Caroline seorang wanita cantik kaya dengan profesi sebagai lintah darat, tiba-tiba bertransmigrasi pada tubuh seorang istri dari pria lumpuh dan dua orang anak yang masih kecil, dan jangan lupa hidup dalam garis kemiskinan!
"Apa-apaan ini!"
Bagaimanakah kelanjutan kisah Caroline di tubuh wanita bernama Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rintangan Hidup
Jalan yang ditempuh oleh Caroline rasanya begitu indah. Karena dia kembalikan mendapatkan durian runtuh, madam begitu menyukai penampilan yang diarahkan oleh Caroline. Wanita itu mendapatkan pujian dengan penampilannya dan itu terus ia katakan berulang-ulang pada Caroline. Dan dengan kesenangan itu dia mendapatkan uang kembali.
"Ternyata begitu mudah mendapatkan uang. Aku sangat gembira. Uang ini akan ku gunakan untuk mengobati..nya." Menyebut nama Zian seolah memberikan getaran sendiri padanya. Caroline terus menampik nya, anggaplah ini karena dia tinggal di tubuh ini.
Caroline kembali melanjutkan langkahnya, tapi baru saja tiba suara tangisan Daniel bergema. "Tolong pak, jangan.... Ini rumahku."
"Sudahlah! Orang seperti kau ini lebih baik cepat pergi! Tanah ini aku dibangun perumahan!"
"Pak....."
"Ayah!" Teriak Daniel, tangan Zian melindungi putrinya yang ikut terjatuh dengan nya karena kursi rodanya di dorong.
"Dengar ya..... Ughh!" Pria itu langsung terjatuh ketika sesuatu menghantam nya.
"Menjauh dari suamiku!" Caroline langsung membantu suaminya untuk bangun dengan Ella yang menangis.
"Ibu..." Panggil Daniel.
"Kurang ajar! Pergi cepat! Dasar wanita miskin! Cepatlah pergi dengan keluarga mu ini!"
"Kalian yang pergi! Ini rumahku! Atas dasar apa kalian mengambil rumah ku!"
"Dengar ya! Rumah ini sudah menjadi milik bos kami!"
"Surat tanahnya sudah menjadi milik bos kami!"
"Apa yang kau....."
"Ini! Lihat!" Pria itu menunjukkan surat tanahnya.
"Bagaimana bisa....."
'Bibi, tolong. Pinjamkan aku uang, suamiku di rumah sakit.'
'Grace, Grace.... Apa jaminan nya? Kau ini tidak punya uang. Buat makan saja susah.'
'Tolong bi... Aku mohon, aku bisa.....'
'Apa? Barang di rumah butut mu itu saja tidak ada, kalaupun ada sudah reot.'
'Tapi... Kalau kau mau memberikan surat tanahnya sebagaimana jaminannya, mungkin aku bisa berubah pikiran untuk membantu mu.'
"Lihat kan! Sekarang pergilah! Masih untung aku tidak membalas mu, dasar wanita miskin!"
"Grace....." Panggil Zian.
"Grace, bagaimana bisa surat tanahnya...."
"Pergi!" Teriakkan itu ikut membawa suara bangunan yang diruntuhkan.
******************
"Aku....."
"Tidak apa, bukan salahmu. Mungkin itu bukan rumah kita. Aku mengerti kenapa kau melakukan nya, itu untukku kan?" Jelas Zian yang melihat istrinya diam.
"Ya, aku melakukan nya untuk pengobatan mu."
"Sekarang kita tinggal dimana bu?" Tanya Daniel yang mulai merasa lelah untuk berjalan.
"Jangan khawatir, kita akan mendapatkan tempat tinggal."
"Ayo, kita istirahat disana dulu." Keluarga kecil itu berhenti di sebuah warung makan tepi jalan.
"Ibu, aku ingin air putih saja." Pinta Daniel.
"Iya, baiklah." Balas Caroline dengan senyuman.
"Aku tidak pernah melihat kalian, pergi liburan ya?" Tanya pemilik warung itu.
"Bukan, kami ingin mencari rumah." Ucap Zian.
