Saat terbangun, Chu Zhan mendapati dirinya berada di dunia yang berbeda. Identitasnya adalah seorang tukang sapu di keluarga bangsawan. Suatu ketika mendapatkan sebuah pusaka berbentuk sapu yang diberi nama 'Sapu Pembunuh Naga'.
Chu Zhan yang merasa sebagai pemeran figuran itu pun mulai mengikuti dan melayani Zhuo Ming. Seorang tuan muda yang mengalami nasib buruk setelah kehilangan kultivasinya. Lalu Zhuo Ming mendapatkan guru seorang wanita dalam bentuk roh, Xiang Liu.
Merasa dirinya terjebak dalam plot sebuah cerita, Chu Zhan bertindak setelah Zhuo Ming. Mempelajari dan memahami dunia yang telah membawanya ke dunia kultivasi.
Ranah Kultivasi : Ranah Pemula, Ranah Lanjutan, Ranah Ksatria, Ranah Magis, Ranah Misteri, Ranah Legenda, Ranah Kekosongan, Ranah Kebangkitan, Ranah Keabadian, Ranah Penciptaan, Dewa Suci.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Buaya Gunung
Karena telah melakukan hal tidak baik sebelumnya, membuat Chu Zhan tidak berani menghadap ke arah Zhuo Yining. Ia memang harus melindunginya. Namun nyata kekuatannya tidak seberapa. Saat seperti ini, merupakan kesempatan untuk melihat keindahan. Namun sisi baik di dalam dirinya mengatakan untuk tidak melihat. Lain halnya dengan sisi jahatnya yang memerintahkan untuk menikmati pemandangan indah di depan mata.
Saat memasuki sungai, Zhuo Yining dikejutkan oleh seekor buaya besar yang muncul dari dalam air. Membuatnya terlonjak kaget dan segera keluar dari sungai dalam keadaan ... (isi sendiri).
"Astaga!" pekik Chu Zhan dengan suara keras. Ia tidak bisa mengontrol mulutnya ketika melihat pemandangan surga di depannya.
Bukan hanya itu, seekor buaya besar juga menimbulkan masalah baru. Karena Zhuo Yining mendengar suara keras seseorang juga harus menghadapi buaya yang berbahaya. Antara rasa marah, malu dan khawatir, semua ada di benak Zhuo Yining.
"Siapa?" teriak Zhuo Yining. Ia langsung mengambil pakaiannya dan memakainya dengan asal. Sekedar untuk menutupi bagian sensitifnya. Sementara ia harus menghindari serangan buaya. "Tunjukan dirimu!"
'Gawat! Apa yang harus aku lakukan?' pikir Chu Zhan. Ia bingung harus bertindak seperti apa. Sudah serba salah jika tidak segera menyelesaikan masalah ini.
Zhuo Yining menggunakan seluruh kemampuannya untuk menghindari gigitan buaya. Menggunakan pedang untuk menyerang balik. Namun buaya itu tidak bisa dilukai begitu saja. Kulit buaya sangat keras dan bahkan pedang menjadi tumpul karenanya.
"Tidak baik. Mengapa ada buaya di gunung? Apakah orang yang berbicara tadi, adalah pemiliknya?" Zhuo Yining tidak bisa terus menahan diri. Ia masih belum berpakaian dengan benar.
Chu Zhan melihat perempuan itu terus menahan serangan buaya, merasa kasihan. Namun ia sudah tidak bisa apa-apa lagi. Dengan kemampuannya, tidak dapat mengalahkan buaya.
Namun ia terus mencari barang-barang yang masih berguna. Ia mengambil sembarang barang. Sebuah cambuk hitam dan tidak tahu penggunaannya. Karena itu, ia menggunakan penyamarannya untuk membantu.
Chu Zhan berpenampilan dengan pakaian hitam dan bersembunyi di balik kerudung. Ia langsung melesat ke arah buaya tersebut dan mencambuknya. Meski tidak dapat mengalahkan buaya, setidaknya bisa kabur dari serangannya.
"Nona, maafkan aku. Namun saat ini kita harus lari dari buaya ini. Kultivasiku sangat rendah. Saya adalah murid dari guru Chu Yan. Namun kultivasiku sekarang tersegel. Jadi nona, aku memberimu waktu untuk berpakaian dengan benar."
Zhuo Yining keluar dari pertarungan. Membiarkan orang yang mengaku sebagai murid dari guru yang sama dengannya. Ia tidak tahu siapa orang itu. Namun keadaannya mendesak. Jika ingin melampiaskan amarah karena melihat tubuhnya, maka itu bukan waktu yang tepat. Setidaknya harus menghadapi buaya tersebut.
Zhuo Yining melompat ke belakang. Lalu mengenakan pakaiannya dengan benar. Tidak butuh waktu lama, telah mengenakan pakaiannya. Lalu ia sudah bisa bertarung dengan lebih baik.
"Aku tidak punya banyak benda yang digunakan. Nona, kuharap ini bisa digunakan." Chu Zhan melemparkan beberapa barang ke arah Zhuo Yining. Lalu ia tiba-tiba menghilang.
