Siti tak bisa mencegah sahabatnya berbuat tak senonoh bersama kekasihnya di sebuah pemandian air panas Gunung Keramat.
Kejadian memalukan itu mengundang kemurkaan para penunggu gunung. Masyarakat setempat sejak dulu percaya ada sejenis siluman ular pertapa di tempat itu, yang mana jika menggeliat bangun longsor tercipta, jika membuka mulutnya maka mata air deras membuat banjir bandang melanda desa-desa di bawahnya.
Malam itu Siti yang nekad menyusul temannya ke pemandian air panas mengalami kerasukan. Rohnya ditukar oleh Siluman ular pertapa itu, Roh Siti ada di alam jin, dan tubuh Siti dalam kendali Saraswati Sang Siluman berkelana di alam manusia, berpura-pura menjadi mahasiswi pada umumnya.
Di alam manusia, Saras dikejar-kejar oleh Mekel dan Jordan, wakil presiden BEM dan Presiden BEM itu sendiri. Sedangkan di alam jin, Siti malah membuat seorang Pangeran harimau bernama Bhre Rakha jatuh hati.
Bhre Rakha mau membantu Siti mendapatkan kembali tubuhnya, asal mau menikah dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Lions, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Ajian Pemikat
Babe bingung mau jawab apa, "yee… ye kalau… semisal elu ketemu ama begal atau maling kosan bisa ini lu getok palanye pake ni laptop, keras ini. Tapi elu klo bunuh orang lu bisa dipenjara, pe'a ! Ini ni… buat ngerjain tugas-tugas kuliah, bisa juge buat nonton pilem, ye… lu paham ?" katanya menjelaskan.
"Oooh begitu, iya iya paham," jawab Saras angguk-angguk.
"Coba deh lu pencet ntu tombolnye !" ucap Nyak menyuruh.
Saras pun menuruti perintah kedua orang tua Siti, 'tut' ia hidupkan laptop baru itux dan nyala terang, "whaaaa ajaiiib," ucapnya takjub.
"Naaah kan, lu liat, mahal ni barang, lu jage baek-baek ye, jangan sampe ilang atau rusak," kata Babe senyum-senyum.
Akhirnya sepanjang sore ini Saras belajar menggunakan laptop, ia sudah banyak belajar menggunakan hp, paling cuman bisa telpon atau membalas pesan, kini ia bisa belajar menggunakan microsoft dan mengetik-ketik huruf abjad di sana.
Setelah puas belajar, Nyak mulai membuka bungkusan lain, "eh elu pasti laper, Nyak bikinin semur daging dan jengkol, kesukaan elu," katanya.
"Saya ambilin piring, Nyak," kata Yuli bergegas, ia juga doyan makan masakan Betawi.
Sedangkan Saras masih utek-utek laptop yang ia pangku sedari tadi. Secara tidak sengaja ia membuka webcam, 'cling,' dan yang tampak di layar bukanlah wajah seorang Siti yang manis, tetapi wajah aslinya, wajah siluman ular dengan beberapa sisik putih di bagian leher dan dada.
"Hah !!" Saras kaget dan menutup langsung laptop baru itu, 'jebret.'
Babe dan Nyak yang sibuk menyiapkan makan malam sederhana di kosan ini menoleh anak mereka yang tampak gelisah, "ade ape ?" tanya Nyak.
"Gak papa, Ibunda, batrenya mau habis," jawab Saras dengan senyuman.
"Oh, yaudeh dices sono ! Kayak yang Babe ajarin tadi," ucap Babe Darmaji sembari menciduk nasi.
Akhirnya keempat orang ini mulai makan bersama-sama. Yuli sangat doyan jengkol, tapi Saras tak doyan, ia lebih banyak makan daging dan menyisihkan jengkol di pinggiran piringnya. Nyak memperhatikan semua itu, tetapi diam saja dan terus makan. Selesai makan barulah kedua orang tua ini berpamitan.
