NovelToon NovelToon
Mencintai Dalam Diam

Mencintai Dalam Diam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Husnul rismawati

kisah cinta di dalam sebuah persahabatan yang terdiri atas empat orang yaitu Ayu , Rifa'i, Ardi dan Linda. di kisah ini Ayu mencintai Rifa'i dan Rifa'i menjalin hubungan dengan Linda sedangkan Ardi mencintai Ayu. gimana ending kisah mereka penasaran kaaan mari baca jangan lupa komen, like nya iya 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Husnul rismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 12 . kedatangan sahabat kecil ayu

Setelah makan, Rifai, Linda, dan keluarga Rifai menuju ruang keluarga. Mereka mengobrol bersama, membahas hubungan antara Rifai dan Linda.

mereka duduk di ruang keluarga yang nyaman, dikelilingi oleh dekorasi yang hangat dan akrab. Mereka semua tersenyum dan tampak santai setelah makan siang itu.

"Jadi, bagaimana kalian berdua? Sudah berapa lama kalian kenal?" tanya Ibu Rifa'i dengan rasa ingin tahu.

Rifa'i dan Linda saling menatap, lalu Rifa'i menjawab, "Sekitar 3 bulan Bu. Kami bertemu di sebuah acara komunitas "

Ayah Rifa'i mengangguk, "kalau memang kalian sudah sama sama cocok jangan lama-lama tidak baik, " kata ayah Rifa'i menimpali.

" iya pak ini jugak masih saya usahakan supaya bisa segera halalin Linda " jawab Rifa'i kemudian dengan wajah tetunduk.

Mereka semua terus mengobrol, berbagi cerita dan tawa. Suasana di ruang keluarga itu sangat hangat dan penuh kasih sayang.

Hingga tak terasa, waktu sholat Ashar tiba. Rifa'i, yang rumahnya terletak tepat di depan masjid, memutuskan untuk melaksanakan sholat jamaah di sana.

Rifa'i bangkit dari tempat duduknya dan menuju ke kamar untuk berganti pakaian dan memakai sarung yang sesuai untuk sholat. Setelah selesai, ia keluar dari kamar dan bergabung dengan ayahnya yang sudah siap untuk pergi ke masjid.

"Bersiaplah, Rif," kata Ayah Rifa'i dengan senyum. "Mari kita sholat jamaah di masjid."

Rifa'i mengangguk dan bersama ayahnya berjalan menuju masjid yang terletak di depan rumah mereka. Sementara itu, Linda dan Ibu Rifa'i memutuskan untuk melaksanakan sholat di rumah, mereka menyiapkan tempat sholat dan mulai melaksanakan sholat berjamaah di rumah.

Suasana di rumah menjadi lebih tenang dan damai saat mereka semua fokus pada ibadah dan berdoa kepada Allah. Rifa'i dan ayahnya berjalan dengan langkah yang tenang menuju masjid, siap untuk bergabung dengan jamaah lainnya dan melaksanakan sholat Ashar

Sholat Ashar berlangsung sekitar 5 menit, dengan gerakan yang khidmat dan bacaan yang tenang. Rifa'i dan ayahnya melaksanakan sholat dengan penuh konsentrasi, merasakan kedamaian dan ketenangan dalam setiap gerakan dan bacaan.

Setelah sholat selesai, Rifa'i dan ayahnya duduk sejenak di masjid untuk berdzikir dan berdoa. Mereka memanjatkan doa untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan orang-orang yang mereka cintai.

Setelah selesai berdzikir dan berdoa, Rifa'i dan ayahnya langsung pulang ke rumah. Mereka berjalan dengan langkah yang santai, menikmati suasana sore yang tenang.

Saat tiba di rumah, mereka disambut oleh Linda dan Ibu Rifa'i yang sudah selesai melaksanakan sholat di rumah.

Ayah dan Ibu Rifa'i berjalan menuju halaman belakang rumah, menikmati udara sore yang segar dan pemandangan alam yang indah. Mereka duduk di bawah pohon yang rindang, berbagi cerita dan pengalaman sehari-hari dengan santai.

Linda dan Rifa'i tetap di ruang tamu, mereka berdua mengobrol dan tertawa bersama, menikmati kebersamaan setelah sholat Ashar. Suasana di rumah menjadi lebih hangat dan akrab dengan kehadiran mereka semua.

Saat Linda dan Rifa'i sedang asik mengobrol dan bercanda Rifa'i membuka HP-nya dan melihat story orang-orang yang bermunculan di layar. Ia melihat beberapa postingan dari teman-temannya, ada yang membagikan foto liburan, ada yang membagikan quote inspiratif, dan ada juga yang membagikan update kegiatan sehari-hari.

Linda yang duduk di sebelahnya penasaran, "Apa yang kamu lihat, yang?"

Rifa'i menunjukkan layar HP-nya kepada Linda, "Story orang-orang, sayang. Ada yang menarik nih."

Linda melihat layar HP Rifa'i dan tersenyum, "Wah, ada foto liburan temanmu itu. Keren banget!"

Rifa'i mengangguk, "Iya, dia memang suka traveling. Semoga kita bisa liburan bareng suatu hari nanti.

"Ketika sampai di story Ardi, Rifa'i terkejut di mana di situ iya melihat video Ayu yang sedang terbaring lemah dengan beberapa luka di wajah dan bagian tangan serta kaki. Di situ juga tertulis hashtag #SemangatIyaKamuKuatKamuPastiBisaCepatSembuh."

