NovelToon NovelToon
​ Dendam Sang Mantan Istri Miliarder

​ Dendam Sang Mantan Istri Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor / Pelakor jahat / Tukar Pasangan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

​💔 Dikhianati & Dibangkitkan: Balas Dendam Sang Ibu
​Natalie Ainsworth selalu percaya pada cinta. Keyakinan itu membuatnya buta, sampai suaminya, Aaron Whitmore, menusuknya dari belakang.
​Bukan hanya selingkuh. Aaron dan seluruh keluarganya bersekongkol menghancurkannya, merampas rumah, nama baik, dan harga dirinya. Dalam semalam, Natalie kehilangan segalanya.
​Dan tak seorang pun tahu... ia sedang mengandung.
​Hancur, sendirian, dan nyaris mati — Natalie membawa rahasia terbesar itu pergi. Luka yang mereka torehkan menjadi bara api yang menumbuhkan kekuatan.
​Bertahun-tahun kemudian, ia kembali.
​Bukan sebagai perempuan lemah yang mereka kenal, melainkan sebagai sosok yang kuat, berani, dan siap menuntut keadilan.
​Mampukah ia melindungi buah hatinya dari bayangan masa lalu?
​Apakah cinta yang baru bisa menyembuhkan hati yang remuk?
​Atau... akankah Natalie memilih untuk menghancurkan mereka, satu per satu, seperti mereka menghancurkannya dulu?
​Ini kisah tentang kebangkitan wanit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

​ BAB 12: Jebakan Jaringan dan Kejatuhan Bank

​Kabar penjualan memalukan Residence Emerald ke Elara Holding menyebar cepat di lingkaran elit Jakarta. Aaron Whitmore berhasil mendapatkan likuiditas instan, tetapi harganya adalah kehilangan muka dan keuntungan yang besar. Aaron meyakini, ia telah membeli waktu tiga bulan dari tuntutan Daniel.

​"Kita mendapatkan waktu bernapas, Bu," kata Aaron pada Eliza, mencoba menenangkan ibunya.

​"Waktu bernapas?" desis Eliza, menatap Aaron dengan dingin. "Wanita itu membuat kita menjual proyek dengan diskon 50%! Dia tidak memberimu waktu, Aaron. Dia membiarkanmu merasa menang sesaat, sebelum dia menghantam kita lagi."

​Eliza, yang memiliki jaringan sosialita yang kuat, mulai bergerak. Ia menyelenggarakan pesta makan malam eksklusif, tujuannya untuk mengumpulkan informasi tentang Nyonya Elara.

​Natalie, sebagai 'Elara', tentu saja diundang. Ia datang mengenakan gaun yang elegan, namun tatapannya tetap dingin dan profesional. Ia tidak mencari aliansi; ia mencari kelemahan.

​Di tengah perbincangan ringan tentang seni dan investasi, Eliza mendekati Natalie. Senyum Eliza terlihat dipaksakan, penuh racun.

​"Nyonya Elara, terima kasih sudah hadir. Penawaran Anda untuk Residence Emerald memang mengejutkan. Kami hanya ingin tahu, mengapa Anda begitu tertarik pada pasar Indonesia yang penuh gejolak ini?" tanya Eliza, berusaha memancing.

​Natalie menyesap minumannya. "Pasar yang penuh gejolak selalu menawarkan keuntungan terbesar, Nyonya Whitmore. Terutama ketika ada perusahaan besar yang rapuh di dalamnya."

​"Rapuh?" Eliza tertawa keras, mencoba meredakan ketegangan. "Whitmore Group adalah Dinasti. Kami tidak mengenal kata rapuh."

​"Dinasti didukung oleh koneksi dan kepercayaan, Nyonya," balas Natalie, mencondongkan tubuh sedikit. "Saya mendengar, beberapa investor lama Whitmore mulai mencari jalan keluar setelah kekalahan tender Anda."

​Eliza tersentak. "Itu hanya rumor."

​"Mungkin," kata Natalie, tersenyum sinis. "Tapi rumor seringkali didasari oleh fakta. Dan faktanya, Aaron sangat bergantung pada koneksi lamanya, terutama Keluarga Santoso dan Keluarga Tanuwijaya."

​Eliza menatap Natalie tajam. Nama dua keluarga itu adalah silent partner yang paling diandalkan Whitmore. "Bagaimana Anda tahu tentang mereka?"

​"Saya tahu cara kerja pasar, Nyonya Whitmore. Dan saya tahu bahwa koneksi lama seringkali yang pertama kali melompat dari kapal yang tenggelam," jawab Natalie, lalu ia berbalik, meninggalkan Eliza yang wajahnya sudah memucat.

