NovelToon NovelToon
Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:811
Nilai: 5
Nama Author: anable

pemuda biasa
semua tentang reno
romansa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anable, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Reva membelalakkan matanya ketika dirinya melihat Reno yang sedang berguling guling mencoba untuk menahan babi hutan itu.

Ya, Reno sekarang sedang mencoba bertarung dengan babi hutan itu, tenaga babi itu sangat kuat, satu kaki babi itu menginjak tangan Reno dan itu membuat tiga jari Reno patah.

Reno meringis kesakitan ketika dia merasakan jarinya patah.

Reno tidak berniat untuk membunuh babi itu, karena itu bukanlah prioritas nya, sekarang yang harus dia utamakan adalah menyelamatkan Reva dan melarikan diri dari kekacauan ini.

Setelah berhasil menyingkirkan babi hutan itu, Reno dengan cepat berlari ke arah Reva.

"Rev, cepet bangun, babi nya terlalu banyak, kita harus lari sekarang" ujar Reno meminta Reva untuk berdiri.

"Gu,,gue gabisa Rey,,kaki gue sakit banget" Jawab Reva sembari menyentuh bagian kakinya yang terasa sakit.

Reno melihat ke arah kaki Reva, tapi dia tidak melihatnya dengan seksama, dia harus waspada terhadap para babi yang masih ada disana.

Tanpa menunda banyak waktu lagi, akhirnya Reno membopong tubuh Reva dan membawanya berlari.

Reva yang tubuhnya dibopong tiba tiba sedikit terkejut dengan tindakan Reno, dia pikir, setelah apa yang coba dia lakukan kepada Reno sebelumnya, akan membuat Reno membencinya dan tidak akan memedulikannya.

Tetapi ternyata dia salah, Reno tetap menyelamatkannya bahkan ketika dalam keadaan yang akan membuatnya bahaya.

Hal itu membuat Reva merasa sangat bersalah, Reno adalah lelaki yang baik, tetapi dia malah ingin melakukan hal yang jahat kepadanya.

Reno terus berlari, dengan membopong tubuh Reva didepannya dan menggendong tas besarnya, dia tidak bisa berlari terlalu cepat, apalagi setelah dia bertengkar dengan Doni dan para preman itu yang membuat tenaganya terkuras.

Tetapi Reno tidak kehilangan akal, setelah berlari cukup jauh dan babi itu masih mengejarnya, dia mengetahui jika babi akan sangat cepat ketika berlari ke arah yang lurus, jadi dia membuat larinya berbelok belok agar babi itu tidak bisa mengejarnya lagi.

Setelah dia berlari sangat jauh dan akhirnya para babi itu tidak terlihat lagi.

Dia akhirnya berhenti berlari. Dia menurunkan Reva pelan pelan dan melepaskan tas besarnya.

Dia mengambil botol air yang ada didalam tasnya, lalu meneguknya dengan cepat. Setelah itu dia langsung berbaring diatas tanah dengan nafas yang terengah engah, tubuhnya benar benar lemas.

Reva menatap Reno penuh rasa bersalah, dia mendekati Reno dengan jalan yang terpincang pincang.

Dia menatap tubuh Reno sepenuhnya, keadaan Reno benar benar sangat kacau, luka lebam yang dia dapatkan dari para preman itu kini bertambah banyak, baju Reno sudah robek di berbagai bagian, Reva tidak menyadari ketiga jari Reno yang patah.

"Rey..."Reva hendak berbicara, tetapi dengan cepat Reno mengangkat tangannya memberi isyarat untuk membiarkan nya beristirahat sejenak.

Reva pun menurut saja, dia kembali memandangi seluruh tubuh Reno.

'kenapa Lo nyelametin gue sih Rey, kenapa Lo gak tinggalin aja gue disana. Bukannya gue gak mau Lo tolongin, tapi gue udah jahat sama Lo, kalo gue gak ngerencanain hal jahat sama Lo kita berdua gak mungkin bakal kaya gini. Gue minta maaf Rey,," batin Reva tulus, dia merasa sangat bersalah.

Hari sudah mulai gelap dan Reno masih tertidur lelap, Reva tidak mau membangunkan Reno, dia hanya duduk di samping Reno dan terus memandang Reno.

Tak lama kemudian Reno pun bangun dari tidurnya, dia merasakan seluruh tubuhnya sakit. Tetapi dia masih memaksakan diri untuk duduk.

Reva yang melihat Reno sudah bangun, dia langsung tersenyum senang, tanpa banyak bicara dia langsung memeluk tubuh Reno sembari menangis terisak-isak.

