NovelToon NovelToon
Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Obsesi / Pelakor jahat
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Julie0813

Di kehidupan sebelumnya, Nayla hidup dalam belenggu Adrian.
Tak ada kebebasan. Tak ada kebahagiaan.
Ia dipaksa menggugurkan kandungannya, lalu dipaksa mendonorkan ginjalnya kepada saudari kembarnya sendiri—Kayla.
Ia meninggal di atas meja operasi, bersimbah darah, dengan mata terbuka penuh penyesalan.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua.
Di kehidupan ini, Nayla bersumpah: ia tidak akan jatuh di lubang yang sama.
Ia akan membuka topeng dua manusia berhati busuk—mantan kekasih dan saudari tercintanya.

Namun kali ini... apakah ia bisa menang?
Atau akan ada harga baru yang harus ia bayar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julie0813, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Ketakutan yang Kembali Membara

“Selidiki keberadaan Rayyan belakangan ini. Cari waktu yang tepat untuk membawanya pergi. Jangan tinggalkan bekas luka di tubuhnya. Dan… tinggalkan satu petunjuk untuk keluarganya.”

Adrian memberikan perintah dengan tenang dan tertata, seakan semua ini hanyalah rutinitas biasa baginya.

“Baik, Bos. Lalu bagaimana dengan orang yang sebelumnya kami bawa?”

“Simpan dulu. Dia masih berguna. Asal jangan sampai mati.”

Begitu selesai bicara, Adrian langsung menutup telepon.

Rayyan, kalau kau berani menyentuh milikku… maka biar keluargamu yang membayar harga atas perbuatanmu.

Sejak menerima telepon tadi, aura kelam dan dingin yang dulu akrab dengan Adrian kembali muncul. Suasana di sekitarnya terasa menyesakkan, udara menjadi berat dan dingin.

Nayla merasa dadanya sesak, seperti tenggelam dalam ruang hampa tanpa jalan keluar. Ketakutan yang selama ini ia pendam, kini muncul kembali ke permukaan—liar, mengerikan, dan tak bisa dikendalikan.

Ternyata, dia bukan tidak takut lagi. Ketakutan itu hanya dikurung di sudut terdalam jiwanya—bersama bayangan kematian masa lalunya.

Saat mata Adrian menoleh menatapnya, Nayla merasa seperti kembali ke masa itu—ke dalam penjara tak terlihat yang telah merenggut kebebasannya.

Setiap detik, setiap napas, terasa seperti berada di ambang kehancuran.

“Nayla, kamu milikku. Semua yang ingin merebutmu harus menghilang. Termasuk kamu… jika kau mencoba pergi.”

Meskipun jarak mereka cukup jauh, Nayla merasa seolah lehernya dicekik kuat oleh tangan Adrian. Ia tak bisa bernapas.

Pupil matanya perlahan melebar, pandangannya kabur. Dalam sekejap, dunia berubah menjadi merah… darah…

Suara dingin Adrian… bayangan anaknya yang belum sempat lahir… tawa menyeramkan Kayla yang menghantui…

Kenapa… kenapa semua ini terjadi padaku?!

Bukankah aku sudah berusaha mengubah segalanya?! Kenapa aku tetap tak bisa lepas? Kenapa tak ada harapan?!

Apakah ini hanya mimpi?

Suara dalam hatinya berteriak… namun tubuhnya tak lagi kuat.

Nayla tak sanggup lagi menahan semuanya. Ketakutan itu menelannya hidup-hidup.

Tubuhnya limbung dan ambruk ke lantai, air mata jatuh dari sudut matanya.

“Nayla!”

Seseorang berlari menghampirinya dan segera memeluknya dengan panik.

——

“Jangan… jangan dekati aku… kenapa…?”

Dalam tidurnya, Nayla mengerang pelan. Tubuhnya menggeliat, mencoba melawan sesuatu yang tak terlihat, namun tak mampu bergerak.

Air mata membasahi bantal, membuatnya lembap dan dingin.

“Nayla…”

Suara laki-laki itu memanggilnya lembut. Ia menggenggam tangan Nayla—besar, kuat, dan hangat.

Kehangatan itu begitu nyata… begitu menenangkan… hingga terasa menyakitkan.

Perlahan-lahan, napas Nayla mulai tenang.

Ketakutan itu surut, setidaknya untuk malam ini…

“Pasien mengalami tekanan mental yang sangat tinggi, sarafnya tegang, dan ketika menerima rangsangan dari luar secara tiba-tiba, tubuhnya tak mampu menahan. Mekanisme darurat tubuhnya pun aktif, membuatnya kehilangan kesadaran dan masuk dalam kondisi koma… pikirannya secara otomatis menutup diri.”

Dokter menjelaskan dengan suara tenang, namun tiap katanya seperti palu yang memukul kepala Adrian.

Rangsangan? Apa itu ada hubungannya dengan perubahan Nayla belakangan ini?

Sampai sebegitu parahnya? Tekanannya sebesar itu? Tapi... apa pemicunya?

Nayla jatuh pingsan secara mendadak—namun sebelumnya… terjadi apa?

Adrian berdiri membeku. Dia benar-benar tidak tahu apa yang menyebabkan Nayla jadi seperti ini.

Sejak perempuan itu berada di sisinya, semua langkah Nayla selalu dalam kendalinya. Tidak ada ruang untuk perubahan. Tidak seharusnya ada kejutan.

Padahal ia datang ke rumah sakit ini dengan dalih ingin menikmati perhatian dan perawatan dari Nayla… tapi kenapa malah jadi begini?

“Benar… telepon itu. Nayla sempat mendengarnya.”

“Rayyan… ini karena dia?”

Tatapan Adrian jatuh ke wajah Nayla yang pucat di atas ranjang rumah sakit.

“Karena mencemaskan Rayyan, dia sampai pingsan? Jadi, selama ini kau bohong padaku soal tidak menyukainya lagi? Semua yang kau katakan cuma tipuan? Apa rencanamu sebenarnya? Kau masih berniat kabur begitu aku lengah?”

“Tidak akan kubiarkan!”

Adrian menggenggam erat tangan Nayla, seolah ingin menyampaikan pada perempuan itu bahwa kata-katanya adalah perintah mutlak yang tak bisa dibantah.

Namun dalam alam bawah sadarnya, Nayla hanya merasa seperti dirantai lagi—ditarik mundur, jatuh ke dalam kegelapan neraka yang tak berujung.

1
Duwie Sartika
ni orang suruhannya ga bener...
Aisyah Binti Eddie
susah move on ih...aku suka banget baca kalo bisa mampir di novelku yok aku takut ada kesalahan gpp aku gak paksa
Legato Bluesummers
Ngga bisa move on!
Jul: Makasih udah baca dan komen ya! 🥹🫶🫶🫶Tenang aja, update segera datang 💪😉
total 1 replies
Alea Thya
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
Jul: Terima kasih yaa! Komentarnya bikin aku semangat nulis lagi 😍
Doain aja semoga inspirasinya nggak kabur, biar bisa update cepet~🫶🫶🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!