NovelToon NovelToon
Baca Aku!

Baca Aku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Murid Genius / Akademi Sihir / Persahabatan
Popularitas:917
Nilai: 5
Nama Author: Karya Penulis

Penyihir yang menjadi Buku Sihir di kehidupan keduanya.


Di sebuah dunia sihir. Dimana Sihir sudah meraja rela, namun bukan berarti tidak ada Pendekar dan Swordman di Dunia Sihir ini.

Kisah yang menceritakan pemuda yang memiliki saudara, yang bernama Len ji dan Leon ji. Yang akan di ceritakan adalah si Leon ji nya, adek nya. Dan perpisahan mereka di awali ketika Leon di Reinkarnasi menjadi Buku Sihir! Yang dimana buku itu menyimpan sesuatu kekuatan yang besar dan jika sampulnya di buka, maka seketika Kontrak pun terjadi!.

"Baca aku!!" Kata Leon yang sangat marah karena dirinya yang di Reinkarnasi menjadi Buku. Dan ia berjanji, siapa pun yang membaca nya, akan menjadi 'Penyihir Agung'!. Inilah kisah yang menceritakan perjalanan hidup Leon sebagai Buku Sihir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Nel tampak terkejut. Ia tidak menyangka Rafael berani mengatakannya.

Ia masih saja melihat Rafael.

Namun kini Riley sudah lebih tampak senang, tatapannya tidak lagi dipenuhi dengan kekecewaan. Kata kata Rafael tadi membuat kecewa Riley hilang.

"A-aku juga! Aku juga akan melakukan seperti yang dikatakan Rafael!" Kata Nel. Ia sedikit tergagap saat mengatakannya.

Nel juga tidak mau kalah dengan Rafael. Dan ia juga akan melakukan seperti apa yang dikatakan Rafael.

"Bagus kalau begitu.... Tepati perkataan kalian" Riley tersenyum. Ia akan menunggu nya. Ia akan melihat, apakah mereka bisa menepati perkataan mereka yang sangat meyakinkan itu? Riley ingin melihatnya.

"Bagus!.. Kau melakukannya dengan baik" Leon memuji Rafael. Dan Rafael pantas mendapatkannya. Ia benar benar pandai mengambil peran itu. Seperti yang dikatakan Leon, dan itu membuat Rafael tampak lebih dewasa.

"Baiklah.. Karena kalian sudah berjanji, kalian boleh membaca buku di Gudang Buku ini" Riley mengatakannya. Ia tersenyum saat mengatakannya. Itu benar benar keinginannya untuk memberi izin kepada mereka.

Dan menurut Riley, mereka dapat dipercaya. Kali ini ia memutuskan untuk memaafkan mereka dan memberi kepercayaannya kepada mereka.

Saat mendengar itu, mereka berdua sangat terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa perkataan Rafael tadi bisa membuat situasi menjadi bagus.

Kali ini Rafael bisa mengubah masalah menjadi keuntungan.

"Terima kasih kak!" Kata Nel. Ia tampak sangat senang. Sampai sampai saat ia menyatakannya ia seakan lupa dengan kesalahannya.

Begitu juga dengan Rafael. Mereka mengucapkan terimakasih.

" Sebagai gantinya, kalian harus bersemangat saat latihan nanti!" Riley mengatakannya. Ia tersenyum. Suaranya dipenuhi dengan kegembiraan.

"Tentu saja!" Jawab Nel. Ia tampak lebih yakin dengan dirinya. Dan Rafael hanya mengangguk dengan senyuman.

Lalu setelah itu, mereka menuju ke tempat dimana kelas Riley akan dimulai. Bukan diruangan, tapi di luar. Di hutan, namun suasana di hutan malam itu tidaklah seram maupun menakutkan.

Riley benar benar pandai memilih tempat yang bagus. Tempatnya disinari dengan cahaya rembulan, dengan bungan nan indah. Berwarna warni. Sangat cocok untuk menjadi tempat meditasi.

"Nah.. Disinilah kita akan berlatih" Kata Riley. Nel dan Rafael mengikutinya dari belakang. Mereka juga tampak kagum dengan tempatnya, apalagi Nel.

"Langsung saja kita mulai.." Riley tampak menyiapkan api unggun dan beberapa kayu untuk menjadi tempat duduk mereka nantinya.

Mereka berdua hanya melihat nya dengan heran. Jadi Riley sendiri yang menyiapkan tempatnya.

"Kalian tahu mengapa hanya kalian berdua saja yang menjadi murid ku?" Riley bertanya. Ia duduk di batang kayu. Begitu juga dengan Nel dan Rafael. Dengan api unggun di depan mereka.

"Mungkin, karena kami berbakat?" Tebak Nel. Ia hanya menebak saja saat menjawabnya.

