NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:946
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Justin Kembali Salah Paham!

Chapter 12

Haloo...kita up terus ya Guys...yuk mampir buat baca ceritaku yang pastinya semakin seru 🤗🤗🤗 jangan lupa vote ya Guys...dan komen sesuai isi cerita 😘😘😘😘

Setelah tiba di depan rumah Justin melihat Arena tertidur pulas, sejenak Tuan Muda menatap lekat wajah calon Istrinya yang cantik itu, Dia selalu berpikir andai senyuman itu terukir di wajah Arena saat bersamanya mungkin Dia akan jauh lebih bahagia. (" Sesulit itukah Kamu menerima Saya Arena? Apa yang harus Saya lakukan agar Kamu bisa mencintai Saya?") Justin membelai wajah Gadis itu dengan lembutnya.

Arena tersadar Dia sudah tiba didepan rumah, namun saat menoleh kesamping Dia kaget melihat Justin yang menatapnya tanpa berkedip sembari tersenyum

" Apa yang sedang Tuan lakukan?" Arena memperbaiki posisi duduknya

" Melihat pemandangan indah!"

" Huh!(Arena mendengus)"

" Sudah sampai, Kamu mau turun atau...ikut Saya pulang"

Arena langsung turun dan menutup pintu mobil

" Apa tidak ada penawaran untuk Saya?"

langkah Arena terhenti dan berbalik

" penawaran apa?"

" Mengajak Saya masuk!"

" Tuan pulang saja, Saya sibuk!"

" Baiklah..., selamat beristirahat Sayang!"

Arena kembali berbalik dan melangkah menuju ke rumah, Saat Justin hendak bergerak Bagas tiba membawa sepeda motor berwarna Pink tua milik Arena.

" Tuan!jangan tinggalkan Saya," teriak Bagas agar Tuan Muda menunggunya

" Pak Bagas, terimakasih Ya!maaf merepotkan, kalau Bapak mau marah silahkan marah langsung ke Tuan Muda" Arena mendengus kesal

" Oh, Hahaha...tidak apa-apa Nyonya!Sudah tugas Saya mematuhi perintah Tuan Muda. kalau begitu Saya permisi dulu"

" Iya Pak Bagas!hati-hati"

" Mmm!"

" Cepat Naik!" pinta Denta

" I...iya Tuan!"

setelah Bagas naik, mobil melaju meninggalkan halaman rumah Arena. kini hanya tinggal Arena sendiri di rumah, karena tidak jadi berbelanja Arena akan memasak ala kadarnya saja, tergantung stok yang adai rumah.

***

Justin di perjalanan pulang, tiba-tiba telpon berdering!ternyata nyonya wanda yang menelpon ...

" Halo Ma!ada apa?"

" Sayang Kamu dimana?"

" Di perjalanan pulang Ma!"

" Kamu pulang kerumah atau ke apartement?"

" Sepertinya apartement Ma, Aku sama Bagas!"

" Oh baiklah, Mama cuma mau ngasih tau Kamu besok malam ajak Arena kerumah makan malam di rumah!"

" Oh, Ok Ma!"

" Ya sudah Kamu hati-hati, salam sama Bagas!"

" Ehem!"

telpon terputus...

Justin kembali melanjutkan perjalanan menuju apartement. setelah tiba di tempat Dia pun meminta Bagas untuk menemaninya bertemu Klien malam ini jadi Bagas tidak perlu pulang.

baru terasa lelah setelah seharian bekerja, Justin melonggarkan sedikit ikat dasinya sembari berbaringi ranjang!di susul Bagas yang ikut duduk di ranjang Tuan Muda.

" Bagas?" panggil Tuan Muda pelan

" Iya Tuan!"

" Apa menurut Kamu...Saya ini menjengkelkan?"

" Kenapa tiba-tiba Tuan bertanya seperti itu?"

" Saya merasa...Arena tidak pernah bahagia saat bersama Saya!Apa...sesulit itu Dia menerima Saya?"

" Ehmmmm (Bagas sedikit melonggarkan tenggorokannya) Tuan, Saya rasa wajar Nyonya Arena bersikap seperti ini!"

Justin langsung menatap wajah Bagas dengan tajam...

" Aa...Tuan!jangan salah paham(Bagas langsung menyadari tatapan Tuan Muda) maksud Saya wajar itu ya...karena semua serba mendadak!Tuan baru kenal Dia dalam hitungan minggu,tiba-tiba Tuan melamar Dia kalau Saya di posisi Nyonya pasti akan bersikap sama." jelas Bagas pelan takut Tuan Muda akan salah paham

" Apa ...Dia masih berharap dengan kekasih lamanya?

" Maksud Tuan, Manager Central Group itu?"

Justin hanya mengangguk...

