NovelToon NovelToon
Suamiku Bukan Preman

Suamiku Bukan Preman

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: elaretaa

Hidup Naura yang sudah menderita itu, semakin menderita setelah Jessica anak dari Bibinya yang tidak sengaja menjebak Naura dengan seorang pria yang dikenal sebagai seorang preman karena tubuhnya yang penuh dengan tato, berbadan kekar dan juga wajah dingin dan tegas yang begitu menakutkan bagi warga, Naura dan pria itu tertangkap basah berduaan di gubuk hingga mereka pun dinikahkan secara paksa.

Bagaimana kelanjutannya? siapakah pria tersebut? apakah pria itu memang seorang preman atau ada identitas lain dari pria itu? apakah pernikahan mereka bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cepat Lakukan!

Aiden menatap Naura sesaat, seolah ingin memastikan dia baik-baik saja, sebelum kemudian melepaskan tangannya dan berjalan cepat.

"Aku tidak akan diam, tidak akan pernah!" ucap Aiden.

Aiden langsung menggebrak pintu rumah Bibi Aulia tanpa ragu, pintu yang terbuat dari kayu itu bergetar hebat.

"KELUAR KALIAN SEMUA!" teriak Aiden dengan suara berat dan menggelegar, suara yang biasa ia gunakan untuk memberi perintah, suara yang cukup keras untuk menggetarkan seisi rumah.

Di dalam rumah, Bibi Aulia dan Jessica terkejut, mereka saling pandang dengan ekspresi cemas.

"Suara siapa itu?" tanya Bibi Aulia.

"Suara preman itu, Ma. Dia datang," ucap Jessica dan mulai panik.

Bibi Aulia dengan cepat memasang wajah angkuh, mencoba menguasai rasa takutnya. "Tenang, jangan takut. Biar Mama yang urus," ucap Bibi Aulia.

Bibi Aulia membuka pintu dengan wajah penuh amarah yang dibuat-buat, siap membentak siapa pun yang berani mengganggu ketenangannya. Namun, saat melihat wajah Aiden yang gelap, mata yang menyala dan rahang yang mengeras, nyali Bibi Aulia sedikit menciut, Aura kemarahan Aiden jauh lebih mencekam daripada yang ia bayangkan.

"Ada apa ini? Berani-beraninya kamu membuat keributan pintu rumah orang!" hardik Bibi Aulia, suaranya berusaha keras untuk terdengar dominan.

Aiden tidak menjawab omelan itu, matanya hanya terpaku pada Bibi Aulia dengan penuh ancaman.

"Mana Naura?" tanya Bibi Aulia.

Aiden menyeringai tipis, senyum yang sama sekali tidak terlihat ramah, malah menakutkan. "Naura ada di belakangku dan sekarang, aku tanya padamu. Siapa yang berani-beraninya menyentuh istriku, hingga dia terluka seperti ini?" tanya Aiden.

Bibi Aulia mundur selangkah, namun dengan cepat menguasai diri, ia tidak bisa terlihat takut di depan seorang preman miskin seperti Aiden.

"Dasar preman, naru sebentar jadi suami sudah berani sama saya ya, saya ini Bibinya Naura. jadi kamu harus sopan dan menghormati saya. Lagipula, istrimu itu yang kurang ajar, dia yang memulai semuanya dan membuat masalah," ucap Bibi Aulia yang tidak mau kalah.

Aiden tidak bergeming, ia hanya mengangkat alisnya. "Naura membuat masalah? Dia datang ke sini untuk mengambil barang milik Ayah sama Ibunya. Apa itu memancing membuat masalah? Atau kalian yang membuat masalah pada Naira, kalaupun Naura membuat masalah disini, pasti kalian yang memulainya," ucap Aiden.

"Dia yang tidak sopan, Anak itu sudah menjadi istri orang, tapi masih berani kurang ajar pada sepupu dan Bibinya, aku hanya memberinya pelajaran, itu juga wajar karena aku ini walinya, aku punya hak untuk mendidiknya," ucap Bibi Aulia.

