NovelToon NovelToon
(Bukan) Sang Pengganti

(Bukan) Sang Pengganti

Status: tamat
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:14.3M
Nilai: 5
Nama Author: SkySal

Bagaimana rasanya jika tiba tiba-tiba kamu harus menikah dengan pria yang 10 tahun lebih tua darimu?
Seharusnya tidak masalah, bukan?
Tapi bagaimana jika pria itu adalah kakak sepupumu sendiri yang tumbuh bersama denganmu?
Seharusnya itu juga tidak masalah.
Tapi, bagaimana jika dia adalah tunangan kakakmu yg telah menjalin kasih dengan kakakmu selama 8 tahun?
Masih mau?
Elnaz Mikayla tidak punya pilihan selain harus menerima pernikahan dengan sepupunya sekilagus tunangan kakaknya sendiri.
Bagaiamana bisa?
Apa yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 13 - Bersama

"El..."

Arfan menepuk pelan pipi Elnaz yg saat ini tengah tertidur di sofa, sementara Elnaz hanya menggeliat malas.

Semalaman ia sulit tidur karena ada Arfan di sisi nya, sehingga setelah sholat subuh ia kembali tidur di sofa.

"El, Dek... Ayo bangun, mandi. Hari ini ikut kakak ya" ucap Arfan masih menepuk pipi Elnaz.

Elnaz pun perlahan membuka matanya setelah mendengar apa yg di katakan Arfan.

"Kemana?" tanya Elnaz sembari mengucek mata nya.

"Ke Rumah sakit, habis itu kita jalan jalan, pergi makan, atau kemana aja lah. Yg penting kita bersama"

Kening Elnaz langsung berkerut dalam mendengar penuturan Arfan, bahkan kedua alis nya sampai menyatu.

"Maksud nya?" tanya Elnaz yg membuat Arfan terkekeh. Apa lagi ekspresi Elnaz begitu lucu.

"Apa dia tertawa? Setelah gagal menikah dengan kekasih nya yg selama 8 tahun bersama?" batin Elnaz semakin berteriak keheranan dengan kakak sepupu nya itu. Bahkan kini ekspresi mulai meringis, seperti melihat fenomena alam yg tak biasa.

"Sudah, cepetan mandi. Atau mau kakak mandikan?" tanya Arfan yg lagi lagi membuat Elnaz terkejut dan ia melotot sempurna "Kenapa terkejut begitu? Kamu lupa? Dulu kakak sering memandikan mu, El. Bahkan kadang kita mandi bersama"

"Astagfirullah..." gumam Elnaz sembari mengusap dada nya yg berdebar mendengar ucapan Arfan itu.

Tanpa berbicara dengan Arfan, ia pun segera mandi dan berganti pakaian di kamar mandi.. Setelah itu, ia kembali ke kamar dan mendapati Arfan yg sangat rapi seperti biasanya.

"Sudah siap? Ayo..." Arfan menarik tangan Elnaz namun Elnaz dengan cepat menarik tangan nya kembali sehingga terlepas dari tangan Arfan "Kenapa?" tanya Arfan namun Elnaz hanya bisa memalingkan wajahnya. Arfan berusaha tetap tersenyum dan memahami perasaan Elnaz, bagaimana pun di sini Elnaz lah yg paling tersakiti apa lagi ia pasti merasa sangat bersalah pada kakak nya.

Arfan dan Elnaz berjalan beriringan memasuki mobil, kemudian Arfan menjalankan mobil nya dan menyetir dengan tenang.

Keduanya sama sama terdiam, hanya saja Arfan terlihat lebih santai sementara Elnaz masih selalu murung.

Sesampainya di rumah sakit, mereka berpapasan dengan Liam yg membuat Liam histeris saat melihat Elnaz.

"Hi, Princess White swan..." sapa Liam pada Elnaz membuat Elnaz tersenyum samar "Akhir nya, aku melihat mu setelah sekian lama. Apakah kutukan nenek sihir masih ada sehingga kamu bersembunyi saat rupa mu menjadi angsa putih yg cantik? Dan karena sekarang kau sudah berubah menjadi manusia, akhir nya kita bertemu" ucap Liam panjang lebar dengan tatapan jahil nya pada Elnaz yg membuat Arfan geleng geleng kepala. Sementara Elnaz mulai tertawa kecil.