" Tidak Tuan!Saya yakin bukan karena hal itu, Nyonya hanya butuh sedikit waktu saja untuk beradaptasi dengan keadaan!" Bagas berusaha menenangkan

" Saya hanya takut kehilangan Dia Bagas!Saya benar-benar mencintai Dia"

" Iya, Saya mengerti Tuan!pelan-pelan Nyonya pasti bisa menerima Tuan!"

Justin pun Diam sembari menatap langit-langit, tidak ada yang bisa Dia lakukan saat ini selain memaksa Arena agar tetap di sisinya. suatu Saat Justin berharap Arena paham kenapa Dia berbuat demikian.

***

Justin membersihkan diri dan segera bersiap-siap!malam ini ada jamuan makan malam bersama Klien penting. Bagas menyiapkan baju Tuan Muda dan meletakkannya di atas ranjang. setelah semua beres dan rapi, mereka pun berangkat.

di perjalanan dan belum jauh dari apartement, Bagas melihat Nyonya Arena sedang duduk di salah satu restorant bersama seorang perempuan. Bagas langsung menghentikan mobilnya.

" Ada apa Bagas? kenapa tiba-tiba berhenti?"

" Maaf Tuan!di ujung restorant sana... bukankah itu Nyonya Arena?" Bagas menunjuk ke arah restorant

Justin melihat, setelah di amati benar adanya Dia adalah Arena...

" Sedang apa Dia di sana malam-malam begini"

" Saya kurang tau Tuan!"

Justin meraih ponsel dan langsung menelpon...

Awalnya Arena tidak mengangkat telpon tersebut, tapi karena Justin tidak berhenti menghubungi mau tidak mau Arena pun mengangkatnya.

" Hallo!"

" Kamu dimana?" Justin bertanya tanpa basa-basi

" Tuan!mau di manapun Saya, Tuan tidak berhak tau!"

" Saya Tunangan Kamu Arena!tanpa seizin Saya Kamu tidak bisa berbuat sesuka hati"

" Tuan!kita belum menikah, bisa saja setelah ini Kita putus!"

"Jawab saja, sekarang Kamu dimana!" Justin berusaha untuk sabar

" Saya tidak mau menjawab!"

" Jawab atau Saya akan mencari Kamu sampai ketemu!"

Arena kesal dan langsung mematikan telpon...

" Hallo...Hallo!Sial, berani sekali Kamu menutup telpon Saya!"

" Tuan tolong sabar, percaya saja kepada Nyonya!lagipula Saya lihat tidak ada yang aneh dengan Nyonya!" Bagas menenangkan

" Kalau tidak sedang ada pertemuan, Saya sudah kesana menjemputnya!lanjut jalan " perintah Justin

" Baik Tuan!"

mereka meninggalkan tempat dan melanjutkan perjalanan ke gedung pertemuan. Justin sedikit kecewa, meski sudah bertunangan Arena belum menganggapnya tunangan sama sekali. ("Apa yang harus Saya lakukan agar Kamu bisa mulai menerima Saya Arena? kenapa begitu sulit meluluhkan hati Kamu,") rasanya Justin ingin putus Asa, tapi cintanya lebih besar dari keputusasaannya.

Bagas melihat Tuan Muda sedikit melamun, Dia menyadari sikap Tuan Muda yang kasar, dingin, pemarah, perlahan mulai berkurang setelah bertemu Nyonya!mungkin jika Nyonya bersikap baik sedikit saja terhadap Tuan Muda hati Tuan Muda pasti akan berubah. Walau bagaimana pun Bagas mengenal Tuan Muda dengan baik, di balik sikapnya itu masih tersimpan rasa trauma yang dalam. kenangan masa kecilnya suram, orang tua bercerai dan sama-sama memiliki selingkuhan lalu menikah dengan selingkuhannya, meninggalkan Dia yang masih berumur dua belas tahun, sejak saat itu hidupnya berantakan, lalu di tinggalkan nenek yang paling Dia sayangi Justin semakin tertekan dan stres. untung saja ada Nyonya Wanda dan pak Agung yang merawat dengan cinta hingga Justin tumbuh menjadi kepribadian yang Kuat!Di depan orang Dia begitu tegar, Tegas, dan kasar!tapi jauh dari dalam hati sebenarnya Justin sangat rapuh dengan emosi yang selalu tak terkendali!obat penenang yang Dia konsumsi tidak bisa meredamkan amarahnya ketika sudah sampai dipuncak, itu sebabnya Bagas sangat menjaga ketat Tuan Muda mau semarah dan segila apapun Dia, Bagas selalu mendampingi tanpa ada kata menyerah.

Jamuan makan malam dengan segelintir kolektor-kolektor tidak membuat Justin fokus!meski ikut serta di acara ini tapi Justin tidak berbicara sama sekali. Dia fokus memandangi layar ponsel yang terpampang jelas wajah Arena yang cantik.

