Anindya yang merasa hidupnya benar-benar bahagia menjadi seorang istri, nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika Anindya mengetahui suaminya berselingkuh selama ini belakangnya, dan kebenaran yang terungkap selama ini jika Arya hanya menikahinya karena Anindya anak orang kaya.
Anindya marah dan membalaskan rasa sakit hatinya, berselingkuh dengan sahabat karib suaminya sendiri.
Lantas bagaimanakah nasib rumah tangga Arya dan Anindya selanjutnya ? simak ceritanya di judul novel "MAAF, JIKA AKU SELINGKUH".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Malam harinya, Anin melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Namun Arya belum juga kunjung kembali pulang dari kantor.
Tak lama Anin mendengar suara mobil suaminya pulang ke rumah. Anin kemudian turun dari kamarnya, dan menyambut suaminya pulang.
“Sayang…Aku pulang !”
Arya langsung mencium kening Anin dan Anin membawa tas kerja Arya.
“Kenapa pulangnya lama ?” tanya Anin merangkul tangan Arya.
“Iya, ada meeting dengan client dan dia mengajak bertemu di restoran !”
Sudah hal biasa bagi Arya membohongi Anin, itu sudah jadi makanan sehari-hari bagi Anin menerima kebohongan Arya, dan bodohnya Anin tidak pernah curiga pada Arya.
Beberapa hari kemudian,
Anin mengunjungi kantor dan ingin mengajak suaminya makan siang di luar. Namun Anin tak mendapati suaminya berada di kantor hari ini.
“Kemana Mas Arya ?” gumam Anin
Anin kemudian mencari sekretaris suaminya, namun ternyata sang sekretaris juga tidak berada di ruang kerjanya.
“Selamat siang, Ibu !” sapa seorang karyawan kantor yang bertemu dengan Anin.
“Dimana sekretaris wakil presdir ?” tanya Anin
“Ibu Novi tidak bekerja hari ini, Bu. Beliau izin karena sakit !” jawab karyawan itu apa adanya.
“Oh iya ? Lalu bagaimana dengan suami ku ?” tanya Anin lagi.
“Saya tidak tahu, Bu ! Beliau tidak memberikan keterangan hari ini !” jawabnya dengan jujur.
Anin kemudian menghubungi Arya, dan Arya mengangkat panggilannya.
“Hallo Sayang !”
“Mas, kamu dimana ?” tanya Anin
“Aku di lapangan ! Meninjau proyek !” jawab Arya, kemudian Arya mengirimkan video pada Anin saat dirinya tengah berada di lokasi kerja.
Anin percaya akan hal itu, karena Anin sangat mencintai Arya. Padahal itu adalah video beberapa hari lalu yang Arya ambil.
“Apa Kau mencari Ku di kantor ?” tanya Arya
“Tidak ! Aku hanya ingin mengajak makan siang bersama di luar !” kata Anin pelan.
“Oh Sayang, maafkan Aku ! Mungkin besok saja, bagaimana ? Sebab setelah ini Aku harus menjemput client dari Jerman !” kata Arya berkilah.
“Ya sudah, Aku tunggu di rumah Mas ! Pulanglah tepat waktu hari ini !”
“Baiklah istri ku Sayang !”
Panggilan itu selesai, Anin memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Berbeda dengan Arya, pria itu tentu saja tengah bersama Novi menghabiskan waktu bersama di apartemen Novi.
“Istri mu semakin hari semakin cerewet saja !” kata Novi memeluk Arya memainkan titik sensitive Arya.
“Ahhh…Entahlah, sepertinya untuk sementara waktu kita tidak bisa sering bertemu.” Kata Arya menikmati permainan yang dilakukan oleh Novi.
“Tidak masalah, tapi Aku mau tas baru !” kata Novi dengan lembut.
“Apapun akan Aku berikan untuk mu !”
Arya kemudian mengambil ponselnya dan mengirimkan uang yang begitu banyak untuk Novi.
“Cukup ?” tanya Arya
“Mana cukup ! Kirim lagi dengan jumlah yang sama !” kata Novi dengan manjanya.
“Baiklah ! Tapi Kau harus melayaniku sampai puas !” kata Arya mengirimkan lagi uang pada Novi.
“Come on, Baby !”
Novi menggoda Arya, ia terlentang di atas tempat tidur dan membuka kedua kakinya, dan menaikkan satu kakinya di wajah Arya menggoda Arya.
Arya mengambil obat kuat di atas nakas yang selalu ia konsumsi selama ini saat berhubungan intim dengan Novi. Arya memiliki sisi lain dari dirinya yaitu hyper sexs yang selama ini Anin tak ketahui. Arya hanya puas jika bermain dengan Novi, karena Novi bisa menuntaskan hasratnya dengan baik.
Sore harinya, Arya pulang ke rumah. Ia melihat Anin tengah berkutat di dapur memasak makan malam untuk mereka berdua.
Arya kemudian mendekati Anin dan memeluk Anin dari belakang mencium leher Anin dengan lembut.
“Masak apa, hem ?”
“Kesukaan suami Ku !” jawab Anin dengan lembut.
“Hem…pasti enak ! Aku mandi dulu, ya !” Arya mencium pipi Anin sekilas, kemudian ia menuju kamarnya di lantai atas.
Anin menatap suaminya yang sudah pulang dan berjalan menuju kamar mereka. Tak lama ponsel Anin berbunyi, itu adalah notifikasi dari aplikasi yang selama ini ia unduh.
“Masa ovulasi !” gumam Anin
Malam ini Anin akan berusaha agar ia bisa melakukannya dengan Arya. Anin sangat menginginkan anak, karena ini sudah lima tahun mereka menikah. Anin juga mendambakan suara tangisan dan tawa bayi dirumahnya, untuk menemani hari-harinya di rumah.
...****************...
Akhirnya kanaya beri restu juga..
Arya dan Nopi