"Lalu, apakah yang lainnya tidak berbakat?" Riley lanjut bertanya. Dan itu membuat Nel sedikit tersentak.

"B-bukan begitu maksudku.." Kata Nel. Ia tidak memiliki kata kata lagi.

"Kau menjadikan kami muridmu, karena kau tertarik pada kami, kau melihat bakat yang hebat di diri kami. Begitu, kan?.."

Rafael menjawabnya. Mengatakannya dengan santai. Ia tahu itu.

"Benar. Kalian memiliki bakat yang aku tidak melihatnya di diri anak anak yang lain.." Kata Riley. Ia menatap mereka berdua lekat lekat.

"Jadi.. Aku ingin membangkitkan bakat itu. Apa kalian bersedia untuk mengikuti ajaran ku? Aku akan membuat kalian menjadi anak yang berbakat saat keluar dari akademi ini"

Riley mengatakannya dengan penuh kepastian. Ia ingin meyakinkan mereka dulu.

"Ya, kami bersedia" Jawab Rafael.

"Tentu saja, kak!" Jawab Nel. Ia sangat ceria. Ia tidak tampak kelelahan.

"Bagus.." Kata Riley.

"Pertama-tama.. Mari kita lihat sihir basic kalian.."

Dan pembelajaran pun di mulai. Leon hanya melihat mereka, sembari memberi arahan kepada Rafael.

Begitulah pembelajaran berlalu. Malam itu, bintang memenuhi malam. Menemani rembulan. Seakan menemani pembelajaran mereka.

Jam demi jam telah berlalu. Pengetahuan demi pengetahuan tantang sihir semakin dipahami oleh Rafael dan Nel.

Sekarang pukul 9 lewat. Dan mengingat jam 10 lah batas anak anak boleh beraktivitas, maka pelajaran harus segera diakhiri.

"Hah.. Seperti nya kali ini sampai disini saja" Kata Riley. Ia menghela nafas. tampak Nel dan Rafael sedang melakukan meditasi.

Lalu mereka berdua membuka mata saat mendengar nya.

"Ya?" Kata Nel. Ia tidak merasa bosan. Jadi ia berharap pelajarannya lebih lama lagi. Dan baginya ini juga berguna.

"Kita lanjutkan besok. Kalian beristirahatlah.. Jangan lupa mengulang pelajaran yang sudah kita ketahui" Kata Riley. Itu menjadi kata penutup untuk pertemuan mereka.

"Baik.." Jawab serentak mereka berdua. Mereka sama sekali tidak merasa lelah. Dan itu karena latihan nya yang tidak berat. Hanya bermeditasi dan teori.

Lalu semuanya kembali ke tempat masing masing. Begitu juga dengan Rafael. Ia pastinya tidak lupa, ia juga harus belajar Sihir lagi dengan Leon.

"Kau sudah siap?" Tanya Leon. Mereka sudah berada di kamar sekarang. Mereka kali ini akan berlatih di kamar. Walau tidak aman untuk kamarnya, tetapi bila di luar maka mereka akan dapat masalah lagi.

"Hah.. Ya" Rafael menghela nafas. Ia tahu Leon tidak akan mau melewatkan satu latihan pun. Bila ia menolak sekalipun, ia akan memaksanya.

"Baiklah.. Lanjutkan Mantra yang tadi" Kata Leon. Mereka berniat melanjutkan Mantra yang tertunda saat latihan kemarin.

"Baiklah.." Rafael menurutinya. Ia tampak manarik nafas.

Walau ia lelah, tetapi ia harus mengikuti pelatihan dari Masternya.

"Tapi, pertama-tama, kau harus mengeluarkan Lambang Nada terlebih dahulu, sebelum kau memulai menggunakan teknik teknik Sihir Nada lainnya"

Kata Leon. Dan itu benar. Rafael harus menggunakan Sihir Nivarla Serentha Melodia terlebih dahulu.

Rafael mengeluarkan Mana Murni Alam Semesta-nya. Lalu ia mengucapkan Mantra nya.

"Nivarla Serentha Melodia " Dengan lirih ia mengatakannya. Membuat Mana Murni milik Rafael berubah menjadi Lambang Nada Nada.

"Oke, selanjutnya katakan Mantra Resonare Caelum " Kata Leon. Ia benar benar ingin melihat Sihir itu. Sudah lama ia tidak melihatnya.

"Resonare Caelum " Kata Rafael. Ia mengucap Mantranya dengan lirih. Sembari tangan memegang dadanya. Ia menguji nya pada dirinya sendiri.

Lalu Lambang Lambang Nada tadi seakan masuk di dada Rafael. Seketika Aura Hijau seperti kolam dibawah kaki Rafael muncul. Namanya Heal Sircle.