" Tuan Muda, ayo nikmati makanan dan minumannya!Saya lihat sejak tadi Anda hanya diam saja," ajak salah satu Klien yang sudah bekerja sama begitu lama dengannya

" Lanjut saja pak Arif!wakili Saya" Justin masih bersikap sopan

" Kita disini untuk jamuan makan Tuan, jadi harus menikmati"

" Saya mengerti Pak Arif!"

mereka bersulang sembari meminum anggur yang sudah tersedia di atas meja VIP, hanya Justin saja yang tidak ikut minum.

Jamuan makan selesai...

Justin langsung mengajak Bagas ke restorant tempat dimana Arena berada. hatinya tidak tenang Dia takut Arena diam-diam masih menemui Dikta kekasih lamanya itu. Justin mencoba menghubungi Arena namun panggilan di tolak, sepertinya Justin di block. Justin terus berusaha meredam amarahnya, Dia berusaha berpikir positif terhadap tunangannya.

setelah sampai ke tempat tujuan... Justin melihat pemandangan yang tidak Dia inginkan, (" Huh!(Justin mendengus) ternyata benar, ada Dikta di sana!pantas Saja Saya di abaikan, begitu pentingnya Dia dalam hidup Kamu,")

Justin membanting ponsel yang ada di tangannya...

" Tuan, tolong tenang!jangan kesana, nanti hanya akan menambah emosi Tuan saja. ingat penyakit Tuan"

" Kita pulang Bagas!" Ajak Justin

Kali ini Tuan Muda tidak tantrum seperti biasanya, Dia dapat menahan amarahnya dengan baik!Bagas kasian dengan Bosnya, Dia begitu menderita dengan perasaannya sendiri. belum lagi mengendalikan emosinya yang terkadang tidak stabil!semoga Tuan Muda selalu baik-baik saja, itu harapan dan Doa Bagas.

***

Arena masih di tempat dan ingin segera pulang, namun Rania menahan dan meminta Dikta untuk mengantar sahabatnya pulang. dengan tegas Arena menolak, Dia sudah bertunangan dan tidak mau nantinya ada salah paham. ternyata Arena tidak berbohong, memang bukan Dikta pasangannya.

" Ren, jadi kalian..."

" Ran, Kamu pikir Aku bohong?"

" Kak Dikta, coba Kamu jelaskan!ada apa dengan kalian berdua?" Rania tidak percaya hubungan mereka sudah benar-benar kandas.

" Ran, Kita memang tidak ada hubungan lagi!Arena sudah memutuskan semuanya"

" Aku pikir...Kamu berbohong Ren, maaf!"

" Sudahlah Ran tidak apa-apa, lain kali jangan seperti ini"

" Ehem!"

" ya sudah Aku jalan duluan ya, Kak Dikta Aku duluan!" Arena melambaikan tangan

" Hati-hati Arena!" Dikta menatap dengan wajah sedih, bagaimana mungkin Gadis yang sangat di cintainya itu sudah menjadi milik orang lain.

Setelah Arena tak terlihat Rania pun langsung mengintrogasi Dikta sembari mengajaknya pulang.

" Kak Dikta, ayo cerita ke Saya!kalian berdua ini kenapa?"

" (Dikta tersenyum sedih) Saya tidak tau alasannya apa Ran, tiba-tiba Dia bilang mau menikah!bahkan sampai saat ini Saya belum tau siapa orangnya" jelas Dikta pelan

" Saya sadarnya juga tadi Kak, dia sudah mengenakan cincin pertunangan"

" Saya sangat mencintai Dia Ran, tapi Dia sudah tidak menginginkan Saya!Saya pulang untuk Dia tapi Dia pergi dengan yang lain" mata Dikta berkaca-kaca

" Kak Dikta, maaf!Saya tidak bermaksud, mungkin...kalian tidak berjodoh Kak Kamu yang ikhlas Ya" Rania menyemangati

" Saya sedang berusaha Ran"

" Sebenarnya Saya ngerasa aneh, karena Saya tau betul Kak Dikta lah orang satu-satunya yang di cintai Arena!"

" Nyatanya sekarang sudah tidak lagi kan Ran"

" Sabar ya Kak, Saya pasti akan bantu cari tau kebenarannya"

" Thank's Ran"

" Ehm!"

mobil terus melaju, Dikta mengantar Arena pulang!hatinya sedikit lega setelah ada teman bercerita. sejujurnya sampai detik ini Dikta belum ikhlas dengan keputusan Arena, karena bagaimana pun mereka sudah begitu lama bersama terpisah karena tuntutan pendidikan, lalu kembali lagi dengan niat ingin melamar dan hidup bersama, tapi semua tidak sesuai keinginan!Arena sudah tidak menginginkannya lagi. kali ini Dikta sudah benar-benar kehilangan sosok yang sangat di cintai sejak enam tahun lalu.

Bersambung...🤗🤗🤗

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!