Pernikahan yang awalnya terus diucapkan dengan lantang hanya sekali seumur hidup akhirnya harus berakhir dengan perceraian. Ya, Hazella putri yang sering di sapa Hazel itu akhirnya menyerah setelah 4 tahun berjuang mendapatkan cinta dari suaminya. bukan karena lelah berjuang tapi Hazel sadar bahwa bersama dirinya suaminya tidak akan pernah bahagia.
dan tanpa Hazel sadari ternyata dirinya hamil setelah resmi bercerai. akan tetapi sudah tidak ada niatan Hazel untuk kembali bersama mantan suaminya,
dan bagaimana tanggapan Hazel di saat sang mantan kembali hadir setelah mengetahui anak yang ia kandung di ketahui oleh sang mantan.
apakah Hazel akan kembali kepada sang mantan atau menerima pria baru yang tulus mencintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 12
Seharian Hazel murung, tidak bersemangat melakukan apa pun karena merasa begitu kehilangan Khalisa.
Hazel sengaja mengambil cuti untuk mengurus pemakaman Khalisa.
Keluarga dari pihak ayah Khalisa yang masih hidup tidak menerima jenazah Khalisa di bawa ke kediaman
mereka. Nenek Khalisa menyatakan menyerahkan segala urusan pemakaman pada penanggung jawab
panti asuhan tempat Khalisa saat ini di tinggal.
Namun Hazel tentu tidak bisa membiarkan nya begitu saja. Hazel berpikir Khalisa pasti ingin di makamkan
di samping makam ibu dan ayah nya yang sudah lebih dulu berpulang.
Hazel meminta izin pada pihak panti untuk mengurus segala nya dan bersyukur nya pihak panti tidak
mempersulit. Mereka menyetujui permohonan Hazel dengan mengatakan bahwa Hazel yang bertanggung jawab atas semua nya. Dengan kata lain pihak panti
menyerahkan semua urusan pemakaman Khalisa pada Hazel dan Hazel sama sekali tidak keberatan
untuk itu.
"Masih memikirkan tentang Khalisa?" tanya dokter Devi yang duduk di samping Hazel.
Sedari tadi Hazel terlihat tidak mengeluarkan suara dan hanya menatap kosong ke arah jendela mobil. Bukan pemandangan di luar sana perhatian nya,
namun pikiran Hazel penuh dengan drama pemakaman hazel.
Bukan apa-apa, Hazel hanya menempatkan bagaimana jika diri nya yang berada di posisi Khalisa. Keadaan mereka tidak jauh berbeda, Hazel juga
seorang yatim piatu seperti Khalisa. Bahkan Hazel lebih parah, dia benar-benar tidak memiliki siapapun yang terhubung ikatan darah dengan nya. Jika khalisa masih memiliki keluarga namun tak menerima nya, sedang Hazel benar-benar sebatang kata. Apakah bila Hazel meninggal tidak akan ada yang bersedih untuk nya?. Layak nya Khalisa yang bahkan mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir nya pun nenek dan beberapa kerabat Khalisa yang lain tidak sudi.
Nenek Khalisa bahkan sempat berteriak dengan lantang mengatakan jika Khalisa bukan cucu nya saat para warga bergosip jika orang lain yang mengurus pemakaman Khalisa. Sempat terjadi keributan di pemakaman Khalisa yang akhirnya membuat Hazel dengan terpaksa mengusir keluarga Hazel itu.
"Ikhlaskan khalisa zel, jika kamu seperti ini hanya akan menghambat jalannya menuju surga hm" ucap dokter Devi menarik Hazel dalam pelukan nya.
"Kamu benar, sebelum nya Khalisa mengatakan jika aku terlihat cantik saat tersenyum. Dia pasti tidak suka melihat aku menangis. Aku hanya menyayangkan gadis sebaik Khalisa harus memiliki kisah yang menyedihkan. Tapi saat dia dia pasti
sudah bahagia, Khalisa sudah berkumpul bersama kedua orang tua nya"
"Aku dan Khalisa tidak memiliki ikatan darah tapi kepergian Khalisa benar-benar tidak bisa aku terima
dengan mudah. Aku... aku belum menepati janji ku akan membawakan makanan hasil masakan ku untuk nya. Aku juga belum membelikan boneka yang terakhir kali kami pilih bersama. Aku pikir waktu Khalisa masih panjang, kepergian nya sangat tiba-tiba dan aku tidak pernah menduga nya. Kemarin kami masih mengobrol dan bercanda bersama, dia kelihatan baik-baik saja"
curhat Hazel pada sahabat nya.
"Kalau begitu ayo kita pergi membeli boneka itu dan kita berikan pada Khalisa. Kamu pasti ingin menepati
janjimu kan?" Hazel tanpa ragu langsung menganggungkan kepala nya.
"Kita bisa membeli nya dan meletakkan di makam Khalisa untuk menepati janjimu. Dan tentang makanan hasil masakan mu kita tidak dapat melakukan apa pun untuk itu. Tapi aku yakin Khalisa tidak akan bersedih, situasi nya sudah tidak memungkinkan. Kita hanya bisa memberikan boneka itu saja padanya" Hazel langsung menyetujui nya, jujur sedari tadi Hazel tidak terpikirkan tentang hal iitu. Hazel terlalu sibuk mengurus pemakaman Khalisa.
