NovelToon NovelToon
Kitab Dewa Naga

Kitab Dewa Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Mazhivers

Raka secara tak sengaja menemukan pecahan kitab dewa naga,menjadi bisikan yang hanya dipercaya oleh segelintir orang,konon kitab itu menyimpan kekuatan naga agung yang pernah menguasai langit dan bumi...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mazhivers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12

Raungan dahsyat itu menggema di seluruh lembah, membuat pepohonan bergetar dan dedaunan berguguran seperti hujan emas. Raka dan Maya saling berpandangan dengan mata terbelalak. Suara itu lebih menakutkan dan lebih kuat dari apa pun yang pernah mereka dengar sebelumnya. Itu bukanlah raungan binatang biasa. Ada kekuatan purba dan kemarahan yang membara di dalamnya.

Tanpa berpikir panjang, Raka menarik tangan Maya dan mereka berlari menjauhi air terjun secepat yang mereka bisa. Mereka tidak tahu apa yang mengejar mereka, tetapi naluri mereka berteriak bahwa mereka harus menjauh. Mereka menyusuri hutan dengan tergesa-gesa, kaki mereka menginjak ranting-ranting kering dan dedaunan yang berserakan di tanah. Maya tertatih-tatih, tetapi ia terus berusaha mengikuti langkah Raka, tekadnya mengalahkan rasa sakit di kakinya.

Raungan itu kembali terdengar, kali ini lebih dekat, membuat tanah di bawah kaki mereka bergetar. Raka menoleh ke belakang sekilas dan melihat bayangan hitam besar mengepakkan sayap di antara pepohonan di kejauhan. Bentuknya mengerikan, siluet naga yang lebih besar dan lebih menakutkan dari yang pernah ia bayangkan. Apakah itu Kaldor sendiri? Atau mungkin makhluk lain yang lebih mengerikan yang melayaninya?

Ketakutan mencengkeram hati Raka, tetapi ia tidak membiarkannya menguasai dirinya. Ia harus tetap fokus, ia harus melindungi Maya. Ia memeluk kitab dewa naga erat di dadanya, seolah-olah itu adalah jimat pelindung.

Mereka terus berlari hingga mencapai sebuah sungai yang cukup lebar. Tanpa ragu, Raka menggendong Maya di punggungnya dan menerjang air dingin yang mengalir deras. Arusnya kuat dan mencoba menyeret mereka, tetapi Raka dengan sekuat tenaga berusaha menyeberangi sungai. Maya memeluk leher Raka erat-erat, wajahnya tersembunyi di balik bahunya.

Setelah perjuangan yang berat, mereka akhirnya berhasil mencapai tepi sungai yang lain dan jatuh terengah-engah di atas pasir basah. Raka menurunkan Maya dengan hati-hati.

"Terima kasih, Raka," kata Maya dengan suara lemah, wajahnya basah oleh keringat dan air sungai.

"Kita harus terus bergerak," jawab Raka, meskipun ia sendiri merasa sangat lelah. Mereka tidak bisa beristirahat di tempat terbuka seperti ini.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan, kali ini berjalan dengan lebih hati-hati, mencoba mencari tempat persembunyian yang lebih aman. Akhirnya, mereka menemukan sebuah celah sempit di antara bebatuan besar yang tersembunyi di balik rimbunnya tanaman merambat. Mereka masuk ke dalam celah itu dan menemukan sebuah ruang kecil yang cukup untuk mereka berdua beristirahat sejenak.

Duduk bersandar pada dinding batu yang dingin, Raka dan Maya saling bertukar pandang. Kelelahan dan ketakutan terlihat jelas di wajah mereka.

"Kita berhasil lolos… untuk sekarang," kata Raka, mencoba menyemangati diri sendiri dan Maya.

Maya mengangguk pelan. "Tapi bagaimana kalau makhluk itu menemukan kita lagi?"

Raka menghela napas panjang. "Aku tidak tahu, Maya. Aku benar-benar tidak tahu. Aku merasa tidak berdaya. Aku bahkan tidak bisa membaca kitab ini." Ia menatap Kitab Dewa Naga di tangannya dengan frustrasi.

Maya meraih tangan Raka dan menggenggamnya erat. "Jangan bicara begitu, Raka. Kita sudah sejauh ini. Kita sudah menghadapi banyak bahaya. Kita akan menemukan cara."

"Tapi bagaimana caranya, Maya?" tanya Raka dengan nada putus asa. "Kita hanya dua orang biasa yang tiba-tiba terlibat dalam sesuatu yang jauh lebih besar dari diri kita sendiri."

