Alana adalah Seorang gadis yang memiliki kelainan hormon dan hanya sang Ibu yang mengetahui kelainan tersebut, tapi suatu hari ternyata Lana harus menerima kenyataan jika kedua Orang tuanya di kabarkan meninggal dunia dan dia terpaksa ikut kedua Om nya ke Luar Negeri karena kedua nya tinggal di sana
Lalu Apa yang akan terjadi selanjutnya jika Lana yang ternyata memiliki kelainan hormon sejak sekolah akan tinggal di Rumah Om nya yang kedua nya masih belum menikah dan naas nya kelainan itu akhirnya di ketahui oleh ke dua Om nya saat mereka baru tiba di Luar Negeri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Mereka bertiga pun tiba di Pemakaman saat sore hari, setelah Kedua Om nya selesai mengurus semua administrasi Rumah Sakit tempat Lana berada
Dominic yang menggandeng tangan Lana mulai membawanya perlahan menuju tempat pemakaman Kedua Orang tua Lana yang di kubur kan tadi pagi
Saat melihat nama di atas papan nisan ke dua Orang tua nya, Lana langsung melepas gandengan tangan Om nya
"Ayah,Ibu" ucap Lana yang langsung menangis deras saat ini di gundukan tanah yang masih basah saat ini
"Lanaa.. mau ikut Ayah, Ibu, bawa Lana bersama kalian" ucap Lana dan itu membuat kedua Om nya yang berada di belakang nya merasa sangat sedih sekali
"Ayah,Ibu,kenapa kalian tega ninggalin aku sendirian di sini, aku sama siapa Ayah, Ibu" ucap nya lagi yang masih menangis di pemakaman saat ini
"Lana, kita harus pulang sekarang, langit sudah mau gelap, bentar lagi sudah mau malam" ucap Domlembut
Lana pun akhirnya menyeka air mata nya, kemudian berdiri dari pemakaman Orang tua nya saat ini, kemudian pergi bersama ke dua Om nya menuju rumah Lana
Pagi Hari nya
Lana yang masih ter tidur dengan lelap nya mulai membuka mata nya ketika mencium bau harum dari arah dapur nya
"Siapa yang memasak ini di dapur" gumam Lana
Lana pun mulai turun ke lantai 1 dan melihat ke dua Om nya saat ini berada di dapur dengan kedua menggunakan apron dan saling membantu membuat sarapan pagi untuk mereka ber tiga
"Lana, sudah bangun?" tanya Dom dengan tersenyum
"Iya Om, Om berdua bisa masak?" tanya Lana heran melihat ke dua Om nya saat ini
"Bisa dong Lana, biar kami pria, skill masakan kami jangan di ragu kan, bahkan kami di Mansion tak memiliki maid yang bertugas memasak untuk kami" cerita Dom
"Oh ya? Wah luar biasa sekali kalian Om, sudah tampan dan juga kaya raya, mana pintar masak, idaman para wanita sekali kalian berdua ini Om" puji Lana
"Terima kasih Lana, kamu juga cantik, pasti banyak ya yang naksir kamu saat ini" goda Dom
"Gak usah di bahas Om kalau yang itu, Lana gak di boleh pacaran sama Ayah, Om" ucap Lana tersenyum
"Wah rugi, masa sih masa remaja gak boleh pacaran sama teman Pria?" tanya Dom heran
"Iya Om, gak boleh, Ayah bisa marah besar kalau aku dekat dengan Pria mana pun, Ayah itu posesif, Om" ucap Lana mengenang Ayah nya hingga saat ini diri nya mulai melelehkan air mata nya kembali dan itu terlihat oleh Edward
"Lana, Aku dengar kamu sudah lulus sekolah dan tinggal mendaftar kuliah?" tanya Edward yang langsung merespon untuk mengganti cerita
"Iya Om Ed, Kemaren Aku sedang ngurus kelulusan ku saat Aku di telpon Ayah dan Ibu meninggal, kenapa?" tanya Lana
"Apa kamu mau ikut kami ke Kanada?" tawar Edward lagi
"Kamu di sini kan sendirian Lana, apa gak sebaik nya kamu ikut kami ke sana? Di sana terdapat banyak universitas yang bagus yang bisa kamu pilih sesuka hati mu" tawar Dom
"Nanti Om antar kan ke sana untuk liat-liat kampus nya" ucap Dom lagi