"Hiks...Rey maafin gue yaa..hiks..gue.. hiks..udah jahat banget sama Lo..tapi Lo hiks..masih mau nolongin gue..hiks" Reva menangis menyesal.

Reno yang tiba tiba dipeluk merasa kesakitan, karena luka di seluruh tubuhnya.

"Rev lepasin gue" ringis Reno kesakitan.

"Gak..hiks..gue gabakal lepasin Lo sampe Lo mau maafin gue.." Reva tidak mau melepaskan Reno.

"Badan gue sakit semua ini" ujar Reno.

Reva yang mendengar itu pun langsung melepaskan pelukannya dari Reno, menyeka air matanya lalu dia memandang tubuh Reno mencari bagian yang sakit, tapi dia tersadar bahwa seluruh tubuh Reno sekarang sedang penuh dengan memar.

"Lo..Lo gapapa kan Rey" Reva bertanya tetapi tidak berani memandang mata Reno.

"Seenggaknya gue belom ngerasain bakal mati sekarang" ketus Reno.

Reva yang mendengar itu mulai menitikkan lagi air matanya.

"Maafin gue Rey, maafin gue" mohon Reva tulus.

Reno sepertinya dapat melihat ketulusan dari permohonan Reva, diapun hanya menghela nafas kasar.

"Sebaiknya kita balik ke kamp sekarang, hari udah mulai gelap" jawab Reno tanpa ekspresi.

Reva tidak puas dengan jawaban Reno, tetapi dia hanya bisa mengangguk setuju.

Reno hendak memaksakan diri untuk berdiri, tapi seketika dia tersadar bahwa dirinya lupa jalan kearah kamp.

"Sial, gue lupa jalannya lagi" ujar Reno.

Reno kembali duduk dan mulai mengingat jalan.

Reva yang melihat Reno kembali duduk pun merasa heran.

"Kenapa Rey?" Tanya Reva.

"Gue gatau arah jalan ke kamp" jawab Reno jujur.

"Oh itu, Lo tenang aja gue inget ko jalannya" Ujar Reva cepat, dia senang karena akhirnya dia bisa berguna.

Reno tak percaya jika Reva bisa mengingat jalannya, sebab dari tadi Reva hanya diam diatas bopongan Reno sembari meringkuk ketakutan.

"Lo yakin?" Reno memastikan.

"Iya yakin gue, Ayo" Reva meyakinkan Reno, saat dia hendak berdiri tiba tiba saja kakinya terasa kembali sakit.

"Awww" ringisnya.

Reno yang melihat itu langsung menghampiri Reva,dia ingat jika kaki Reva keseleo tadi,

"Lo gapapa Rev" tanya Reno dengan nada yang sedikit perhatian.

" Kaki gue sakit Rey" merasakan perhatian dari Reno, entah kenapa hatinya terasa sedikit senang.

Reno mencoba menyentuh bagian yang sakit dari kaki Reva. Tetapi dia meringis ketika tanganya menyentuh kaki Reva, dia merasakan bahwa tiga jarinya patah.

Reva yang melihat itu sedikit mengernyit.

"Lo kenapa Rey" tanya Reva sedikit cemas.

Reno langsung menarik kembali tangannya dan menyembunyikannya di belakang punggungnya.

"Gue gapapa ko" bohong Reno.

Reva melihat ada yang aneh dari Reno, jadi dia kembali berbicara." Lo gak lagi boongin gue kan?..Lo kenapa Reno" Reva sedikit merengek.

"Gue gak lagi boong,..yaudah gini aja. Gue gendong Lo dan Lo yang ngarahin jalannya ntar" Reno mencoba mengalihkan pembicaraan.

Reva benar benar ingin tau ada apa dengan Reno, tetapi dia berpikir mungkin Reno memang tidak kenapa napa.

"Emm Lo kan lagi kesakitan, jadi gausah gendong gue" ujar Reva.

Tanpa banyak bicara Reno pun langsung mengangkat tubuh Reva.

Bersambung

1
Fn Fs
kalok babya cuman 21 jadi males baca tor kalok banyak kan enak ,gimana gitu ,jadi puasa kalok dikit jadi males tor
Fn Fs
karya yang dulu dah eps 70 lebih ini cuman 21 langsung 70 la tor/Sob/
Authlafs Sparlaverse
itu yang nampar Anita apa Reva thor
Uryū Ishida
Wow, luar biasa!
Gato MianMian
Mantap, thor! Terus berkarya dan jangan berhenti menulis ya.
meisya
aku udah mampir, jangan lupa mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!