NovelToon NovelToon
SUAMI YANG SELALU DIHINA

SUAMI YANG SELALU DIHINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: jenos

jadi laki laki harus bisa membuktikan kepada dirinya sendiri kalo ia bisa sukses, sekarang kamu harus buktikan kalo kamu gak mati tanpa dia, kamu gak gila tanpa dia, dan kamu gak kelaparan tanpa dia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13.

'Manggilnya mesra amat segala pake, Mas.' ucap Dita dalam hati lalu ia melihat Alvin yang sedikit tidak suka melihat Dina.

"Ada apa lagi sih,.Din?" tanya Alvin ketus membuat Dita melongo.

'Buset... cuek amat.' ucap Dita dalam hati.

"Ini siapa?" tanyanya sedikit menahan emosi, membuat Dita dan Alvin saling melempar pandangan.

"Bukan siapa-siapa." jawab Alvi yang dibalas anggukan oleh Dita.

"Bohong! Kalo bukan siapa-siapa kanapa kalian dekat gini!" bentak Dina tiba-tiba membuat Alvin kaget.

"Mbak sabar dulu--

"Saya gak nanya kamu!" bentak Dina, membuat Dita langsung memanyunkan bibirnya.

"Dia pacar saya!" jawab Alvin.

Deg!

Bukan cuma Dina yang kaget Dita juga, pasalnya ia tidak menyangka Alvin berani ngomong begitu.

"Ga--

"Iya kan sayang." potong Alvin, membuat Dita langsung mengepalkan tangannya.

"Bohong! Ekspresi dia beda Mas pasti kamu sok-sokan biar aku cemburu." ucap Dina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Gak itu mah karena pacarku yang pemalu." jawab Alvin dengan santainya.

'Apa-apaan ini? Awas kamu ya!' umpat Dita dalam hati.

"Udah ya kami masih banyak urusan." lanjut Alvin lalu ia memberikan Dita kode untuk kembali naik ke motor.

Dengan emosi yang ditahan-tahan Dita naik sambil menahan mulutnya untuk tidak mengeluarkan kata-kata kasar.

Tanpa membuang waktu Alvin melajukan Motornya meninggalkan Dina sendirian.

"Sial! Masa sih Mas Alvin udah pacaran aja, orang sepolos dia gak mungkin sih." gumam Dina sambil menghentakkan kakinya.

Disisi lain hampir 5 menit Dita diatas

motor.

"Stop-stop, turun!"

Alvin menghentikan motornya, lalu membiarkan Dita turun. Begitu Dita turun ia langsung menatap Alvin dengan tajam.

"Kenapa lagi Mbak?" tanya Avin dengan polosnya.

"Kamu nanya kenapa? Kamu sadar gak tadi kamu ngomong apa ke perempuan itu?" tanya Dita sambil menunjuk Alvin.

"Sadar, saya bilang Mbak pacar saya kan?" jawab Alvin santai.

"Itu sadar, maksud kamu ngomong gitu apa? Saya senior kamu bisa-bisanya kamu begitu." cecar Dita membuat Alvin menghela nafas panjang.

"Mbak juga sadar gak sih beberapa hari yang lalu, Mbak bilang saya siapa ke laki-laki teman Mbak itu?" tanya Alvin membalikkan Perkataan Dita, membuat Dita berpikir sejenak mengingat kejadian beberapa hari yang lalu ia bertemu mantan pacar.

"Huh ..." tiba-tiba Dita menggeleng- gelengkan kepalanya membuat Alvin menaikkan alisnya sebelah.

"Kenapa Mbak?" tanya Alvin membuat Dita tersadar lalu ia menatap tajam Alvin.

"Gak ada, saya buru-buru." lanjut Dita lalu ia pergi begitu saja membuat Alvin heran.

"Dia kenapa sih? Aneh banget tadi marah, sekarang malah pergi, cewek aneh." lanjut Alvin lalu ia melanjutkan perjalanan menuju kantor.

Sampai di kantor Alvin kembali bekerja seperti biasa karena sudah banyak kerjaan numpuk.

"Gimana AL kuliahnya aman?" tanya

Burhan yang sedang mengotak-atik lap top didepannya membuat Alvin menoleh lalu tersenyum.

"Iya Pak alhamdulillah lancar."

"Udah dapat cewek belum?" goda Burhan membuat Alvin kaget.

"Ya gak lah Pak, masa sih udah dapat cewek aja, baru aja diterima." jawab Alvin membuat Burhan terkekeh.

"Haha kali aja, secara kamu udah bekerja banyak yang suka pasti apalagi kan cewek- cewek kuliahan dari umur 19 sampe 24 an biasanya, santai banyak pilihan." ujar Burhan membuat Alvin terkekeh.

"Aduh gak kepikiran sama sekali." jawab

Alvin.

"Hum... Lemah, gitu aja langsung ciut." ujar Burhan membuat Alvin menggaruk alisnya sebelah.

