NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA

TAKDIR CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / CEO / Persahabatan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ra za

Revan adalah pria tampan dan pengusaha muda yang sukses. Namun di balik pencapaiannya, hidup Revan selalu berada dalam kendali sang mama, termasuk urusan memilih pendamping hidup. Ketika hari pertunangan semakin dekat, calon tunangan pilihan mamanya justru menghilang tanpa jejak.

Untuk pertama kalinya, Revan melihat kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri. Bukan sekadar mencari pengganti, ia menginginkan seseorang yang benar-benar ingin ia perjuangkan.

Hingga ia teringat pada seorang gadis yang pernah ia lihat… sosok sederhana namun mencuri perhatiannya tanpa ia pahami alasannya.

Kini, Revan harus menemukan gadis itu. Namun mencari keberadaannya hanyalah langkah pertama. Yang lebih sulit adalah membuatnya percaya bahwa dirinya datang bukan sebagai lelaki yang membutuhkan pengganti, tetapi sebagai lelaki yang sungguh-sungguh ingin membangun masa depan.

Apa yang Revan lakukan untuk meyakinkan wanita pilihannya?Rahasia apa saja yang terkuak setelah bersatu nya mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ra za, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Malam Terakhir Untuk Bersenang -senang

Eliana menatap Nenek Sonya dengan cepat ketika melihat wanita tua itu mengambil sesuatu dari atas meja kecil di samping ranjang. Di tangan keriput nan anggun itu, tampak sebuah kotak kecil berukir indah dengan warna kayu tua yang berkilau lembut.

“Terimalah, Nak. Ini untukmu,” ucap Nenek Sonya sambil menyodorkan kotak itu dengan senyum hangat.

Eliana menatap bergantian antara wajah Nenek Sonya dan kotak yang kini berada di hadapannya. Ia tampak ragu, kedua tangannya terulur namun belum juga berani menyentuhnya.

Melihat keraguan itu, Nenek Sonya tersenyum tipis. Perlahan, ia membuka kotak tersebut, memperlihatkan sebuah kalung berkilau dengan liontin berbentuk setangkai bunga lili yang indah.

Cahaya lampu kamar memantul di permata kecil yang menghiasi liontin itu, membuat Eliana tertegun. Kalung itu terlihat begitu mewah dan berharga, jelas bukan perhiasan biasa.

“Maaf, Nek…” ucap Eliana pelan, suaranya terdengar ragu. “El tidak bisa menerimanya. Ini terlalu berlebihan. Kalung ini pasti bukan perhiasan sembarangan.”

Nenek Sonya tidak nampak tersinggung. Sebaliknya, senyum lembut menghiasi wajahnya. “Siapa bilang berlebihan, sayang? Kamu adalah wanita yang dipilih cucuku untuk menjadi pendamping hidupnya. Nenek yakin kamu pantas untuk Revan. Karena itu, biarkan kalung ini menjadi hadiah dari Nenek. Pakailah saat acara pertunanganmu besok malam.”

Nada suaranya tegas, namun penuh kasih.

Eliana menunduk, hatinya diliputi bimbang. Eliana berusaha untuk kembali menolak.

“Sekali lagi maaf, Nek,” ucap Eliana dengan sopan. “Tapi… apa tidak sebaiknya kalung ini Nenek simpan saja? Kemarin Revan sudah memberikan sebagian saham perusahaannya kepada El, dan sekarang ditambah lagi dengan kalung ini. El khawatir orang-orang akan berpikir El menerima semua ini karena hal lain, bukan karena ketulusan.”

Suasana hening sejenak. Nenek Sonya menatap Eliana dengan mata teduh namun tajam, seolah mampu membaca isi hatinya.

“Anak manis…” ujarnya pelan, “saham itu memang pemberian dari Revan, bukan dari Nenek. Sedangkan kalung ini,” nenek Sonya menatap kalung itu sejenak, lalu menutup kotaknya perlahan. “ ini adalah pemberian dari Nenek, sebagai tanda bahwa kamu kini bagian dari keluarga Wijaya. Apa kamu takut orang lain akan berkata yang tidak-tidak tentangmu?”

