NovelToon NovelToon
Sepanas Cinta Juragan Cabe

Sepanas Cinta Juragan Cabe

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:262.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Defri yantiHermawan17

"Ihh... Panas Mas!"

"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."

Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.

"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."

Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.

"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"

"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"

"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CABE Bab 9

𝘽𝙍𝘼𝙆!

Adelia menutup pintu mobilnya cukup kencang, raut wajahnya terlihat lelah bahkan untuk mengangkat tas miliknya saja rasanya tidak kuat. Sepulangnya dari bengkel dan warung bakso Adelia bergegas kembali ke kantornya, showroom mobil yang menjadi tempatnya mencari uang.

Sore harinya dia pulang, waktu bekerja sudah selesai sesuai dengan kontrak. Adelia tidak pernah mengambil lembur apapun selama bekerja disana, cukup dari pagi hingga sore untuk malam harinya Adelia membutuhkan banyak istirahat.

Tidak ingin mem forsir tubuhnya agar tidak kelelahan, kalau sudah sakit siapa yang repot nanti tentu saja dirinya sendiri mana ada yang peduli selain uangnya.

"Baru pulang kamu?" Baru saja kedua kaki Adelia menginjak teras dia sudah disambut oleh ayah angkatnya, pria itu terlihat sibuk mengutak-atik ponselnya tapi ekor matanya melirik pada Adelia.

"Hm, lumayan rame hari ini jadi agak telat." Sahutnya seadanya.

Adelia tidak ingin memperpanjang obrolan, dia bergegas melangkah tapi lagi-lagi langkahnya terhenti saat mendengar suara Herman yang menurutnya begitu memerintah mutlak.

"Nanti malam Ayah ingin kamu ikut menemui seseorang, tenang saja kali ini Ayah dan Ibu mu juga ikut. Sekarang istirahat, setelah itu bersiap kita makan malam diluar saja." Ucap Herman dengan nada memerintah, dia tidak peduli dengan jawaban yang akan diberikan oleh Adelia.

Walaupun anak angkatnya itu menolak Herman akan tetap memaksanya untuk ikut, bagaimanapun malam ini Adelia harus bertemu dengan laki-laki itu.

Adelia tidak menyahut, dia hanya menghela napas berat seraya melangkahkan kedua kakinya masuk kedalam rumah. Adelia mengabaikan lirikan tajam yang dilayangkan oleh Herman, tidak perlu repot-repot untuk menyahuti ucapan laki-laki tua itu karena Adelia yakin Hermanto pasti akan memaksanya.

"Dasar tukang paksa!" Gerutunya.

Tubuhnya yang lelah ditambah lagi pikirannya juga terasa berat karena ulah Hermanto membuat Adelia merasa rasa lelahnya bertambah berkali-kali lipat.

Sementara ditempat lain...

Azkha terlihat menghirup rokoknya dengan dalam, matanya terus saja menatap kearah pada pekerja yang tengah menimbang berkarung-karung cabai hasil panennya hari ini.

Selepas mengantarkan Adelia kembali ke bengkel Shaka untuk mengambil mobilnya tadi dia bergegas ke perkebunan, sore hari hingga malam nanti mungkin dirinya akan terus disini untuk meninjau pengangkutan hasil panen.

Laki-laki berkaos tanpa lengan itu menopang dagunya, terlihat termenung menatap lurus kearah mobil truk yang mulai terisi oleh puluhan karung cabai miliknya.

"Den, malam ini saya pulang dulu ke rumah ya, enggak bisa nginep disini soalnya anak saya lagi sakit. Si Eman juga, katanya emaknya lagi di rawat di rumah sakit jadi enggak bisa nunggu pondok." Cetus salah satu pekerja yang memang menjadi penunggu perkebunan sekaligus ikut memanen dan menanam cabai di tempat ini.

"Enggak apa-apa Kang, malam ini biar saya yang jaga. Lagian karungnya udah ke angkut semua kan, kalau urusan cabe yang masih di pohonnya mah biarin aja." Azkha menyahuti seraya turun dari atas motornya, dia berjalan menuju para pengangkut yang terlihat mulai kelelahan. Tanpa banyak bicara Azkha ikut memanggul satu-persatu karung berisikan cabai merah merona dan pedas tersebut, setelah sebelumnya pundaknya yang sedikit terbuka dilapisi oleh plastik transparan.

Azkha bukan tipe orang yang menganggap dirinya boss saat bekerja, walaupun di perkebunan ini dia adalah tuannya tapi Azkha tidak pernah segan untuk turun tangan membantu para pekerjanya sekalipun itu mencangkul lahan.

Lihat saja tubuhnya, yang dulunya saat muda belia bersih putih menggemaskan kini malah begitu kekar dan besar dengan otot-otot tangan dan di bagian lainnya yang terbentuk sempurna, belum lagi kulitnya lebih eksotis karena keseringan terpanggang matahari.

Azkha melakukan semua itu demi masa depan, demi Bundanya, demi keponakannya demi adik-adiknya dan sekarang demi Nyai.

Uhuiii!

***

Adelia benar-benar jengah dengan obrolan yang dilakukan oleh Hermanto dan seorang laki-laki yang mungkin usianya tiga puluh tahunan lebih kalau dilihat dari wajahnya, mereka berdua terus saja membicarakan bisnis yang Adelia tidak pernah pahami dan mau tahu.

Berulang kali Adelia menyeruput minumannya saat merasakan tenggorokannya mulai kering, dia juga terlihat tidak nyaman saat melihat ekor mata laki-laki didepannya ini terus saja melirik padanya.