Heal Sircle itu seakan menyembuhkan semua luka luka nya. Tangan Rafael juga dipenuhi dengan Aura Hijau. Namun Lambang Lambang Sihir nya masih memiliki warna yang sama, putih murni.

"Wah.." Rafael kagum. Lagi lagi ia terkejut akan Sihir Nada.

Mengingat C Mayor ini hanya menyembuhkan luka fisik, maka semua luka luka Rafael tersembuhkan. Semua luka yang ia dapat saat dulu dihina oleh teman temannya. Hanya luka fisik saja.

Dan itu sangat cepat. Bahkan Rafael sama sekali tidak merasakan apapun, hanya rasa dingin sejuk yang ia rasa. Nikmat.

"Ini benar benar bekerja!" Kata Rafael. Suaranya sedikit kuat. Ia tidak menyangka Sihir Nada ini sangat ampuh untuk menutup luka, bahkan mengeringkannya dan menghilangkannya.

"Belum seberapa, tapi kau sudah kagum?.." Leon sengaja menanyakannya. Ia tahu sekarang Rafael telah mengakui kehebatan Sihir itu. Ia ingin mengejek Rafael saat menolak mempelajari Sihir Nada tadi.

"Haha.. Iya, maaf" Sembari menggaruk kepala belakangnya. Ia tahu maksud Leon menanyakan itu.

"Sekarang aku sudah mengakui kehebatan Sihir ini!" Rafael mengatakannya dengan kepastian. Ia yakin sekarang, bahwa Sihir ini bisa membawanya ke peringkat yang lebih tinggi.

"Bagus, akhirnya kau menyadari kehebatan Sihir ku ini~" Leon membanggakan Sihir yang ia gunakan di kehidupan sebelumnya. Ia juga menggunakan Sihir Nada saat di kehidupannya dulu.

Itu Sihir yang sangat jarang digunakan orang, jangankan menggunakannya, mengetahuinya saja bahkan hanya orang tertentu.

"Kau bilang, C Mayor ini memiliki tingkat kan? Jika tingkat segini saja sudah hebat, bagaimana tingkat selanjutnya?!"

Rafael sangat senang saat membayangkannya. Dan itu benar benar hebat. Sihir Penyembuhannya bukan main. Walau tidak ada bedanya dengan Sihir Penyembuh lainnya, tapi ini terasa lebih hebat dari yang lainnya, begitu pikir Rafael.

"Lihat.. Bahkan kau saja ingin cepat cepat mempelajari tingkat selanjutnya" Kata Leon. Ia lagi lagi mengejek Rafael. Leon tahu bahwa pada akhirnya Rafael akan mengakui itu.

"Lalu.. Apa yang harus kulakukan selanjutnya? Apa tahap selanjutnya?" Rafael bertanya. Suaranya sedikit lebih pelan.

Ia juga tampak lebih bersemangat dan niat.

"Haha.. " Leon tertawa pelan. Perubahan Rafael sangat drastis. Itu membuat Leon sedikit tertawa. Ia tampak malu.

"Ha?" Tentu saja Rafael heran. Ia memiringkan kepalanya. Mengapa malah tertawa, padahal Rafael sudah menunjukkan niatnya?, pikir Rafael.

"Kau ini.. Aku bercanda. Bukankah hari ini kau sudah belajar? Maka malam ini kau boleh beristirahat~" Leon mengatakannya.

Leon berbohong saat mengatakan bahwa Rafael harus latihan malam ini. Padahal Rafael sudah melakukannya tadi siang.

"..." Tak ada jawaban. Merasa tertipu, ia membaringkan tubuhnya ke tempat tidur. Ia berniat langsung tidur saja. Menanti hari esok yang akan lebih baik, dan menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.

'Hm.. Benar benar..' Batin Leon. Suara itu sampai pada Rafael, namun itu tidak terdengar. Rafael sudah tertidur pulas. Ia langsung tidak sadar dan tertidur di tempat tidur setelahnya.

Sepertinya ia benar benar lelah.

Lalu Leon berjalan melayang mendekati jendela. Ia melipat tangan depan dada. Melihat langit malam.

Mengenang kehidupan nya di masa lalu.

Mempertanyakan tujuannya untuk dihidupkan ke kehidupannya yang kedua sebagai Buku.

'Apa.. Apa tujuan ku? Bukankah ini bukan kehidupan ku?.. Ini memang bukan kehidupan ku. Dan tujuanku dihidupkan kembali, apa? mengapa aku tidak mati saja saat itu?'

Leon mulai bertanya dalam batin. Ia mulai serius kali ini. Ia mempertanyakan tujuannya.

'Haha..Benar.. Aku ingin melihat ibu lagi, melihat keluargaku saat masih harmonis dulu' Leon membatin lagi. Ia menatap langit malam itu. Matanya sedikit lelah saat menatapnya.

'Tapi.. Mana? Mana ibuku dan keluargaku?..' Batin Leon, ia bertanya.

