NovelToon NovelToon
SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Anak Yatim Piatu / Obsesi
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Larasati , seorang gadis desa yang lugu dan sederhana, harus menghadapi takdir pahit ketika sepupunya, Gea, kabur di hari pernikahannya dengan seorang pria kaya bernama Nathan karena hamil dengan lelaki lain.

Orang tua Gea, yang merasa posisi perusahaan mereka terancam bangkrut jika pernikahan ini sampai gagal dan membuat keluarga Pratama malu, memaksa Laras, keponakannya untuk menggantikan posisi Gea sebagai pengantin.

Nathan, yang merasa tertipu dan marah, terpaksa menerima pernikahan itu demi menjaga nama baik keluarganya, meskipun hatinya dipenuhi kebencian pada Laras yang dianggap sebagai biak kerok yang menyebabkan Gea kabur di hari pernikahan mereka.

Intrik dan persaingan dalam perebutan kekuasaan di keluarga Pratama menyeret Laras kedalam pusaran kekacauan yang tiada henti.

Akankah Laras bisa menanggung semua ini?

Menjalani pernikahan tanpa cinta dengan suami yang hatinya masih terpatri nama orang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LELAH

Begitu kembali, Laras langsung masuk kedalam kamarnya dengan santai dan tenang, nyaris tanpa suara. Pintu ditutup perlahan, lalu diapun duduk santai di sofa.

Sejenak, dia memejamkan mata. Dadanya terasa sesak, tapi bukan karena sedih melainkan karena terlalu banyak hal yang harus dia pikirkan, tahan, dan telan seorang diri.

Kali ini, tidak ada air mata, tidak ada keluhan ataupun gerutuan mengenai ketidak beruntungannya dalam hidup.

Laras hanya diam, semua kata seolah mengumpal seperti batu di tenggorokannya, terlalu sakit untuk dikeluarkan.

Rasa lelah ini bukan hanya sekedar lelah batin dan fisik namun lelah untuk terus berpura-pura kuat dalam kerasnya kehidupan yang sama sekali tak memberinya ruang untuk beristirahat barang sejenak.

Merasa tubuhnya sangat lengket dan gerah, Laras pun dengan enggan pergi ke kamar mandi karena jika dalam kondisi kotor seperti ini, mencoba untuk tidur pun pasti akan sulit karena dia cinta kebersihan.

Setelah selesai mandi, Laras yang sudah berasa segar segera berganti pakaian dan telah melipisi kulit wajahnya dengan krim malam, dia segera membaringkan diri diatas ranjangnya yang empuk untuk beristirahat.

.

.

.

Keesokan harinya, setelah membersihkan diri dan berhias tipis, Laras pun segera turun untuk pergi jalan-jalan, merilekskan pikirannya barang sejenak.

Rencananya, dia akan pergi ke mall berbelanja untuk mengembalikan mood tubuhnya yang sempat anjlok gara-gara Pratiwi, masalah dengan karyawan Flory yang tiba-tiba datang mengamuk dan menuduh dia biang keladi hingga dipecat dari perusahaan, serta pertengkaran pertama dirinya dengan pakdhe dan budhenya yang memaksanya untuk mengalihkan perusahaan atas namanya begitu usianya tepat dua puluh tahun nanti, membuat Laras yang semula masih ingin memberikan padhenya wewenang untuk mengelola perusahaan sementara waktu, hilang sudah.

Jika Seno dan Hartati masih terus memaksa dan tidak tahu malu, maka Laras bisa bertindak tegas dan ektrim, dengan memutuskan hubungan kekeluargaan jika mereka benar-benar keterlaluan.

"Tidak, aku tak boleh cengeng dan lemah seperti ini. Mereka tak pantas untuk aku pikirkan", ucap Laras sambil menepuk kedua pipinya, agar membuatnya sadar.

Laraspun kembali melanjutkan merapikan riasan dan rambutnya, setelah selesai, dia berdiri didepan cermin  sambil memutar badannya.