Aiden tertawa sinis, tawa itu kering, tanpa ada sedikitpun rasa humor dan terdengar sangat menakutkan.

"Wali? sejak kapan orang gila boleh jadi wali?" tanya Aiden.

Dari belakang Bibi Aulia, wajah Jessica tampak merah karena marah dan juga ketakutan.

"Hei! Kau dengar ya, preman Jangan sok tahu, Mama adalah keluarga Naura, Naura memang pantas mendapatkan itu. Dia pikir sudah menikah denganmu, dia jadi hebat?" ejek Jessica, menatap Aiden dari ujung kepala sampai kaki dengan tatapan merendahkan.

Aiden mengalihkan pandangannya dari Bibi Aulia ke Jessica, matanya yang tajam dan dingin membuat Jessica sontak terdiam, meski ia berusaha keras untuk tetap angkuh.

"Ternyata buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya," ucap Aiden

Aiden melangkah maju, melewati ambang pintu, dan memaksa Bibi Aulia mundur lebih jauh ke dalam ruang tamu. Aura intimidasi yang ia pancarkan membuat Bibi Aulia dan Jessica benar-benar panik.

"Aku tidak peduli kalian punya hubungan darah apa dengan istriku, mulai detik ini, aku tidak mengizinkan satu pun dari kalian menyentuhnya. Sekali lagi aku lihat ada luka di tubuh istriku, aku pastikan kalian akan berurusan bukan denganku, tapi dengan cara-cara yang jauh lebih buruk dari yang kalian bayangkan," ancam Aiden.

Aiden berhenti di tengah ruangan, matanya menyapu seisi rumah seolah menghitung apa saja yang bisa ia hancurkan.

Lalu tanpa basa basi, Aiden memegang kedua tangan Bibi Aulia dan membawanya ke belakang tubuh Bibi Aulia, Aiden melangkah ke arah Naura. "Dia menamparmu bukan, sekarang kamu tampar dia, berikan dia hukuman seperti yang dia lakukan padamu," perintah Aiden.

"Kau gila ya!" bentak Jessica.

"Diam! Naura cepat lakukan!" perintah Aiden.

"Ta-tapi, Mas...," ucap Naura yang terkejut dengan perintah sang suami.

"Mulai sekarang kalau ada yang menyakitimu, maka kamu harus membalasnya sama seperti apa yang dia lakukan padamu," ucap Aiden.

"Kayaknya gak usah deh, Mas," ucap Naura.

"Cepat lakukan!" perintah Aiden.

Dengan ragu, Naura maju dan menampar pipi Bibi Aulia. "Udah, Mas," ucap Naura.

"Kurang, tampar lagi sampai bibirnya berdarah," ucap Aiden.

"Ta-tapi, Mas...," ucap Naura.

"Tidak ada tapi-tapian, kamu tidak perlu khawatir, ada aku yang akan melindungimu," ucap Aiden.

Meskipun ragu, Naura kembali menampar Bibi Aulia hingga sudut bibir Bibi Aulia berdarah, bahkan Bibi Aulia sudah tidak memiliki tenaga untuk memberontak.

"Udah, Mas," ucap Naura dan diangguki Aiden.

Stelah itu, Aiden menjatuhkan tubuh Bibi Aulia begitu saja dan berganti memegangi Jessica, "Sekarang, lakukan seperti yang kamu lakukan tadi," ucap Aiden.

Naura kembali gugup, namun ia tetap melakukan apa yang diaktakan Aiden dan setelah bibir Jessica berdarah, Aiden langsung menjatuhkan Jessica di samping Bibi Aulia.

"Ini adalah peringatan terakhir untuk kalian, jiak kalian masih membuat masalah, maka ja gan salahkan jika aku alan melakukan hal gila lainnya, Asal kalian tau, Naura sekarang adalah tanggung jawabku, kalian sudah menghancurkan hidupnya, merampas hartanya, kalian tidak pantas dianggap sebagai keluarga, jadi mulai sekarang jangan pernah mendekatinya lagi," ucap Aiden.