'Tidak ada.. ' Sembari menghela nafas. Lalu tersenyum.

'Ini kehidupan baru ku. Dimana ini juga hidup ku. Aku juga punya tujuan, punya harapan. Aku Buku..'

Leon mengatakannya dalam batin dengan senyuman indah yang pasti.

'Maka dari itu.. Tujuan utamaku, membimbing anak itu mencapai Penyihir Agung, berasama ku'

Ia menemukan inti dari hidupnya. Tujuan utamanya untuk hidup. Walau Ia tahu, bukan ini sebenarnya keinginannya, tapi, inilah takdirnya.. Ia hanyalah sebuah Buku..

Sembari ia tertawa kecil. Sedih sekaligus senang, bersyukur bisa melihat dunia lagi untuk kedua kalinya.

"Sudah kuputuskan!.." Gumam Leon. Ia sudah memutuskan 'tujuan' hidupnya yang kedua.

Dan itu adalah, Membimbing Rafael Mencapai Penyihir Agung, Bersamanya, Dengan Semua Teman Temannya.

Itu yang utama. Yang lainnya, tambahan dan sampingan untuk menuju ke yang utama.

Dan tujuan Leon, sekaligus menjadi tujuan cerita ini. Walau akan ada sebuah kejutan yang menanti. Sebuah kejutan yang tidak terduga.

...Selanjutnya>...

1
Murnila Wati
Nice Thor! Kau membuat minat baca ku bertambah!/Applaud/
Murnila Wati
Ini dia. Kebenaran yang ditunggu²/Hey/
Murnila Wati
Yok thor lanjutkan. Para readers mu ini ingin melihat Rafael dan Leon berdiri sebagai Penyihir Agung di akhir cerita/Chuckle//Smile//Applaud//Good/
Murnila Wati
Mantra baru unlock/Hey/
Murnila Wati
Hehe, bisa aja Leon/Slight/
Murnila Wati
Pasti Lauren/Shhh/
Anin: Hayyo loh... Baca bab selanjutnya ya, nanti kamu bakal tahu
total 1 replies
Murnila Wati
Wah Thor! Kenapa aku penasaran?!/Cry/ Cerita mu membuatku penasaran Thor!/Good/
Anin: Thanks/Smile/

Leon:Tuh kan, para Readers penasaran /Chuckle/ Makanya Baca Aku!
total 1 replies
Murnila Wati
Hayyo loh.. Leon nengok apa tuh~ Seketika berubah genre/Frown//Shhh/
Anin: Hehe, auto jadi horor/Tongue/

Rafael:Seram nye!...
total 1 replies
Murnila Wati
Sedikit typo yah Thor/Smile/
Anin: Hehe iya, maaf ya atas kesalahannya/Grievance/

Leon:Tuh kan para Readers marah!! Makanya, nulis yang benar!/Smug/
total 1 replies
Murnila Wati
Pasti MC kita dong yang menang~~ yakan Thor~~
Anin: Aku setuju!

Rafael: Pastilah/Chuckle/

Leon:Nantikan saja readers ku!/Bye-Bye/
total 1 replies
Murnila Wati
/Facepalm/
Murnila Wati
Sabar, Nel
Anin: Nel:Udah gak bisa/Panic/ Rasanya tuh mulut pengen gw tabok!
total 1 replies
Murnila Wati
Duh... Kebenaran yang menyakitkan/Sob//Sob/
Anin: Tahan ya... Ini hanya bumbu.. Nanti akan banyak laki kebenarannya/Proud/

Leon:Makanya, terus Baca Aku!
total 1 replies
Murnila Wati
/Facepalm/
Murnila Wati
Sip Thor.. Kutunggu kejutanmu /Hey//Smirk/
Anin: Sip..

Leon:Aku juga akan menunggu kau terkejut /Smirk/

Rafael:...
total 1 replies
Murnila Wati
Haha, makanya jangan bandel/Curse//Curse/
Anin: Rafael:Yah... Disorain Readers/Sob//Sob/

Leon:Tulah... Makanya, jadi MC utama boy!!/Casual/
total 1 replies
LION QUEEN
200 hal?🤨 dikit lah itu.... kalau sangat tebal itu sekitar seribu hal lah🤫
Anin: Kalau 1000 hal, nanti bacanya gak kelar kelar dong...
total 1 replies
LION QUEEN
semakin menarik! Ada tambahan tokoh baru, dan dunia sihir nya semakin nampak/Smile/
Anin: Tokoh baru akan Author tambahin sebanyak-banyaknya
total 1 replies
LION QUEEN
waw keren
Anin: Thank a lot/Casual/
total 1 replies
Murnila Wati
Waw... Semakin menarik. Lanjutkan Thor
Anin: Yoi, lagi semangat neh..🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!