"Ooooo. Wah, kalau disini tidak ada rumah kontrakan. Yang ada perumahan, dan..." Wanita itu terhenti sejenak melihat penampilan keluarga di hadapannya itu.
"Bukannya apa-apa, tapi uang untuk itu sangat banyak."
"Kalau begitu dimana ada kontrakan? Atau sewa?"
"Ada, tapi lumayan jauh. Kalian harus naik dua kali kendaraan untuk kesana. Daerah semangka!"
"Semangka ya...." Zian mengangguk, dia tau daerah itu.
"Iya, tampaknya kalian tau. Kalau begitu langsung saja kesana, sampai disana tidak sulit bagi kalian menemukan nya."
*************
"Nah, ini rumahnya!" Caroline melihat bangunan di depannya, layak untuk ditempati meksipun cat nya sudah kusam.
"Fasilitas nya apa saja?" Tanya Caroline.
"Ada kamar mandi, dua kamar dan juga dapur." Ruang tamu kecil atau kalian bisa mengubahnya."
"Apa hanya ini?"
"Ada yang paling, dan lebih komplit. Tapi aku langsung saja ya, bayarannya lebih mahal." Jelas wanita dengan penjepit rambut bulu-bulu itu.
"Berapa?" Tanya Caroline langsung.
"Perbulan?"
"Pertahun, aku bisa bayar, kalau rumahnya sesuai keinginan ku."
"Baiklah! Ayo!"
"Ini dia! Ada dua kamar, dapur, kamar mandi dan ruang tamu serta halaman depan. Ada beberapa furniture juga, kompor dan kursi serta alas tempat tidur. Kalau ingin yang lain, tambah sendiri."
"Aku tambahkan bayaran nya, tapi berikan aku ranjang dan beberapa furniture nya." Mata wanita itu langsung hijau ketika melihat uang di tangan Caroline.
"Boleh-boleh! Aku bisa!" Wanita itu ingin menggapai uang itu tapi Caroline menjauhkan nya.
"Tunggu dulu. Kita harus buat perjanjian tertulis nya. Dengar materai!"
"Baiklah!"
'Kalau sudah masalah uang, siapapun akan cepat bicara dan bertindak!'
"Wahh ibu! Apa kita akan tunggal disini?" Daniel begitu riang melangkahkan kakinya masuk ke rumah ini.
"Iya, Daniel suka?"
"Suka Bu! Suka sekali!"
"Disana ada kamar mu!" Daniel langsung pergi cepat.
"Grace ini....."
"Jangan khawatir, aku sudah bayar muka dengan perjanjian juga."
"Perjanjian?" Caroline mengangguk.
"Iya, kita harus sedikit berjaga-jaga dengan apa yang telah kita alami. Supaya tidak terulang lagi." Jelas Caroline.
"Kalau tidak, bisa-bisa kita diusir dengan alasan ini dan alasan itu. Aku juga..... Hei, kenapa kau tersenyum?"
"Kau terlihat semakin manis dengan ekspresi seperti itu dan bibir yang komat kamit. Aku senang melihat nya." Ucap Zian.
"Jangan lupa untuk kita pergi memeriksakan kesehatan mu!"
"Dan jangan tanya tentang uangnya lagi!" Caroline berdecak pinggang mengatakannya.
"Iya, baiklah istriku."
Tangan Caroline memegang dadanya. "Ada apa dengan ku? Astaga! Sepertinya karena terlalu lama tersengat matahari ada yang salah dengan ku. Aku harus segera mencari cara untuk mendapatkan uang lagi! Aku tidak bisa terus-terusan di tempat sebelumnya. Jarak dari sini ke sana cukup jauh. Sebagian uang sudah terpaku, aku harus memutar otak kembali! Bagaimana agar aku mendapatkan uang! Ayo berpikir Caroline!"
Halo semuanya, author minta saran kalian semua. Bagaimana kalau author launching novel tentang putra dari Qian dan Guang Lei, tepatnya untuk jodohnya. Apakah author launching sekarang atau setelah cerita ini selesai.
lanjut kak, terimakasih /Determined/
memberikan kesempatan pada mereka karena kelemahan dan ego, INGAT!! perselingkuhan bisa terjadi bila ada " KESEMPATAN"