Rifa'i terkejut dan khawatir melihat video Ayu yang sedang terbaring lemah dengan beberapa luka di wajah dan bagian tubuh lainnya. Ia merasa kaget dan ingin tahu apa yang terjadi pada Ayu.

"Apa yang terjadi pada Ayu?" Rifa'i bertanya kepada Linda, sambil menunjukkan layar HP-nya.

Linda melihat layar HP Rifa'i dan terkejut juga " astaghfirullah, kenapa mbak ayu?coba yang telfon bang Ardi tanya apa yang terjadi pada mbak ayu " kata Linda kemudian dengan rasa khawatir.

Rifa'i langsung mengambil tindakan untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Ayu. "Baiklah, aku akan coba hubungi Ardi untuk menanyakan kabarnya Ayu," kata Rifa'i sambil mencari nomor Ardi di HP-nya.

Linda mengangguk, "Iya, coba tanyakan apa yang terjadi. Semoga mbak Ayu tidak apa-apa."

Rifa'i menelepon Ardi dan menunggu jawaban. Setelah beberapa saat, Ardi menjawab teleponnya. "Halo, Rif. !"

Rifa'i langsung menanyakan tentang Ayu, "Ardi, aku lihat story-mu tentang Ayu. Apa yang terjadi padanya?"

Ardi mengambil napas dalam-dalam sebelum memulai cerita. "Ayu mengalami kecelakaan kemarin sore saat pulang dari rumah kamu .ban montor dia nabrak batu besar di jalan yang . Untungnya, dia hanya mengalami luka-luka ringan dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit."

Rifa'i dan Linda mendengarkan dengan khidmat, wajah mereka penuh dengan rasa khawatir. "Semoga Ayu cepat sembuh," kata Rifa'i.

Linda mengangguk, "Iya, semoga cepat sembuh. Kita harus menjenguknya nanti."

Rifa'i dan Linda memutuskan untuk menjenguk Ayu di rumah sakit pada hari itu juga. Mereka berdua langsung menuju ke rumah sakit setelah mendapatkan informasi tentang lokasi dan waktu besuk yang tepat.

Saat tiba di rumah sakit, mereka melihat Ayu terbaring di tempat tidur dengan beberapa luka dan perban di tubuhnya. Rifa'i dan Linda merasa sedih melihat kondisi Ayu yang tidak seperti biasanya.

Ayu membuka matanya dan tersenyum lemah saat melihat Rifa'i dan Linda. "eh bang Rifa'i .. Linda " kata Ayu dengan suara yang lemah.

Rifa'i dan Linda langsung mendekat ke ayu.

"Bagaimana keadaanmu? Kok bisa jatuh? Bagaimana ceritanya?" tanya Rifa'i kemudian saat sudah ada di samping Ayu.

Ayu tersenyum lemah dan mencoba mengingat kejadian kecelakaan itu. "Aku tidak tahu pasti, bang ... Aku sedang mengendarai motor ke arah rumah. Tiba-tiba ada mobil yang melaju kencang dari arah berlawanan dan aku menghindari mobil itu, malah nabrak batu yang ada di pinggiran jalan dan aku sudah gak bisa menghindarinya," kata Ayu dengan suara yang lemah.

Rifa'i dan Linda mendengarkan dengan serius, wajah mereka penuh dengan kepedulian. "Lain kali hati-hati ya, Mbak, naik kendaraan," kata Linda dengan nada yang lembut.

Rifa'i menambahkan, "Iya, kita semua khawatir denganmu, Ayu. Semoga kamu cepat sembuh."

Ayu mengangguk lemah, "Terima kasih, bang .. Lin. "

Saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba Ardi datang bersama dengan seseorang.

"Iya, Allah, beb! Kamu gimana sih bawa motornya? Kok bisa sampai kayak gini? Trus, ini gimana badan kamu? Ada yang lecet lagi gak selain ini? Kepala gimana? Kepala tadi gak kebentur kan?" oceh seseorang itu tanpa memberikan ruang Ayu untuk menjelaskan.

Ayu tersenyum lemah, berusaha menyela, "aku..."

Tapi seseorang itu terus berbicara, "Aku khawatir banget sama kamu, beb. Kamu iihhh gak hati hati banget ya?"

Rifa'i dan Linda saling menatap, mereka bingung dengan seseorang yang baru saja datang itu karena mereka baru pertama kali ketemu , Namun, Ayu hanya tersenyum lemah dan menatap seseorang itu dengan mata yang penuh kasih sayang .

seseorang itu adalah Wati . Wati memang sahabat Ayu sejak kecil, dan mereka tidak pernah berpisah sejak usia 2 tahun. Mereka melakukan segala hal bersama, bahkan mandi pun selalu bersama. Namun, sejak Wati menikah dengan kekasihnya, mereka harus berpisah dan jarang bertemu. Sekarang, Wati terlihat sangat khawatir dengan keadaan Ayu.

1
Guillotine
Sudah nggak sabar untuk membaca kelanjutan kisah ini!
husnul risma wati: trimakasih kakak sudah mampir di karya sayaa🤗 mohon dukungan nya like komen nya iya kak trimakasih... 🤗🤗
total 1 replies
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Ayo thor update secepatnya, kita semua sudah tidak sabar untuk baca terus nih!
husnul risma wati: iya kak , makasih iya kak udah komentar di sini saya akan lebih semangat lagi 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!