Eliana menelan ludah nya, lalu menunduk dalam diam. Ia tahu Nenek Sonya benar, ketakutannya bukan pada hadiah itu, tapi pada pandangan orang terhadapnya.

Nenek Sonya menggenggam tangan Eliana lembut. “Kamu tidak perlu memikirkan omongan orang, Nak. Kalau nanti ada yang berkata buruk, biarkan saja.  Kadang orang hanya iri ketika melihat orang lain berbahagia. Yang penting, Nenek tahu kamu bukan wanita seperti yang mereka pikirkan.”

Eliana mengangkat wajahnya pelan. Tatapannya mulai hangat, dan senyum kecil muncul di sudut bibirnya. “Terima kasih, Nek…” ucapnya tenang.

Seketika suasana menjadi lebih hangat. Eliana merasa nyaman duduk di samping wanita tua itu, seolah sedang berbicara dengan nenek kandungnya sendiri.

Tiba-tiba Eliana bertanya pelan, “Nek, boleh El tanya sesuatu?”

“Tentu, sayang. Apa itu?”

“El merasa... seperti pernah bertemu dengan Nenek sebelumnya. Tapi El lupa di mana,” ucapnya sambil mengerutkan kening, mencoba mengingat.

Nenek Sonya tersenyum penuh arti. “Apa kamu ingat saat kamu menolong seorang wanita tua beberapa hari yang lalu?”

Eliana sempat berpikir keras, lalu matanya membulat. “Oh! Iya, El ingat! El bantu mengambilkan barang yang nenek mau. Jadi… wanita itu Nenek?”

Nenek Sonya mengangguk pelan. “Iya, sayang. Itu Nenek.”

Wajah Eliana memerah karena malu. “Maaf ya, Nek. Waktu itu El sedang banyak pikiran, jadi tidak terlalu memperhatikan. Hari itu hari di mana El meminta Revan datang ke rumah untuk menemui orang tua El. Mungkin karena itu El tidak terlalu fokus.”

Nenek Sonya tersenyum lembut. “Tidak apa-apa, sayang. Nenek mengerti. Justru dari situlah Nenek makin yakin, cucu Nenek tidak salah pilih wanita.”

Eliana menunduk tersipu, didalam hatinya ada rasa syukur yang sulit dijelaskan. Ia benar-benar merasa diterima.

Nenek Sonya kembali menatap kotak kecil di tangannya. “Sekarang, bagaimana dengan kalung ini? Kamu mau menerimanya, kan?”

Eliana terdiam beberapa saat, menatap kalung itu dengan perasaan campur aduk. Ia tidak ingin mengecewakan Nenek Sonya. Akhirnya ia tersenyum lembut dan mengangguk.

“Baiklah, Nek. El akan menerimanya. Tapi nanti saja, ya, Nek... saat El bersiap untuk acara pertunangan. El ingin Nenek sendiri yang memakaikannya pada El.”

Nenek Sonya terharu. Ia menggenggam tangan Eliana erat, matanya berkaca-kaca. “Tentu saja, sayang. Nenek janji akan melakukannya. Dan Nenek bahagia karena kamu menerimanya bukan karena nilai kalung itu, tapi karena rasa hormatmu pada keluarga ini.”

---

Di sebuah tempat hiburan malam yang ramai dan penuh cahaya warna-warni, dentuman musik terdengar menggema memecah udara. Lampu sorot menari di antara kerumunan, sementara seorang gadis tampak menonjol di tengah keramaian. Ia bergoyang lincah mengikuti irama yang memekakkan telinga.

Gadis itu adalah Celin. Ia tampak begitu menikmati setiap hentakan musik, tubuhnya bergerak bebas tanpa beban, seolah dunia hanya miliknya seorang. Beberapa pria di sekelilingnya memperhatikan dengan tatapan kagum bercampur godaan, namun Celin tak menghiraukan satu pun. Ia terlalu larut dalam kesenangan malam itu.

Setelah merasa puas bergoyang, Celin melangkah ke arah meja VIP di sudut ruangan. Ia mengambil gelas minumannya lalu meneguknya perlahan, bibirnya membentuk senyum puas.

