NovelToon NovelToon
The Royals

The Royals

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Dark Romance
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Ketika mimpi tidak sesuai dengan realita!

Kaira, seorang gadis sederhana, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis ketika dinikahi oleh pria kaya keturunan bangsawan terhormat, Kairo Archipelago Attar. Pria yang selama ini tampak ramah dan penuh pesona justru menunjukkan wajah aslinya setelah mereka menikah.

Bagi Kairo, Kaira bukanlah istri—melainkan pion. Tujuannya hanya satu: membuka kedok para pengkhianat dalam keluarga bangsawan Archipelago Attar, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Namun, pernikahan itu menyeret Kaira ke dalam pusaran intrik, politik, dan dendam. Ia menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari keluarga bangsawan yang membencinya. Di tengah kekacauan itu, hanya satu pertanyaan yang terus menghantui:
Apakah Kairo akhirnya akan membuka mata dan melindungi istrinya?
Atau tetap memilih mengorbankannya demi rencana yang sudah ia bangun?

“Aku menikahi mu untuk menghancurkan mereka… tapi justru aku yang hancur karena mencinta mu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Royals — BAB 12

MENJADI TERSANGKA???

Dengan penuh percaya diri, Kaira sempat mengetuk pintu kamar Kusuma. Dia yakin, bahwa ibu mertuanya berbeda dengan Kalindi, dia bisa melihat senyum tulus sejak pertama kali bertemu.

“Apa nyonya Kusuma ada di dalam?” tanya Kaira kepada pelayan yang berjaga di sekitar kamar tersebut.

“Iya, Nyonya. Sejak semalam dia masih ada di dalam kamar.” Kata pelayan tadi yang membuat Kaira terpaksa masuk tanpa menunggu izin.

Wanita cantik berbalut kebaya putih itu, melangkah masuk dengan senyuman kecil. Dia melihat keberadaan Kusuma yang terbaring di atas meja dalam posisi miring berselimut tebal.

“Nyo.... Ibu!” panggil pelan Kaira yang bingung harus memanggil apa. Perlahan dia mulai masuk dan berdiri di samping ranjang.

Kaira meletakkan nampan tersebut di atas nakas, menyentuh lengan Kusuma yang masih berbaring membelakanginya. “Nyonya Kusuma!”

Jantungnya berdegup saat tak ada jawaban sama sekali, hingga Kiara lagi dan lagi mencoba membangunkan nya dan terpaksa membalik tubuhnya. Deg!

Seketika ia berjalan mundur nan tercengang melihat wajah pucat Kusuma yang seperti orang tak bernyawa. “Nyo— nyonya Kusuma?!” panggilnya pelan dan memberanikan diri mendekatinya serta mengecek denyut nadinya.

Sungguh, Kaira merasa sesak dan gemetar saat dia sadar bahwa ibu mertua sudah tewas. Lehernya seperti tercekik saat dia tahu semua itu. Hingga tiba-tiba pintu dibuka saat Kalindi datang bersama Yoona hendak mengunjungi Kusuma.

Kalindi menatap penuh heran saat melihat keberadaan Kaira yang nampak pucat pasih dan gemetar. “Apa yang kau lakukan di sini? Dan— ” Seketika mulut Kalindi ternganga kaget melihat Kusuma dalam keadaan tak bernyawa di atas ranjang.

Yoona yang juga ada di sana pun langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

“APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN?” gertak Kalindi langsung membuat Kaira tersentak kaget dan menggeleng sembari meneteskan air matanya.

“Ak-aku tidak. Aku tidak tahu, aku datang ingin mengantar minuman ini dan aku— Aku— ”

Kalindi langsung berjalan menepis kasar Kaira dan mengambil jamu yang Kaira bawa. Ia mencium aromanya dan berkerut alis hingga membantingnya ke lantai.

“APA KAU MAU MERACUNINYA? LAU TIDAK MENCIUM AROMA JAMU ITU SUDAH TIDAK LAYAK DI MINUM!” sentak Kalindi benar-benar membuat keadaan di sana semakin tegang.

Kaira sendiri terkejut, karena bukan dia yang membawanya pertama. “Percayalah padaku... Bukan aku yang membuatnya, ak- aku mengambilnya dari seorang pelayan yang hendak membawa nya kemari. Tolong percayalah, aku... Aku tidak— ”

“BERANI SEKALI KAU MASIH MENGELAK! Kemari!” Kalindi menarik tangan Kaira dan membawanya ke ruangan Raziq. Sementara Yoona juga ikut serta karena dia ada di sana sebagai saksi juga.

Saat perjalanan menuju ke ruangan Raziq. Kaira mencoba memohon untuk mempercayainya, hingga Caesar yang baru tiba dari kantor pun segera menghampiri ke ruangan Raziq.

Bruakk!!! Pintu dibuka kasar saat Kalindi langsung mendorong Kaira tepat di tengah-tengah. “Ada apa ini?” tegas Raziq yang langsung berdiri dari kursi kerjanya.