Itu adalah kebiasaan Liam, memanggil Elnaz Princess white swan. Alasannya karena Elnaz suka sekali dengan gambar bebek namun tak mungkin ia memanggil Elnaz Princess duck, atau putri bebek.

Princess White Swan lebih keren, kata nya.

"Bagaiamana kabar mu?" tanya Liam masih dengan tatapan jahil nya.

"El baik, Kak" jawab Elnaz sembari menyunggingkan senyum.

"Oh ya, karena Arfan pasti sibuk sekarang. Bagaimana kalau kita mengobrol berdua, kau mau?" Elnaz melirik Arfan dan Arfan menyunggingkan senyum sembari mengangguk.

"Tidak apa apa, bicaralah dengan Liam. Nanti aku akan menemui mu" ujar Arfan yg membuat Liam tersenyum senang.

"Karena sekarang kamu istri sahabat ku, kita tidak boleh di ruangan berdua saja. Nanti timbul gosip tak bermutu, kita bicara di sana saja" Liam menunjuk ke taman yg ada di samping rumah sakit, Elnaz mengangguk saja.

Liam membawa Elnaz ke taman, duduk di kursi dan menikmati udara yg terasa segar.

"Bagaiamana perasaan mu, Princess?" tanya Liam sembari tersenyum manis, sangat manis. Dan Elnaz menggeleng pelan sebagai jawaban dari pertanyaan itu.

"Kamu pasti sangat marah ya?" tanya Liam lagi, Elnaz terdiam sesaat namun kemudian mengangguk pelan.

"Pada siapa?" tanya Liam dan seketika Elnaz mendongak dan menatap Liam.

"Pada semua nya" jawab Elnaz lirih. Liam menghela nafas, kini ia duduk sedikit miring sehingga berhadapan dengan Elnaz.

"Saat sesuatu terjadi pada mu, sesuatu yg tak pernah kamu bayangkan dan itu secara tiba tiba, maka itu memang akan membuat mu bingung, marah, sedih, hancur. Tapi semua ada alasan nya dan semua ada masanya. Kamu hanya perlu percaya, akan ada hikmah di balik setiap kejadian. Dan kamu juga harus percaya, bahwa semua penderitaan ini akan segera berakhir" tutur Liam dan Elnaz mengangguk mengerti.

Ia tahu bahwa setiap kejadian ada alasan nya, sang penulis takdir telah merencanakan semua nya dengan baik walaupun Elnaz tidak mengerti, kenapa? Namun masalah terbesar nya adalah ia yg menolak menerima status nya sekarang, menolak menerima apa yg terjadi pada nya.

"Kau ingin mengatakan sesuatu, Princess? Bicaralah, aku adalah pendengar yg baik" ujar Liam dan Elnaz tersenyum tipis.

"Tentu saja, Kak Liam kan psikiater" ujar Elnaz yg membuat Liam terkekeh.

"Ya, karena itulah aku bisa menjadi sahabat mu, aku bisa mendengarkan semua masalah mu dan menawarkan solusi"

"Kak Liam sudah tahu masalah El, solusi terbaik apa apa yg akan Kak Liam tawarkan pada El?" tanya Elnaz serius.

Liam terdiam sesaat, memandangi Elnaz dengan begitu serius dan kemudian ia menyunggingkan senyum lebar.

"Terima lah takdir mu menjadi istri Arfan, setelah itu semua nya akan berjalan apa ada nya seperti sungai yg mengalir. Lupakan masa lalu Arfan, karena kita hidup melangkah ke depan, hukan ke belakang"

"Tapi yg di belakang mempengaruhi masa depan, Kak"

"Itu jika kamu terus menoleh dan memikirkan yg di belakang. Yg di belakang sudah selesai, sudah terlewati. Saat nya fokus ke masa depan"

"Tapi El dan Kak Arfan itu saudara..."

"Saudara sepupu" Liam menjawab cepat.

"Kak Arfan mencintai Kak Elsa..."

"Dulu, sebelum Elsa menghancurkan hati nya" Elnaz menatap Liam dengan mata yg berkaca kaca.

"Dan aku adalah pengganti nya, bukan? Pengganti dari orang yg telah menghancurkan hati nya" lirih nya sedih.