“Cel, jadi besok kamu benar-benar pulang?” tanya seorang wanita di sebelahnya, suaranya harus didekatkan ke telinga karena bisingnya musik.

Celin melirik sebentar, lalu tersenyum sinis. “Jadi dong. Sudah seminggu ini aku bersenang-senang. Besok malam kan hari pertunanganku dengan Revan,” ujarnya santai, masih menggerakkan bahunya mengikuti irama.

Temannya, Linda, menghela napas kecil. “Aku tahu sih... tapi apa kamu yakin, Cel? Pergi tanpa kabar seperti ini, apa tidak menimbulkan masalah?"

“Tenang aja, Lin,” potong Celin cepat, suaranya penuh percaya diri. “Aku yakin nggak akan ada masalah. Besok malam semuanya akan tetap berjalan sesuai rencana. Pertunanganku dengan Revan tetap berlangsung.”

Linda menatapnya dengan raut khawatir. “Mudah-mudahan saja, ya. Aku cuma takut kalau Revan membatalkan acara itu.”

Celin langsung tertawa pelan, nada suaranya terdengar meremehkan. “Tidak mungkin Revan berani membatalkannya. Kamu tahu sendiri, kan, mamanya? Tante Miranda itu sangat ingin aku jadi menantunya. Dan Revan nggak akan berani menentang perintah mamanya.”

Linda menggeleng pelan. “Tapi tetap saja, Cel…apa yang kamu lakukan ini bisa menimbulkan masalah. Apa sih yang membuat mu sampai nekat melakukan hal ini?”

“Sudahlah, Lin!” potong Celin lagi sambil mengangkat tangannya lalu menjawab pertanyaan Linda. “Aku cuma ingin menikmati hidupku sebelum resmi jadi tunangan Revan. Aku nggak mau terikat dulu, paham? Aku cuma ingin bersenang-senang dan bebas untuk terakhir kalinya sebelum semuanya berubah. Aku harus menjaga image ku setelah menjadi bagian keluarga Wijaya. Setidaknya sampai aku resmi menjadi istri Revan.”

Nada suaranya terdengar ringan, dan begitu yakin semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya.

Linda hanya bisa menghela napas, tak kuasa menasihati lebih jauh. Ia tahu sifat Celin yang keras kepala semakin dilarang, semakin ia ingin melanggarnya.

Celin menatap panggung DJ yang semakin ramai. Musik berganti ke lagu yang lebih cepat dan mengguncang. Senyum lebar muncul di wajahnya. “Sudahlah, Lin. Jangan mikirin hal yang belum tentu. Malam ini malam terakhir aku bersenang-senang sebagai gadis bebas. Besok aku akan jadi tunangan Revan Wijaya. Jadi, ayo!”

Tanpa menunggu jawaban, Celin menarik tangan sahabatnya dan kembali ke tengah kerumunan, menari lagi di bawah cahaya lampu gemerlap. Gelas-gelas minuman beradu, tawa menggema, dan di antara semua itu, ada seseorang dari kejauhan yang memperhatikan Celin dengan tatapan tajam.

Memerhatikan setiap pergerakan Celin.

1
erviana erastus
ckckck revan2 beres kan dulu si celine baru happy2 sama elina .... 😏😏😏😏
erviana erastus
dasar j*******g giliran ninggalin revan nggak ngotak skrng mau balikkan 🤣 nggak laku ya say makax cari mantan
erviana erastus
ada rahasia apa dinnk lampir
erviana erastus
emak satu ini minta ditampar biar sadar
erviana erastus
ribet ... knp nggak langsung nikah aza .... satu lagi jalang dia yg pergi tp merasa tersakiti ... hei Miranda kamu tuh ya buka tuh mata lebar2 jadi tau kelakuannya si celine
erviana erastus
jadi orang nggak usah terlalu baik el, tuh calon pelakor didepanmu .....
erviana erastus
miranda ini batu banget, tipe emak2 sok kuasa 😏
erviana erastus
calon plakor mulai tampil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!