"Lalu gimana dengan rumah ini Om?" tanya Lana kembali
"Rumah ini nanti akan kita titip kan pada tetangga sekitar untuk merawat nya, gimana? Lana pikirkan dulu, nanti kami berdua tanyakan kembali keputusan mu sore hari, karena nanti malam kami berdua harus kembali ke Kanada untuk bekerja kembali Lana" ucap Edward
"Iya Deh, ntar Lana pikirin dulu ya Om" sahut Lana pelan yang langsung membereskan piring kotor mereka untuk Lana bersih kan, karena Lana tak nyaman kalau mereka berdua lagi yang membereskan nya
Sore Hari nya
Edward dan Dominic mengetuk kamar Lana
"Lana" panggil Dom
"Ya Om" sahut Lana keluar dari kamar nya
"Sini, ada yang Om mau bicara kan" ucap Dom
Lana pun langsung ke luar kamar nya dan menghampiri Dom dan juga Edward
"Gimana Lana, apa sudah ada keputusan?" tanya Edward
"Sudah Om" ucap Lana mantap
"Lalu apa pilihan mu?" tanya Dom penasaran
"Ehmm, aku ikut Om aja pindah ke Kanada, karena aku di sini tak memiliki siapa pun juga, jadi nya aku ikut keluarga ku aja ke sana" ucap Lana pelan
"Oke, anak pintar, sekarang kita persiapkan barang-barang mu" ucap Edward tersenyum
"Sudah Om, Lana udah bawa semua bawa barang-barang yang penting" ucap Lana
"Wah cepat sekali Lana berberes nya" puji Don
"Tapi Om, Lana belum pernah naik pesawat" ucap Lana ragu
"Hah? Maksud nya selama ini Lana gak pernah pergi ke mana-mana menggunakan Pesawat?" tanya Dom dan Lana hanya mengangguk saja
"Ya ampun, Abang bener-bener deh" kesal Dom
"Abang?" tanya Lana bingung
"Iya kami memanggil Ayah mu itu dulu sebutan nya Abang" ucap Dom
"Oh" sahut Lana yang baru tau
"Jadi selama ini kamu ke mana aja cantik? kalau liburan?" tanya Dom
"Gak kemana-mana Om, paling jauh ke Bandung, itu juga pake mobil aja pergi nya" ucap Lana
"Astaga, itu kan dekat maka nya bisa naik mobil, apa pernah pergi ke Bali, Lana?" tanya Dom dan Lana hanya menggelengkan kepala nya
"Gak boleh sama Ayah, kata nya di sana kalau udah punya Suami baru boleh ke sana" ucap Lana, yang seketika membuat ke dua Om nya hanya menepuk jidat nya
"Jadi ke Club, gak pernah juga?" tanya Dom
"Kalau itu pernah cuma 2 kali aja, itu juga ijin nya nginap ke rumah teman, Om" ucap Lana terkekeh
"Ya ampun" ucap Dom yang prihatin melihat Keponakan nya ini sangat lah polos
"Ya sudah, ntar saat di Pesawat, kami berdua akan menjaga mu Lana" ucap Edward
Tak lama mereka bertiga pun memasuki Bandara Jakarta dan mulai memasuki Pesawat Pribadi milik Om nya
Lana yang baru pertama kali melihat pesawat apa lagi Pesawat Pribadi membuat nya terkagum-kagum saat ini
"Kapan ya Lana punya Pesawat Pribadi ya Om?" tanya Lana saat dia sudah duduk cantik di apit oleh kedua Om nya yang berada di kanan dan kiri nya
"Nanti, kalau Lana jadi Pengusaha Hebat seperti kami berdua" ucap Dom tersenyum sambil mengelus rambut Lana
"Mana bisa Lana jadi pengusaha hebat seperti Om berdua" ucap Lana
"Ya bisa lah Lana, kan ada kami berdua yang akan ngajarin kamu sampai mahir, kalau gak kita ber tiga yang menjalankan Perusahaan Kakek,siapa lagi" ucap Dom lagi dan Lana hanya mengangguk membenarkan semua perkataan Dom saat ini
Tak lama pesawat pun mulai bersiap terbang, Lana yang merasakan nya pun mulai mengeratkan tangan nya ke lengan ke dua Om nya yang berada di kanan dan kiri nya saat ini
"Jangan pejam kan mata mu Lana, peluk Om sini,biar kamu bisa tidur" ucap Edward lembut dan Lana mengikuti instruksi Om nya yang mulai ter tidur di pelukkan Edward saat ini
kasian lana