NovelToon NovelToon
Paman, Ayo Kita Menikah

Paman, Ayo Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: shafrilla

Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beraninya kalian

Plakk!!

Satu tamparan di berikan kepada kepada Holland. Kakek Abraham menatap dengan penuh amarah

"Tuan, anda harus tahu, sebenarnya wanita ini sangat menjijikan, dia wanita murahan." Amanda yang langsung menyela pembicaraan kakek Abraham.

Plakk..

Amanda juga tidak luput dari tamparan kakek Abraham, pria tua itu tidak akan pernah mau menerima jika menantunya dihina terus-menerus. "Berani sekali kalian menghina gadis ini." ucap kakek Abraham. kedua tangannya mengepal menatap rektor universitas bersama dengan pengusaha yang tidak terlalu kaya namun sombongnya bukan kepalang.

"Tuan, tuan harus mendengarkan apa yang dikatakan oleh putri saya, wanita ini gadis ini dia adalah gadis yang tidak benar, dia memanipulasi mengenai masalah ini. dia sudah membuat tempat ini dipermalukan, semua orang menganggap kampus Ini adalah kampus tidak bermoral." ucap Justin.

Di luar kampus Christopher yang beberapa hari tidak ada di kampus karena pergi ke luar kota untuk menghadiri beberapa event universitas, dia yang baru datang ke kampus dia mendapatkan sebuah kabar. Setelah mendapatkan kabar itu tentu saja Christopher langsung pergi ke ruang rektor, dia tidak akan membiarkan Sierra mendapatkan masalah.

Melihat Christopher yang baru masuk itu membuat Xavier bergegas menuju ruang rektor, tatapan mata Xavier begitu tajam. melihat langkah kaki yang terburu-buru itu Xavier yakin kalau si pria pelakor itu pasti akan memasang badan untuk membantu istrinya.

"Cepat kita harus ke tempat makhluk sialan itu, Ricardo. Aku tidak mau jika pria pelakor itu datang sebagai pahlawan untuk istriku." ucap Xavier yang kemudian melangkah dengan terburu-buru menuju ruang rektor.

Di ruangan rektor Amanda terus menyerang Sierra, sedangkan Sierra sendiri dia terlihat begitu tenang tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Walaupun Sierra belum tahu kalau pemilik kampus tempatnya belajar adalah milik mertuanya sendiri.

"Ini perempuan mulutnya benar-benar seperti aliran listrik, dia terus nyerocos tanpa henti. dia benar-benar ingin mengeluarkan aku dari kampus." ucap Sierra.

Emilia menganggukkan kepalanya, dia kemudian menatap Sierra. "Iya, lihat aja dia benar-benar menyerang mu habis-habisan, dia pasti akan sangat senang jika kamu keluar dari sini, kamu itu saingan terberatnya. banyak pria di sini yang ingin dia kencani, tapi sayangnya pria-pria itu malah menyukaimu."

"Dia ini tidak pantas ada di sini, Tuan. Dia ini wanita murahan, dia ini pelacur!" seru Amanda. mendengar kalimat itu kakek Abraham tidak bisa lagi menahan kemarahannya, tangannya kemudian terangkat dia melepaskan dua tamparan di wajah Amanda dengan sangat keras.

"Putrimu ini benar-benar tidak tahu diri sekali, Justin. Akan aku buat kamu menyesal setelah kamu menghina Sierra seperti ini." ujar kakek Abraham.

"Tapi kenapa tuan membelanya seperti itu? dia ini wanita tidak tahu diri." sahut Justin.

Christopher yang hendak masuk ke dalam ruang rektor seketika dia disingkirkan oleh Xavier, pria itu kemudian masuk sembari mengeluarkan beberapa kalimat yang sangat mengejutkan. "Siapa yang berani mengatakan istriku wanita murahan?!" seru Xavier yang sudah masuk ke ruang rektor. suara teriakan yang begitu menggelegar itu membuat semua orang menatap ke arah pintu.

"Xavier..," ucap kakek Abraham.

"Dia...," Justin dan Holland menatap ke arah Xavier.

"Siapa yang berani menghina isteriku?!" seru Xavier kembali.

"Isteri?" semua orang yang ada di ruangan itu tentu saja mereka dibuat terkejut saat Xavier memasuki ruang rektor Dengan mengatakan Sierra adalah istrinya.

Xavier mendekati Sierra kemudian menarik tangannya tentu saja Sierra langsung mengikuti Xavier. "Siapa yang berani memfitnah istriku!" tanya Xavier dengan nada tajam.

Christopher yang ada di depan pintu kantor rektor, dia nampak terkejut, dia terdiam seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Xavier. "Istri? Apa maksudnya dengan yang dikatakan oleh pria itu?" gumam Christopher dalam hati.

