Moren memiliki wajah yang cantik dan postur tubuh yang tinggi sempurna.
Moren bersahabat dengan Elsa dan juga Moza dan itu sebelum Moren mengetahui kebusukan Elsa, dan Elsa yang telah berhianat dengan Moren dengan iya menjalin hubungan dengan Papaku.
SAHABATKU ISTRIMUDA PAPAKU.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dheandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode.12
Hendrik melangkah dengan malas malas-malasan. Lalu Hendrik menarik kursi duduk berhadapan dengan Elsa.
Elsa menyendok nasi dan lauk pauk ke tempa piring untuk Hendrik, dan juga dirinya.
"Terima kasih" ujar Hendrik singkat
Elsa, mengangguk kepalanya.
Makan malam pun berlangsung sunyi tanpa suara dari Elsa mau pun Hendrik, akhirnya Elsa membuka suara memecah keheningan di meja makan.
"Mas..maafkan saya atas sikap yang tidak baik terhadap Tante Susi." ucap Elsa penuh dengan hati-hati melihat raup Hendrik masih terlihat dingin.
"Maaf, itu mudah dan maaf kamu bukan sama saya tapi pada Susi." Ujar Hendrik ketus.
Elsa menarik nafas panjang atas jawaban ketus Hendrik.
Setelah habis makanan. Hendrik bergegas bangkit dari duduknya melangkah pergi meninggalkan Elsa yang masih menikmati makan malamnya.
Tunggu saja mas, apa yang bakal terjadi pada keluargamu!."gumam Elsa.
Elsa menguras isi kantong nya untuk membayar orang suruhannya.
Setelah selesai makan elsa kembali ke kamar menatap tubuh Hendrik yang sudah terbaring Di atas kasur berukuran king size elsa menyusul membaringkan tubuhnya lalu Hendrik terasa gerakan itu dia segera memiringkan tubuhnya, perlahan.
Elsa mulai resah melihat Perubahan sikap Hendrik kepadanya, ia berusaha memejamkan matanya penuh dengan Kesedihan.
Disini Morena dan sang mama sedang asik, menyaksikan siaran televisi di ruangan keluarga. Susi mendengak ke atas melihat jam diding pukul 20:00.
"Nak, sudah jam 20:00 tidur sudah malam."ujar Susi.
"Mama duluan saja Morena masih masih mau di Sini."ucap Morena yang masih mau menikmati siaran televisi.
"Ya sudah kamu tidur nya jangan malam-malam Besok harus kuliah." ujar Susi sambil bangkit dari sofa ruang keluarga.
Malam semakin larut Morena masih menyaksikan siaran televisi sambil memainkan Ponsel nya balas membalas pesan dari Sahabatnya Moza.
"ini malam terasa beda dingin dan juga merinding"batin morena.
Dengan sigap Morena mematikan televisinya menaruh remote di atas meja melangkah cepat menuju ke dalam kamarnya menaiki anak tangga,
Posisi kamar Morena berada di atas sejajar dengan kamar Susi.
Tok..tok...tok. mengetuk kamar Susi.
"Mah..mah..mah. Morena mengetuk kamar Susi.
Cklek. Susi membuka pintu kamar nya.
"Ada apa Morena ini sudah malam kamu belum Tidur?."tanya Susi yang masih mematung di depan pintu.
"Mah...Morena tidur disini ya boleh ya Mah?.
"Ada apa di kamar mu?,tidak biasanya minta tidur sama mama?.
"Morena takut mah." kata Morena sambil mendekap kan tangan nya.
"Ya sudah masuk.., tidur sudah malam"susi menyelimuti tubuh Morena.
Di sekitar kediaman Susi. Joko si penjaga keamanan di rumah susi malam itu semua tertidur termasuk Joko tertidur di dalam pos penjagaan. 3 orang pria asing masuk merusak CCTV kemudian mereka masuk ke dalam rumah Susi ia berhasil menerobos ke dalam rumahnya.
Semua kamar ia buka oleh ke dua pria suruhan Elsa, ia menunjuk kamar Morena, terlihat kosong lalu membuka kamar Susi, nampak Morena dan Susi tidur berjejer.
"Cepat lakukan! ia bicara berbisik, dengan teman kelompoknya, ia berhasil menggotong Morena yang sedang tidur.
Saat Morena terbangun dan ingin berteriak dengan sigap pria bertubuh kekar itu membekap mulut Morena dengan sapu tangan yang telah di oleskan obat bius, seketika
Morena tak sadarkan diri, 3 orang pria itu memasukan Morena ke dalam mobilnya, kemudian membawanya Morena pergi jauh dari pemukiman Warga, ia meletakan Morena yang tak jauh dari hutan. Kemudian pria suruhan Elsa, meninggalkan Morena dalam keadaan pingsan mereka meletakkan Morena di bawah pohon dan menutupinya dengan daun-daun kering berserakan.
"Cepat! pergi dari sini sebentar lagi menjelang pagi" kata 3 orang pria suruhan Elsa.
Dalam perjalanan ia menghubungi Elsa.
Saat ponsel Elsa berdering Elsa sudah menebaknya kalau itu orang suruh hannya.
"Halo bos, tugas saya sudah beres, kita sudah menyingkirkan dia jauh dari kota bos".
"Bagus! apa dia masih sadar?"
"Tidak Bos"
"Kerja Yang bagus! cepat tinggalkan kota ini, sisanya saya akan transfer."
"Baik, bos jangan sampai meleset ya bos!"
Kemudian Elsa mengakhiri panggilan telpon Elsa membuang kartu ponselnya ke tempa sampah.