"Elu kuliah yang rajin ye, gak usah neko-neko, cepet lulus, cepetan kerja, ntar klo udeh kerja Babe kenalin sama anak juragan kosan di Jakarta, hahaha," ucap Babe sembari memegangi kedua lengan putrinya.
"Walah Be, anak juragan kosan mah lewat, Siti tuh pantesnya sama anak ketua DPR, Be," ucap Yuli bercanda.
Saras mesam-mesem saja. Nyak bergantian memeluk putrinya, "Nyak sama Babe pulang dulu ye, Nyak udah pesen taksi ke hotel, besok pagi-pagi langsung ke stasiun," katanya.
"Iya, Ibunda, semoga Ayahanda dan Ibunda selamat di perjalanan," jawab Saras.
'Tintin' suara klakson taksi online datang tak lama kemudian, Yuli dan Saras mengantar Nyak dan Babe keluar kost. Saras melambaikan tangannya mengantar kepergian dua orang baik itu.
Saras menghirup udara malam yang dingin menenangkan kemudian menghembuskannya, "alangkah enaknya menjadi seorang Siti, ia punya sahabat yang perhatian, punya orang tua yang masih lengkap dan sangat menyayangi, semua yang dimiliki Siti tak pernah kumiliki dalam hidupku ratusan tahun di alam jin, aku akan menjadi Siti selama-lamanya, tak akan kutinggalkan tubuh ini," batinnya.
Setelah Nyak dan Babe sampai di kamar hotel, Nyak mulai menyampaikan perasaan yang ia simpan sejak tadi, "Be, Siti kok aneh ya ? Babe liat nggak tadi dia kagak mau makan jengkol, mana pernah Siti anak kite kagak mau jengkol."
"Perasaan lu aje kayaknye," jawab Babe sembari membuka bajunya, bersiap mandi air hangat di kamar mandi hotel berbintang 4 ini.
"Tapi Be, dia tuh beda… Babe denger kan gimana die klo ngomong, die gak pake logat Betawi lagi, rasanye… kayak… dia tuh bukan Siti yang selama ini aye kenal, dia bukan Siti yang barbar, yang ngeyelan dan doyan girang jingkrak-jingkrak kalau dikasih hadiah, dia jadi kalem, dia kayak bukan anak kite," ucap Nyak setengah berbisik.
"Ssshhh udeh ! Siti itu udeh setahun di kota orang, wajar lah kalau dia banyak berubah, nanti kalau die udah balik ke Jakarte ya balik kayak dulu lagi," jawab Babe.
Nyak diam sekarang, hatinya tetap merasakan keanehan pada putrinya. Nyak sangat peka akan hal ini, tetapi ia menurut saja apa kata kepala keluarga. Nyak pun duduk-duduk dan menunggu suaminya mandi, setelah itu ia pun mandi dan tidur di samping suaminya seorang penjual soto Betawi yang cukup laris.
***
Saras mencharge laptop barunya saat ia mandi bersama Yuli. Mandinya bareng cuman bedak bilik saja. Di kamar mandi keduanya masih membicarakan soal laki-laki.
"Sit, klo kamu bisa nikah sama Jordan, Babemu pasti seneng banget. Jordan kan anak horang kaya, orang tuanya punya jabatan, karirnya juga gak jauh-jauh dari pemerintahan, enak hidupmu," ucap Yuli sambil usap-usap rambutnya dengan shampoo.
Saras yang sedang menyabuni tubuh Siti pun angguk-angguk mengerti, hanya saja ada yang mengganjal dalam hati, "tapi… secara perilaku gimana ? Dia baik nggak ? Dia tidak suka main judi kan ? Sabung ayam ? Menggodai janda ?" tanyanya.
"Yaaa gak tau, emang ayamnya siapa yang mau disabung ? Sabung ikan cupang kali, makanya pacaran dulu biar tau gimana karakternya," jawab Yuli mulai bilas-bilas.
"Kalauuu… yang nabrak tiang waktu itu… menurut kamu gimana ?" tanya Siti teringat dengan Mekel.