“Kusuma sudah tewas! Dan wanita ini yang membunuhnya.” Kata Kalindi.

Kaira menggeleng menatap Raziq dan Yoona juga ikut terkejut saat dia sendiri masih tak yakin kalau Kaira pelakunya.

“Hentikan omong kosongmu!” kata Raziq menatap marah ke Kalindi.

Wanita paruh baya itu menyeringai licik. “Omong kosong? Katakan kepadanya, katakan apakah Kusuma sudah tewas, dia sedang berbaring di kamarnya tanpa nyawa saat ini. Katakan kepadanya.” Cerca Kalindi dengan tatapan sinis.

Dengan jantung berdegup, Kaira menatap ke Raziq dan menggeleng. “Aku bersumpah, aku tidak tahu kalau nyonya Kusuma sudah meninggal.” Ucap Kaira sehingga Raziq menatap ke Kalindi yang seketika melotot seolah memberikan kode sesuatu.

“Ada apa? Apa semuanya baik-baik saja?” kata Caesar yang baru tiba.

“Tidak, tidak saat ada pembunuh di rumah ini.” Kata Kalindi yang masih saja sinis. Caesar berkerut alis dengan heran akan ucapan ibunya.

“Sudah kubilang, menikah dengan pilihanku lebih baik daripada wanita luar yang tidak tahu asal usulnya.” Sindir wanita berkebaya ungu itu benar-benar memancing emosi.

Kaira mencoba tetap tenang meski dia menatap marah dengan hidung memerah dan kedua tangan terkepal. “Bukan aku yang membunuhnya, aku sudah mengatakannya.” Ucapnya menatap berani ke Kalindi.

“Oh, lihat! bagaimana dia menatapku dan mungkin akan membunuh ku juga. Cepat, panggil Kairo untuk segera pulang. Katakan kepadanya bahwa ibunya meninggal di tangan istrinya.” Ucap Kalindi yang saat itu juga menatap ke Yoona.

“Cepat!”

“Ah, i-iya Ibu!” balas Yoona dengan bibir kerucut saat dilalah yang harus disuruh. Namun ia segera keluar dari sana, sedangkan Caesar masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

.

.

.

Bruakk!!

Pintu dibuka cukup kasar, saat Kairo yang mendapat kabar mengenai ibunya. Pria berkemeja putih yang kini menatap tajam hingga tak percaya saat melihat sang ibu terbaring di atas ranjang dalam keadaan pucat tak bernyawa.

Pria itu menyentuh kening Kusuma, menatap pasrah dan sedih.

“Lebih baik, kita tutup rapat gerbang Archipelago agar wartawan tidak ada yang datang. Ini sangat memalukan ketika menantu keluarga sendirilah yang membunuh Kusuma.” Kata Kalindi dengan tatapan prihatin.

“Aku tidak membunuh siapapun.” Balas Kaira menatap lurus dengan sisa-sisa air mata di kedua mata indahnya.

“Cih!”

“Kairo, sebaiknya segera melakukan pemakaman untuk— ”

“Aku yang akan melakukannya, tinggalkan aku sendiri. Tolong!” potong Kairo yang seolah dunianya runtuh ketika harus kehilangan ibunya juga.

Tak ingin menambah panas, mereka semua pergi meninggalkan Kairo bersama ibunya. Sementara di luar kamar, Kaira langsung pergi begitu saja, sehingga Kalindi dan yang lain menatap penuh heran akan sikapnya.

Namun Kaira tak peduli saat dia mencoba mencari pelayan yang membawa jamu tersebut pertama kalinya. “Jika memang jamu itu tidak layak, lalu kenapa dia ingin memberikannya kepada ibu Kusuma.” Gumam Kaira yang kini benar-benar geram dan tak terima bila dialah yang dituduh begitu saja.

“Kau lihat! Bagaimana bisa aku betah satu rumah dengan gadis seperti nya. Yoona saja sudah cukup bagiku.” Kesal Kalindi yang melengos pergi, namun dia menatap sejenak ke arah pintu kamar Kusuma, lalu menyeringai kecil dan pergi.

“Ta-tapi, aku masih tidak yakin jika Kaira si polos itu yang membunuh ibu Kusuma. Benar kan sayang?!”.

“Pergi ke kamarmu.” Tegas Caesar menatap marah ke istrinya yang seketika malas meladeninya dan memilih pergi.

Kini hanya ada Raziq dan Caesar yang masih di sekitar kamar Kusuma. Dengan penuh kewaspadaan, Caesar menatap ke pamannya. “Siapa yang membunuhnya? Aku yakin bukan wanita itu yang membunuhnya.” Kata Caesar yang saat ini menatap lekat ke Raziq.

“Kita masih tidak tahu. Itu mungkin saja.” Balas Raziq yang terdengar tak peduli namun sangat yakin akan ucapannya.