Aman..., rasain kamu Morena! kamu tidak akan bisa lagi mengganggu hubungan gue sama Papa kamu! kamu kan yang selalu unggul dari aku! dan lihat nasib mu sekarang." tertawa Elsa penuh dengan kemenangan
Matahari mulai terbit menyoroti kamar Susi dari ruang sela tirai kamar nya. Susi mengucek matanya melihat Morena tak ada lagi di sampingnya. Susi pikir Morena pindah ke kamarnya kamarnya, kemudian Susi pergi ke dalam kamar mandi membersihkan tubuh nya dengan santai tanpa ada curiga sedikitpun setelah mandi Susi berpakaian lalu keluar kamar menyiapkan sarapan untuk putri semata wayangnya.
Susi menuruni tangga satu persatu nampak mbok, yang sedang mengelap meja makan.
"Mbok.., pagi ini buat sarapan apa?."tanya susi.
"Biasa Nyonya nasi goreng" ucap mbok.
"Morena belum turun mbok?.
"Sepertinya belum.., masih belum keluar kamar."
Susi melanjutkan kegiatannya membantu mbok.
"Sudah biarkan saja Nyonya biar mbok saja yang mengerjakan."
"Nggak papa mbok."
Susi menaruh gelas di atas meja gelas pun tersenggol oleh tangan Susi, beling kaca berserakan di lantai Susi mencoba mungutin beling itu hingga melukai tangannya.
Prang....!
Aw...! melukai jari tangannya
"Masyallah!" Sontak Susi melihat jari penuh dengan darah.
"Ya allah Nyonya..!, mbok sudah bilang biar mbok saja, sini mbok obati lukanya."
Pun melangkah pergi mengambil kotak P3K di lemari tempat obat-obatan.
Firasat dari Susi kalau putri kesayangannya sedang berada dalam kondisi yang sangat menghawatirkan.
Darah yang keluar dari tangannya Susi, terus mengalir. Mbok membungkus jarinya Susi dengan perban.
"Mbok.. Morena kemana ya, sudah jam delapan tapi belum juga turun, biasanya jam segini dia Sudah teriak lapar, apa mungkin dia Masih tidur tadi malam dia tidur sampai larut malam" kata Susi.
"Nanti mbok lihat dulu ya Nyonya" Ujar Mbok
"Ia mbok buka saja pintunya kamar nya Morena tidak pernah di kunci kalau masih tidur biarkan saja mbok."kata susi.
"Baik Nya."lalu mbok pergi ke kamar nya, menengok Morena.
Mbok memutar Handle pintu yang tidak memang tidak terkunci. Mbok celingukan mencari Morena tapi tidak ada Morena di kamar kemudian mendorong pintu kamar mandi terlihat kosong melompong."Kemana non Morena"batin Mbok.
"Non...non..Non Morena...," tidak ada di kamar gerutu mbok, melihat seisi kamar kosong mbok Keluar dari lagi dari kamar Morena, kembali menuruni tangga.
"Nyonya, tidak ada di kamarnya."kata mbok.
"Yang benar saja mbok ,coba lihat lagi mungkin di kamar mandi?"
"Sudah Nya tapi tidak ada di kamar mandi juga" Mulai panik
Mbok, melihat mobilnya seperti yang di perintahkan Susi.
Lari-lari mbok memberitahu tuan rumahnya.
"Nya mobil nya ada"
Semua panik, dan semua pekerja di rumah di kumpul kan untuk mencari Morena perintah Susi.
"Coba kalian cari seisi rumah."
Wati Pak kadir dan juga joko.
"Saya sudah cari semua ruangan tidak ada bu!." kata joko.
Wati datang "Tidak ada bu!.
"Ya allah! kemana Morena ambil ponsel saya cepat!!." titah Susi.
Wati mengambil ponsel susi yang berada di kamar nya.
Ini ponsel non Morena, non Morena kemana?.gerutu Wati.
"Bu....bu..,Wati panik dengan nafas tersendat senat
"Ada apa Wati?!"
"Ponsel non Morena ada di kamar ibu!.
Tiba-tiba Susi panik dan jatuh pingsan tidak sadarkan diri.
Disisi lain Morena masih tergeletak di bawah Pohon besar, pria berwajah tampan memakai kopiah melintasi jalan tepi hutan akan menuju pondok, ia berjalan dengan santai, tak sengaja Menengok sebelah kiri, samar-samar seperti kaki manusia, tanpa merasa takut ia mendekati Apa yang ia lihat.
Mulai dekat, ia mengorek dedaunan yang menutupi tubuh Morena.
"Masya allah!," ia menempelkan jarinya ke hidung Morena, dan menekan nadinya.
Gadis ini masih Hidup, ilham celingukan mencari bantuan.
Tolong...Tolong...tolong!
Namun tak ada satu pun warga yang melintasi jalan ini jarang sekali di lewati warga, selain sunyi jalanan pun hanya satu arah menuju pondok pesantren Kiai HJ Kodir.
Masyaallah..! bagaimana ini apa aku harus menyentuh gadis ini, maafkan aku ya allah hamba terpaksa menyentuh yang bukan muhrim ku.
Dengan ucap bismillah ilham mulai memapah Morena, ke dalam pondok santri.
...----------------...
Terimakasih. yang sudah memberikan like dan Rate.🙏🙏
Khusus episode paska penculikan.
Apakah tidak ada polisi dilibatkan?
Apakah tidak ada telpon? Kalau tidak ada, bisa kan Moren kirim surat untuk ibunya. Mengabarkan keadaannya dan dimana dan dengan siapa dia tinggal. Kasus penculikan harus diusut. Jangan pasrah
apik ceritane..
lanjuut thoor
pelakor mulai muncul
bakal ad yg jadian nih