“Nah, beginikan lebih segar dan cantik. Jangan sia-siakan hidup ini untuk mengurusi orang-orang yang tak suka dengan diri kita. Bahagia, milik kita sendiri jadi kita harus mengupayakannya sendiri”, ucap Laras bermonolog.

Melihat semua perlengkapan tempurnya untuk shopping di mall telah masuk kedalam tas munggil yang dia bawa, Laras pun melangkah keluar dari dalam kamar.

Langkah Laras ringan dan santai. Tas kecil tergantung dibahunya, rambutnya yang panjang hari ini dia ikat ekor kuda semakin menguatkan pesonanya yang segar dan ceria.

Kaos putih polos yang dipadukan dengan jaket denim serta celana jeans panjang dengan warna senada yang pres body, membuat penampilannya semaki  menawan.

Kesan muda dan energik terlintas jelas, ditambah dengan sepatu kets putih dengan garis silver disepanjang sisinya yang tampak mewah tapi tak berlebihan, membuat Nathan yang menatapnya merasa jika dia sudah sangat tua.

Penampilan istrinya yang sesuai usianya, dengan riasan natural dan bibir hanya diolesi lip tin berwana plum yang membuat wajahnya semakin segar, semakin menonjolkan jiwa remaja gadis itu, membuat hati Nathan semakin tak nyaman.

Pratiwi yang melihat menantunya berpenampilan cantik dan hendak keluar, menatap tajam. “Laras, mau kemana kamu?”.

Laras menoleh, menemukan ibu mertuanya menatap lurus kearahnya dengan tatapan yang jelas-jelas tidak senang, dengan satu alis terangkat dan tangan menyilang di dada, sikap khas seorang mertua yang memiliki hak penuh atas hidup menantunya, membuat laras hanya bisa berdecih lirih dalam hati.

“Ya, mulai drama lagi”, batin Laras mengerutu.

Laras berjalan sedikit mendekat, “Mau keluar dulu tante, ada sedikit urusan yang harus diselesaikan”.

“Keluar!”, ulang Pratiwi dengan nada tinggi.

“Hari ini hari libur. Suami kamu ada dirumah, bukannya diurus malah mau keluar. Gimana sih kamu jadi istri, nggak becus banget”, ucap Pratiwi mulai ngegas.

Nathan yang duduk dihadapan sang mami, hanya memainkan cangkir kopi yang ada dihadapannya. Matanya sedikit melirik kearah istrinya, tapi tak berbicara, sengaja membiarkan maminya yang menegur Laras dan menyalurkan rasa tak suka dalam hati yang sempat dirasakannya tadi melihat penampilan muda, energik, dan segar dari sang istri.

Meski dia sudah mengetahui semua kebenarannya, dan  merasa perlu membalas budi  kepada sang penyelemat nyawanya yang asli, tapi kecanggungan dan ego dirinya yang tinggi, membuat Nathan hanya bisa membeku ditempat tanpa berkata apapun.

Laras yang moodnya sudah buruk sejak kemarin, berusaha tak terprovokasi ucapan ibu mertuanya itu karena tak ingin menyulut pertengkaran yang hanya akan membuat moodnya semakin anjlok lagi.

“Ada beberapa hal penting yang harus saya urus tante, masalah butik”, ucap Laras sambil menahan nafas dan amarahnya yang siap meledak.

Pratiwi memicing tak senang begitu Laras menyebutkan mengenai butik kecilnya itu.

“Masalah di butik? Jika tak mampu mengelola, sebaiknya kamu tutup saja butik itu”, ucap Pratiwi dengan tatapan meremehkan.

“Sebagai wanita yang sudah menikah, seharusnya urusan suami itu kamu prioritaskan. Bukan hanya menggunakan alasan pekerjaan untuk melepaskan kewajibanmu sebagai seorang istri dan bebas keluyuran diluar sana”

Ucapan pedas Pratiwi benar-benar mengikis habis kesabaran Laras.  “Saya bekerja keras seperti ini, karena tak ingin dianggap parasit yang berusaha menyedot habis harta keluarga Pratama. Lagipula, jangka waktu saya tinggal juga tak akan lama lagi. Jika tante sudah benar-benar muak dengan kehadiran saya, sebaiknya suruh anak tante segera menceraikan saya!”.