“Kapan semua ini akan selesai jika terus banyak masalah yang datang. Pembunuhan dan lain sebagainya.” Gerutu Caesar sembari berkacak pinggang.

Raziq terdiam, dia memikirkan soal Kalindi. Jika saja satu rahasia bisa dijaga, maka semua ini tidak akan serumit saat ini. “Sial!” umpat kesal Raziq.

1
YuWie
lha.apa jawaban kaira ketika ditanya wartawan..ini live lho critanya
YuWie
sing pas krungu rahasia besar iok ya caesar bukan kairo atupjn kaira ya..makanya protagonisnya masih lemah2
YuWie
mulai hawa2 jengkel ini yg baca ya
YuWie
lemah nih pasti si kair
YuWie
kusuma kie memang bawaan sakit ataudi racun itu?
Four.: mungkin aja keduanya
total 1 replies
YuWie
kusuma sdh ringkih..malah gak ada yg melindungi..dimn kau kairo, cerdas dikit lah
Four.: Kairo masih di rumahku 😌
total 1 replies
YuWie
iya banyak rahasianya
Four.: ho, oh. kalau GK ada rahasianya, bukan intrik bangsawan dongg
total 1 replies
vnablu
Kairo sok" an ngak peduli padahal dia kasian ngeliat pipi Kaira ada bekas tamparan
Four.: tau tuhh, malu² 🐈
total 1 replies
Tiara Bella
gpp kali kaira tidur sm suami ini....mw peluk jg boleh ko....
Tiara Bella: gpp bikin anak sekalian /Facepalm/
total 2 replies
YuWie
apakah caesar anak Raziq dan kaliandi
Four.: mungkin aja, yang penting bukan anakku kok
total 1 replies
YuWie
kok tiba2 mati aja tuh sultan... kupikir dg garang mau ngasih tau istri pertama kenapa anaknya tdk jadi sang pewaris..ehhh malah tiba2 kena jantung.
Trus u Kaira jg dibiat menye2 lah karakternya. Calon istri sultan harus badas dan cerdik bukan malah senyum2 sendiri blm2 bayangin anak sultan
Four.: kalau langsung dikasih tahu, auto tamat ceritanya kan 😌
total 1 replies
YuWie
kaira katanya wartawan tapi pengetahuannya zonk. sama wajah bangsawan aja lupa2 ingatan.. mana terbata2 dan gumunan lagi... wahhh krg badas sepertinya untuk protagonis women nya.
Four.: kan masih pertama atuhh, kalau diposisi Kaira pastinya kita juga akan terkejut dengan sikap² mereka kann. pembalasan ada di akhir
total 1 replies
mery harwati
Jadi teringat film Jodda Akbar, kehidupan istana banyak intrik banyak persaingan banyak manipulasi banyak pembunuhan sekaligus banyak yang dikambing hitamkan demi tercapai tujuan diri sendiri dengan menghalakan segala cara
Four.: yapp, benar sekali
total 1 replies
Tiara Bella
sri kali itu pelayan Kusuma yg disuruh nganterin surat ke Kairo tp gk sampe²
Four.: ho,oh
total 1 replies
Makaristi
kairo blum sampai di situ mlh kaira udh menjelajah sampai di situ bawah tanah..
apakah kalindi memenjarakan seseorang..
jd musuh yg sebenarnya kalindi & raziq anggota keraja,an sendirikah???
kaira mencari tahu krn merasa di sudutkan oleh kelg suaminya & bahkan suami nya jg menyuruh nya mencari dalang kematian ibu nya ..
Four.: yakinnn Kairo GK tahu nihhh, awas meleset lohh ya
total 1 replies
Nita Nita
ah gregetan
Four.: santai saja /Chuckle//Proud/
total 1 replies
Makaristi
wasiat apa yg ada di amplop merah itu hingga jd rebutan..
kaira itu sebenarnya tegas & pemberani..
cuman dia kesal karena merasa kairo memanfa,atkan nya 🙂🤣😂😍🫢🤭
Four.: iya, bukan Kaira. kalau wanita lain pun juga akan sama kannn
total 1 replies
Tiara Bella
kalindi bener² licik dia pura² sakit Ampe amplop merah berpindah tangan....
Four.: sulap kan bia pindah tangan lohh/Chuckle//Grin/
total 1 replies
Makaristi
hahahaha...amlop merah yg di cari2 kalindi malah sama yoona menantu yg tdk di anggap nya 😀😁😂🫢🤭
isi amlop nya masih teka-teki yah guys 🤣😄
apakah kairo tahu klu caesar itu anak raziq..
Four.: belum deh, nanti aja dikasih tahu
total 1 replies
Tiara Bella
amplop merahnya malah sm yoona....rahasia apa ya yg ada di amplop merah itu ya
Four.: mungkin kejelasan dari pada musuhnya /Slight/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!