NovelToon NovelToon
Aku, Suami Dan Sahabatku

Aku, Suami Dan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Selingkuh / Pelakor / Wanita Karir / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Namanya Diandra Ayu Lestari, seorang perempuan yang begitu mencintai dan mempercayai suaminya sepenuh hati. Baginya, cinta adalah pondasi rumah tangga, dan persahabatan adalah keluarga kedua. Ia memiliki seorang sahabat yang sudah seperti saudara sendiri, tempat berbagi rahasia, tawa, dan air mata. Namun, sebaik apa pun ia menjaga, kenyataannya tetap sama, orang lain bukanlah darah daging.

Hidupnya runtuh ketika ia dikhianati oleh dua orang yang paling ia percayai, suaminya, dan sahabat yang selama ini ia anggap saudara.

Di tengah keterpurukannya ia bertemu ayah tunggal yang mampu membuatnya bangkit perlahan-lahan.

Apakah Diandra siap membuka lembaran baru, atau masa lalunya akan terus menghantui langkahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenapa harus sahabatku?

Dia nggak pernah anggap kamu sahabat Diandra, dia anggap kamu saingannya

Ucapan itu silih berganti berputar di kepalanya, menambah rumitnya pikiran yang sudah kusut sejak awal. Ingatan-ingatan kecil tentang beberapa kejadian muncul begitu saja di benak Diandra. Jam tangan suaminya di kamar Olivia, perjalanan bisnis dan selalu sibuk di kantor.

Belum lagi Olivia tiba-tiba sudah menikah setelah perjalanan bisnis ke Bali, di mana Grace melihat Ramon menikah dan menganggap mereka telah berpisah.

Ia menolak percaya tetapi kebetulan-kebetulan kecil yang ia temukan sangatlah nyata. Belum lagi pengeluaran Ramon tentang uang yang ia pertanyakan dan rumah baru Olivia. Terlalu kebetulan untuk tidak dicurigai.

"Tidak, aku tidak boleh berburuk sangka. Mungkin saja Grace salah mengenali." Diandra mengelengkan kepalanya.

Alih-alih pulang ke rumah, dia melajukan mobil hitam miliknya menuju apartemen sang sahabat tanpa pemberitahuan. Dia berjalan pelan menuju unit apartemen Olivia.

Kening Diandra mengerut mendapati pintu apartemen tidak tertutup rapat dan melihat sepatu seorang pria di dalam sana.

"Sepertinya suami Via sudah pulang, bukan saatnya untuk mengganggu mereka," gumamnya.

Namun, ketika dia hendak pergi, ia kembali berbalik untuk memastikan sepatu pria itu akibat ucapan Grace kembali menodai pikirannya. Dibukanya pintu perlahan-lahan demi memastikan semuanya.

Darah Diandra mendidih, sekujur tubuhnya terasa panas diiringi jantung berdetak hebat ketika tahu siapa pemilik sepatu itu. Dia melangkah semakin dalam, sampai mendengar suara tawa manja Olivia.

***

Terlalu banyak kasus yang harus di urus, Gerald tidak kunjung beranjak dari kursi kebesarannya meski matahari sudah tenggelam. Dia masih berjibaku dengan layar laptop di temani oleh asisten pribadinya.

Kesabaran Gerald mulai di uji ketika deringan ponsel terus terdengar tiada henti padahal ia sudah menolaknya berulang kali.

"Kirimkan uang padanya!" perintah Gerald tanpa menoleh.

"Sudah Pak, tapi sepertinya bukan itu yang dia inginkan," jawab Hansen, melihat bukan hanya ponsel Gerald yang dihantui, ponselnya pun sama.

Gerald mendengus dan segera menjawab panggilan dari adiknya.

"Kenapa lagi Grace, apa uang bulanan yang kakak berikan habiskan nggak sampai target?"

"Ih bukan itu kak, mentang-mentang jadi donatur suka seenaknya. Aku tuh mau ngasih kabar gembira."

"Apa?"

"Aku menemukan Ayumu."

"Ayu siapa?"

"Ih masa kak Jovin lupa sama Ayu teman aku. Itu loh tetangga kita dulu, kakak kan dulu suka sama dia."

Gerald terkekeh kecil mendengar ucapan adiknya di seberang telepon. "Dek, dek itukan cuma cinta monyet. Dan sepertinya kebalik, dia yang suka sama kakak."

"Tapikan fotonya masih ada di dompet kakak. Pokoknya aku mau Ayu jadi istri kakak."

"Dasar bocil!"