"Ooh Mekel ? Dia wakil presiden, dia temenan sama Jordan. Kalau Mekel itu udah terkenal di kalangan semua orang, dia tuh DJ, kerjaannya di diskotik," jawab Yuli mulai ambil handuk.
Siti yang masih main sabun bertanya-tanya, "apa itu diskotik ? DJ ?"
"Yaelah Sitiiiii… sejak kapan sih kamu jadi kamseupay gitu ? Iya, tempat buat dugem, tempat hiburan malam, kata orang-orang nih Mekel tuh udah lama gak dibiayain ortunya kuliah, dia sering ada masalah keluarga gitu, trus dia mulai cari duit sendiri, tau lah gimana dunia malam, Sit, penuh dengan kemaksiyatan, minuman keras, narkoboy, dan prostitusi," jawab Yuli sembari keluar dari kamar mandi.
"Benar-benar hancur hidup lelaki semacam itu, siapapun yang jadi kekasihnya pasti akan sengsara," kata Saras ikut keluar dari kamar mandi dengan handuk terlilit di badan.
"Iya emang, makanya Mekel gak pernah punya pacar," jawab Yuli sembari membawa gayung sabunnya ke kamar.
***
Sementara itu Mekel yang sedang bekerja di salah satu diskotik di kota xxx menghentikan musik yang sedang ia mainkan dan mulai mengucek-kucek mata kirinya.
"Kenapa lu, Mek ?" tanya Jordan mendekat sembari membawa segelas vodka di tangannya.
"Anu… mata gue gatel banget dari tadi, kayak ada yang ngomongin jelek tentang gue," jawab Mekel cemberut.
"Kayaknya lu butuh istirahat deh, Pren, sini minum dulu, trus gue pesenin ojol, gimana ?" ucap Jordan menawarkan.
Mekel tak keberatan, ia raih gelas di tangan sahabatnya dan meneguknya dengan cepat, setelah itu ia bertanya, "emang lu gak bisa nganterin gue ?"
Jordan melirik seorang gadis cantik yang memakai crop top dan legging hitam di pojokan sana, namanya Bella, dia salah satu anak jurusan bahasa yang lumayan populer di kampus, "gue mau ngedate sama Bella malam ini," jawabnya.
Mekel ikut melirik Bella yang setengah mabuk di sana, "lu yakin, Jor ? Tuh anak udah punya cowok Chinese, anak kampus negeri, bisa mati lu digorok pake samurai," ucapnya terkejut.
"Mau gimana lagi, dia yang ngajakin kok," jawab Jordan menyeringai.
"Mau lu ajak ke hotel mana tuh anak ?" tanya Mekel.
"Ke villa punya bokap gue di Gang Semangka," jawabnya.
"Ntar malem-malem gue ke sana, gue pastiin lu selamet, gue… gue mau beli obat pusing bentar di apotik," kata Mekel.
"Oke, thanks Pren, get well soon ya," jawab Jordan.
Mekel dan Jordan tos sebentar sebelum berpisah. Mekel memesan ojek begitu keluar dari salah satu gedung bertingkat, mobilnya butuh sekitar 1 bulan diperbaiki di bengkel. Akan tetapi kelihatannya malam ini ia enggan langsung pulang ke kostnya. Seorang yang sedang jatuh hati tak akan bisa tidur nyenyak setiap malamnya, mereka merana, pikirannya terus berimajinasi bisa bersama orang yang dicinta.
***
Malam ini sekitar pukul 11 malam, saat Yuli sudah mulai mendengkur di kasur bawah sana, diam-diam Saras turuni tangga ranjangnya, ia meloncat pelaaan sekali seperti loncatan kucing, kemudian merayap keluar kamar dan melayang menaiki tangga ke jemuran paling atas sana. Jemuran di hampir setiap kosan di kota xxx ada di atap.
Saras mulai duduk bersila di bawah tali-tali jemuran anak kost, ia hirup udara malam bercampur aroma wangi molto, "aaaahhh aku sudah lama sekali tidak mencoba mantra ini, semoga saja bisa berhasil menaklukkan hati Jordan," ucapnya.