Terlihat tertarik tapi lirikan matanya itu begitu intens seakan tengah memindai dirinya dari atas hingga bawah. Adelia sendiri sedang memakai gaun tanpa lengan dengan corak lembut berwarna biru gelap, dia risih ingin segera berganti pakaian.

Kalau bukan karena perintah Herlina ibu angkatnya Adelia tidak akan mau menggunakan gaun ini dimalam hari, sudah tidak memiliki lengan hanya selutut lalu malam hari lagi memakainya, mereka pikir dia tidak kedinginan apa ya!

Makan malam sudah selesai sedari tadi tapi Hermanto masih saja terus membual tidak karuan bersama Laki-laki ini, kapan pulangnya?

"Bu, kapan kita pulangnya? Besok aku harus kerja!" Bisik Adelia dengan penekanan.

Dia melirik pada Herlina yang terlihat santai, perempuan itu hanya membalas lirikan anak angkatnya dengan acuh tak acuh.

"Kamu pulang sama Pak Willy saja ya Del, biar mobil kamu Ayah yang bawa." Cetus Hermanto tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengannya, bahkan pria itu terlihat cuek saat dirinya hendak membuka mulut.

"Tentu saja, saya akan membawa putri Pak Herman pulang dengan selamat." Sahut laki-laki bernama Willy tersebut, dia tersenyum pada Adelia yang terlihat tidak bisa melakukan apapun selain pasrah.

𝙃𝙚𝙧𝙢𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙖𝙡𝙖𝙣!

1
Yunita Akmalia
Biar selesai urusan dengan keluarga hermanto
Okto Mulya D.
yahhh udah kabur kayaknya Azkha, karena Ibu dan Rumi telah mendampratnya tuh Mak lampir dan anaknya.
Jenong Nong
alhamdulillah neng adel udah sadar saatnya bang azkha beraksi..... 😁🤣❤❤🙏🙏
yuning
syukurlah Adelia baik baik saja
jumirah slavina
mimpi apa takoDEL
jumirah slavina
serbuuuuuuu
dee
lengannya bang azkha ada obat tidurnya y, neng adel. lgsg klipuk klo dah meluk /Drool//Drool//Drool/
ati², Bu Herlina n Amel. bang azkha tuh terkenal paling bijaksana, paling pendiem, paling ngalah di antara sodara kembarnya. tapiiiii.... sekalinya orang pendiem, penyabar itu marah, beeeuuuhhhhh... ga bkal ada yg bisa ngredamin emosinya /Casual//Casual//Casual//Casual/
Fajarina
up lg boleh lah mak dep.. asli asik loh cerit2 mak dep , tp ya gitu jarang up kalo di sn mah
Ainal Fitri
Alhamdulillah kondisi Adelia dan bayi nya baik baik saja..
mereka kudu d beri pelajaran, Azkha jgn biarkan mereka looos bgtu saja.
dasar manusia serakah. pdhl selama in Adelia sudah tidak berhubungan lg dengan mereka tp masih juga menyalahkan Adelia atas ap yg menimpa mreka. pdhl mah itu karma atas kelakuan mereka sendiri yg selama in telah menyakiti anak yatim-piatu. anak yg sengaja mereka adopsi namun bukan d besarkan dan d rawat dengan baik malah dengan alasan untuk pancingan mereka telantarkan Adelia setelah memilki anak kandung.
sungguh kejam pak Hermanto dan Bu Herlina. seharus nya mereka ingat akn kebaikan Adelia setelah ia dewasa ia yg menjadi tulang punggung bagi mereka..

namun ap d kata mereka masih juga menyalahkan Adelia... kapan mereka akn sadar hah 😮‍💨
semoga mereka sadar sebelum semua nya terlambat.
MunaRizka
beri pelajaran yg setimpal yaa bang Azkha biar mereka jera
Sustika Ekawati
kurang puas bacanyaaaaaa😭😭😭
Yulia Yulia
udah lama nunggu beberapa hari buat up, sekalinya up cuma sedikit 😭
aryani
bagus azkha kasih mereka pelajaran biar kapok
Fajarina
ayo mak dep up lagi lah
Sriza Juniarti
maaf kk..orang spanyol golongan darah nya biasanya Rhesusnya negatif A-
Okto Mulya D.
iya benar harusnya dikasih empedu sama taiknya yaa..
MunaRizka
Alhamdulillah Adelia akhirnya sadar
Siska Sutartini
buset dah kalo. begini mending nyari kontrakan aja langsung lepas dari kluarga luknut
Siska Sutartini
oh ternyata sinjuragan cabe anaknya gracia sama. pak. penghulu toh. pantesan ganteng mempesona. nih si Amel play victim aja kerjanya sama sodara sendiri
Ainal Fitri
heeemmmm bunda Cia siap angkat pedang buat para penjahat seperti xan wlo pun cuma kena tiupan aj xan langsung ko... 😏
baru juga satu argumen ia keluarin tp Herlina dan Amelia auto mingkem dbuat nya..😎
maka nya jgn rakus dan serakah jd orang . kewajiban yg mn lg sich yg harus Adelia tunaikan, gak denger ap yg d bilang sama bunda Cia klo gak sanggup nafkahi yg jgn d pungut lah biarkan orang lain yg mnyantuni nya d panti sana.



Alhamdulillah Adelia sadar setelah d bujuk bang Azkha untuk tidak jauh jauh main nya..😚 kasih minum bang istri mu kehausan Krn cape main nya 😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!