Mayor Arsenio yang bertugas sebagai pasukan kontingen Garuda telah mengalami patah hati sebelum dirinya pergi satgas ke Lebanon. Sang tunangan tidak mau menunggunya dalam jangka waktu lima tahun, Mayor Arsenio sempat trauma untuk kembali menjalin kasih dengan seorang wanita.
Setelah lima tahun bertugas di Lebanon, sang Mayor kembali ke Indonesia dan dipertemukan dengan seorang wanita bernama Ainun. Ainun sendiri telah mengalami kehidupan yang pahit ketika suaminya ditembak mati secara misterius oleh seseorang yang tidak dikenal.
Ainun meminta bantuan Mayor Arsenio untuk mengusut tuntas kematian suaminya. Sang Mayor yang masih trauma dengan pengalaman masa lalunya, awalnya ragu-ragu untuk terlibat dalam kasus ini. Namun, setelah mengetahui Ainun dan kasus yang dialaminya, Mayor Arsenio mulai merasa tertarik dan ingin membantu.
mampukah Sang Mayor mengusut kasus ini?
akankah ia kembali menemukan cintanya bersama dengan Ainun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikapmu mulai berbeda
Suasana sore itu di penuhi oleh kehangatan dan sedikit kemerahan di langit senja. Seorang pemuda yang sudah tak sabar bertemu pujaan hatinya. Perasaannya campur aduk antara debaran jantung yang tak sabar dan senyum yang tak terhenti mengembang.
Mayor Arsenio dengan semangat empat limanya setelah selesai dengan tugasnya, ia bergegas pergi menuju Rumah Sakit untuk menemui wanita yang selalu menggetarkan hatinya.
Tidak lupa, sebelum ia tiba disana, Arsen menyempatkan diri membeli sesuatu untuk Ainun, rasanya ada yang kurang jika ia tak membawa buah tangan untuknya.
Akhirnya Mayor Arsen membeli puding coklat dengan sauce fla rasa vanila, pikirnya pasti Ainun menyukainya, karena ia juga begitu menyukai puding coklat, salah satu makanan favoritnya sewaktu kecil.
Kemudian Ia membeli buah-buahan untuk Ainun, tidak tanggung-tanggung, ia membeli aneka macam buah sampai dua kantong kresek.
Setelah menurutnya cukup, ia bergegas pergi menuju arah Rumah Sakit.
Setibanya di Rumah Sakit, Mayor Arsenio menangkap sosok yang sedari tadi selalu menghantui pikirannya, hatinya berbunga-bunga bahkan lengkungan senyumnya yang menawan tak bisa ia sembunyikan. Sedangkan Ainun, ia melihat sang Mayor datang menghampirinya, namun kali ini ada yang berbeda darinya, entahlah itu apa, Ainun tak bisa menjabarkannya.
"Ehem...!" Arsen berdehem, tiba-tiba tubuhnya menjadi kaku saat bertemu kembali dengan Ainun, namum kali ini ia merasakan sesuatu yang berbeda, setelah tadi ia mendapatkan saran dari Letkol Suprapto.
Mayor Arsen duduk di kursi samping tempat tidur dan memberikan dua kantong kresek kepadanya.
Ainun menatap heran ke arahnya."Apa ini?" tanyanya penuh selidik.
"Ini untukmu, aku sengaja membelikannya!" jawabnya sampai melempar senyum.
Lagi-lagi Ainun merasa heran akan sikap Mayor Arsenio yang tak biasa.
Tanpa banyak berdebat, Ainun pun meraihnya dan menempatkan dua kantong kresek tersebut di atas meja samping tempat tidurnya.
"Oh iya Nun, di dalam kantong kresek itu ada puding coklat, dimakan ya!"
Ainun malah menjadi gugup atas sikap Mayor Arsen yang begitu berbeda dan lebih perhatian padanya.
" I iya, terimakasih sebelumnya!" jawabnya sampai terbata.
Akhirnya Mayor Arsen mengambil kotak di dalam kantong kresek dan membuka kotak yang berukuran sedang itu, saat kotak dibuka, aroma wangi coklat dari dalam puding begitu menggugah selera, Ainun pun ingin sekali mencicipi puding coklat tersebut dan Mayor Arsen bisa melihat raut wajah Ainun yang terlihat menyukai puding coklat yang ia bawakan.
Di dalam kotak puding tersebut, terdapat dua piring yang terbuat dari plastik serta sendok dan juga garpu, Mayor Arsenio mulai memotong nya dan menempatkannya ke atas piring, kemudian Fla rasa vanila ia tuangkan di atasnya.
"Nih kamu cobain, aku yakin pasti bakalan ketagihan!" Mayor Arsen berusaha untuk bersikap normal terhadap Ainun meskipun hatinya di landa rasa resah dan gelisah.
Ainun pun meraihnya dan mencoba untuk segera mencicipinya.
Satu potong puding dengan saus Fla rasa vanila akhirnya mendarat di dalam mulutnya, lidahnya mulai bisa merasakan betapa nikmatnya puding tersebut.
