Alvaro Neo Sandler adalah pria kaya raya yang memiliki kerajaan bisnis di dalam negri maupun di luar negri, saat ini Alvaro sudah berusia 28 tahu.
Dulu Alvaro menikah di usia 18 tahun setelah lulus SMA, saat itu ia menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya karena balas budi.
tapi pernikahan itu tidak tahan lama karena Alvaro mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Kedua orang tuanya meninggal sedangkan ia lumpuh dan di nyatakan mandul.
disaat terpuruk sang istri justru menghina dirinya yang cacat serta mandul, lalu memberi surat perceraian.
Tiara Puspa, gadis cantik dan juga baik hati yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan duduk di kelas tiga SMA. Tiara adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal tujuh tahun lalu akibat kecelakaan.
Ia di jadikan pembantu di rumahnya sendiri oleh dan Tante yang menumpang hidup padanya. hingga hampir di jual karena akan di jadikan alat pembayar hutang.
ingin tau kisah keduanya ayo mulai mengikuti kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Menerima
Tiara : " Assalamualaikum, halo Pi, Ada apa?"
Alvaro : "Waalaikumsalam salam, Tiara apa kelasnya sudah selesai, jika sudah keluarlah papi ada di parkiran jemput kamu"
Mendengar itu Tiara terkejut lalu menatap ketiga sahabatnya dan itu membuat ketiganya bingung.
Sedangkan Tiara entah kenapa tiba-tiba jantungnya berdetak sangat kencang, dan membuat gugup Tiara.
Alvaro : "Halo Tiara, kamu dengar tidak apa yang papi bicarakan, apa kamu baik baik saja, apa papi jemput kedalam?"
Tiara : "Eh... maaf Pi, iya Tiara sudah selesai ini akan keluar kelas, papi tungguin disana saja Tiara datang"
Alvaro : "Baiklah papi tungguin, assalamualaikum"
Tiara : "Baik Pi, waalaikumsalam"
Panggilan pun terputus.
" Papi kamu ?" tanya ketiganya antusias
"Ia papi dah di parkiran, ayo pulang aku sudah di tunggu" jawab Tiara gugup
"Cieee.... Yang gugup karena di jemput ayang" ujar Ketiganya menggoda Tiara
"Ih apaan kalian, ayo pulang" ujar Tiara jalan duluan, ketiga sahabatnya pun tertawa melihat Tiara yang semakin gugup.
"Tunggu Tiara, kenalin dulu dong" ujar mereka
"Nanti saja papi gak bakalan keluar mobil, nanti aku minta izin papi untuk kalian datang kerumah ya" ujar Tiara
"Ok baiklah kami tunggu kabar baik nya, nanti malam kasih tau kami ya kami akan mendukung mu" ujar ketiga nya memberi semangat kepada Tiara lalu mereka berpisah.
Tiara pun sampai di parkiran mencari mobil papinya lalu ketemu, dengan cepat Tiara masuk mobil.
"Maaf Pi Tiara lama" ujar Tiara
"Gak papa, ada yang ingin papi ceritakan pada kamu, kamu mau kan ikut papi sebentar" ujar Alvaro
"Ok Pi, Tiara mau" jawab Tiara lalu mobil pun mulai keluar kampus. Di sepanjang jalan tidak ada yang bersuara, entah karena apa.
Tidak lama mereka sampai di suatu taman yang memiliki danau buatan yang luas di sertai tempat duduk dan juga pepohonan yang rindang.
Tiara dan Alvaro pun menuju kursi kursi itu, mereka duduk berdampingan disana, setelah itu Alvaro mulai menceritakan siapa dia.
Alvaro mulai menceritakan bagaimana dulu kehidupannya bersama kedua orang tuanya, lalu bagaimana ibunya sakit dan juga bagaimana Al harus menikah dengan seorang wanita yang sedang hamil saat itu.
Alvaro menceritakan bagaimana kehidupan nya dulu saat menjadi suami Yuli yang tak di anggap, Al bahkan tidur di kamar pembantu.
Al juga menceritakan jika kemarin adalah tanggal dimana ia kecelakaan dan kedua orang tuanya meninggal.
Tiara sangat terkejut dengan cerita kehidupan Alvaro ia sangat sedih, Al juga menceritakan bagaimana kehidupan lumpuhnya dan juga laporan jika dia mandul.
"Itulah yang membuat papi menjadikan mu putri ku dan juga pewaris ku, tapi semua orang bilang papi gila menjadikan mu putriku yang lebih pantas...." ujar Al tapi terpotong oleh Tiara
"Menjadi istri papi" jawab Tiara cepat
"Benar, tapi papi tidak mau menghancurkan masa depan mu yang harus hidup menikah dengan pria mandul" jawab Al sembari menunduk sedih.
Tiba-tiba Tiara memeluk Alvaro dan itu membuat tubuh Alvaro menegang.
"Tiara...." seru Al pelan.
"Pi Tiara mau menikah dengan papi, Tiara yakin papi tidak mandul dan sehat, kita harus tunjukkan pada wanita jahat itu jika papi adalah pria yang luar biasa, buat dia menyesal" jawab Tiara
"Apa... ta...." ucapan Al terpotong lagi
"Ssss.... Tiara gak perduli, jika pun papi mandul atau apapun, Tiara akan tetap bersama papi, Tiara sayang papi hiks..... Hiks.... hiks..." ujar Tiara cepat sembari menangis.
"Tiara apa kamu yakin dengan ucapan kamu, bukan karena kasihan pada papi?" tanya Al memastikan
"Tidak... Tiara tidak kasihan pada papi tapi Tiara peduli papi, Tira mau papi bangkit dari trauma, jika ayah dan ibu melihat papi begini mereka akan sedih, kita akan berjuang bersama" jawab Tiara
Al yang mendengar jawaban Tiara sangat terharu ia memeluk Tiara erat sembari menangis bersama.
"Terima kasih.... Terima kasih" hanya itu yang bisa di ucapkan oleh Al dan mendapatkan anggukan kepala dari Tiara yang berada dalam pelukan Al.
"Tapi Tiara...., mama sudah mempersiapkan pernikahan kita besok, karena hanya akad saja dulu, maaf bukan papi gak mau orang tau tapi papa ingin mastiin dulu apa papa benar benar mandul atau tidak, papi gak mau bikin kamu malu dengan menikahi papi yang tidak sempurna ini" ujar Alvaro dengan penuh kegetiran.
"Pi bagi Tiara papi sempurna, Tiara gak perduli itu, tapi jika papi ingin pernikahan ini tertutup ya tidak masalah" jawab Tiara dan itu membuat Al lega
Setelah itu mereka pun membicarakan hal lainya. Mereka pulang sore hari, disana sudah di sambut mama dan papa serta Candra.
"Selamat datang sayang, maaf ya di pertemuan kita tadi mama terlihat galak, kamu jangan takut ya mama baik kok" ujar mama takut calon mantu kabur
"Tidak apa apa ma, Tiara mengerti, memang kami yang salah " jawab Tiara sopan dan membuat mama sangat senang lalu mencium Tiara.
"terima kasih sayang, oh iya Al kamu tidur di kamar tamu dulu, kamarmu sedang di perbaiki, kebutuhan kamu sudah ada di kamar tamu" ujar mama senang
"Baiklah ma Al nurut saja," jawab Al
Lalu mereka pun mulai bercerita dan bersamaan orang orang dari butik baju pengantin datang, Tiara langsung di suruh mencoba.
Dan hasilnya sempurna, mama sangat senang dan kagum dengan kecantikan Tiara, para pria di larang ikut dan hanya mama yang melihat Tiara.
bersambung