Sesuai rencana mereka membeli boneka untuk khalisa dan mengantarkan nya ke makam gadis itu.
Kini di sinilah Hazel dan Devi berada, mereka tengah berdiri tepat di samping makam Khalisa.
"Khalisa, dokter datang lagi" ucap Hazel berjongkok mengusap nisan yang bertuliskan nama khalisa itu.
Sebelah tangannya mengusap nisan khalisa dengan penuh kelembutan, sedang sebelah tangan nya yang lain memeluk boneka beruang yang baru
saja dibeli nya bersama dokter devi.
"Dokter menepati janji membelikan khalisa boneka beruang yang khalisa pilih kemarin. Dokter harap khalisa suka. Sekarang khalisa pasti senang, khalisa
akhirnya bisa berkumpul dengan ayah dan ibu nya khalisa. Terima kasih ya karena selama ini khalisa bersedia menjadi teman dokter. Meski pertemuan
kita sangat singkat tapi dokter bersyukur bisa mengenal khalisa. khalisa sering menjadi alasan dokter kuat untuk mengahadapi masalah. khalisa juga
sering menjadi alasan tersenyum saat sedang sedih. Dokter terkadang malu karena tidak bisa sekuat dan seceria khalisa. Mungkin terkesan Dokter seperti
memanfaatkan khalisa bahkan kenyataan nasi goreng yang dokter berikan kemarin sebenar nya tidak di buat untuk khalisa. Tapi khalisa harus percaya, dokter benar-benar menyayangi khalisa" ucap hazel memaksakan diri nya untuk tersenyum.
"Setelah ini dokter juga akan seperti khalisa, dokter akan mencari kebahagiaan yang benar-benar bahagia.
Dokter akan pergi dari mereka yang tidak bisa menghargai keberadaan dokter. Terima kasih banyak ya khalisa, berkat khalisa dokter yakin membuat
keputusan. Keraguan yang sebelum nya ada seperti hilang begitu saja. Bye khalisa dokter pulang dulu" pamit hazel dengan senyuman yang sudah lebih baik dari sebelum nya.
Meski dalam netra hitam nya masih terlihat kesedihan namun perasaan hazel sudah sedikit lebih membaik.
hazel sudah ikhlas melepas kepergian khalisa.
***
"Nona sudah pulang?. Mau saya buatkan minuman apa?" tanya surti, asisten rumah tangga yang bekerja di rumah david.
"Tidak perlu bik, saya langsung ke kamar saja, bebersih dan setelah nya beristirahat. Hari rasa nya cukup melelahkan" jawab hazel tersenyum ramah.
"Baik Nona, saya mengerti" balas surti menundukkan kepala nya memberi hormat.
"Tadi ada yang mengantarkan paket untuk Nona. Saya meletakkan nya di atas meja kerja Nona" beritahu surti.
"Ah ya, terima kasih banyak Bik, nanti saya akan melihat nya. Kalau begitu saya ke kamar dulu ya Bik. Bibik bisa langsung pulang setelah selesai beberes, tidak perlu memasak untuk hari ini. Nanti saya akan memesan makanan dari luar saja"
"Baik Nona" jawab surti dengan patuh.
hazel mengayunkan langkahnya masuk kedalam kamar. Meski sangat lelah tapi hazel tidak menjadikan itu alasan untuk langsung merebahkan tubuh nya di ranjang tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.
Wanita itu bergegas mandi setelah beraktivitas seharian di luar ruangan. hazel sudah terbiasa hidup
berdampingan dengan kebersihan dan akan sangat tidak nyaman jika tubuh berkeringat nya di bawa tidur.
Usai mandi hazel teringat akan paket yang dikatakan oleh surti pada nya. Takut itu sebuah paket penting
hazel memutuskan untuk melihat nya terlebih dahulu daripada semalaman suntuk dia merasa penasaran.
Dengan masih menggunakan bathrobe nya hazel berjalan ke ruang kerja nya. Kening nya berkerut ketika
melihat benda yang ada di atas meja nya.
Terlihat di sana ada sebuah bekas yang hazel tidak tahu apa isi di dalam nya. Namun sesaat kemudian hazel berpikir paket tersebut mungkin pekerjaan nya
yang di kirim ke rumah. Tapi bukan kah biasa nya di kirim melalui email, pikir hazel.
"Sejak kapan di kirim mentah nya begi..."
Deg!
Gumaman hazel terpotong saat melihat tulisan pengadilan agama yang tertera di amplop yang kini berada di tangan nya. Ya, paket tersebut adalah panggilan sidang pertama perceraian David dan hazel.
hazel tersenyum. Ternyata segercep itu David mengurus nya. Sat set sekali padahal baru dua yang hari lalu hazel menyetujui nya.
"Ya semakin cepat semakin baik"
ucap hazel
Tidak ada lagi air mata yang keluar seperti kemarin-kemarin, hazel benar-benar sudah mantap untuk berpisah. Memulai hidup baru tanpa ada David
dan keluarga nya seperti nya tidak terlalu buruk.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Happy Reading 😍...