juga, sekarang aku merasa lega," ucap Wara merasa lega.
"Terima kasih banyak Tuan Muda Eron, akhirnya kamu mengusir anak durhaka itu pergi juga. Oh ya, Tuan Eron, berhubungan Garvila sudah di tangkap, apa Anda tidak ingin mempertimbangkan Amira untuk menggantikan tunangan Anda," ucap Dio tersenyum berharap banyak agar Eron menerima Amira.
"No! Aku menyukai Garvila karena dia cantik dan bekerja di perusahaan. Sementara adiknya, tidak ada kelebihan apa-apa, cantik enggak, pengangguran iya," celetuk Eron dengan kasar membuat Amira terasa tertusuk.
Amira merasa sangat geram dengan ucapan Eron yang terus terang itu. Ia mengepalkan tangannya menatap Eron tajam.
"Kau... "
"Eh anu..." Dio langsung memotong ucapan Amira. "Anda jangan berkata kasar seperti itu dong Yuan Eron, dia kan baru saja wisuda, dan belum berpengalaman, bagaimana kalau Anda menerima Amira masuk ke tempat kerja Anda?" tanya Dio dengan hati-hati agar tidak menyinggung orang besar itu.
"Hm... ya harus lihat kemampuan dulu, perusahaan saya adalah perusahaan besar tidak berani menerima sembarangan orang," kata Eron dengan nada sedikit ketus.
Dio hanya bisa tersenyum yang tak sampai di matanya. "He he he he, bagaimana kalau Terima saja dulu, masalah pengalaman biasa pelan-pelan di ajarkan, lagian Amira adalah anak genius. Dia pasti cepat belajar," kata Dio lagi.
"Iya, aku adalah jenius saat kuliah, pekerjaan apa pun mah gampang bagi ku, cuma melihat saja aku sudah bisa melakukannya," kata Amira bercekak pinggang dengan bangganya.
"Benar Tuan Eron, saya sarankan agar langsung mengangkatnya menjadi sekretaris saja, karena semua pekerjaan langsung beres," ucap Dio meninggikan Amira.
"Berapa IPK-nya?" tanya Eron.
"2,50," jawab Amira cepat dan dengan bangganya.
Tuing!
Eron merasa seperti di hantam panci besar, karena tidak sesuai nilai dan ucapan Amira dan Dio.
"Kerja jadi OG saja cocoknya," ucap Eron.
"Apa? Tidak mauuu!" teriak Amira langsung ngambek.
...❤🩹⛈️❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹❤🩹❤🩹☘️❤🩹...
mending ketiban durian 😅