Gerald memutuskan sambungan telepon begitu saja. Sejak dulu adiknya tidak pernah berubah. Selalu ingin dia dan temannya itu menikah dan baru diam ketika tahu temannya sudah menikah.

"Kamu tahu Grace sudah pulang?" tanya Gerald pada asistennya.

"Iya Pak, sekarang ada di rumah bersama Bian."

"Kenapa tidak bilang sejak tadi." Gerald beranjak dari duduknya, mengambil jas yang sejak tadi tersampir pada kursi. "Selesaikan semuanya sebelum kamu pulang," lanjutnya dan berlalu.

"Untung bos dan aku ada maunya," gumam Hansen dengan bibir sengaja dimanyunkan.

Kesibukan kota di malam hari membuat beberapa jalan di landa kemacetan, terutama jalan yang sedang Gerald lalui saat ini.

Sesekali pria itu mendengus mendengar suara klakson dari berbagai sisi. Ia heran pada pengendara kenapa harus susah-susah membunyikan klakson di tengah kemacetan, padahal semua orang pasti ingin melaju jika bisa.

Terhanyut dalam lamunan, pikiran Gerald tertuju pada perempuan yang sedang adiknya bicarakan. Anak tetangga yang naksir padanya dan sering bekunjung ke rumah untuk menemuinya. Saat itu Gerald duduk di bangku SMP kelas satu, sedangkan teman adiknya duduk di sekolah dasar kelas 2.

"Mungkinkah wajahnya masih sama seperti dulu?" gumam Gerald.

Sedangkan perempuan yang berusaha Gerald terka-terka wajahnya secantik apa sedang dilanda luka yang bahkan tidak pernah terbayangkan olehnya hanya dengan mendengar pembicaraan dua orang yang sangat dia kenali.

Air matanya terjatuh membasahi pipi seiring langkah kaki mendekat pada sumber suara.

"Sayang jangan nakal ih, kan sudah dapat jatah di kantor."

"Rasanya tidak puas jika itu bersamamu, Sayang."

"Mas Ramon geli."

Suara tawa itu begitu menyakitkan untuk Diandra, terlebih saat nama suaminya disebut oleh sahabatnya sendiri.

Tubuhnya bergetar, tulang-tulangnya seolah rapuh dan tidak punya kekuatan untuk mendorong pintu kamar yang tidak sepenuhnya rapat. Ia juga takut melihat hal menjijikkan di dalam sana.

"Aku harus menyaksikan sendiri bukan hanya menerka-nerka," gumam Diandra menguatkan hati.

Wanita itu menarik napas dalam-dalam dan mendorong pintu perlahan hingga dapat melihat sepasang manusia berada di atas ranjang dengan selimut menutupi setengah tubuh mereka berdua.

"Hebat, setelah menuduhku selingkuh dan membuat pikiranku berantakan, mas malah bersenang-senang dengan sahabatku sendiri!"

Diandra tersenyum melihat betapa gelagapannya Ramon turun dari ranjang hanya mengenakan boxer, sedangkan Olivia membungkus tubuhnya dengan selimut.

"Sayang."

"Jangan menyentuhku!" Diandra menepis tangan Ramon bahkan sebelum menyentuh dirinya.

"Diandra, mas bisa jelaskan semuanya."

"Nggak perlu, aku nggak kaget kalau mendapati kamu tiba-tiba selingkuh sebab penyakit itu memang susah dihilangkan, terlebih aku tidak bisa hamil dan tuntunan mama. Tapi kamu tahu? Aku nggak menyangka bahwa kamu tega main dibelakang dengan sahabatku sendiri!"

"Diandra dengarkan mas dulu."

"Mas tidak ada niatan untuk selingkuh, tapi sahabatmu terus menggoda mas."

"Mas minta maaf karena selalu menuduhmu."

Ramon terus mengikuti Diandra sampai keluar kamar tetapi wanita itu tidak ada niatan untuk berhenti apalagi mendengarkan penjelasan suaminya.

Hatinya bagai dihantam ribuan pisau, sakitnya tidak bisa didefinisikan, yang pasti sakit itu mengerogoti jiwanya. Ia hilang keseimbangan di dalam lift, jatuh terduduk pada lantai yang kotor. Air matanya menetes tanpa bisa terucap satu katapun dari mulutnya.

Saat pintu lift terbuka dia menjadi sorotan beberapa pengunjung, ada pula yang menghampiri dan mengulurkan tangan padanya.