"Gak gitu Pak ta--

"Yah ... Yah...!"

Alvin dan Burhan langsung menoleh ke arah pintu melihat Guntur sedang ngesot-ngesot disana.

Bibir Alvin langsung melengkung indah,

Lalu buru-buru menghampiri Guntur yang sudah merentangkan kedua tangannya minta di gendong.

"Sayang Ayah... Udah bangun Nak? Udah udah gak sakit lagi kan?" ucap Alvin sambil menciumi putranya.

Burhan yang melihat itu malah ikut tersenyum.

"Gak ada salahnya AL kamu cari Ibu yang baik buat Guntur" ujar Burhan membuat Alvin kembali menoleh lalu terkekeh.

"Liat rezekinya lah Pak, belum kepikiran sih." lanjut Alvin.

Disisi lain, sampai di rumah Dita melemparkan tasnya sembarang lalu ia menghempaskan tubuhnya ke ranjang sambil menatap langit-langit.

"Yang manggil Mas sama bocah tengil itu siapa ya, kok aku jadi penasaran sok mesra banget." gumam Dita sambil memejamkan matanya karena rasa kantuknya sudah di ujung.

"Dita ...!" mendengar panggilan itu Dita Kembali membuka matanya.

"Dita capek Ma, nanti aja." sahut Dita.

"Itu ada Noval di depan." lanjut Ibunya membuat Dita melotot lalu ia buru-buru bangkit.

"Mau ngapain lagi bajingan ini!" umpat Dita lalu membuka pintu kamar dengan kasar.

Sampai di depan Dita langsung menghampiri Noval yang tampak ngobrol dengan Ayahnya.

"Ekhem... Mau apa lagi kamu kesini?"! tanya Dita tiba-tiba melotot membuat Reza pura-pura mengalihkan pembicaraan.

"Dita Kok marah-marah sih?" tanya ayahnya membuat Dita menoleh.

"Biarin Ayah, Dita gak suka sama cari dia, munafik! Sana balik!" bentak Dita sambil

menunjuk pintu pagar.

"Tenang Dulu Dit aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

"Shut...! Apapun ceritanya aku gak mau

dengar dan gak mau tau, sana kamu!" bentak Dita membuat Noval terdiam..."bentak Dita.

"Dita jangan gitu Nak,"

"Gak Yah, Dita udah muak banget jadi ya

udah selesai." lanjut Dita lalu ia menarik Noval keluar dari Pagar.

"Dita kasar banget sih."

"Biarin kasarnya aku ini gak ada pengaruhnya buat kamu, jadi gak usah sok alim." tegas Dita membuat Noval terdiam.

"Dit ..."

"Sana! Aku udah bilang aku udah punya pacar, paham!" tegas Dita membuat Noval mau tidak mau pualng.

"Huh ... Bikin emosi doang, dasar!"

"Dita ..."

"Iya Yah."

"Jangan terlalu kasar Nak sama laki-laki." nasehat Ayah Dita membuat dia sedikit merasa bersalah.

"Udahlah Yah, siapa suruh dia bikin aku

kayak gini." jawab Dita lalu ia masuk ke dalam Kembali mengunci diri.

"Ya tuhan! Aku benci takdirmu untuk sekarang ini." ucapnya sambil menjambak rambutnya pelan.

Disisi lain Dina sedang perjalanan

menuju rumah lama Alvin. Begitu sampai di sana Dina langsung celingak-celinguk disekitar rumah sambil sesekali mengintip ke dalam rumah.

"Dina!"

"Eh Ibu..." jawab Dina sedikit malu karena bertemu dengan tetangga lamanya.

"Apa kabar? Udah lama banget kita gak ketemu ya, kesini sama siapa?" Rempong ibu- ibu tersebut membuat Dina langsung menggaruk tengkuknya sekilas.

"Hehe iya Bu, ini saya sendiri kesini." jawab Dina membuat Ibu-ibu tersebut mangut-mangut.

"Em... Mas Alvin pulang jam berapa Bu biasanya?" tanya Intan mulai kepo.

"Oh Alvin .... Gak nentu kadang malam,

kadang sorean begini, tapi untuk sekarang ini Alvin jarang disini deh." jawab Ibu-ibu tersebut membuat Dina semakin penasaran.

"Jarang disini? Trus dimana Bu?"

"Kurang tau sih siapa namanya, kalo gak salah mah Pak Burhan di rumah bosnya katanya." jawab Ibu tersebut.

Deg!

Jadi ternyata kamu di rumah bos

kamu Mas, ok aku akan menemukan itu

segera.' ucap Dina dalam hati sambil

tersenyum miring.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Yuri/Yuriko
Wah, seru banget! 😄
pejuang: ikuti terus keseruan nya kak ...:)
total 1 replies
Khansarila Adisoga
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
pejuang: terimakasih kak
ikuti terus update terbarunya ya:)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!