​Natalie tidak hanya menyebar rumor. Ia segera menghubungi Hadiningrat.

​"Tuan Hadiningrat, kita harus bergerak sekarang. Saya ingin Anda menyusun laporan yang sangat rahasia tentang risiko Bank Sigma," perintah Natalie. "Bank itu sangat terekspos utang-utang Whitmore yang bermasalah. Kirimkan laporan itu ke Keluarga Santoso dan Keluarga Tanuwijaya, klien lama mereka. Pastikan mereka melihat risiko bahwa Bank Sigma bisa kolaps jika Whitmore Group gagal bayar."

​"Anda ingin mereka menarik investasi mereka dari Bank Sigma, Nyonya?"

​"Tepat," jawab Natalie dingin. "Saya ingin mereka panik. Saya ingin mereka menyerang Bank Sigma, dan itu akan memaksa Bank Sigma menyerang Aaron. Itu akan menjadi domino effect yang akan menghancurkan Aaron tanpa saya harus mengotori tangan saya terlalu banyak."

​Tiga hari kemudian, domino effect itu terjadi. Keluarga Santoso dan Tanuwijaya, takut kehilangan miliaran mereka, menarik semua investasi besar mereka dari Bank Sigma. Penarikan dana besar-besaran ini seketika menimbulkan kepanikan di kalangan nasabah lain.

​Bank Sigma, yang sudah rentan karena obligasinya disapu bersih oleh Elara Holding (Bab 10), kini berada di ambang kolaps.

​Pagi itu, di ruang rapat darurat Bank Sigma, Direktur Utama menelepon Aaron Whitmore.

​"Tuan Whitmore! Anda harus segera membayar utang pinjaman Anda yang macet! Penarikan dana besar-besaran telah terjadi, dan jika Anda tidak membayar dalam 24 jam, kami terpaksa menyita semua aset yang Anda jaminkan!"

​Teriakan itu membuat Aaron terpaku di tempat. Jaminan asetnya termasuk saham inti perusahaannya.

​"Tidak mungkin! Saya baru saja menjual Residence Emerald! Saya butuh waktu!" teriak Aaron.

​"Tiga bulan waktu bernapas Anda sudah habis! Pembelian obligasi dan penarikan dana Santoso/Tanuwijaya telah menghancurkan likuiditas kami! Bayar, atau Anda tamat!" ancam Direktur Bank Sigma, lalu menutup telepon.

​Aaron menatap Eliza, wajahnya penuh keputusasaan. "Bu, kita harus mencari dana. Kita akan kehilangan semuanya!"

​Eliza, yang sudah mengetahui informasi ini dari jaringannya, berkata dengan nada yang sangat dingin. "Tidak ada bank yang akan memberikan pinjaman pada kita sekarang. Kita sudah terlalu rapuh di pasar. Dan ini semua karena wanita itu... Elara."

​Eliza menyadari, Elara tidak menyerang dari satu sisi. Elara menyerang dari segala penjuru: tender, properti, hukum, dan sekarang jaringan perbankan.

​Malam itu, Natalie menerima laporan dari Hadiningrat. "Tuan Aaron Whitmore sudah menghubungi setiap koneksinya, Nyonya. Tidak ada yang mau membantunya. Bank Sigma akan menyita asetnya besok pagi."

​Natalie tersenyum puas. Ia sedang duduk di sofa, menonton rekaman video Kenzo yang sedang belajar menghitung.

​"Biarkan dia panik. Biarkan dia tahu rasa sakit kehilangan segalanya," ujar Natalie. "Sekarang, Hadiningrat, siapkan tawaran terakhir. Saya ingin mengajukan penawaran untuk membeli 51% saham Whitmore Group yang dijaminkan di Bank Sigma, dengan harga yang sangat rendah. Dan saya ingin saya sendiri yang menyampaikannya."

​Natalie mematikan videonya, memegang liontin 'K'. "Aku akan datang, Aaron. Bukan sebagai istri, tapi sebagai pemilik baru."

1
partini
dari sinopsisnya ngeri " sedap menarik
Himna Mohamad
lanjut thoor
putri lindung bulan: siap akan saya lanjutkan
total 1 replies
Himna Mohamad
good thoor sat set
Himna Mohamad
👍👍👍👍👍
Himna Mohamad
sdh mampir thoor,,lanjut
putri lindung bulan: terimakasih sudah mampir , salam kenal ya
total 1 replies
Himna Mohamad
awal yg bagus thoor👍👍👍👍👍
putri lindung bulan: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
putri lindung bulan
untuk sahabat adri selamat datang di dunia nataly.semoga kalian suka novel.jika suka jangan lupa beri like,dan sisipkan komentar.salam kenal semuanya🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!