"Mungkin kita memang biasa saja, Raka," jawab Maya dengan lembut. "Tapi kita tidak sendiri. Kita punya satu sama lain. Dan kita punya kitab ini." Ia menunjuk ke arah kitab di tangan Raka. "Pasti ada alasan mengapa kitab ini memilihmu. Kita hanya perlu mencari tahu alasannya."

Kata-kata Maya memberikan sedikit kekuatan bagi Raka. Ia menatap gadis itu dengan rasa terima kasih. Di tengah semua kekacauan dan bahaya, kehadiran Maya adalah pelita yang menerangi jalannya.

"Kau benar, Maya," kata Raka sambil tersenyum tipis. "Kita akan mencari tahu bersama-sama."

Saat mereka beristirahat sejenak, Raka kembali teringat pada penglihatan-penglihatan yang ia alami saat menyentuh kitab itu. Ia menceritakan semuanya kepada Maya, tentang naga-naga yang bertempur, para dewa yang agung, dan simbol-simbol misterius yang ia lihat.

Maya mendengarkan dengan seksama, sesekali mengajukan pertanyaan. "Mungkin penglihatan itu adalah petunjuk, Raka," katanya setelah Raka selesai bercerita. "Mungkin kitab itu mencoba berkomunikasi denganmu dengan cara yang kau mengerti."

"Tapi bagaimana cara memahaminya?" tanya Raka.

"Mungkin kita perlu mencari seseorang yang bisa menafsirkannya," jawab Maya. "Bram bilang ada kuil kuno di pegunungan di utara. Mungkin para penjaga kitab di masa lalu meninggalkan catatan atau petunjuk tentang hal ini."

Mereka berdua setuju bahwa menuju kuil di pegunungan adalah satu-satunya harapan mereka saat ini. Mereka harus menemukan cara untuk memahami Kitab Dewa Naga dan mencari tahu bagaimana cara mengalahkan Kaldor.

Saat malam mulai turun, mereka memutuskan untuk mencari tempat yang lebih aman untuk bermalam. Mereka menemukan sebuah gua kecil yang tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan. Gua itu tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk melindungi mereka dari cuaca dan mungkin juga dari kejaran musuh mereka.

Di dalam gua, mereka menyalakan api kecil dengan ranting-ranting kering yang mereka kumpulkan. Cahaya api menari-nari di dinding gua, menciptakan bayangan-bayangan yang menakutkan. Raka dan Maya duduk berdekatan, saling menghangatkan diri di dekat api.

"Kau tahu, Raka," kata Maya tiba-tiba, memecah kesunyian, "sejak semua ini terjadi, aku jadi lebih menghargai hal-hal kecil dalam hidup. Kehangatan api ini, ketenangan malam di hutan… semuanya terasa begitu berharga."

Raka mengangguk setuju. "Aku juga, Maya. Dulu aku hanya memikirkan tentang ukiran kayu dan kehidupan yang biasa-biasa saja di desa. Aku tidak pernah menyangka akan mengalami petualangan seperti ini."

"Meskipun aku takut," lanjut Maya, menatap api dengan tatapan kosong, "ada bagian diriku yang merasa… ini seperti mimpi. Bertemu dengan naga, sihir, kitab kuno… semuanya terasa tidak nyata."

"Ini nyata, Maya," jawab Raka dengan lembut. "Dan kita harus menghadapinya. Bersama-sama." Ia meraih tangan Maya dan menggenggamnya erat. "Aku janji, aku akan melindungimu. Aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padamu."

Maya membalas genggaman Raka dan menatapnya dengan mata penuh kasih. "Aku percaya padamu, Raka. Aku tahu kita akan bisa melewati ini."

Saat mereka saling bertukar pandang, ada sesuatu yang berubah di antara mereka. Rasa takut dan ketidakpastian seolah-olah menghilang sesaat, digantikan oleh rasa kehangatan dan kedekatan yang lebih dalam dari sebelumnya. Di tengah kegelapan gua, di bawah tatapan bintang-bintang yang berkelip di langit malam, cinta di antara Raka dan Maya semakin tumbuh dan menguat, menjadi sumber kekuatan dan harapan di tengah perjalanan mereka yang penuh bahaya. Mereka tidak tahu apa yang menanti mereka di depan sana, tetapi mereka tahu mereka akan menghadapinya bersama-sama, berpegangan tangan, dan saling menguatkan. Dan mungkin, hanya mungkin, cinta mereka akan menjadi kunci untuk membuka rahasia Kitab Dewa Naga dan mengalahkan kegelapan yang mengancam dunia mereka.

1
anggita
like👍iklan👆. terus berkarya tulis. moga novelnya lancar.
anggita
saran sja Thor🙏, kalau tulisan dalam satu paragraf/ alinea jangan terlalu banyak, nanti kesannya numpuk/penuh. sebaiknya jdikan dua saja.
إندر فرتما
moga bagus ini alur cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!