"Wah, ini adalah puding terenak yang pernah aku makan!" jawabnya sembari memasukan kembali puding kedalam mulutnya, kali ini Ainun cukup lahap memakannya. Sedangkan Mayor Arsen, ia merasa senang karena Ainun menyukai makanan yang ia suka.
'Sepertinya kita memang berjodoh, Ainun!' batinnya yakin.
Ainun sendiri merasa malu saat puding pemberian dari Mayor Arsenio habis dimakan olehnya.
"Sepertinya kamu masih sangat lapar ya? Apakah tadi tidak sempat makan?" tanyanya sampai mengernyitkan kening.
Saat ini baik Ainun dan juga Mayor Arsenio sudah terlihat cukup akrab, rasa benci Ainun terhadapnya mulai sedikit memudar, sekarang ia mulai mengakui bahwa Mayor Arsenio merupakan sosok pria yang baik dan juga bertanggung jawab.
🍂🍂🍂🍂🍂
Malam ini Letkol Suprapto sengaja melakukan pertemuan secara senyap dengan Jendral Angkasa. Kehadiran nya di kediaman sang Jendral di sambut hangat oleh sang ajudan, sebut saja Prabu Brawijaya, yakni orang kepercayaannya Jendral Angkasa.
"Silahkan duduk Letkol Suprapto, Pak Jendral sebentar lagi akan segera menemui anda! Kalau begitu saya permisi!" Ajudan Prabu akhirnya pergi meninggalkan Letkol Suprapto seorang diri di salah satu ruangan khusus untuk tamu penting.
Tak lama sang Jendral datang menghampiri, ia pun buru-buru merangkulnya.
"akhirnya kau datang kesini juga Letkol Suprapto, bagaimana dengan hasil pencarianmu soal putriku yang hilang?" tanyanya sudah tidak sabar mendapatkan kabar baik.
Sambil duduk dengan posisi bahu tegap dan pandangan yang lurus menghadap sang Jendral, Letkol Suprapto memberikan beberapa dokumen penting yang isinya mengenai hasil pencarian putri kandungnya yang hampir dua puluh tahun hilang karena peristiwa penculikan.
Jendral Angkasa melihat isi Dokumen tersebut secara detail dan tak mau ada satu huruf pun yang terlewati.
"Jadi putri kecilku di bawa oleh si bedebah Iskandar ke salah satu pondok pesantren Di provinsi Jombang?" tanyanya masih tak percaya.
"Betul sekali Jendral, dari hasil penelusuran saya beserta jajaran tim intel, tersangka Iskandar sengaja memberikan Putri anda kepada pemilik pondok pesantren di sana, dan nama pondok pesantrennya adalah Al- Mukmin, salah satu pondok pesantren yang cukup terkenal di daerah Jombang!" jawabnya yakin.
"Lantas, apa saja yang sudah kau temukan di sana, Letkol Suprapto?" tanyanya masih belum puas atas hasil yang telah di dapatkan oleh Letkol Suprapto.
"Sejauh ini, kami masih mencari informasi yang lebih akurat, Jendral! Saya tidak mau sampai melakukan kesalahan, karena wajah putri bapak saat berusia dua tahun, cukup sulit untuk mendeteksi wajahnya yang sekarang!" jawabnya seraya menjelaskan kenyataan yang telah terjadi.
Jendral Angkasa malah terduduk lemas, ia pikir Letkol Suprapto sudah menemukan ciri-ciri mengenai Putrinya yang telah lama menghilang.
"Oh iya Jendral, ada satu lagi yang ingin saya sampaikan!"
"Apa itu, Letkol Suprapto?"
"Dari informasi yang saya dapat dari warga sekitar, bahwa putri angkat dari pemilik pesantren Al-Mukmin, di kabarkan telah menikah!" jawabnya yakin.
Mendengar kata menikah, sang Jenderal tampak syok dibuatnya, ia sampai beranjak dari tempat duduknya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Kini Ainun memutuskan untuk tidur, sedangkan Mayor Arsenio dengan setianya masih menunggunya di sampingnya.
"Kamu pulang saja, aku baik-baik saja kok!" Ainun merasa tidak enak atas sikap baik Mayor Arsenio yang menurutnya sudah terlalu baik.
"Tidak apa-apa Nun, kamu tidur saja! Biar aku yang menjagamu di sini!" balasnya tetap bersikukuh.
Dengan terpaksa, Ainun membiarkan sang Mayor melakukan sesuka hatinya selagi ia tak menganggu.
'Bagaimana aku bisa memejamkan kedua bola mataku coba, kau malah menatap ku dengan cara yang aneh dan tak biasa, berbeda saat pertemuan kita sebelumnya!' batinnya mulai cemas.
Sedangkan Sang Mayor sendiri, ia ingin sekali mengatakan itikad baiknya, yakni niatnya yang ingin menikahinya agar bisa selalu melindunginya.
'Kira-kira kalau aku ngomong sekarang, kecepetan tidak, ya?' batinnya yang diselimuti rasa bimbang.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸
Semangat terus kak othor 💪💪❤️