Kakek Abraham kemudian duduk, pria tua itu kemudian menatap tajam kepada Justin dan Holland juga Amanda, wanita yang dari tadi terus mengoceh dan memfitnah Sierra.

"Apa, apa maksud tuan Xavier?" tanya Holland.

Melihat Christopher yang ada di dekatnya tentu saja Xavier tidak akan membiarkan istrinya itu berdekatan dengan pria pelakor, sebutan yang selalu disematkan oleh Xavier kepada Christopher.

Dengan senyum yang begitu tidak menyenangkan itu kakek Abraham kemudian memperjelas semua yang dia katakan. Dia juga mengatakan kalau Sierra adalah menantunya, wanita yang sudah menjadi istri anaknya. Tentu saja orang-orang yang ada di ruangan itu bukan hanya terkejut, mereka benar-benar tidak pernah mengira kalau Sierra adalah menantu kakek Abraham.

Christopher menatap Xavier dengan mata terbelalak, bibirnya bergetar tanpa mampu mengeluarkan sepatah kata. Pria itu berdiri tegak, wajahnya tampak serius dan penuh keyakinan saat menyampaikan pernyataan yang mengguncang dunia Christopher. "Sierra sekarang adalah istriku," ucap Xavier dengan suara mantap, seolah itu adalah kebenaran yang tak terbantahkan.

Di samping mereka, kakek Abraham mengangguk pelan, matanya menyiratkan kepastian sekaligus beban berat yang selama ini disimpan. Sierra yang berdiri di antara mereka, wajahnya pucat pasi, tubuhnya kaku seperti patung, tak mampu membalas bahkan satu kata pun. Matanya yang biasanya penuh semangat kini tertutup samar oleh kabut kebingungan dan ketakutan. Christopher merasakan dunia seakan runtuh di sekelilingnya, denyut jantungnya memacu, napasnya tersengal-sengal. Ia melangkah mundur, mencoba menahan gelombang kemarahan dan kepedihan yang menyesak dadanya.

Namun, tatapan kosong Sierra membuatnya semakin terpukul—dia tahu, di balik diam itu, ada sebuah rahasia yang menghancurkan semua yang pernah mereka yakini. "Apakah ini si Paman gorila? dia benar-benar mengakui aku sebagai istrinya? apa dia salah minum obat?" gumam Sierra dalam hati, dia menatap wajah Xavier tanpa berkedip sama sekali.

Emile yang berada di dekat Christopher, dia bisa melihat kalau dosen killer itu sangat terkejut dengan pernyataan yang dikatakan oleh Xavier. Bagaimana tidak, pria itu sudah mulai mendekati Sierra namun malah sekarang ada pria yang mengakui Sierra sebagai istrinya.

"Aku yakin profesor Christopher sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Tuan Xavier."' gumam Emilia dalam hati.

Setelah semua perdebatan itu kakek Abraham tidak mau tahu, dia langsung memecat Holland dan mengganti rektor itu dengan orang lain. Holland tidak terima namun sayangnya keputusan yang dibuat oleh kakek Abraham tidak akan ada yang bisa merubahnya. "Dengarkan Aku baik-baik Justin, kamu sudah memfitnah menantuku, kamu menghinanya bahkan kamu mempermalukannya di tempat ini. Tunggulah bagaimana nasibmu selanjutnya, aku tidak akan membiarkanmu lepas. Aku tidak akan membiarkanmu bernafas dengan baik." ujar kakek Abraham.

Deg

Seketika tubuh Justin seperti tak bertulang, bagaimana tidak, beberapa proyek yang dia miliki dengan perusahaan Lincoln sekarang berada di ujung tanduk.

"Aku tidak percaya kalau wanita itu adalah istri Tuan Xavier, Ayah." ucap Amanda yang masih belum menerima bahwa Sierra adalah istri dari Xavier Lincoln.

"Kamu benar-benar membuat ayah dalam masalah, kamu tahu, jika sampai Tuan Abraham menghentikan semua kerjasamanya dengan perusahaan milik Ayah. Maka ayah bisa hancur." ucap Justin. dia memegang kepalanya rasanya kekesalan itu tidak mampu dia hilangkan begitu saja.

"Apa maksud Ayah? aku yakin wanita itu sudah menipu tuan Xavier juga tuan Abraham." ucap Amanda.

Justin mencoba untuk menghela nafasnya, berulang kali otaknya terus berpikir mengenai kata-kata yang barusan dikatakan oleh kakek Abraham.

*bersambung*

1
partini
😂😂😂 ada" saja
Zheyra
lanjut
Herlina Susanty
lanjut thor smgt 😍💪
Zheyra
Xavier jual mahal banget
Zheyra
lanjut
shafrilla
terima kasih kak.
Rahma Inayah
mampir Thor moga bgus ceritanya lnjutkn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!