Bibi Aulia yang merasa marah sekaligus malu pun berusaha mengancam balik, "Aku akan laporkan kamu ke polisi!" ancam Bibi Aulia.

Bukannya takut, Aiden justru tersenyum remeh pada Bibi Aulia yang duduk dilantai, "Lakukan saja, aku ingin tau apa yang bisa kalian lakukan," ucap Aiden.

"Kau menantangku, lihat saja. Setelah ini kau akan dipenjara!" bentak Bibi Aulia

"Aku tunggu," ucap Aiden.

Setelah itu, Aiden kemudian berbalik, tidak memberi kesempatan Bibi Aulia untuk membalas, ia berjalan keluar membawa sang istri pergi dari rumah tersebut.

"Kita pergi sekarang," ujar Aiden, nada suaranya langsung berubah lembut saat berbicara dengan Naura, ia merangkul bahu Naura dengan protektif dan menuntunnya menuju mobil.

Saat mobil Aiden pergi meninggalkan rumah tersebut, Bibi Aulia dan Jessica hanya bisa berdiri di ambang pintu, menatap kepergian mereka dengan wajah pucat dan penuh kemarahan yang tertahan.

"Terus sekarang gimana, Ma? Kayaknya preman itu gak takut sama ancaman Mama," tanya Jessica.

"Tenang aja, Mama akan pastikan dia dipenjara," ucap Bibi Aulia dan diangguki Jessica.

.

.

.

Bersambung.....

1
partini
pasti terseok Seok langkah mu so sad,suka masak hemmm bisa jadi bisnis tuh ga bisa bayangin nanti ketemu orang di luar di bully
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aku pegang kata kata mu ... kalo sampai masa lalu mu kembali dan kamu plin plan... tak sentil ujung burung mu nanti....😈😈😈😈😈
partini: masa lalu di mana" menghantui ampesnya selalu bikin oleng
total 1 replies
nurry
lanjut 💪
Ariany Sudjana
Aiden punya tugas berat, selain mengurus masalah perusahaan, juga membimbing Naora, karena bagaimanapun kamu ga jujur sama Naora dari awal, soal identitas kamu yang sebenarnya. apalagi Naora tidak berpendidikan tinggi, dan polos, pasti kaget melihat kenyataan di depannya
partini
maklum orang kampung pendidikan aja rendah pasti minder sekali
Valen Angelina
pinsan gak tuh ...habis diperawanin Mala dikasih kekuatan ...suami preman tapi ceo
nurry
lanjut terus thor 💪
partini
wah rumit ternyata kehidupan Aiden penuh intrik
Nurminah
lanjutkan
partini
masa lalu mu udah berakhir siapa" dengan masa lalu suami mu masa seorang CEO ga ada
nurry
lanjut thor... makin seruuuu👍💪
Nurminah
lanjutkan
partini
ayah dan ibu Naura yang meninggal itu kandung bukan yah siapa tau cuma membesarkan saja
Djuniati 123
lanjut...
Ariany Sudjana
jangan-jangan orang tua Naura meninggal karena dibunuh Carlo dan Aulia, supaya mereka bisa ambil alih harta kekayaan keluarga Naura. coba Aiden, di usut lebih dalam lagi
Nifatul Masruro Hikari Masaru
ceritanya bagus banget
elaretaa: Terima kasih atas dukungannya Kak🥰
total 1 replies
Indriani Kartini
jahat bngt mereka bertiga padahal Naura itu saudaranya sendiri, bnr Aiden hukum aja mereka dengan baret.
Ariany Sudjana
Aiden jangan hanya bisa marah, tunjukkan kamu sebagai suami yang bertanggung jawab, dan bisa melindungi istri kamu. sebaiknya sih keluarga Naura diurus dunia bawah saja, supaya langsung dibinasakan
Ariany Sudjana
Aiden ini katanya orang kaya, kenapa dia lebih memilih tinggal di vila? dan istrinya dibiarkan sendiri di rumah? sudah tahu keluarga Naura itu gila semua, ya harus dilindungi, minimal ada bodyguard gitu
nurry
makin seruuuu... lanjut terus thor 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!