Baju Tembus Pandang tidak bisa digunakan sepenuhnya jika sambil bertarung. Hanya akan mengurangi efek tembus pandang. Itulah mengapa ketika ia menghadapi harimau, ia mengkombinasikan dengan jimat langkah kilat dan jimat petir.
"Ke mana orang itu pergi? Eh, ini senjata yang bagus. Mengapa dia melemparkannya padaku?" Zhuo Yining mengambil beberapa benda itu dan berhadapan dengan biaya.
Meski tidak bisa menahan dengan waktu yang lama, ia harus melarikan diri. Sebenarnya Zhuo Yining bertarung sambil melarikan diri. Namun pergerakan buaya itu sangat cepat. Sehingga tidak mudah baginya lari. Terpaksa membuatnya harus bertarung dengan sekuat tenaga.
"Aku menunggu kesempatan ini." Chu Zhan muncul tiba-tiba di atas buaya berukuran besar itu. Lalu mengikatnya dengan rantai yang didapatkan di dalam cincin ruang. Selanjutnya ia mengikat buaya tersebut, membuatnya tidak bisa melarikan diri.
Sebelum akhirnya berhasil menyelesaikan urusannya, Chu Zhan menghilang kembali. Membuat Zhuo Yining heran sekaligus kagum. Ternyata orang itu memiliki kemampuan untuk menghilang. Bahkan hawa keberadaannya tidak terdeteksi.
"Ke mana orang itu? Senior, kalau boleh tahu, siapa namamu? Saya adalah Zhuo Yining, murid yang baru diangkat oleh guru Chu Yan!"
"Lupakanlah ... buaya ini, kuserahkan padamu. Ini bisa dijadikan sebagai permintaan maafku." Chu Zhan benar-benar menghilang begitu mengucapkan kata terakhirnya.
Buaya tersebut tidak dapat bergerak karena rantai yang telah mengikatnya. Setelah melewati berbagai tantangan, Zhuo Yining akhirnya tiba di kota Danyang. Ketika telah sampai ke kota, orang-orang memandangnya dengan tatapan aneh.
Menjelang malam, barulah ia sampai ke kediaman keluarga Zhuo. Tidak ada penjaga yang menghentikannya karena itu adalah nona mereka. Namun melihat penampilan tersebut, membuatnya diremehkan.
Meski nona muda keluarga Zhuo memiliki wajah yang cantik, mereka seringkali tidak melihatnya. Karena tahu keadaan wanita itu tidaklah baik. Dengan penyakit yang kadang-kadang kambuh dan udara di sekitarnya menjadi dingin.
Semua pekerja di kediaman itu tahu bagaimana Zhuo Yining menderita penyakit langka selama ini. Dari semenjak lahir, ia akan mengalami kambuh. Dan tidak ada obat untuk menyembuhkannya. Orang tuanya pergi mencari obat untuk putrinya namun sampai hari ini belum kembali.
Karena tidak adanya orang tua Zhuo Ming dan Zhuo Yining, mereka diperlakukan buruk oleh keluarga lain. Bahkan hak-hak yang seharusnya menjadi milik mereka, tidak diberikan dengan baik.
"Akhirnya aku sampai juga. Kakak, kamu pasti akan sembuh." Zhuo Yining bergegas menuju ke kamar kakaknya. Ketika sampai di kamar sang kakak, ia segera mengeluarkan pil obat.
"Ini apa? Dari mana kamu menemukan pil ini? Apa kamu mencurinya?" tanya Zuo Ming kepada sang adik. Ia tidak tahu apapun karena ia fokus berkultivasi di dalam kamar. Berharap adiknya kembali. Namun tidak bisa berbuat apapun.
"Aku mendapatkannya dari seseorang di Gunung Zheng. Namanya Chu Yan. Aku juga menerima banyak barang darinya. Kakak, kamu jangan khawatir. Senior itu telah menjadi guruku dan aku diberi banyak barang."
Buku ketrampilan, obat-obatan, senjata dan harimau besar ia keluarkan. Ia juga hampir mau mengeluarkan buaya. Namun ia mengurungkan niatnya karena ruangannya tidak cukup.
"Ini? Binatang buas seperti ini, bagaimana kamu mengalahkannya?" Chu Zhan terkejut ketika melihat harimau berukuran besar. Namun sudah kehilangan satu kaki bagian belakangnya.
Zhuo Yining menjawab, "Ini guru yang melakukannya. Dia berkata untuk membawanya. Oh iya, kakak seniorku juga memberikan buaya padaku dan cambuk ini." Mengeluarkan cambuk. Lalu melanjutkan, "Namun buayanya tidak bisa ku keluarkan. Ruangannya terlalu sempit."
"Luar biasa!" ungkap Xiang Liu. "Harimau itu adalah binatang buas yang diperlukan. Ambil darahnya dan gunakan untuk berkultivasi. Jika tebakanku benar, buaya ini pasti jenis buaya yang khusus. Buaya Gunung. Ini adalah spesies buaya yang langka."
Bagaimana mungkin ada hal yang kebetulan? Chu Zhan merasa dirinya sangat beruntung. Dengan adanya darah harimau dan buaya. Dapat digunakan untuk meningkatkan kultivasi.
***