Saras memejamkan matanya, ia lupa-lupa ingat, sudah seratus tahun ia tak memikat lawan jenis dan hanya rebahan di sangkar, kemudian ia merapalkan mantra pemikat laki-laki yang pernah ia pelajari.
#DESCLAIMER ! MANTRA ini tidak untuk ditiru, dipraktekkan apalagi diamalkan.
"Insun matek ajiku longjonggo, manglung-manglung anoleh kekasihku, tak tepungake pucuking waluku puhun, tak tepungake pucuk ing rambutku, pucuk ing alisku, pucuk ing idepku, tak tepungake manik ing mripatku, telenging rosoku, luluh ing roso rohe rohku, nyawane nyawaku, sukmane sukmaku, badane badanku, karepe karepku, rosone rosoku, teko welas teko asih si jabang bayi Jordan Sanjaya andulu badan slirahku saking kersane Gusti."
Saras terus mengucap mantra itu hingga 21x, angin malam berhembus kencang di atap malam ini, 'wush wesh wush whuus,' jemuran beterbangan membentuk semacam pusaran tornado kecil di sekeliling sang siluman ular putih.
'Plok !!' mendadak sebuah BH warna hitam nemplok di wajah Saras.
"Hadeeeh," Saras lemparkan kacamata kuda itu dan kembali menyelesaikan ritual malamnya.
Setelah semua berlalu, angin menghilang, jemuran bertebaran di atap yang bersih. Saras menghela nafas lega sebelum berdiri hendak kembali ke kamar, kini mantra telah melekat di tubuhnya, besok pagi saat Jordan bertemu dengannya, dijamin akan langsung terpikat klepek-klepek bak ikan laut kena pancing.
Namun saat jin ini hendak terbang menuruni tangga terdengar suara genjrengan gitar dari arah jalanan di depan sana, 'jreng jreng jreng jreng.' Suara merdu seorang lelaki pun mengiringi.
"Izinkan aku membuktikan inilah kesungguhan rasa, izinkan aku menyayangiiiiiimuuuuuu…. Sayangkuuuu wouwooooo.. uhuk uhuk… dengarkanlaaaaah isi hatikuuuu… cintakuuuu wouwoooo."
Saras tak jadi turun, ia berjalan ke pinggiran atap kosan ini kemudian menunduk melihat ke bawah, di sana ada gerobak nasi goreng, ada abang-abang penjual juga sedang menyajikan sepiring nasi goreng pesanan, tetapi pria yang duduk di atas bangku plastik letoy itu… lelaki itu yang membawa gitar dan menyanyikan senandung paling romantis yang pernah Saras dengar.
"Itu… cowok yang nabrak kemarin kan," gumam Saras sembari terus memperhatikan ke bawah.
Saras mulai duduk, ia julurkan kaki-kakinya di pinggiran, ia ayun-ayunkan tanpa rasa takut, bibirnya tersungging memekar bak bunga sedap malam, dalam hati tentu ia bertanya-tanya, apakah lagu itu memang dinyanyikan untuk menarik simpati salah satu perempuan penghuni kost mahasiswi ini… atau hanya sekedar ngamen.
si bunga kampus kan suka sama Jordan, kenapa nggak diungkap kebenarannya ya... aneh...
dgn berkbeka jualan mas dari raka kan lumayan tuh smpe anak siti mgkin 3th apa 5 th gtu
aku ikut bersedih atas Mekel...
biar pun nggak bisa ngelawan ortu tapi tetep Mekel yang terbaik...
Siti Nggak jujur, suatu saat pasti ketahuan juga kalo itu bukan anak Jordan.
emang ortu Jordan ngijinin Jordan log in ya... sanksi gw...
btw kak apa nanti anaknya berwujud atau gaib ya?
wisss angel2 angel tenan
wahh kasihan siti klo amoe di bunuh yaaa
Siti juga bukannya cari solusi tapi malah mau nambah dosa... ya Tuhan... nggak mikirin nyak babe kayaknya...
cocoklah sama Jordan... sama-sama nggak jelas...
kasihan aja kang mas Mekel...😂😂😂