Apa yang Larasati ucapkan membuat Pratiwi terdiam, begitu juga dengan Nathan yang entah kenapa merasa sakit hati mendengar Larasati menginginkan perceraian, padahal dulu, sebelum dia tahu kebenarannya, hal itulah yang sangat ingin Nathan lakukan.

Pratiwi yang tak lagi bisa berkata-kata hanya menghela nafasnya, “Ya sudah keluar saja sana. Tapi ingat, jangan membuat nama keluarga Pratama malu dengan tingkah burukmu diluar!”.

Laras mengangguk sambil memaksakan diri untuk tersenyum. Sebagai formalitas, dia mencium punggung tangan Pratiwi sebelum pergi sebagai adab kesopanan.

“Saya pergi dulu tante”, pamit Laras.

“Ya, hati-hati”, jawab Pratiwi terpaksa dengan wajah mencebik kesal.

Nathan yang sejak istrinya turun hingga pergi sama sekali tak dilihat dan dianggap merasa sakit hati.

Padahal dia sendiri yang menginginkan hal itu, agar keduanya tak terlalu akrab sehingga ketika bertemu mereka akan berusaha abai layaknya orang asing meski tinggal dalam satu atap.

Setelah pernikahan,Nathan bersikap dingin dan kasar pada Laras. Ia menyalahkannya atas kaburnya Gea dan menganggapnya sebagai pengganti yang tidak diinginkan.

Laras merasa terasing dan tidak bahagia di rumah Nathan. Ia diperlakukan seperti orang asing oleh Nathan dan keluarganya

Mami Nathan, yang awalnya baik pada Laras, kini bersikap sinis dan merendahkan. Ia terus membandingkan Laras dengan Gea dan menyalahkannya atas ketidakbahagiaan Nathan.

Satu-satunya orang yang bersikap baik pada Laras adalah Laura dan juga bi Inah, seorang pembantu rumah tangga yang sudah lama bekerja di keluarga Nathan.

Bi Inah yang tahu mengenai pergantian pengantin ini menganggap jika tak benar menyalahkan Laras karena disini, gadis itu juga menjadi korbannya.

Tapi dia hanyalah pembantu yang tak memiliki hak untuk bersuara sehingga dia hanya bisa bersikap baik kepada nyonya mudanya itu dan bersedia menjadi teman sekaligus tempat curhat Laras, jika gadis itu menginginkannya.

Sementara Laura baik terhadap Laras karena dia melihat jika gadis itu hanyalah korban dari keegoisan semua orang.

Meski telah menjadi keluarga Pratama dan tak terlalu di anggap dirumah, Laras juga tak pernah berbuat ulah yang bisa membuat malu nama besar keluargaya. Dan yang paling penting, Laras tak mempergunakan statusnya sebagai istri Nathan untuk pamer dan menindas orang lain seperti yang dilakukan oleh Gea dan pacar sepupunya yang merasa memiliki ikatan dengan keluarga Pratama.

1
Maria Hedwig Roning
🙏
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
thnks tjor
Baek chanhun
penasaran gua, apa Laras memperlihatkan orang yang mencelakai ortunya, apa perceraiannya,dan apa Laras mau ambil perusahaan ortunya.
thanks teh
😍💪
Lyvia
masih tk terima kalau laras tidur bersama nathan secara mereka lagi perang dingin n tmpa ada rasa, meskipun mereka udah sah nglakuin itu 😄
Baek chanhun
next thor 💪😍
Maria Hedwig Roning
tambah lah thor,,, dikit kali🙏
Maria Hedwig Roning
recommended
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
💪👍
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Jelita S
Hartati yg jahat dan licik kamu GK bsa nyetir krna bntr lagi Nathan yg tergila2 sama dia😄😄
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Baek chanhun
Laras Lo harus waras untuk menghadapi keruwetan ini
thanks mbak 🙏😍💪
Maria Hedwig Roning
thnks thor
MommyRea
hadir Thor ☝️😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!