"Tidak, Princess. Kamu bukan pengganti, kamu ada di tempat yg tepat hanya saja di masa dan kondisi yg tidak tepat"

"Maksud nya?"

"Kamu akan tahu itu nanti, sekarang tata hati mu, buka hati mu untuk menerima Arfan sebagai suami"

.........

Setelah menyelesaikan tugas nya, Arfan mengajak Elnaz pergi keluar untuk makan berdua.

Elnaz memikirkan perkataan Liam, namun ia belum sepenuhnya mengerti dan masih tidak tahu bagaimana caranya menata hati dan fikiran nya agar bisa menerima Arfan sebagai suami.

"Princess..." Elnaz yg sejak tadi melamun langsung mendongak saat mendengar panggilan sayang Arfan itu, panggilan yg begitu lembut, memanjakan dan penuh kasih. Itulah yg dulu Elnaz rasakan setiap kali Arfan memanggil nya Princess.

"Kenapa melamun? Makanan nya tidak enak? Mau makan di tempat yg lain?" tanya Arfan namun Elnaz menggeleng dan kembali melanjutkan makan nya.

"Habis makan kita pergi nonton ya" ajak Arfan dan Elnaz hanya mengangguk.

Ia masih sama, terus menutup mulut nya rapat rapat pada Arfan. Terus memasang wajah murung nya, membuat Arfan juga merasa sedih.

Namun Arfan takkan menyerah, dia akan selalu bersusah agar selalu bersama sama dengan Elnaz. Dengan begitu, mungkin kedua nya bisa saling menerima status yg baru, yg tak pernah terbersit dalam benak kedua nya selama ini.

Arfan sendiri masih merasa sangat kesulitan dengan status dan situasi ini, namun ia lebih dewasa dari Elnaz dan Arfan harus bisa menanggapi semua nya dengan cara yg dewasa dan terus bersikap dewasa. Apa lagi Elnaz masih lah remaja yg begitu polos, namun takdir sungguh memberikan permainan yg tak bisa di cerna oleh logika.

1
Puspa Rumaisha
Elsa, maksdunya
Puspa Rumaisha
lebayy kali pak dokter /Grin/
Puspa Rumaisha
itu mulu fan yg dibahas, kesanya kamu gagal move on, ungkapan cintamu ke hanya dusta belaka
Puspa Rumaisha
bela teroooosssss, najisss bettt sama enak modelan isna ini
Puspa Rumaisha
tak hanya
Puspa Rumaisha
ini Elnaz pake baju apa? maksudnya kan waktu dia pergi dari rumah dia ga pake hijab cuma pake kaos dan celana rumahan
Puspa Rumaisha
atas nama profesional dampe mau2nya berfose2 menjijaykan /Puke/
Puspa Rumaisha
maksudnya belum siap
Puspa Rumaisha
lah bukanya udah ya waktu itu pas Elnaz abis mandi selese dri haid.
Puspa Rumaisha
harusnya dijelaskan detil kegiatanya tor, biar lebih ngena dan berasa nyampe gitu ceritanya, masa iya habis masak nguprek di dapur langsung cap gasss berangkat, mandi dulu gitu, besolek, detil pakaiannya gmna.
Puspa Rumaisha
padahal baca novel ini sdh kesekian tapi tiap baca ulang ttep aja nangiss nyesekkk
Vien Habib
Luar biasa
ayu cantik
bagus
santy susanty
jalan ceritanya seru, duka banget....
Entin
Luar biasa
Paulina Tina
bagus
Gktau
Luar biasa
zeus
Klo kau bukan lelaki tolol ajak pindah istrimu.. Tp mo bgmn lg kenyataanya Mc Cowoxnya tolol Dan egois ya gitu..
⋆.˚mytha🦋
wkwkwkwk... hahaha rasakan arfan di balikin kan sama El 😆😆😆
⋆.˚mytha🦋
serba salah si jadi El.. satu sisi mau nyelametin biar sodara perempuannya gak salah langkah, tapi satu sisi kamu juga salah El karena gak izin suami... tapi klu izin juga pasti gak akan di izinin... makanya nekat mastiin sendiri...huuuft

klu sodara sedarah pasti gitu, biar katanya kita benci, tapi tetep aja masih perduli n sayang di lubuk hati yg paling dalam sekalipun 🥹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!