"Ibu baik-baik saja? Ayo saya bantu berdiri," ujar staf yang menghampirinya. Mungkin bukan peduli tapi keberadaanya menganggu pengunjung lain.

Diandra berjalan sempoyongan keluar dari gedung terkutuk tersebut. Terus berjalan hingga sampai di pinggir jalan, melupakan mobilnya sebab terlalu kacau.

"Kenapa harus sahabatku mas?" lirihnya dengan tatapan kosong. Terus melangkah tanpa peduli sekitar padahal sudah sampai di jalan raya.

"Mbak awas!" teriak pejalan kaki tetapi Diandra hiraukan begitu saja.

"Mbak!"

Citt

Suara ban mobil berdecit memekakkan telinga sebab berusaha menghindari Diandra namun musibah tidak terlekkan. Wanita itu jatuh ke aspal dan menyebabkan kemacetan cukup parah.

"Dasar gila, harusnya kalau mau bunuh diri jangan jalan, bikin macet saja."

.

.

.

.

.

1
Oma Gavin
mertua lucknut ngga perlu dikasihani dia cuma takut kere jadinya ngemis" senjata makan tuan dulu dia bilang diandra yg ngemis" ngga mau diceraikan ramon sekarang helena yg ngemis" minta diandra balikan sama ramon, ogah banget bekasan olivia njijiki
Teh Yen
setelah pergi baru sadar kan mah helena syukurin dulu hidup enk punya mulut kagak pernah d sekolahin bisanya cuma nyakitin menantu nya Diandra ,, skrng punya menantu impian tp eng ada sopan santunnya sam kamu jauh beda dengan Diandra kan 😏
eeeh apaan ujung"nya malah minta balikan sama anknya yg udh nyakitin Diandra enk aj ngaca mah ngaca duh Gedeg banget dah smoga Diandra engg termakan rayuan mmh Helena Dnegan muka memeleasnya itu
Maria Kibtiyah
jgn jatuh ke lubang yg sama diandra
Rahma Inayah
br menyesal setlh tau yg kaya bkn anknya tp menantu lbh tepqtnyq mantan mantu dl.oliv dipuja2 skrg di benci .
Nena Anwar
dih bener2 gk tau diri ya Helena dulu dia bilang Diandra akan ngemis2 padanya agar tidak diceraikan Ramon pada kenyataannya malah terbalik ya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
sekarang mertuanya Diandra ngemis ngemis minta menantu nya balik lagi..dih gak tahu malu
Teh Yen
oooh begitu yah 🤔
Teh Yen
move on dong Gerald jangan terkecoh dengan masa lalu yg sudah memberimu rasa sakit balas dia dengan elegan jangan jadi engg fokus bahkan sidang nya kacau
Teh Yen
c alice mirip Mak Lampir yang tau" datang aj iih nyebelin
lagian kalau mau bertarung d ruang sidang yah silahkan jangan mengancam segala lah ky yg takut kalah aj heran 😏 jangan" emng takut kalah yah kamu Alice
Teh Yen
mantannya Gerald pengacara jg yah berarti dia pengacaranya Ramon dong woaahh pasti akan jd pertarungan yg seru nih
Ummi Sulastri Berliana Tobing
ya masih betah lah Thor 😍😍😍
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
masih kak..
lanjut tz kak...

diandra smga proses cerainya brjlan lncar,, ayo donk gerald move on dngan msalalu,, agar kamu bisa memnangkan proses klaien kamu...
Rahma Inayah
semoga dilancarkan persidngan cerai diandra.agar bs segera terlepas bebas dr manusia benalu spt ramon
Nena Anwar
terusin lah Thor masih betah banget aku 💪
Dewi
lanjut kak
Maria Kibtiyah
buta si geral terlalu cinta ma si alice dr wonderland🤣
Arsyad Algifari.
masih lah ka mau nambah malah😁😁
Bucinnya Nunu ☆•,•☆: jangan maruk🔪
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
lagi dong upnya🥰🥰
dyah EkaPratiwi
move on gerald
Ma Em
Diandra semoga gugatan cerainya bisa kabulkan sama pengadilan , dan untuk Gerald jgn ingat terus yg sdh berlalu move on dan bangkitlah tunjukan pada Alice bahwa Gerald bisa melupakannya jgn sampai karena kamu msh cinta sama Alice nanti jadi Diandra yg rugi karena kalah dlm sidang melawan Alice dan Diandra sdh percaya sama kamu Gerald jgn sia siakan kesempatan untuk membuat Diandra bangga padamu Gerald .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!