Senja merasa menderita dengan pernikahan yang terpaksa ia jalani bersama seorang CEO bernama Arsaka Bumantara. Pria yang menikahinya itu selalu membuatnya merasa terhina, hingga kehilangan kepercayaan diri. Namun sebuah kejadian membuat dunia berbalik seratus delapan puluh derajat. Bagaimana kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghadirkan Orang Ketiga
Saka berhenti dan berdiri didepan pintu kaca ruangan kerjanya, benda pipih menempel di telinganya.
“Hallo!” sapa suara seseorang di sambungan telepon.
“Halo Zein, aku butuh bantuanmu, bisa datang ke kantor ku?” tanyanya tanpa basa basi.
“Hmm…, baiklah, kebetulan aku sedang menuju kantor.”
“Oke, aku tunggu, Ya!” pungkas Saka sambil menutup sambungan teleponnya. Lalu kembali melangkah menuju meja kerjanya.
Saka mulai membuka laptop kemudian memeriksa laporan yang diterimanya, sekitar tiga puluh menit kemudian pintu ruangan itu terbuka. Reflek dia menoleh dan mendapati Sesosok pria gagah datang menghampirinya.
“Tumben sekali CEO Patria Jaya menghubungiku?” tanya pria itu dengan nada menyindir sambil menarik kursi di hadapan Saka.
“Iya, aku butuh bantuanmu,” ujar Saka, suaranya tenang dan datar.
Pria bernama Zein itu menatapnya lekat. “Bantuan apa, sepertinya serius?”
Saka menghela napas panjang, sambil mengatur kata katanya karena sejujurnya dia sendiri tak tahu harus memulai dari mana.
“Aku di jebak!”
Pria bernama Zein itu mengangkat alisnya. “Maksudnya?”
“Entah apa yang terjadi padaku di malam itu, hingga aku bisa berada satu kamar dengan seorang perempuan yang tidak ku kenali.”
Zein masih menatapnya, seakan mendesak Saka untuk melanjutkan pemutarannya.
“Aku pun di paksa menikahinya, padahal kau tahu aku sudah punya kekasih.”
Kali ini Zein yang menarik napas panjang. “Lalu apa yang harus aku lakukan?” tanya lugas.
“Kau harus menggoda Senja, buat dia terperangkap dalam jebakan kita, setelah itu… “
“Tunggu… “ Zein memotong ucapan Saka yang menggebu-gebu itu. “Senja? Siapa itu Senja?”
“Senja itu perempuan yang ku nikahi, aku tidak tahu apa yang ia lakukan pada keluarga ku, sehingga kedua orang tua ku begitu menerima kehadirannya. Bahkan mereka berencana akan menggelar pesta pernikahan kami secara mewah, aku tak bisa menolaknya, karena mereka mengancam akan menghapus namaku sebagai ahli waris mereka… . “
“Oleh karena itu,” Saka melanjutkan lagi. “Sebelum resepsi itu digelar, aku ingin memberikan bukti kepada kedua orang tua ku, jika wanita yang mereka pikir baik adalah wanita murahan.”
“Kau yakin?” tanya Zein, tangannya terlipat di atas meja. “Darimana kau tahu jika istrimu itu, perempuan yang kau sebutkan? Bagaimana jika dia wanita baik baik?”
Saka menggelengkan kepalanya merasa skeptis. ‘Aku sudah punya bukti, aku pernah melihat dia pulang dengan kondisi berantakan setelah diantar laki laki, sayangnya aku tidak punya bukti tentang perselingkuhannya.”
“Huft… Zein menarik napas panjang. “Katakan saja apa yang harus aku lakukan?”
“Kau datangi dia di rumah dan cobalah menggodanya, merayunya dan lakukan apa saja agar dia menunjukkan sifat aslinya. Aku sudah memasang kamera pemantau tanpa sepengetahuannya.”
Zein menggaruk kepalanya tak gatal. “Aduh, ini berat. Masalahnya ini menyangkut perasaan, bagaimana jika dia benar-benar suka pada ku? Atau bukan tak mungkin aku juga bisa menyukainya? Apa lagi, kau tahukan aku ini sudah dua tahun menduda, bagaimana jika aku terpincut istrimu?” tanyanya dengan maksud menolak secara halus.
Saka tersenyum miring. “Jika kau menyukainya, itu berarti ada masalah dengan seleramu… “ ejeknya secara tidak langsung.
“Oh, ya? Apa dia terlalu buruk? Sampai kau mengatakan itu?” sarkas Zein. “Ingat Saka,” ujarnya dengan nada penuh tekanan. “Terkadang kita silap dengan pandangan kita sendiri, karena terbalut oleh prasangka buruk kita pada orang lain. . Mungkin di pandangan mu istrimu itu jelek, tapi bisa jadi di mata lelaki lain istrimu terlihat seperti bidadari. Apa kau tidak menyesal, jika suatu saat nanti kau terlambat menyadari?” ungkap pria tiga puluh tahun itu berupa menyadarkan Saka.
“Aku tidak menyuruhmu datang untuk menceramahi ku, cukup lakukan saja perintah ku!” ucap Saka tegas.
Zein terdiam sejenak. Ingin menolak tapi, dia sudah terlalu banyak hutang budi.”Baiklah! Katakan apa yang harus aku lakukan?”
Saka tersenyum puas. Kemudian ia mengarahkan apa saja yang harus Zein lakukan untuk menjalankan rencana mereka.
****
Tak ingin terus dihina oleh suaminya sendiri, Senja mencoba mengubah penampilannya, dengan berhias diri, kebetulan dia punya peralatan make up lengkap, dari hantaran Saka.
Bermodal tutorial di salah satu kanal media sosial dia mengikuti step by step sehingga wajahnya yang semula cantik dan ayu
Semangkin cantik dan bersinar dengan make up mahal itu.
Senja tersenyum puas melihat penampilan di depan cermin. Baru saja meletakkan kuas perona pipi tiba-tiba bel berbunyi.
Deg… deg… jantungnya berdegup kencang. Wajahnya sedikit panik. “Jangan jangan itu tante Rita.’
Gegas ia berjalan dan membuka pintu.
Kreak pintu terbuka…
Pupil mata Zein membesar ketika melihat wanita cantik menyembunyikan sebagian tubuhnya di balik pintu. Sejenak dia terpaku dengan jantung yang tiba-tiba berdegup kencang.
Deg deg… .
ku rasa jauh di banding kan senja
paling jg bobrok Kaya sampah
lah ini suami gemblung dulu nyuruh dekat sekarang malah kepanasan pakai ngecam pula
pls Thor bikin dia yg mati kutu Ding jangan senja
tapi jarang sih yg kaya gitu banyaknya gampang luluh cuma bilang i love you