NovelToon NovelToon
Detektif Kerajaan

Detektif Kerajaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi / Putri asli/palsu / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / TimeTravel
Popularitas:79
Nilai: 5
Nama Author: Staywithme00

"Kau berasal dari masa depan kan?" Ucapan Nares membuat Yarana diam. Bagaimana bisa Nares mengetahui hal itu?-Yarana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Staywithme00, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Pangeran Nares menyusul Yarana keluar gerbang istana. Mereka akan menaiki kereta kuda. Sejak tadi, Nares memperhatikan Yarana hanya murung saja. Bahkan ketika barang-barangnya sudah diangkut kereta kuda, wajah Yarana tetap masam. 

“Mungkin, dia masih bersedih.” Batin Nares sembari memasukkan barang dan melangkah masuk ke kereta kuda.

Yarana terus saja diam, hingga Vello menegurnya.

“Apa kau masih sedih putri?” Vello yang ada disampingnya bertanya dengan cemas. Dulu, kalau saudari atau ratu Reviya mengganggu dirinya, Yarana hanya akan diam dan terus menangis. Ia akan mengurung dirinya dikamar, dan tidak keluar berhari-hari.

“Tidak, aku baik-baik saja.” Ucap Yarana yang berusaha membendung air matanya. Ia menatap kosong kearah luar kereta. Begitu saja, sampai berjam-jam.

Mereka melewati perkampungan-perkampungan yang ramai penduduknya. Perlahan-lahan, setelah berjam-jam dilalui, hati detektif ini mulai membaik. Kekuatannya seperti terkumpul ketika dekat dengan tujuannya. Tujuan untuk mencari tahu pelaku dibalik pembunuhan yang ada. Mereka bertiga juga dengan beberapa prajurit sampai pada malam hari di kerajaa  Cillvana. 

“Padahal ini masih dikota yang sama, tapi perjalanan kekerajaan Cillvana jauh sekali.” Gumamnya kecil, terdengar oleh Vello. 

“Syukurlah, setidaknya keadaan beliau mulai membaik.” Vello senang, melihat Yarana yang sepertinya kembali fokus pada kegiatannya. Seluruh prajurit membantu Yarana dan pangeran Nares membawa barang mereka, dan menuju ke sebuah tempat. 

“Apa ini tempat kita menginap?” Yarana bertanya pada Vello.

“Iya benar putri Yarana, aku dengar para bangsawan menginap disini.” Vello mencari tahu seluk beluk daerah Cillvana. Agar bisa membantu Yarana ketika berada disana.

“Kalian mau berdiri saja disana?” Nares bertanya dari dalam ruangan.

“Ya, kami mau berdiri disini sampai esok hari.” Yarana mengeluarkan kalimat sindirannya. Nares hanya menatap tajam kearahnya dan berlalu pergi.

“Memang dia saja yang bisa ketus, aku juga bisa.” Yarana lanjut mengomel, sementara Vello hanya terkekeh kecil.

“Kenapa kau tertawa? Dia sedang mengejek kita tahu.” Yarana mengerutkan dahi melihat Vello tertawa kecil.

“Ma..maaf putri. Tapi tidak biasanya anda mengeluarkan sindiran semacam itu.” Vello langsung menahan tawanya. Sementara Yarana yang mendengar diam saja, masih menahan kesal dengan tingkah Nares.

“Baiklah, ayo kita masuk saja. Sebelum pangeran Nares mulai berceloteh.” Yarana mengeraskan suaranya, agar sampai ketelinga pangeran Nares. Vello setuju dan mengikuti langkah putri Yarana.

“Wah, ruangan ini besar sekali.” Yarana takjub melihat tempat menginap mereka di daerah Cillvana, begitu luas. 

Tempat mereka menginap, setara dengan 3 kamar Yarana yang luas.

Bangunan tempat mereka menginap, adalah kastil kecil yang tak bertingkat. Bangunan tembok tersebut sangat kokoh dan memiliki keunikan seni arsitektur. Tiap sudut ruangan, terdapat ukiran-ukiran cantik. Tempat yang memukau ini, sengaja dibangun khusus untuk tamu dari kerajaan Bellvana. Raja Bellvana adalah salah satu raja yang disegani diseluruh penjuru kota Bellvana.

“Putri, istirahatlah diruanganmu! Aku akan membawakan makanan untukmu.” Vello pun berlalu meninggalkan Yarana yang masih terpukau dengan bangunan kastil. Sesekali ia menyentuh bangunan tersebut. Setelah puas berkeliling, Yarana masuk kedalam ruang kamar yang telah dipersiapkan untuknya.

Dengan langkah yang santai Yarana berjalan menuju kamarnya dan membukanya.

Ckliitt… suara pintu ruangan terbuka.

“Apa kau tidak bisa mengetuk pintu saat masuk ke ruangan orang lain?” Nares yang sedang memegang gulungan menatapnya dengan kesal.

“Untuk apa mengetuk, ini kan ruanganku.”

“Aku yang seharusnya bertanya, kenapa kau ada di ruanganku?” Yarana berbalik menyerang Nares dengan pertanyaan.

“Ruanganmu? Kau tidak baca tulisan yang ada dipintu?” Pangeran Nares dengan raut wajah datar tapi terasa sekali dari intonasi bicaranya kalau ia sedang kesal. Nares menunjuk arah masuk pintu ruangan dengan gulungan yang ia pegang. 

Dan yah, dengan jelas terpampang nama, Nares Darenda didepan ruangan.

“Aduh, kenapa aku ceroboh sekali.” Batin Yarana benar-benar menyesali tindakan gegabahnya. 

“Harusnya aku melihat papan yang ada didepan ruangan lebih dulu.” Ucapnya dalam hati. Yarana hanya bisa shok dengan apa yang terjadi.

“Maaf.” Ujarnya pelan lalu menutup pintu ruangan Nares. Wajahnya menunduk dan tak berani menatap manusia yang berdiri diseberangnya. Setelah pintu tertutup Yarana berjalan kembali dengan gelisah, dan lagi-lagi merutuki nasibnya yang selalu saja terlihat bodoh dihadapan Nares.

“Ada apa tuan putri? Kenapa kau menggigit lenganmu?” Vello yang sedang membawa nampan makanan, menanyakan keadaan Yarana yang sedang menggigit lengannya. Yarana melakukan hal tersebut, untuk menahan teriakannya agar tidak keluar sebab merasa malu.

“Eee.. aku tidak apa-apa.”

“Hanya sedang lapar saja.” Ujarnya dengan berpura-pura biasa saja, lalu mengambil nampan makanan. 

“Aah, aku ini memang bodoh sekali.” Ujar Yarana. Hilang sudah wibawa seorang detektif dizaman ini. Ia pun berlalu menuju keruangannya, tak lupa memastikan kalau didepan ruangan, tertuliskan namanya.

        #bersambung

1
kappa-UwU
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Staywithme00: ditunggu yaaaa ,terima kasih sudah mampir🙏
total 1 replies
menderita karena kmu
Sempurna deh ini. 👌
Staywithme00: terimaaa kasih kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!